Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
menuju pembelajaran profesional
UT BOGOR EVALUASI KARIL 2013 menuju pembelajaran profesional
2
Inkonsistensi Making higher education open to all
Beda persepsi antarsupervisor sehingga beda ‘style’ penulisan/rujukan [tidak pada PTK-nya]. Inkonsistensi: abstrak dan terminologi. Inkonsistensi: rumusan/tujuan/temuan vs simpulan. Cara tulis karya ilmiah [APA vs Non APA] Inkonsistensi: penulisan daftar pustaka. Masih diberi halaman judul [] Halaman baru untuk tiap bab.…[] Lebih dari 30 halaman dan atau >1mB. [] Making higher education open to all
3
Judul Karil Making higher education open to all
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KONSEP PANCA INDERA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN BANTAR KEMANG 3 KECAMATAN BOGOR TIMUR KOTA BOGOR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN POKOK BAHASAN KONSEP PANCA INDERA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SDN BANTAR KEMANG 3 Making higher education open to all
4
Judul Karil Making higher education open to all
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN MEDIA KARTU TANDA POSITIF DAN NEGATIFDI KELAS V-A SDN BANTARJATI 9 KECAMATAN BOGOR UTARA KOTA BOGOR PENGGUNAAN KARTU TANDA POSITIF DAN NEGATIF PADA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR DENGAN MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS V-A SDN BANTARJATI 9 KECAMATAN BOGOR UTARA KOTA BOGOR Making higher education open to all
5
Penulisan Nama Making higher education open to all
Fitri Yani/NIM Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Bogor Rukmini/NIM rukmini Making higher education open to all
6
Abstrak Making higher education open to all
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang Konsep Panca Indera Manusia dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPA Siswa Kelas IV di SDN Bantarkemang 3 Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor. Dengan KKM Mata Pelajaran IPA 70.0, hasil penelitian menujukkan bahwa pada Pra Siklus jumlah siswa yang dapat melampaui KKM adalah 56.10% [Tidak Tuntas 43.90%]. Pada Siklus I 80.49% [Tidak Tuntas 19.51%]. Pada Siklus II seluruh siswa mampu melampaui KKM MP IPA. rata-rata 66,22 ini artinya belum ada siswa yang melampaui KKM [70.0]. Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Konsep Panca Indera, Media gambar. Making higher education open to all
7
Abstrak Making higher education open to all
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini ialah untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa kelas VI.A SD. Negeri Kedunghalang 3 Bogor dalam upaya mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan pada mata pelajaran IPA. Hal ini dilakukan karena rendahnya nilai yang diperoleh oleh siswa yaitu sekitar 40,5% yang baru berhasil melampaui KKM (70.0 untuk Pelajaran IPA) sedangkan 59,5% belum berhasil melampaui KKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasi dan dilaksanakan mulai Bulan Juli 2013 sampai Bulan September 2013 yang terdiri dari 2 siklus. Metode observasi dianggap tepat diterapkan dengan alasan agar siswa dapat melihat secara langsung ciri-ciri dari tumbuhan dan mendapat pengalaman langsung pada saat proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 siswa yang melampaui KKM mengalami peningkatan menjadi 64,8%, sedangkan pada siklus 2 mencapai 91,8 %. Kata kunci : ciri tumbuhan, hasil belajar IPA, metode pengamatan. Making higher education open to all
8
Rumusan, Temuan, Kesimpulan Making higher education open to all
RUMUSAN MASALAH Apakah dengan menggunakan metode Make a Match pada materi menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara di kelas VI dapat meningkatkan hasil belajar siswa?. Bagaimanakah proses peningkatan hasil belajar siswa pada materi menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara di kelas VI dengan mengggunakan metode Make A Match?. Seberapa besar peningkatan, hasil belajar siswa pada materi menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara di kelas VI dengan menggunakan metode Make A Match? Making higher education open to all
9
Rumusan, Temuan, Kesimpulan Making higher education open to all
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui fungsi model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk menjelaskan proses peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Make A Match. Untuk mendeskripsikan ulang peningkatan hasil belajar siswa pada materi menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. Making higher education open to all
10
Rumusan, Temuan, Simpulan Making higher education open to all
Hasil belajar PKn pada siswa kelas VI di SDN Sukaresmi sebelum menggunakan model Make a Match rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus adalah 59,6 pada siklus 1 rata-rata 76,66 sedangkan pada siklus 2 adalah 79,16. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan model Make a Match meningkatkan keaktifan siswa didalam kelas, siswa lebih aktif untuk bertanya dan menjawab pertanyaaan dari guru. Hal ini terbukti pada pencapaian KKM [70.0] pada pra siklus hanya 37,5% atau 9 orang, siklus 1 ada 70,83% atau 15 orang dan pada siklus II 91.6% atau 22 siswa yang mencapai KKM. Making higher education open to all
11
terminologi Making higher education open to all
*) Ambigu dan Inkonsisten Terminologi*) siswa vs peserta didik guru ? hasil belajar prestasi belajar Making higher education open to all
12
Kutipan langsung Making higher education open to all
Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Matematika dalam konteks ini, menurut Mustafa (2011) dan Erman Suherman (2001), adalah: Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar yang menggunakan istilah….dst.dst.dst. ”.... ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran yang utama adalah metode dan proses untuk menemukan konsep dengan tepat dan lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika terapan. ....matematika dapat dijawab secara berbeda-beda tergantung pada bilaman pertanyaan itu dijawab, di mana dijawabnya, siapa yang menjawabnya, dan apa saja yang dipandang termasuk dalam matematika.[p.124] Making higher education open to all
13
Kutipan TAK langsung Making higher education open to all
Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Matematika dalam dalam konteks ini, menurut Mustafa (2011) dan Erman Suherman (2001), ialah suatu konsep yang merujuk pada kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran di mana ada metode dan proses untuk memformulasikan dengan tepat suatu lambang secara konsisten, serta sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran secara abstrak baik dalam matematika murni atau dalam kaitannya dengan matematika terapan. Konsep ini dapat dijawab secara berbeda tergantung pada kapan pertanyaan itu dijawab, di mana dijawabnya, siapa yang menjawabnya, serta hal dan apa saja yang tercakup di dalamnya. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara bernalar dengan menggunakan istilah….dst. Making higher education open to all
14
Kutipan TAK langsung Making higher education open to all
Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Matematika dalam dalam konteks ini, menurut Mustafa (2011) dan Erman Suherman (2001), ialah suatu konsep yang merujuk pada kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran di mana ada metode dan proses untuk memformulasikan dengan tepat suatu lambang secara konsisten, serta sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran secara abstrak baik dalam matematika murni atau dalam kaitannya dengan matematika terapan. Konsep ini dapat dijawab secara berbeda tergantung pada kapan pertanyaan itu dijawab, di mana dijawabnya, siapa yang menjawabnya, serta hal dan apa saja yang tercakup di dalamnya. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara bernalar dengan menggunakan istilah….dst. Making higher education open to all
15
Daftar Pustaka Making higher education open to all
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah, Jakarta: Puskur. Balitbang Dikbud. Muhsetyo, Gatot, dkk. (2012). Pembelajaran Matematika SD. Tangerang Selatan, Universitas Terbuka. Edisi Ke-2. Salah Jumhana, Nana (2009), Pembelajaran IPA, Direktori/FIP/JUR.PEND.LUAR_BIASA/PEMBELAJARANIPA.pdf Benar Nana, Jumhana (2009), Pembelajaran IPA. [Sumber http: //file.upi.edu/ Direktori /FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/ PEMBELAJARAN_IPA_.pdf]. Diunduh Tanggal 22 Juli 2013. Making higher education open to all
16
Good Luck dan… Making higher education open to all
Terimakasih Making higher education open to all
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.