Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Nama : Anwari Adi Nugroho, M.Pd.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Nama : Anwari Adi Nugroho, M.Pd."— Transcript presentasi:

1 Nama : Anwari Adi Nugroho, M.Pd.
Tempat/tanggal lahir : Sragen, 18 Mei 1990 Alamat : Teguhan, RT 5b, RW 2, Plumbungan, Karangmalang, Sragen Pendidikan : S1 Pendidikan UNS S2 Pendidikan Sains minat Biologi UNS No HP : Blog : anwary-bio.blogspot.com Pengampu Mata kuliah : Semester II : Histologi Semester IV : Sistem Tumbuhan Tinggi Semester VI : Radiobiologi, biologi molekular Nonreg : workshop media, histologi

2 SISTEM PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEMATIKA TUMBUHAN TINGGI
Terdiri dari 13 materi yang dirangkum dalam 14 kali pertemuan. Metode pembelajaran ceramah, presentasi, diskusi, evaluasi Evaluasi dilakukan setiap 2 materi selesai berupa kuis (tes tertulis), Ujian Mid, Ujian Akhir Semester Mahasiswa wajib mengikuti sekurang-kurangnya 75% dari total pertemuan Penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, aktivitas, performance, tugas Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok diskusi/presentasi/praktikum, masing-masing kelompok 2 judul materi Apabila kuliah kosong/berhalangan hadir, maka diganti dengan hari lain Setiap akan presentasi, kelompok wajib mengumpulkan makalah dan PPT sebagai tambahan tugas

3 KONTRAK KULIAH Perkuliahan berlangsung minimal 14 kali pertemuan
Perkuliahan dilakukan dengan metode presentasi, diskusi kelompok, praktikum Tagihan setiap kelompok berupa makalah/laporan praktikum dan PPT (jika presentasi) Kuis dilakukan setelah 2 materi selesai Perkuliahan dimulai tepat waktu, selambat-lambatnya 30 menit. Apabila selama 30 menit, tidak ada konfirmasi dari dosen, maka kuliah ditiadakan dan diganti dengan hari/jam lain. Apabila dosen berhalangan hadir, maka ketua tingkat/penanggungjawab mata kuliah akan dikonfirmasi terlebih dahulu Mahasiswa hadir tepat waktu dan terlambat paling lama 30 menit setelah perkuliahan dimulai.

4 SISTEM PENILAIAN Teknik Penilaian : Kuis : Tes, Aktivitas : Observasi
Performance : Observasi Instrumen Penilaian Kuis : Tes Tertulis Aktivitas : Lembar Observasi Performance : Lembar Observasi Sistem Penilaian : N.Akhir = 60% N.Aktv dan N Tugs + 40% N.Mid dan N.Uj NB : Kuis Masuk nilai tugas, performace masuk nilai aktivitas

5 Mana yang lebih kamu sukai?

6 Mana yang lebih kamu sukai?

7 Mana yang lebih kamu sukai?

8 Mana yang lebih kamu sukai?

9 Mana yang lebih kamu sukai?

10 APA KEANEKARAGAMAN HAYATI ITU?

11 Keanekaragaman hayati merupakan variasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, materi genetik yang di kandungnya, serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup.

12 Tingkatan Keanekaragaman Hayati
KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM)

13 Perbedaan gen dapat menyebabkan
terjadinya variasi. KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA) KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

14

15

16

17 Pada spesies yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman
KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)

18

19

20

21 Ekosistem yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman
KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)

22 Fakta : Keanekaragaman hayati adalah anugerah Tuhan yang sangat besar.
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia, setelah negara Brazil. Keanekaragaman hayati indonesia menurut Sastra Pradja meliputi : Mamalia (300 jenis), Burung (7500 jenis), Reptil (2000 jenis), Tumbuhan berbiji (25 ribu jenis), Paku-pakuan (1250 jenis), Lumut (7500 jenis), Algae (7800 jenis), Jamur (72 ribu jenis), serta Monera (300 jenis).

23 Sejak Th 1700, botanist asal Swedia Carolus Linneus mengklasifikaikan semua organisme ke dalam 2 grop besar : the Dunia Tumbuhan (Plantae) and Hewan(Animalia Robert Whittaker in 1969 proposed five kingdoms: Plantae, Animalia, Fungi, Protista, and Monera. Linnean menyusun hiarkhi katagori menjadi beberapa tingkat takson : Kingdom Animalia Phylum (Division for plants) Chordata Class Mammalia Order Primates Family Hominidae Genus Homo species sapiens

24 KLASIFIKASI Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan tumbuh-tumbuhan dalam tingkat kesatuan takson yang sesuai dan ideal dengan menyatukan golongan tumbuhan dengan sifat-sifat yang sama dan memisahkan pada golongan yang berbeda pada sifat-sifat yang lain/berbeda. Hasil proses pengaturan ini merupakan suatu sistem klasifikasi,  diciptakan untuk menyatakan hubungan kekerabatan makhluk hidup satu dengan yang lain.

25 APA ITU TAKSONOMI?

26 PERLU DIKLASIFIKASIKAN?
MENGAPA MAKHLUK HIDUP PERLU DIKLASIFIKASIKAN?

27 PENGELOMPOKAN MH MEMBEDAKAN MH (DESKRIPSI/CIRI) PENYEDERHANAAN OBJECK HUBUNGAN KEKERABATAN MEMBERI NAMA

28 Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
PERSAMAAN PERBEDAAN CIRI MORFOLOGI DAN ANATOMI CIRI BIOKIMIA

29 PENCANDRAAN/ IDENTIFIKASI
Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup PENCANDRAAN/ IDENTIFIKASI PENGELOMPOKAN PEMBERIAN NAMA TAKSON

30 TUMBUHAN TINGGI

31 BUATLAH PETA KONSEP TENTANG SPERMATOPHYTA

32 Penentuan tingkat takson bergantung kepada besarnya derajat kesamaan sifat dan cirri yang dimiliki komponen-komponen dibawahnya. Jadi jika cirri-ciri tertentu terlihat pada suatu golongan tumbuhan yang besar jumlahnya, maka golongan tadi dapat diberi tingkat takson yang tinggi. Berdasar kepada penggunaan sifat pada tumbuhan atau tidak menggunakan sifat pada tumbuhan itu, klasifikasi dibagi menjadi 2: klasifikasi empiris dan klasifikasi rasional. klasifikasi rasional yang patut mendapat pehatian secara ilmiah. Pada dasarnya terdapat lima macam klasifikasi rasional, yaitu klasifikasi praktis, klasifikasi buatan, klasifikasi fenetik, klasifikasi filogenetik, dan klasifikasi alamiah (Rifai,1977:48).

33 Klasifikasi Praktis Klasifikasi Buatan
sering disebut sebagai klasifikasi khusus, sebab diadakan untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu. paling banyak digunakan orang karena klasifikasi ini menggolong-golongkan tumbuhan berdasarkan sifat-sifat yang berguna bagi manusia, misalnya penggolongan tumbuhan-tumbuhan serat, tanaman obat-obatan, tumbuhan gulma yang mengganggu pertanian, tanaman penghasil getah, dll. Klasifikasi Buatan Hampir semua klasifikasi terdahulu bersifat buatan. Tujuan utamanya hanyalah untuk mempermudah pengenalan sehingga sistem-sistem itu biasanya hanya didasarkan pada satu atau dua cirri morfologi. Linnaeus membagi dunia tumbuhan menjadi 24 kelas berdasarkan jumlah benang sari.

34 Klasifikasi Filogenetik
Klasifikasi Finetik Klasifikasi yang didasarkan pada kekerabatan yang ditunjukkan atau ditentukan oleh banyaknya persamaan sifat yang terlihat. Klasifikasi Filogenetik Sejak terbitnya buku The Origin Of Species oleh Charles Darwin ( ) maka penyusunan sistem klasifikasi yang bertujuan mencerminkan evolusi jenis-jenis yang ada sekarang tidak lagi dianggap sebagai suatu ciptaan khusus yang statis, mantab, dan tidak berubah-ubah, tetapi merupakan populasi yang bervariasi, dinamis, selalu mengalami perubahan, dan diakui sebagai keturunan jenis-jenis yang pernah ada sebelumnya (Rifai, 1977:51).

35 Klasifikasi Alamiah Sistem klasifikasi dikatakan ilmiah jika sistem tadi mencerminkan keadaan yang sebenarnya seperti terdapat di alam, dan serbaguna karena banyak pernyataan kekerabatan yang dimiliki kesatuan-kesatuannya sehingga banyak memiliki sifat-sifat yang dapat diramalkan

36 DETERMINASI Jalan Pendeterminasi
Menurut Rifai (1977:4), => mempelajari tumbuhan itu sebaik-baiknya. Langkah berikutnya melakukan kegiatan determinasi. Determinasi dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu atau lebih seperti tersebut dibawah ini.: Ingatan, Bantuan orang, Ahli botani Spesimen acuan, Pustaka, Komputer, Kunci determinasi


Download ppt "Nama : Anwari Adi Nugroho, M.Pd."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google