Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Geofisika eksplorasi REF:
A. HALAWA, ST., MT. DOSEN FTM-ISTP REF: Sheriff, R.E. and R.P. Geldart, 1995, Exploration Seismology, Cambridge University Press: Cambridge, 592 pp. Båth, M. and A. J. Berkhout, 1988, Mathematical Aspects of Seismology, 2nd Engl. ed., Geophysical Press: London, 448 pp. Bullen, K. E. and B. A. Bolt, 1986, An Introduction to the Theory of Seismology, Cambridge University Press: Cambridge, 499 pp.
2
MATERI KULIAH SEISMIK EKSPLORASI
PENDAHULUAN DEFENISI GEOFISIKA EKSPLORASI SEJARAH GEOFISIKA RUANG LINGKUP EKSPLORSI GEOFISIKA DLL 2. METODA SEISMIK DEFINISI GELOMBANG SEISMIK/ EKSPLORASI MACAM METODA SEISMIK TEORI DASAR PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK SIFAT ELASTISITAS MEDIA PADAT PERAMBATAN GELOMBANG ELASTIK MACAM GELOMBANG ELASTIK KARAKTERISTIK GELOMBANG SEISMIK PADA MEDIA BATUAN AZAS/HUKUM/PRINSIP PENJALARAN SEIMIK PADA BIDANG BATAS MEDIA ATENUASI (PEMEKARAN GEOMETRIS, PENYERAPAN/ABSORBSI, ENERGI PADA BATAS ANTAR LAPISAN,TRANSMISI, DIFRAKSI) CEPAT RAMBAT SEISMIK PADA BATUAN HUBUNGAN CEPAT RAMBAT DENGAN SIFAT BATUAN ESTIMASI SIFAT BATUAN DARI HARGA CEPAT RAMBAT GELOMBANG KOMPRESI Vp POROSITAS DAN CEPAT RAMBAT VP 3. EKSPLORASI SEIMIK REFLEKSI AKUISISI DATA SEISMIK ALAT PENERIMA GETARAN SUMBER GETARAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA SEISMIK DAMPAK EKSPLORASI SEISMIK TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR
3
“GEOPHYSICS” GEO = “EARTH” Physics = “Phisical properties” PURE (Theorical) GEOPHISICS; Ilmu fisika Ilmu Geofisika; yang mempelajari; bumi, interior bumi, gempa, dll.
4
GEOFISIKA Applied Geophysics adalah ilmu yang yang spektrumnya luas;
Geologi Eksplorasi Petroteour Engineer Geofisika Eksplorasi Hidrogeophysics Glasial geophysics Archeogeophysics Engineering Geophysics Environment Geophysics Etc.
5
SIFAT FISIKA BUMI Berat Jenis (Massa Jenis) Spesific gravity (Density)
Suseptibilitas Permitivity Resistivitas Induktivitas Polarisitas Elastisitas batuan
6
TUJUAN GEOFISKA EKSPLORASI
Membantu memecahkan masalah EKSPLORASI geologi terutama geologi bawah permukaan. Memecahkan masalah ekplorasi bahan galian. Mempelajari efek geofisika pada EKSPLORASI air tanah. Memecahkan masalah-masalah lingkungan??? Eksplorasi Geoteknik
7
GEOPHYSICS METHODS GRAVITY METHOD GEOMAGNET METHOD SEISMIC METHOD
(Metoda refraksi/ Refleksi) GEOLISTRIK METHOD Resistivity Induce polarization Self potential Electromagnetics EM-VLF and EM ground) Magneto-telluric Radioactives Transmisi
8
GEOPHYSICS METHODS Pemetaan permukaan Reconnaissance
METODA EKSPLORASI GEOLOGI Pemetaan permukaan Reconnaissance Pemboran Eksplorasi Eksplorasi semi/detil Pengukuran Penampang stratigrafi Test pit dan Paritan Pemboran Eksplorasi/Coring Analisa Logging lubang bor (Well log analisis) Pemetaan bawah permukaan/dalam terowongan Analisa foto udara Citra satelit dll -
9
SEISMIC METHOD Seismik Refleksi Seismik refraksi
JENIS-JENIS GELOMBANG; Gelombang P, biasa disebut gelombang tekanan (Compressibility), dapat merambat di media padat maupun cair. Semakin keras atau padat media yang dilewati, maka semakin cepat pula rambatannya. Gelombang P adalah getaran partikel batuan yang merambat dengan cara pemampatan dan peregangan media yang dilewati, searah dengan perambatan gelombang. Cepat rambat gelombang jenis ini paling cepat di antara jenis gelombang lainnya.
10
Gelombang S, atau sering disebut gelomabng geser, adalah getaran partikel batuan yang merambat dengan cara menembus batuan seperti lecutan cemeti atau tali yang tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Gelombang Love adalah getaran partikel batuan yang rambatannya meliuk seperti gurun, dengan arah tegak lurus pergerakan gelombang permukaan bumi. Gelombang Rayleigh adalah getaran partikel batuan yang pergerakannya berbentuk elips terhadap arah perambatan gelombang.
11
BEBERAPA DEFINISI GELOMBANG MUKA GELOMBANG (WAVEFRONT)
adalah suatu ‘gangguan’ yang merambat dalam suatu medium MUKA GELOMBANG (WAVEFRONT) bentuk lingkaran yang menjalar dari sumber gelombang BERKAS GELOMBANG (RAY) garis yang menggambarkan arah penjalaran muka gelombang
12
WAVE FRONT DAN RAY
13
PRINSIP DAN HUKUM DASAR PENJALARAN GELOMBANG SEISMIK
14
PRINSIP HUYGEN Dapat dipakai untuk menjelaskan fenomena melemahnya gelombang seismik seiring dengan bertambahnya kedalaman Setiap titik pada muka gelombang adalah sumber gelombang SUMBER GELOMBANG BARU/dan merupakan gelombang sekunder yang lebih kecil
15
AZAS FERMAT Setiap penjalaran gelombang/berkas cahaya selalu memilih waktu/jalur tercepat.
16
HUKUM SNELL
17
Eksplorasi Seismik Asumsi bergantung kepada gelombang elastik
medium elastik tersebut bersifat homogen isotropik
18
GELOMBANG ELASTIK Gelombang elastik terdiri atas dua jenis yaitu :
Gelombang badan (body wave) Gelombang P (longitudinal) Gelombang S (transversal)
19
KARAKTERISTIK BODY WAVE
Gelombang P Gelombang S
20
GELOMBANG ELASTIK Gelombang permukaan (surface wave)
Gelombang Rayleigh Gelombang Love
21
KARAKTERISTIK GELOMBANG RAYLEIGH
22
KARAKTERISTIK GELOMBANG LOVE
23
NORMAL INCIDENCE ANGLE
Impedansi Akustik : Z = r * V Reflektansi : R = (Z2-Z1)/(Z2+Z1) = (r2*V2-r1*V1)/(r2*V2+r1*V1) Transmitansi : T = 1-R2 = 4*Z1*Z2/(Z2+Z1)2
24
KECEPATAN GELOMBANG SEISMIK
Faktor-faktor yang mempengaruhi : Litologi Bulk density Porositas Perbedaan tekanan Fluida pori
25
KECEPATAN GELOMBANG & LITOLOGI
26
Properti Batuan Fraksi volume dan sifat Spesisfik Penyusun:
- Komposisi mineral - Porositas - Kejenuhan Geometri atau Saturasi internal batuan; (Struktur, Tekstur) - Bentuk dan ukuran butir - Permukaan butir - Komponen butir. Sifat Interface dan sementasi; - Sementasi, efek ikatan antar butir. - Efek interface Kondisi Termodinamik; - Tekanan, medan tekanan - Temperatur
27
TERMINOLOGI phenomena Penjalaran gelombang pada media batuan.
Atenuasi Absorbsi Energi pada bidang batas - Akustik Impedans - Transmisi Difraksi CEPAT RAMBAT SEISMIK PADA BATUAN: - Kemampuan batuan untuk merambatkan gelombang seismik sangat tergantung dari sifat elastisitas, rapat massa, derajat isotropik medium batuan tersebut. Sifat itu sendiri sangat tergantung dari kondisi geologi dimana batuan itu berada.
28
Cepat Rambat Seismik HUBUNGAN CEPAT RAMBAT BATUAN DENGAN SIFAT BATUAN.
Kondisi Geologi Sifat Fisik Batuan Asal Sifat Fisik batuan Asal; - Ikatan kimia batuan asal - Porositas, kejenuhan air - Kedalaman (tekanan). - Umur (diagenesa, konsolidasi, dll). Faktor-faktor di atas akan menentukan Parameter elastik dan density yang akan dipunyai batuan asal. Dan kecepatan rambat gelombang seismik pada batuan asal tersebut akan akan berubah akibat iklim dan keadaan geologi.
29
CEPAT RAMBAT SEISMIK PADA BATUAN H.M. MOONEY (1977)
Batuan Beku > BB asam Sedimen Terkonsolidasi > Sedimen tidak terkonsolidasi Soil basah > soil Kering Batu pasir > Batu lempung Batu karbonat > batu pasir Batuan yang utuh > batuan terkekarkan Batuan segar > batuan lapuk Batuan yang berat > Batuan yang ringan. Batuan berumur tua > Batuan yang berumur muda.
30
CEPAT RAMBAT SEISMIK Keadaan inilah yang dimanfaatkan oleh ahli kerekayasaan untuk menduga, memperkirakan sifat-sifat batuan yang terdapat dibawah permukaan. Seperti bahasan rumus kecepatan seimik sebelumnya, harga cepat rambat gelombang seismik untuk gelombang kompresi (body wave) dan shear adalah;
31
CEPAT RAMBAT SEISMIK DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR
FAKTOR GEOLOGI TERSEBUT; - Pelapukan - Pengekaran - Pematahan - Perlipatan - Pelongsoran Faktor-faktor ini akan merubah parameter sebelumnya menjadi parameter baru. Oleh karena itu pada akhirnya sifat batuanlah yang lebih dominan menentukan harga cepat rambat gelombang seismik dibandingkan dengan macam batuan.
32
(PEMILAHAN & PENGELOMPOKAN)
SORTING & GATHERING (PEMILAHAN & PENGELOMPOKAN)
33
Data seismik dapat dipilah dan dikelompokkan berdasar :
34
GEOMETRI AKUISISI
35
Common Shot Gather
36
Common Offset Gather
37
Common Receiver Gather
38
CDP/CMP gather
39
URUTAN PEMROSESAN DATA SEISMIK DASAR
Demultiplex Gather NMO Stack Display Deconvolution Velocity Analysis Migration Proses-proses tambahan : Filtering Gain control
40
PRE-PROCESSING
41
Kesalahan pada tahap ini akan mempengaruhi hasil tampilan akhir
Pre-processing adalah tahapan pengolahan data seismik yang sangat penting Kesalahan pada tahap ini akan mempengaruhi hasil tampilan akhir
42
Tahapan Pre-processing :
Analisa noise Akurasi gain AC Akurasi gain DC Distorsi harmonik Perbandingan respon impuls channel Penjumlahan vertikal Penggabungan trace
43
NOISE Definisi : Noise dapat dibagi dua :
gangguan yang sering ditemui pada rekaman data seismik Noise dapat dibagi dua : Noise koheren Noise tak-koheren
44
DIFRAKSI Penyebab : Ketidakmenerusan lapisan (misal : sesar)
Ketidakhomogenan (inhomogenities) dalam suatu lapisan GL-5044 INTERPRETASI SEISMIK GEOLOGI
45
GL-5044 INTERPRETASI SEISMIK GEOLOGI
46
DEMULTIPLEX yaitu proses perubahan dari format urutan waktu (time sequential) ke urutan trace (trace sequential)
47
KOREKSI SKEW
48
Masalah-masalah pada Pemrosesan Field Tape
Tape yang kotor Nilai BPI (bit per inci) yang berbeda-beda akibat berubah-ubahnya kecepatan field reel selama pengukuran Tape yang rusak atau teregang (stretched) Tape yang miring (skewed)
49
EDITING Trace diedit dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Polaritas dan urutan channel Geometri shot dan kabel Noise kabel Noise alat Kesalahan alat Kesalahan pada sumber Noise yang dibuat manusia
50
Editing biasanya dilakukan dengan cara menghapus trace atau seluruh rekaman data.
Muting adalah editing yang dilakukan hanya pada bagian-bagian suatu trace seismik, tidak pada seluruh trace.
52
MOVE TO THE NEXT LEVEL !
53
NALISIS KECEPATAN SEISMIK PADA 2, 3, DAN MULTI (LAPISAN)
54
WAKTU TEMPUH GELOMBANG SEISMIK
55
GL-5044 INTERPRETASI SEISMIK GEOLOGI
56
GL-5044 INTERPRETASI SEISMIK GEOLOGI
57
WAVELET Definisi : Gelombang dengan durasi waktu (t) yang pendek yang dihasilkan oleh suatu impuls Dalam pengolahan data seismik biasa digunakan dua jenis wavelet
58
Zero-phase Wavelet
59
Minimum-phase Wavelet
60
Aliasing Sample Rate Frekuensi Nyquist
Peristiwa hilangnya sebagian frekuensi Sample Rate Interval antara dua titik sample dalam pengambilan data seismik, biasanya bernilai 2 – 4 milisekon Frekuensi Nyquist Frekuensi tertinggi yang dapat disampel oleh nilai sample rate, biasa digunakan utk menghindari aliasing Dirumuskan sebagai :
63
Geophone Array GL-5044 INTERPRETASI SEISMIK GEOLOGI
65
ASUMSI ???????? Hanya memperhitungkan body wave Media tidak dispersif
Media homogen Media isotropik GL-5044 INTERPRETASI SEISMIK GEOLOGI
66
SEISMIK STRATIGRAFI
67
TUJUAN Menentukan unit pengendapan (sekuens),
jenis batuan dan hubungan fasies internalnya Menentukan lingkungan pengendapan dan paleobatimetri dari sekuens Menentukan umur sekuens Menentukan tatanan struktur dan evolusi tektonik daerah yang bersangkutan Memprediksi cebakan stratigrafi dan struktur Menemukan dan mengevaluasi karakteristik litologi dan stratigrafi reservoir dan kandungan fluidanya
68
Interpretasi stratigrafi dari data seismik dapat dibagi dua
Skala besar – basin study Skala kecil – individual stratigraphical trap study
69
INTERPRETASI STRATIGRAFI DARI DATA SEISMIK
PROSEDUR . TENTUKAN REFLECTION PACKAGES ANALISA SEKUENS SEISMIK . INTEGRASI GEOLOGI DARI SUMUR KONVERSI KEDALAMAN KE WAKTU DAN SINGKAPAN DGN DATA SEISMIK . ANALISA REFLEKSI DLM PACKAGES ANALISA FASIES SEISMIK GEOMETRI KEMENERUSAN FREKUENSI DAN AMPLITUDO GROSS KECEPATAN INTERVAL . ANALISA REFLEKSI INDIVIDUAL ANALISA KARAKTER REFLEKSI WAVEFORM AMPLITUDO FREKUENSI . REKONSTRUKSI PALEOGEOGRAPHY DAN INTERPRETASI GEOLOGI FINAL SEJARAH GEOLOGI (KONVERSI WAKTU KE KEDALAMAN) . PREDIKSI STRATIGRAFI DAN EVALUASI PLAY DAN PROSPECT HIDROKARBON UTK: JEBAKAN STRUKTUR JEBAKAN STRATIGRAFI
70
ATRIBUT SEISMIK REFLEKSI
71
FASIES SEISMIK GEOLOGI
PARAMETER INTERPRETASI KOEFISIEN REFLEKSI *POLA PERLAPISAN *PROSES PENGENDAPAN *EROSI DAN PALEOTOPOGRAFI KEMENERUSAN REFLEKSI *KEMENERUSAN LAPISAN AMPLITUDO REFLEKSI *KONTRAS IMPEDANSI *JARAK ANTAR LAPISAN *KANDUNGAN FLUIDA BENTUK EKSTERNAL DAN ASOSIASI *LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAERAH *SUMBER SEDIMEN *TATANAN GEOLOGI
72
ATRIBUT BATAS SEKUENS
73
Toplap Onlap Downlap
74
KONFIGURASI REFLEKSI INTERNAL
75
PARALEL DIVERGEN
76
KONFIGURASI ATRIBUT REFLEKSI INTERNAL
77
OBLIQUE SIGMOID SIGMOID-OBLIQUE
78
SHINGLED HUMMOCKY CLINOFORM
79
KONFIGURASI REFLEKSI INTERNAL
80
PETA FASIES SEISMIK
81
BENTUK EKSTERNAL STRUKTUR
82
FASIES SEISMIK DASAR Konfigurasi refleksi paralel dan divergen
- Shelf/platform - Delta platform - Delta front/plain - Basinal plain Konfigurasi refleksi progradasional - Lereng terkait dgn prograding shelf/platform - Prodelta terkait dgn prograding shelf/platform - Lereng terkait dgn prograding shelf yg disuplai secara periodik oleh shelf delta/fan delta
83
FASIES SEISMIK DASAR Konfigurasi refleksi mounded dan draped
- Reef dan batas bank-shelf/platform, patch reef dan barrier reef - Submarine canyon dan turbidite proksimal - Klastik hemipelagik – basin proksimal dan lower slope Konfigurasi refleksi onlap dan onlap-fill - Fasies onlap pantai - Continental rise dan klastik onlap - Endapan submarine canyon - Endapan deep-water lainnya, cekungan aktif
84
REFLECTION TERMINATION
85
STRATIGRAFI & KRONOSTRATIGRAFI
86
Pliocene Carbonate Buildup
Prospect A Prograding Pliocene Carbonate Buildup Toplap Downlap Onlap
87
Shallow depositional environment indicator
Toplap Downlap Shingled
88
INTERPRETASI SEISMIK (KARBONAT)
89
KONFIGURASI REFLEKSI
90
REFLEKSI PARALEL
91
REFLEKSI DIVERGEN
92
REFLEKSI SIGMOID
93
REFLEKSI OBLIQUE
94
REFLEKSI SIGMOID-OBLIQUE
95
REFLEKSI SHINGLED
96
REFLEKSI HUMMOCKY
97
REFLEKSI HUMMOCKY CLINOFORM
98
REFLEKSI MOUNDED
99
REFLEKSI ONLAP
100
REFLEKSI ONLAP-FILL
101
AMPLITUDO
102
AMPLITUDO TINGGI
103
TINGGI RENDAHNYA FREKUENSI YANG TERCITRAKAN DALAM SEIMIK
104
FREKUENSI RENDAH
105
KARAKTERISTIK KEMENERUSAN SEISMIK (CONTINUITY)
106
KEMENERUSAN TINGGI
107
KEMENERUSAN RENDAH
108
INTERPRETASI SEISMIK PADA LINGKUNGAN PENGENDAPAN
109
LINGKUNGAN PLATFORM
110
LINGKUNGAN PLATFORM
111
LINGKUNGAN SUPRATIDAL
112
LINGKUNGAN PLATFORM MARGIN
113
LINGKUNGAN PLATFORM MARGIN
114
REAL CASE
115
Onlap
116
Channel
117
Toplap
118
Flat spot Bright spot
119
NEXT LEVEL
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.