Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh H. Agus Nero Sofyan, Drs., M. Hum

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh H. Agus Nero Sofyan, Drs., M. Hum"— Transcript presentasi:

1 PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh H. Agus Nero Sofyan, Drs., M. Hum

2 Definisi Karya Ilmiah Karangan ilmiah dapat diartikan tulisan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

3 Jenis Karya Ilmiah a. Makalah
Makalah ialah karya tulis ilmiah yang menyajikan masalah atau topik dan dibahas berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif. b.Kertas kerja Kertas kerja ialah karya tulis yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif.

4 c. Laporan Praktik Kerja
Laporan praktik kerja ialah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang Diploma III. d. Skripsi Skripsi ialah karya tulis ilmiah yan mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana. langsung (observasi lapangan) Skripsi tidak langsung (studi kepustakaan)

5 e. Tesis Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi (karya ilmiah S III. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. f. Disertasi Disertasi ialah karya tulis yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.

6 Perbedaan antara makalah, kertas kerja, laporan praktik kerja, skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari hal-hal berikut: 1. kegunaannya, 2. kadar keilmuan, 3. waktu pengerjaan, 4. gelar akademik, dan 5. tebal halaman.

7 Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis ialah berikut: 1. melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; 2. melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; 3. mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; 4. meningkatkan pengorganisasian fakta dan data secara jelas dan sistematis; 5. memperoleh kepuasanintelektual; 6. memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

8 Macam Sikap Ilmiah Tujuh sikap ilmiah bagi penulis ialah sebagai berikut: a. sikap ingin tahu bertanya mengapa, apa, dan bagaimana; b. sikap kritis mencari informasi sebanyak mungkin; c. sikap terbuka menerima pendapat orang lain; d. sikap objektif menyatakan apa adanya; e. sikap menghargai orang lain mengutip teori atau pendapat orang lain dengan mencantumkan nama pengarang; f. sikap berani mempertahankan hasil penelitian; g. sikap futuristik mengembangkan ilmu pengetahuan lebih jauh.

9 Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah Langkah-langkah yang harus dikuasai dan dilakukan oleh seorang penulis adalah sebagai berikut. 1. Pemilihan Topik Topik yang baik dalam karya ilmiah ialah harus memiliki ciri berikut: a. menarik perhatian; b. menyempit ruang lingkup; c. memiliki prinsip-prinsip ilmiah; d. memiliki sumber acuan.

10 2. Penentuan Judul Judul yang baik dalam karya ilmiah haruslah memenuhi kriteria berikut; a. berbentuk frasa, b. tanpa ada singkatan atau akronim, c. awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi, d. tanpa tanda baca di akhir, e. menarik, f. logis, dan g. sesuai dengan isi.

11 Jika ada kata kerja atau predikat dalam judul karangan, kata kerja tersebut harus diubah menjadi kata benda. mengawasi pengawasan berfungsi fungsi atau jadi peranan bermanfaat pemanfaatan Bahasa Berfungsi dalam Berkomunikasi seharusnya Fungsi Bahasa dalam Berkomunikasi

12 3. Penulisan Kerangka Karangan
Kerangka karangan ialah pengelompokan garis besar bagian-bagian karangan yang merupakan bagian dari kesatuan yang bertautan. Contoh: LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pembatasan Masalah

13 Paper dapat diartikan sebagai berikut; a
Paper dapat diartikan sebagai berikut; a. kertas, mencatat, atau menulis, b. surat kabar, dan c. karangan atau naskah (karya ilmiah). Dalam bahasa Indonesia, istilah paper tidak diserap sebagai kosakata, tetapi dipakai atau dipopulerkan istilah laporan. Hal ini terlihat atau terbukti dengan tidak ditemukannya dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan KBIK (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer).

14 Definisi Laporan Laporan ialah bentuk karya tulis yang disusun untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tertentu, baik yang sedang maupun yang sudah dilaksanakan. Laporan dapat disampaikan dari perseorangan, kelompok, atau instansi. Berdasarkan bentuknya, laporan dapat dibedakan menjadi empat jenis: a. formulir, b. surat, c. artikel, dan d.buku.

15 Dengan kata lain, paper itu identik dengan laporan yang berbentuk artikel dan buku. Laporan yang berbentuk artikel dapat menyerupai artikel dalam surat kabar dan majalah atau menyerupai makalah. Hal ini bergantung kepada keperluan si penulis.

16 Sistematika Laporan (Artikel) Laporan yang berbentuk artikel memiliki sistematika atau isi berikut: a. latar belakang kegiatan, b.waktu penyelenggaraan, c. tujuan, d. hasil yang diharapkan, e. pelaksana dan pelaksanaan, serta f. Penutup.

17 Sistematika Proposal (Kegiatan) Proposal yang berupa kegiatan memiliki sistematika atau isi berikut: a. latar belakang, b. bentuk kegiatan, c. tujuan, d. pembicara, e. waktu dan tempat pelaksanaan, f. kriteria dan jumlah peserta, g. biaya, h. fasilitas, i. kepanitiaan, j. penutup, dan k.penanggung jawab.

18 Syarat-Syarat Laporan (Paper) a
Syarat-Syarat Laporan (Paper) a.Jika kita akan menulis laporan atau paper, harus dipahami dan diterapkan hal-hal berikut: b. jenis laporan, c. konvensi, d. sistematika, e. bahasa, f. tujuan, g. keperluan, dan h.“kemampuan penulis”.

19 1. 3 Tujuan Penelitian 1. 4 Kerangka Teori 1. 5 Sumber Data 1
1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Kerangka Teori 1.5 Sumber Data 1.6 Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI BAB III METODE PENELITIAN DAN KAJIAN BAB IV ANALISIS DATA

20 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5. 1. 5. 2
BAB V SIMPULAN DAN SARAN RAGANGAN SKRIPSI SEMENTARA DAFTAR PUSTAKA DAFTAR KAMUS LAMPIRAN DATA

21 4. Pengumpulan Data Lagkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data ialah sebagai berikut ; Mencari informasi data kepustakaan; Menyusun daftar angket; Melakukan wawancara; Melakukan pengamatan dilapangan; Melakukan percobaan di laboratorium.

22 5. Penyusunan Data penyusunan data dapat diartikan menyeleksi ,mengklasifikasikan,dan menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan. Pengetikan Pengetikan dapat diartikan proses penyusunan karya ilmiah secara utuh dengan memperhatikan kaidah kebahasaan dan kaidah penulisan.

23 Konvensi Naskah Karya Ilmiah Definisi Konvensi naskah karya ilmiah ialah peraturan aturan yang telah disepakati bersama oleh suatu lembaga atau beberapa lembaga tertentu yang menyangkut seperangkat cara dan bahan yang digunakan. Catatan : pada prinsipnya,setiap lembaga atau beberapa instansi memiliki konvensi karya ilmiah yang sama.

24 Aspek-aspek aspek-aspek konvensi karya ilmiah ialah hal-hal yang menjadi kesepakatan bersama dalam penulisan karya ilmiah. Aspek-aspek tersebut meliputi hal berikut: bentuk karangan,bagian-bagian karangan,bahan dan jumlah halaman ,perwajahan,penomoran,dan penyajian. Bentuk-bentuk karangan ilmiah di sini identik dengan jenis karangan ilmiah,yaitu makalah,laporan praktik kerja,kertas kerja,skripsi,tesis,dan disertasi.

25 Bagian-Bagian Karya Ilmiah
Bagian-bagian  karangan  ilmiah  meliputi  berikut:  kelengkapa awal,   kelengkapan   isi,   dan   kelengkapan   akhir.   Kelengkapan   awal meliputi  kulit   luar,   halaman  uj dul,halaman   pengesahan,   halaman penerimaan  (jika  ada),  halaman persembahan,  abstrak  (dalam  bahasa Indonesia dan Inggris), kata pengantar, daftar tabel , daftar grafik, atau gambar  (jika  ada),  daftar  singkatan dan  lambang,  dan daftar  lampiran.Kelengkapan isi meliputi pendahuluan, kajian teori, seputar lokasi objek penelitian (khusus praktik kerja), pembahasan, dan penutup. Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, riwayat hidup penulis, lampiran data, dan penulisan indeks.

26 Bahan dan Jumlah Halaman Bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah kertas HVS A 4 (21,0 x 29,7) dan tinta hitam atau biru. Jumlah halaman untuk makalah tidak lebih dari 15 halaman, sedangkan untuk skripsi minimal 40 halaman, tesis minimal 80 halaman, dan disertasi minimal 250 halaman. Perwajahan Perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karangan ilmiah dan aturan penulisan. Dari perwajahan ini, akan dimunculkan tampilan atau format penulisan karya ilmiah. Perwajahan itu meliputi ukuran kertas, huruf yang dipakai, spasi, marjin atau tepi batas (pias). Huruf yang dipakai adalah times new roman ukuran 12 atau arial ukuran 11 (untuk teks) Spasi yang dipakai dalam karya ilmiah adalah dua spasi, sedangkan abstrak adalah satu spasi. Catatan: Ukuran huruf untuk judul karangan dan judul bab adalah 14, sedangkan ukuran huruf untuk nama lembaga 16.

27 DAFTAR ISI ABSTRAK vii iv Penomoran
Dalam memberikan nomor, harus diperhatikan al-hal berikut. a.   Romawi Kecil Penomoran   dengan  memakai romawi kecil dipakai untuk halaman judul,  abstrak,  kata  pengantar atau  prakata,  daftar  isi,  daftar  tabel, daftar grafik, daftar singkatan dan lambang. Contoh: ABSTRAK iv DAFTAR ISI vii

28 b. Romawi Besar AngkaRomawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab (babpendahuluan, bab teoret bab metode dan objek penelitian, babanalisis data, dan bab penutup). BAB II DASAR TEORI BAB III ANALISIS DATA

29 c. Penomoran dengan Angka Arab
penomoran dengan angka arab (0-9) dimulai dari bab I sampai dengan daftar pustaka (termasuk riwayat hidup dan lampiran) Setiap Penomoran Setiap penomoran yang bertulis huruf kapital ,nomor halaman diletakan atau berada di tengah-tengah ,sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias) kanan atas.

30 Conroh : DAFTAR ISI VII BAB ! PENDAHULUAN 1 2 3

31 a. Sisitem Penomoran Sistem penomoran dengan angka arab menggunakan sistem digital,angka terakhir dalam sistem digital tidak diberikan titik, misalnya, 1.1 latar belakang masalah , Peranan Bahasa dalam Pembangunan, akan tetapi,bila satu angka deberi tanda titik, misalnya, 1.Pendahuluan 2.Landasan Teori dll.(dalam makalah).apabila ada penomoran sistem digital antara Arab dan huruf , harus dicantumkan titik,misalnya , a.

32 contoh: ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identitas Masalah 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian kegunaan Penelitian 1.4 Kerangka Pemikiran 1.5 Metode Penelitian 1.6 Rancangan Analisis Data 1.7 Lokasi dan Lamanya penelitian

33 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penlitian 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penlitian 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 1.4 Kerangka Pemikiran 1.5 Metode Penelitian 1.6 Rancangan Analisis Data 1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian

34 Penyajian Penyajian dalam penulisan karya imiah ialah cara-cara menerapkan aturan penulisan,pengutipan,penulisan daftar pustaka,dan konvensi . Dengan kata lain,penyajian meliputi seperangkat bentuk penyajian karya imiah secara utuh (mulai dari jilid sampai dengan lampiran).

35 Sistematika karya Ilmiah Definisi Sistematika karya ilmiah ialah aturan meleakan bagian-bagian karangan ilmiah (bagian mana yang harus dikemudikan) Ruang Lingkup Ruang libgkup sistematika Karya Ilmiah terbagi atas tiga hal,yaitu bagian pembuka,isi,dan penutup.

36 Bagian Pembuka Bagian pembuka meliputi kulit luar (jilid), halaman judul,pengesahan,persembahan,abstrak (dalam bahasa indonesia dan inggris),daftar isi , daftar tabel dan grafik,serta daftar singkatan dan lambang.

37 Berikut ini ialah bagian-bagian pembuka karya ilmiah
Judul Karangan (Kulit Luar) Dalam Kuli luar,harus dicantumkan judul karangan (dengan subjudul,bela ada), nama karangan ilmiah,keperluan penyusunan,penyusunan dan NPM,logo,nama lembaga pendidikan (jurusan ,fakultas,universitas),kota,dan tahun penyusunan Judul Karangan Contoh : FUNGSI DAN NOSI KOMBINASI DALAM BAHASA INDONESIA

38 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi bahasa Indonesia 1
b. Nama karangan ilmiah dicantumkan jenis karangan ilmiah,misalnya, MAKALAH,LAPORAN PRAKTIK KERJA,SKRIPSI,TESIS,atau DISERTASI yang ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Tujuan penulisan tujuan penulisan ditulis dengan memakai huruf kecil kecuali nama mata kuliah,kegiatan,dan nama jurusan.(ditulis di tengah-tengah) Contoh : Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi bahasa Indonesia 1 Diajukan untuk diertahankan dalam Sidang Sarjana Sastra Indonesia

39 d. Dilengkapi dengan nama dosen pembina Dosen Pembina Prof. Dr. J. S
d. Dilengkapi dengan nama dosen pembina Dosen Pembina Prof.Dr.J.S.Badudu e. Nama penyusun dicantumkan nama penyusun dan NPM yang didahului kata oleh disusun oleh. Oleh Tubagus Ahmad Soebagja

40 Raden Rindu Asmarawati
Disusun Oleh Raden Rindu Asmarawati K1B99034 Nama ditulis lengkap dan tidak dibenarkan disingkat misalnya , Tb Ahmad S. nama tidak dibenarkan memakai huruf kapital semua,misalnya, RADEN RINDU ASMARAWTI

41 Logo lembaga pendidikan dengan diameter 4 cm disimpan ditengah.
f. Logo Logo lembaga pendidikan dengan diameter 4 cm disimpan ditengah. g. dicantumkan nama fakultas, universitas atau sekolah tinggi, nama kota, dan tahun penyusunan (ukuran huruf 14). JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2007

42

43 (2) Halaman Judul Halaman judul sama (identik) dengan kulit luar (jilid), tetapi dituangkan dalam kertas A-4 atau kertas jeruk. (3) Halaman Pengesahan Halaman pengesahan ialah halaman khusus dalam karya ilmiah yang berisikan judul karangan, nama penyusun, NPM, pembimbing utama, pembimbing pendamping, diketahui ketua jurusan, dan disahkan oleh dekan

44

45 (4) Halaman Persembahan Lembaran ini bersifat subjektif
(4) Halaman Persembahan Lembaran ini bersifat subjektif. Artinya, isinya bebas bergantung kepada “keinginan penulis”. Biasanya berisikan ayat-ayat suci agama. Persembahan disajikan untuk orang-orang terdekat (ibu, bapak, kakak, adik, istri, suami, atau anak).

46 (5) Abstrak Abstrak mencerminkan seluruh isi karangan dengan mengungkapkan berikut: Judul karangan, Metode penelitian, Sumber data, Kerangkat teori, Hasalah yang dibahas, dan Hasil yang dicapai. Abstrak ini disajikan dengan jarak suatu spasi dan ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Jumlah kata abstrak berkisar kata.

47 (6) Kata Pengantar Kata pengantar dalam karya ilmiah, misalya, skripsi berisikan hal-hal berikut: Puji syukur kepada Tuhan, Judul karangan, Tujuan penulisan, Ucapan terima kasih, Tanggung jawab ilmiah penulisan, dan Titimangsa.

48 (7) Daftar Tabel Karangan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data dengan seksama, juga mencantumkan tabel yang merupakan gambaran analisis data (bila diperlukan). Nama tabel diberikan nomor dengan angka Arab dan tulis dengan memakai huruf kapital pada awal kata kecuali preposisi dan konjungsi yang bukan di awal. Contoh: Tabel 1 Distribusi Preposisi Tabel 2 Peran Semantis Preposisi (8) Daftar Gambar/Grafik/Bagan Daftar grafik/gambar/bagan pada dasarnya sama dengan penulisan daftar tabel.

49 (9) Daftar Singkat dan Lambang Tidak ada aturan yang menetapkan bahwa penulisan lambang dan singkat harus memakai huruf kapital atau tidak. Ketentuan mengenai bentuk singkat atau lambang bergantung pada keinginan penilisan. Namun, hal yang perlu dipahami dalam penulisan daftar singkatan itu harus konsisten.

50 Bagian Isi Bagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab pendahuluan, bab landasan teoretis, bab objek lokasi penelitian (khusus praktik kerja), bab pembahasan (analisis data), dan bab penutup. Dengan kata lain, bagian isi merupakan penelitian si penulis.

51 Bagian Isi atau Inti Karya Ilmiah
Bagian isi ini dibagi menjadi empat atau lima bagian, yaitu sebagai berikut: Pendahuluan, Kajian teori, Objek penelitian, Analisis data (pembahasan), dan Penutup.

52 (1)Pendahuluan Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang isi karangan ilmiah. Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam penyusunan karya ilmiah. Latar Belakang Masalah Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b) contoh masalah, (c) penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis atau pun bagi orang lain, dan (d) argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori (harapan).

53 Ideentifikasi Masalah atau Pembuatan Masalah
Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akan diteliti atau diuraikan. Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk pertanyaan. Akan tetapi, pembatasan masalah merupakan bagian yang menyempitkan atau membatasi pokok permasalahan sehingga kajian tidak terlalu luas dan abstrak. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam penelitian ini (harus sejalan dengan identifikasi masalah), sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik secara teoritis maupun secara praktis.

54 Kerangka Karangan Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli) yang dijadikan dasar untuk menganalisis data. Contoh: Dalam penelitian ini, akan akan digunakan teori-teori atau pendapat yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. Untuk pengkaji bentuk dan makna afiks verba, digunakan teori Badudu (1992), Tadjuddin (1993), Alwi, dkk. (1993). Untuk mengkaji verba, akan digunakan teori Chafe (1993), serta Sugono dan Indiyastini (1994).

55 Metode dan Teknik penelitian
Penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik penelitian. Metode penelitian ialah seperangkat alat yang tersusun secara sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian ialah tata cara melakukan setiap langkah-langkah metode penelitian. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ialah tempat penelitian dilaksanakan. Lamanya penelitian dan dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan penelitian.

56 Sumber Data Penelitain ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan sumber data. Sumber data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika penelitian ini berasal dari buku, misalnya, novel, majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data tersebut harus dicantumkan. Jika sumber data itu banyak dan beragam, dapat digunakan sampel dan populasi.

57 (2) Bab Kajian Teori Bab ini berisikan uraian tentang teori-teori atau pendapat-pendapat yang relevan dengan masalah yang dibahas atau diteliti. Bisa saja, penelitian-penelitian terdahulu dapat melatarbelakangi penulisan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dalam bab ini, disertakan alasan-alasan yang logis. Dengan demikian, penulis dapat menolak, menerima, mempertanyakan, atau menguatkan teori yang sudah ada. Teori yang disajikan acuan hendaknya kepustakaan atau hasil penelitian yang mutakhir dengan berusia lima tahun ke belakang, tetapi jika teori lama masih relevan, pendapat tersebut masih bisa dipakai.

58 (3) Bab Objek Penelitian Dalam bab ini, dijelaskan keadaan lokasi penelitian atau objek penelitian secara singkat (bergantung pada kebutuhan penelitian). Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam bab ini, yaitu (a) sejarah objek penelitian, (b) struktur organisasi, dan (c) kegiatan objek penelitian. (4) Bab Pembahasan (Analisis Data) Bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting dalam penulisan karya ilmiah karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan, interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan temuan pendapat baru yang diformulakan (bila ada).

59 (5) Bab Penutup Bab penutup meliputi dua bagian, yaitu simpulan dan saran. a. Simpulan Simpulan ini ialah bentuk singkat dari uraian yang dibahas pada bab analisis data. Simpulan ini pun merupakan jawaban atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian. b. Saran Saran merupakan informasi untuk ditindaklanjuti oleh pembaca bila akan mengadakan penelitian lanjutan. Catatan: Saran ini bukan merupakan saran peneliti atau penulis pada objek penelitian atau instansi tertentu. Saran ini ditujukan untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Artinya, masih ada celah lain dari penelitian ini yang belum tergarap sehingga dapat diteliti oleh pembaca.

60 Bagian Akhir Bagian akhir atau kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, daftar kamus, daftar riwayat hidup, indeks, dan lampiran. (1) Daftar Pustaka Satu di antara yang harus ada (mutlak) dalam tulisan karangan ilmiah ialah adanya sumber acuan dan daftar pustaka. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan dalam pengkajian

61 (2) Daftar Kamus Daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka
(2) Daftar Kamus Daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka. (3) Daftar Riwayat Hidup Daftar riwayat hidup berisikan biodata penulis yang lengkap, yaitu identitas, pendidikan, prestasi, dan pengalaman. (4) Indeks Indeks merupakan daftar istilah atau kosakata khusus dalam karya ilmiah yang disusun secara alfabetis dan diberikan penunjukan halaman tertentu

62 (5) Lampiran Lampiran berisikan hal-hal yang mendukung penulisan karangan ilmiah. Isi lampiran bergantung kepada kebutuhan penulisan, misalnya, acuan wawancara, angket, surat izin penelitian, dan data penelitian. a. acuan wawancara b. angket c. surat izin penelitian, dan d. data penelitian

63 Pengutipan dalam Tulisan Ilmiah
Definisi Pengutipan ialah proses meminjam pendapat para ahli dalam disiplin ilmu tertentu baik langsung atau pun tidak langsung yang dituangkan dalam karya ilmiah. Hasil pengutipan karya ilmiah disebut kutipan. Fungsi kutipan ialah (a) bukti untuk menunjang pendapat penulis, (b) bukti tanggung jawab penulis, dan (c) bukti bahwa tulisan itu ilmiah.

64 Jenis-jenis Kutipan Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah itu dibagi atas dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan Langsung Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik itu berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris.

65 Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh. Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis.

66 Teknik Pengutipan Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: 1. kutipan ditulis langsung dengan teks; 2. spasi kutipan ialah 2 spasi; 3. memakai tanda petik dua di awal dan di akhir kutipan; 4. awal kutipan memakai huruf kapital; 5. diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir kutipan.

67 Contoh: ----------------------------teks------------------------------------
“………………………………………………….………………... }2 spasi ………………………………………………kutipan……………. …………………………” (Badudu, 1994: 56). teks }2 spasi

68 Kutipan langsung yang lebih dari empat baris dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. dipisahkan dari teks 2,5 spasi; 2. spasi dalam kutipan 1 spasi; 3. memakai tanda petik dua atau pun tidak (opsional); 4. semua kutipan dimulai dari 7—10 ketukan dari sebelah kiri teks; 5. awal kutipan memakai huruf kapital; 6. diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir kutipan.

69 Contoh: ----------------------------teks------------------------------------ } 2 spasi
“………………………………………………….... kutipan } 2,5 ……………………………………………… } 1 spasi …………………………” (Badudu, 1994: 56) } 2,5 spasi teks } 2 spasi

70 Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. kutipan disatukan dengan teks; 2. spasi kutipan 2 spasi; 3. tidak memakai tanda petik dua; 4. menggunakan ungkapan, misalnya, mengatakan bahwa, menyatakan bahwa, mengemukakan bahwa, berpendapat bahwa; 5. mencantumkan nama akhir pengarang (marga), tahun, dan halaman.

71 Contoh: teks ..………………………………………………….……………….. Badudu (1994: 56) mengatakan bahwa kutipan teks

72 Prinsip-Prinsp Dasar Prinsip-prinsip dasar dalam pengutipan ialah sebagai berikut. 1. Dalam kutipan tidak dibenarkan mencantumkan judul buku. 2. Nama marga, tahun terbit, dan halaman buku selalu berdekatan. 3. Kutipan tidak dibenarkan dicetak tebal atau dihitamkan. 4. Kutipan dalam bahasa asing atau bahasa daerah harus dicetak miring

73 5. Kutipan dapat ditempatkan sesuai dengan kebutuhan baik di awal, tengah, atau akhir teks. 6. Jika nama pengarang ada dua, nama akhir (marga) kedua pengarang itu ditulis. Misalnya: J.S. Badudu dan M. Ramlan menjadi Badudu dan Ramlan. 7. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama akhir pengarang pertama yang ditulis dan diikuti dkk. Misalnya: J.S.Badudu, M. Ramlan, Gorys Keraf menjadi Badudu, dkk. 8. Apabila kutipan itu dirasakan terlalu panjang, penulis boleh mengambil bagian intinya saja dengan teknik memakai tanda elipsis [… (Badudu, 1994:45)….], tetapi tidak boleh mengubah atau menggeserkan makna atau pesannya

74 9. Jika kutipan berupa pendapat ahli yang berasal dari kutipan yang lain, bentuk penyajiannya ialah Menurut Badudu (dalam Djajasudarma, 1993: 56) bahwa …. 10. Kutipan dalam bentuk catatan kaki sudah tidak dipakai lagi dalam penulisan karya ilmiah karena dirasakan tidak efektif

75 Daftar Pustaka Definisi Daftar putaka ialah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah, misalnya, makalah atau skripsi yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan).

76 Ciri-Ciri Daftar Pustaka
Kepustakaan atau juga daftar pustaka memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. diambil dari buku, majalah, makalah, surat kabar, internet, dan orasi dalam karya ilmiah; b. berisikan nama pengarang atau lembaga; c. memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit, cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat terbit.

77 Fungsi Daftar Pustaka Fungsi daftar ialah sebagai berikut: menunjukan bahwa tulisan itu ilmiah (bersifat ilmu pengetahuan); menginformasikan bahwa karya ilmiah itu (penelitian) memiliki referensi dan akumulasi dari karya ilmiah sebelumnya; c. merupakan alat kontrol pada landasan teoretis atau tinjauan pustaka.

78 Teknik Penulisan Teknik penulisan daftar pustaka ialah berikut: a
Teknik Penulisan Teknik penulisan daftar pustaka ialah berikut: a. nama pengarang dibalikkan atau diputar dengan catatan nama yang dikedepankan, yaitu nama marga/unsur nama ahkir yang dipisahkan oleh koma; b. setelah itu, nama pengarang disusun secara alfabetis; c. bila nama pengarang ada dua, yang dibalikkan ialah nama pengarang pertama; Contoh: Emil Salim, Emil dan phillip Kotler menjadi Salim, Emil dan Philip Kotler

79 d. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk. Contoh: Emil Salim, Philip Kotler, Djoemad Tjiptowardojo menjadi Salim, Emil, dkk. e. bila tidak terdapat nama pengarang, nama departemen atau lembagalah yang ditulis; bila tidak ada kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga; f. gelar akademik pengarang tidak dicantumkan;

80 g. judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digaris bawahi dalam mesin tik atau tulisan tangan; h. judul, artikel, skripsi, tesis atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik dua; i. bila ada edisi atau cetakan ditulis sesudah judul buku; j. jika judul buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah edisi; k. spasi dalam daftar pustaka satu spasi; l. perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain dua spasi.

81 m. bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua atau selanjutnya dimulai dari satu tabulasi (5-7 ketukan); n. jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali; nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang; o. bila ada dua atau lebih karya ilmiah (buku) yang ditulis oleh seorang pengarang, urutan penulisannya berdasarkan tahun terbit; p. bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.

82 q. perhatikan urutan penulisan;
nama marga dan nama kecil, (dipisahkan koma), (diakhiri titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku-anak judul, (diikuti titik duadan diahkiri titik), cetakan (diahkiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama penerbit (diakhiri titik).

83 r. Contoh bentuk penulisan daftar pustaka
r. Contoh bentuk penulisan daftar pustaka. Bentuk pertama Djajasudarma, T. Fatimah Metode Linguistik: Ancangan Metode penelitian dan kajian. Cetakan III. Bandung: Eresco. Purwo, Bambang Kaswanti “Tata Bahasa Kasus dan Valesi Verba” dalam PELLBA 2. Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya. Jakarta: Kanisius.

84 Bentuk kedua Djajasudarma, T
Bentuk kedua Djajasudarma, T. Fatimah 1993 Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: Eresco Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco.

85 Bahasa Karya Ilmiah A. Ejaan
Penerapan ejaan dalam tulisan ilmiah di antaranya sebagai berikut. Tanda koma diterapkan pada kata penghubung. 1. Tanda koma harus diletakan sebelum kata penghubung kalimat majemuk secara berikut: , tetapi , sedangkan , melainkan ......, , dan Contoh: Dana itu tidak diberikan kepada perseorangan, tetapi diberikan kepada masyarakat.

86 2. Tanda koma tidak diletakan sebelum kata penghubung kalimat majemuk bertingkat berikut (bila anak kalimat mendahului induk kalimat). ... bahwa agar bila sesudah , sehingga , supaya , jika , ketika , maka , kalau , walaupun , meskipun , kalau , setelah , sejak , saat , karena , sebab , sungguhpun , kendatipun .... Contoh: Gubernur mengatakan bahwa rapat Walikota dan Bupati diundur.

87 3. Tanda koma harus diletakan stelah kata penghubung berikut (di awal kalimat).
Jadi, oleh sebab itu, .... Namun, oleh karena itu, .... Memang, Disamping itu, .... Selain itu, akhirnya, .... Dengan kata lain, .... Selanjutnya, .... Selain itu, .... berikutnya, .... Walaupun demikian, .... lagi pula, .... Akan tetapi, .... lain dari pada itu, .... Contoh: Oleh karena itu, informasi ini dapat kami pertanggung jawabkan.

88 4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan nama dengan gelar akademik serta mengurutkan gelar di belakang. Contoh : Prof. Dr. Livain, M.Hum.,M.Si

89 Huruf kapital atau huruf besar, di antaranya, di pakai untuk hal-hal berikut:
1.Unsur pertama nama orang; Contoh: Rindu Asmarawati (bukan RINDU ASMARAWATI) 2. Unsur pertama jabatan dan pangkat bila diikuti nama orang, intansi, atau tempat; Jenderal Ahmad, Direktur PT Lestari, Presiden Indonesia

90 3. Unsur pertama nama geografi, negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan dokumen resmi;
Contoh: Jalan Merdeka, Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat, Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang kepegawaian 4. nsur pertama nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan; Buku Siti Nurbaya, majalah Tempo, surat kabar Pikiran Rakyat, “Unsur Serapan dalam Bahasa Indonesia” (judul makalah)

91 7. huruf kapital diterapkan pada akronim nama diri berupa gabungan huruf dan suku kata;
Contoh: Akabari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Sespa Sekolah Staf Pimpinan Administrasi huruf kapital diterapkan pada akronim nama diri berupa gabungan suku kata. Unpad Universitas Padjadjaran Depdiknas Departemen Pendidikan Nasional B. Unsur Serapan Unsur serapan harus diperhatikan dalam tulisan ilmiah. Unsur serapan itu ada yang baku (standar atau benar) dan nonbaku (tidak standar atau salah).

92 Jadwal, saksama, sekadar jadual, seksama, sekedar
No Buku Nohaku 1. atlet, praktik, antre atlit, praktek, antri 2. metode, teknik, teoretis Metoda, tehnik, teoritis 3. sisitem, analisis, akta Sistim, analisa, akte 4. hipotesis, diagnosis, persen Hipotesa, diagnosa, prosen 5. persentase, kuitansi, kualitas, kuantitas Prosentase, kwitansi, kwalitas, kwantitas 6. Jadwal, saksama, sekadar jadual, seksama, sekedar 7. aktivitas, produktivitas, efektivitas aktifitas, produktifitas, efektivitas 8. Februari, November, Januari Pebruari, Nopember, Januwari 9. subjek, objek, proyek subyek, obyek, projek 10 fotokopi, faksimile, wujud foto kopi, faksimili, ujud 11. asas, atmosfer, cenderamata azas, atmosfir, cinderamata 12. Kaidah, karier, nasihat kaedah, karir, nasehat 13. Konduite, konkret, rezeki kondwite, kongkrit, rizki 14. silakan, persilakan, tarif silahkan, persilahkan, tarip 15. akomodasi, dramatisasi, legalisasi akomodir, dramatisir, legalisir 16. Sistematis, standardisasi, spiritual sistimatis, standarisasi, spirituil

93 perubahan, pemerintah, ditemukan perobahan, pemerentah, diketemukan 2.
c. Bentukan Kata Bentukan kata ialah kata-kata yang dibentukmelalui pengimbuhan, pengulangan dan penggabungan kata. No Bentukan Baku Bentukan Nonbaku 1. perubahan, pemerintah, ditemukan perobahan, pemerentah, diketemukan 2. berkeberatan/memiliki keberatan keberatan 3. disebabkan oleh, mempersilakan, silakan dikarenakan, mempersilahkan, silahkan 4. berulang-ulang/berkali-kali berulang kali 5. menyanmpingkan/mengesampingkan mengenyampingkan 6. memperolahragakan mengolahragakan 7. menyukseskan mensukseskan 8. memopulerkan mempopulerkan 9. memublikasikan mempublikasikan 10. perusakan, peletakan, bertualang pengrusakan, peletakan, bertualang

94 11. mengoordinasikan mengkoordinasikan 12. dilegalkan, dilegalisasikan dilegalisir 13. mengulur-ulur mengulur-ngulur 14. telantar, telentang, telanjur terlantar, terlentang, terlanjur 15. menumbuhkembangkan menumbuhngembangkan 16. memprotes, mengkritik, pelepasan memerotes, mengeritik, penglepasan 17. mengaderkan, mengalkulasi, memengaruhi mengkaderkan, mengkalkulasi, mempengaruhi 18. Memercayai, memesona, memerkosa mempercayai, mempesona, memperkosa 19. Mengebom, mengelas, mengecor membom, menlas, mencor 20. Memfitnah, memfasilitasi, memfokuskan memitnah, memasilitasi, memokuskan

95 diikuti benda/ bukan orang 4. memberi 5. memberikan
\ D. Pilihan Kata (Diksi) Diksi ialah kosakata atau perbendaharaan kata yang sudah dipilih oleh seseorang agar informasi yang disampaikan berhasil guna (efektif). No Diksi Penerapan 1. mengajar diikuti tempat 2. mengajari diikuti orang 3. mengajarkan diikuti benda/ bukan orang 4. memberi 5. memberikan diikuti benda/bukan orang 6. menugasi diikuti oarng 7. menugaskan diikuti bukan orang 8. memberitai atau memberi tahu 9. mengabari 10. mengabarkan 11. memberitahukan

96 12. ketinggalan Diikuti benda 13. tertinggal Diikuti tempat 14. mengkaji menelaah atau menganalisis 15. mengaji membaca Al-Quran 16. membawahkan menempatkan dibawah 17. membawahi berada dibawah 18. menamai diikuti orang 19. menamakan Diikuti sebuah nama 20. kecuali Menyisakan dua hal/ orang 21. selain 22. pada diikuti waktu, orang, kata benda abstrak 23. di diikuti tempat 24. dari pada perbandingan 25. kini ada kaitan dengan waktu dulu 26. Sekarang waktu ini/sesaat 27. Telah waktu lama 28. Sudah waktu baru 29. andaikata’seandainya kejadian yang tidak mungkin terjadi 30. Kalau, bila, jika peristiwa dapat terjadi atau tidak terjadi

97 E. Kalimat Kalimata dalam tulisan ilmiah, misalnya, dalam skripsi identik dengan kalimatyang baik dan benar (kalimat efektif). Dalam kalimat yang baik dan benar, diungkapkan informasi secara efektif (berhasil guna) dan kalimat itu harus sesuai dengan kaidah aspek-aspek kebahasaan. Kalimat baku memiliki ciri-ciri yaitu kefungsian, keparalela, kehematan, kecematan, kepaduan, kelogisan, dan kepasifan. 1. Kefungsian Kefungsian ialah setiap kalimat memeiliki kejelasan fungsi-fungsi (S,P,O,pel.,K) : fungsi kalimat yang mutlak hadir ialah subjek dan predikat

98 Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan misalnya, di, dalam, bagi, untuk, pada, kepada, menurut, dan dengan di depan subjek. Contoh: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi harus membayar uang kuliah. K P O Agar kalimat menjadi baku, kata bagi harus dilepaskan. (1a) semua mahasiswa perguruan tinggi harus membayar uang kuliah S P O

99 2. Kepararelan Kepararelan atau Kesejajaran ialah kesamaan bentuk kata yang diperlihatkan oleh pemakaian imbuhan. Jika bentuk pertama menggunakan imbuhan kata kerja (verba) yaitu me-, me-i, me-kan, di-, di-i, di-kan, ber-, ter-, ter-i, ter-kan, memper-, memper-i, memper-kan, diper-, diper-i, dan diper-kan, bentuk kedua seterusnya pun menggunakan imbuhan verba. Sebaliknya, jika bentuk pertama menggunakan imbuhan kata benda (nomina), yaitu pe-, pe-an, ke-, ke-an, dan-, dan-an, bentuk keduan dan seterusnya pun menggunakan imbuha n nomina.


Download ppt "PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh H. Agus Nero Sofyan, Drs., M. Hum"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google