Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Refleksi Renstra FK UGM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Refleksi Renstra FK UGM"— Transcript presentasi:

1 Refleksi Renstra FK UGM 2013-2017
Jogjakarta, 9 November 2017

2 Visi dan Misi Renstra FK UGM 2013-2017
Visi: Menjadi Fakultas Kedokteran berstandar internasional yang inovatif dan unggul, serta senantiasa mengabdi pada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila Misi: Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pelayanan yang unggul, berlandaskan kearifan lokal, etika, profesionalisme dan keilmuan berbasis bukti

3 Tujuan renstra FK UGM Menjadikan Fakultas Kedokteran UGM sebagai institusi pendidikan kedokteran berstandar internasional yang inovatif dan unggul melalui: Pendidikan tinggi Kedokteran dan Kesehatan yang berkualitas dalam rangka menghasilkan lulusan yang unggul dan kompeten; Produk penelitian kedokteran dan kesehatan yang menjadi rujukan nasional yang berwawasan lingkungan dan responsive terhadap permasalahan masyarakat, bangsa dan negara; Pengabdian masyarakat yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan; Tata kelola Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari UGM yang berkeadilan, transparan, partisipatif, akuntabel, dan terintegrasi antar bidang guna menunjang efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya; Kerjasama yang strategis, sinergis dan berkelanjutan dengan para mitra.

4 Poin-poin diskusi Pencapaian-pencapaian sejauh ini
Tantangan-tantangan dalam pencapaian tujuan Masukan bagi renstra

5 Pendidikan tinggi Kedokteran dan Kesehatan yang berkualitas dalam rangka menghasilkan lulusan yang unggul dan kompeten Definisi Unggul dan kompeten apakah dari internal atau stakeholder? Jika internal, masih bervariasi tiap prodi. Apakah memasukkan lama studi? S1: >70% tepat waktu, tapi S2-S3 dan PPDS masih <30%. Untuk mendorong percepatan, adanya remainder yang rutin dan UKT. Jika definisi eksternal, masih lemah. Perlu tracer study yang sistematis. Kendala: siapa yang mengembangkan tracer study ? Usul membuat scoring/indeks parameter dengan pembobotan. Misal, lama masa studi atau pencapaian kompetensi? Untuk memudahkan evaluasi dari tahun ke tahun. Adanya perkembangan jaman yang menjebak hasil tracer study. Bagaimana deskripsi unggul dan kompeten? Tapi ke depannya, berubah menjadi agen perubahan. Terkait yang eksternal, dekan mendapatkan kontrak studi persepsi eksternal para lulusan ujian kompetensi, dari berbagai macam stakeholder. Apakah lulusan UKMPPD kompeten atau tidak? Semoga hasil studi dapat memberikan masukan bagi fakultas. Setelah kompeten, apakah lulusan membawa perubahan? Unggul dan kompeten berarti cakap, berkuasa, dan berwenang. Masukan untuk aspek kemampuan leadership masih dirasa kurang oleh stakeholder. Renstra harus disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder. Usulan masing2 prodi untuk menyusun target dalam jangka waktu tertentu karena zaman terus berubah (misal dalam 5-10 tahun ke depan). Untuk keperawatan, benchmark dalam era MEA, harus dapat berkompetisi dan menguasai 5 domain kompetensi Ners di ASEAN. Evaluasi: kurang dalam aspek caring.

6 Produk penelitian kedokteran dan kesehatan yang menjadi rujukan nasional yang berwawasan lingkungan dan responsive terhadap permasalahan masyarakat, bangsa dan negara Publikasi cenderung meningkat, tetapi apakah itu menjadi rujukan masih belum tahu. Paten masih belum banyak. Sebarapa jauh produk sudah dipakai belum tahu. Hilirisasi produk masih kurang, dari segi marketing dan distribusi masih lemah. Enterpreneurship UGM bagaimana? Selama ini hanya sampai produk jadi saja. Radiologi beberapa kali bekerjasama dengan production house, kesulitan dalam penggandaan dan marketing. Tantangan: apakah fakultas akan membentuk badan sendiri atau tergantung dari universitas? Apakah bisa penugasan untuk penelitian dan publikasi dijadikan formal? Selama ini memberdayakan dokter yang sedang/menunggu internship untuk membantu. Semangat penelitian di radiologi muncul karena dari fakultas membolehkan SK menghire aspen per 3-4 bulan, dialokasikan dari RKAT. Di RS sudah ada skema penelitian. Di keperawatan juga ada skema penelitian dan sudah diwajibkan 1 dosen untuk mengajukan, namun kekurangannya jadi kurang kompetitif untuk dana hibah nasional dan internasional. Usul: dibuat SK koor. Penelitian, sehingga bisa melihat peta penelitian di fakultas dan RS. Perlu tupoksi yang jelas. Seperti kodik sudah dengan SK, apakah ada kompensasi dalam menjadi kodik?

7 Pengabdian masyarakat yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan Di klinik, paling banyak di mata (operasi katarak) atau bedah (khitanan masal). Berkelanjutan karena dalam rangka pendidikan. Selama ini pengabdian masyarkat belum sampai ke pemberdayaan masyarakat agar mandiri, masih baru menolong atau informasi Di beberapa departemen, misal saraf, ada desa binaan. Perlu dipikirkan topik-topik sesuai departemen di fakultas untuk pemberdayaan masyarakat. Penelitian sekaligus pengabdian masyarakat misal, di radiologi Screening breast cancer lintas dengan bedah. Di keperawatan punya Griya Lare Utami, di Bantul paska gempa. Untuk PAUD dan sampai sekarang masih berlangsung untuk pengabdian dan pendidikan.

8 Tata kelola Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari UGM yang berkeadilan, transparan, partisipatif, akuntabel, dan terintegrasi antar bidang guna menunjang efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya Perubahan status mencari bentuk terjadi banyak pada tahun 2013. Dekanat yang dulu ada beberapa perubahan aturan keuangan dan tetap bisa survive karena menggunakan indikator keuangan. Aturan sudah transparan, namun karena berubah-ubah sehingga terkena imbasnya. Ketakutan dalam menggunakan anggaran, daya serap dana menurun karena aturan yang terus berubah Dengan sistem SIMKEU lebih akuntabel karena yang dibelanjakan adalah yang dianggarkan. Adanya aturan yang lebih jelas, misal SBU memudahkan untuk akuntabilitas Ke depan akan ada SBU dan sistem keuangan terbaru. Kelemahan dengan sistem yang terpusat di UGM menyulitkan untuk pengadaan barang. Sekarang yang masih bermasalah adalah E-catalog. Terjadi perubahan sistem keuangan di departemen. Tapi secara umum, sistemnya menjadi lebih terarah dan membaik. Kendala: adanya sentralisasi untuk pengadaan barang, nanti daya serapnya menurun. Infonya juga lama. Dari bagian apa bisa dibuat sistem informasi untuk feedback bagi SDM. Selama ini masih terfokus pada individu. Administrasi: SK yang lama turun dan komunikasi dengan RS jejaring sehingga menyebabkan disharmonisasi. Sistem administrasi harus diperbaiki lagi. Indikator selama ini belum jalan dan surat sering hilang. Departemen dan administrasi keuangan belum paham tentang SBU. Usul: diadakan sosialisasi terkait aturan terbaru Apakah pengadaan barang untuk skills lab masuk ke RS atau Fakultas? Usul: aturan ini diperjelas ke depannya Ada dana pengadaan di fakultas, namun membutuhkan RAB dari RS. Penyusunan RAB dianggap sulit. Tranparansi laporan keuangan terdapat kemajuan, harapannya dilanjutkan. Cukup partisipatif, menerima masukan karena adanya transparansi. Sangat efisien, karena membagi tugas dengan baik. Masukan: Keuangan mendayagunakan dosen atau tendik untuk pemberdayaan SDM dan ada dana yang dialokasikan agar lebih kompetitif dalam meraih hibah nasional dan internasional. Departemen didorong untuk menghimpun dana tambahan lain selain dari fakultas sehingga bisa mandiri dalam menggaji asisten. Ada beberapa skema yan bisa mendorong pengelolaan dana tidak hanya dari SPP, yaitu swakelola yang lebih luwes dan tidak perlu mengikuti SBU. Departemen butuh informasi seperti ini. Selama ada transparansi, kerjasama, dan regulasi yang jelas boleh oleh Univ, nanti akan dimasukkan ke RKAT Departemen, namanya dana terikat yang sesuai dengan kontrak. Selama ini yang sering mengikuti adalah pusat kajian. Butuh disosialisasikan ke departemen.

9 Kerjasama yang strategis, sinergis dan berkelanjutan dengan para mitra
Untuk strategis dan berkelanjutan sudah tercapai, tapi untuk sinergis masih kurang tercapai. Misal RS jejaring, yang kurang mendukung pendidikan, kerjasamanya bisa dievaluasi kembali. Usul: residen dan koass yang sudah selesai masa pendidikan diminta feedback terkait RS jejaring. Kerjasama yang justru memberikan beban, bukan manfaat ke fakultas. Kesulitannya adalah karena beban ada di beberapa unit, tidak semua unit RS. Kerjasama dengan Pemda, Tadulako sudah selesai. Ke depannya bagian bedah diminta untuk mengampu pembukaan prodi spesialis bedah di Papua. Jangan sungkan-sungkan untuk mengkomunikasikan kebutuhan dana, dsb untuk diformalkan agar lebih fair. Terkadang kerjasama dengan RS tapi dana justru dari fakultas. Harus ada standard kerjasama internal, antara fakultas dan RS. Misal di keperawatan, ada staf yang magang di RSUP Sardjito diberikan tagihan yang sama dengan perawat magang yang lain. Kerjasama dengan luar negri sudah baik. Sudah ada sharing biaya dengan unit lain.


Download ppt "Refleksi Renstra FK UGM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google