Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudirman Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Oleh : Indi Putri Amaliyah
2
Pengertian Role play atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986). Dalam role play murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role play sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain (Basri Syamsu, 2000).
3
Hakekat Teknik ini mengembangkan bermain peran tradisional dengan memanfaatkan 2 atau lebih peserta didik yang berbeda dalam situasi permainan peran yang sama. ia menunjukan variasi gaya individual berdasarkan situasi hasil.
4
Keunggulan & kekurangan
a. Siswa dapat melihat dan mencatat materi secara langsung karena adanya pemain peran. b. Siswa dapat melaksanakan tugas/perintah yang diberikan oleh guru. c. Guru dapat memberi penguatan materi terhadap siswa atau kelompok yang kurang memahami materi. d. Proses belajar dapat lebih hidup. e. Siswa lebih aktif dalam belajar. f. Siswa yang berkemampuan sedang kebawah dapat mengikuti jalannya proses pembelajaran dengan antusias, hal ini dikarenakan proses bermain peran yang dianggap menarik. a. Dalam Metode Role Play ( bermain peran ) memakan waktu yang banyak dalam pelaksaan proses belajar mengajar. b. Tidak jarang siswa juga banyak yang mengalami kesulitan untuk memerankan peran secara baik khususnya mereka tidak diarahkan atau ditugasi dengan baik. Siswa perlu mengenal dengan baik apa yang akan diperankannya. c. Bermain peran tidak akan berjalan dengan baik jika suasana kelas tidak mendukung secara sungguh-sungguh. d. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
5
Prosedur 1. Dengan bantuan peserta didik yang mau, demostrasikan teknik dasar bermain peran (jika perlu) dengan situasi seperti siswa memprotes nilai kepada pengajar. 2. Buatlah skenario dan deskripsikan hal tersebut kepada kelas. 3. Mintalah tiga peserta didik dari kelas untuk mengamsumsikan peran karakter dalam permainan peran. Tugasilah seorang untuk tetap seperti karakter standar (misalnya,pengajar) dan istruksikan tiga individu yang ada bahwa mereka akan memainkan peran yang ada (misalnya peserta didik) secara bergiliran. 4. Mintalah tiga relawan yang bergilir untuk meninggalkan ruangan dan memutuskan susunan yang mana mereka akan berpartisipasi di dalamnya. ketika siap, relawan pertama memasuki kembali ruangan dan mulai bermain peran dengan relawan standar. 5. Setelah tiga menit. umumkan waktunya dan mintalah relawan kedua untuk masuk ruangan dan mengulangi situasi yang sama. relawan yang pertama sekarang itu bisa tinggal diruangan . setelah tiga menit dengan relawan ketiga dengan mengulangi skenario. 6. Pada kesimpulan, mintalah peserta didik untuk membantingkan dan mengontrasikan gaya tiga relawan dengan mengidentifikasi teknik mana yang efektif dan tidak efektif, wilayah untuk perbaikan.
6
Contoh Variasi Peraturan atau Prosedur yang digunakan dalam Role Play
1. Guru menerangkan kepada siswa, untuk memperkenalkan teknik yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut, bahwa dengan teknik ini diharapkan siswa lebih aktif dan dapat memahami proses penyampaian materi secara langsung karena dilakukan dengan peran, dan dalam hal ini siswa langsung terlibat. 2. Guru menerangkan gambaran umum tentang materi Antroposfer sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang materi yang akan di bahas melalui Metode Belajar Role Play 3. Agar siswa dapat memahami proses Bermain Peran yang akan dilaksanakan, guru dapat menceritakan sambil mengatur adegan yang pertama.
7
Lanjutan.... 4. Guru menunjuk dua orang untuk dijadikan sampel atau contoh dalam memperagakan peran yang akan dilaksanakan. 5 . Guru menjelaskan pada peran tersebut diharapkan dapat memerankan sebaik- baiknya, sehingga mereka tahu tugas peranannya, menguasai materi yang diperankan dalam berdialog. 6. Siswa yang tidak turut bermain peran atau belum mendapat giliran harus menjadi penonton yang aktif, disamping mendengar dan melihat, mereka harus memberi saran dan kritik pada apa yang akan dilakukan setelah Bermain peran selesai. 7. Guru membagi kelompok. Misalnya dikelas tersebut terdapat 32 siswa, dibagi menjadi 16 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 2 siswa. Dilakukan dengan cara proses penghitungan.
8
Lanjutan 8. Guru menyiapkan kelintingan materi yang akan diperankan oleh siswa. Materinya yaitu faktor Antroposfer terdapat 6 kelompok yaitu Lokasi Geografis, Topografi/Relief, Struktur Geologis, Iklim, Tumbuhan, dan Hewan. Materi adaptasi manusia terdiri dua kelompok yaitu adaptasi genetis dan adaptasi somatis. Dan materi yang terakhir terdapat 8 kelompok yaitu Daerah Budaya Kutub, Daerah Budaya Eropa dan Anglo - Amerika, Daerah Budaya Amerika Latin, Daerah Budaya Kering, Daerah Budaya Afrika, Daerah Budaya Australia - Selandia Baru, Daerah Budaya Politik dan Daerah Budaya Komunis. 9. Setelah menyiapkan Kelintingan perwakilan tiap-tiap kelompok maju dan mengambil kelintingan yang di buat. Setelah itu guru memberikan waktu 15 menit untuk siswa mempelajari materi yang akan diperankan. 10.Setiap kelompok yang maju di beri waktu 3 menit untuk menjalankan perannya setelah itu bergilir dengan kelompok yang lainnya. 11.Setelah selesai Guru dapat menambhakan dan menerangkan kembali apabila ada pertanyaan yang belum terjawab
9
Contoh isi Materi Kelintingan
FAKTOR ANTROSFER
10
Contoh isi Materi Kelintingan Adaptasi Manusia
11
Contoh isi Materi Kelintingan Daerah-Daerah Budaya di Bumi
13
Sumber Endarto,danang.dkk,.2009.GEOGRAFI untuk SMA/MA Kelas XI.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta Silberman,mel.2009.Active Learning.Yogyakarta:Pustaka Insan Madani (Di unduh pada hari Kamis, 19 Maret 2015 pukul WIB)
14
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.