Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
METODE TAMBANG BAWAH TANAH
( TANPA PENYANGGA )
2
METODE TAMBANG BAWAH TANAH (TANPA PENYANGGA) Merupakan suatu metode yang tidak menggunakan timber atau filling dalam menyangga dinding, baik hanging wall maupun footwall. Penyanggaan pada dinding dilakukan dengan pilar-pilar dan baut batuan digunakan untuk penyanggaan local.
3
METODE TAMBANG BAWAH TANAH
(TANPA PENYANGGA) Metode Sublevel Stoping Metode Shrinkage Stoping Metode Room & Pillar Metode Stope & Pillar
4
Merupakan cara penambangan bijih terletak diantara 2 level di mana penambangan ini dilakukan dengan cara membuat sub level yang berurutan. Jarak antara level 100 – 200 ft, sedangkan sub level 25 – 40 ft. Cara penambangan ini dapat dilakukan dengan cara overhand atau underhand . Sub Level Stoping
6
Karakteristik Endapan/Deposit :
1. Ketebalan endapan kurang lebih meter. 2. Kemiringan endapan > 300 3. Endapan relatif keras 4. Country rock/ sekelilingnya harus keras dan kompak agar tidak mudah terjadi pengotoran (Dilution) 5. Batas antara endapan dengan country rock (batuan sekeliling) sebaiknya mudah dilihat dan bentuknya teratur. 6. Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak memungkinkan tidak selektif. Contohnya adalah endapan bijih besi.
8
Siklus Operasi : Drilling (Pemboran) : roller –bit rotary drill , pneumatic percussion drill. Blasting (Peledakan) : ANFO (Slurry) Secondary Breakage : Impact Hammer, Drill and Blast. Loading (Pemuatan) : gravity flow (arah gaya berat) to drawpoints , front end loader, Slusher. Haulage (Pengangkutan) : Truck, Rail , Belt Conveyor.
9
Cara penambangan : Bijih mulai diproduksi bila kemajuan development telah sampai pada aktivitas dalam lombong. Fragmentasi bijih (broken ore) diperoleh melalui ring drill dan peledakan. Kemudian Broken Ore masuk ke dalam Draw Point. Muka dan dinding samping lombong (stoping) ditinggalkan tanpa diberi penyanggaan. Pembuatan Stoping dengan peledakan menggunakan lubang tembak panjang antara meter yang dibuat dari sub level. Sistem pemboran peledakan umumnya terdiri dari 2 metode umum yaitu : 1. Pemboran melingkar dengan diameter mm 2. Pemboran paralel dengan diameter besar 200 mm.
10
Keuntungan : 1. Pekerjaan aman karena pekerja tidak berada didalam stope. 2. Biaya penambangan relatif murah 3. Efisiensi penambanggan lebih besar karena dapat melakukan penambangan secara serentak. 4. Bijih dikeluarkan secara gravitasi. 5. Kondisi kerja lebih baik karena sistem ventilasi dapat lebih mudah diatur .
11
Kerugian : 1. Banyak bukaan yang harus dikerjakan. 2
Kerugian : 1. Banyak bukaan yang harus dikerjakan. 2. Kehilangan mineral agak banyak terutama pada waktu pengambilan pillar yang tertinggal. 3. Sorting didalam stope tidak dapat di hilangkan. 4. Kesulitan pada pengambilan pillar yang tadinya ditinggalkan sebagai penyanggah sementara. 5. Kemungkinaan runtuhnya atap-atap dan dinding pada setiap kemajuaan tambang.
12
Merupakan suatu cara penambangan yang ter- masuk over hand stoping dimana setiap bagian dibor dan diledakan dari bawah keatas. Tumpukan hasil ledakan akan dibiarkan dilantai yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemboran berikutnya, untuk menyanggah country rock dan sebagai penyangga batuan samping (country rock). SHRINKAGE STOPING
14
Karakteristik Endapan/Deposit :
1. Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras. 2. Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) kira-kira sudutnya > 600. 3. Ketebalan antara 1-30 meter. 4. Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang hilang (loose ore). 5. Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan country rock. Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur dengan air. 7. Kedalaman : dangkal – sedang < 750 m 8. Sebaiknya bukan endapan sulfida.
15
Siklus Operasi : Drilling (Pemboran) : Pneumatic airleg , stoper , drifter percussion drill. Blasting (Peledakan) : ANFO (Slurry) Secondary Breakage : Dynamite bomb, shaped charge Loading (Pemuatan) : gravity flow (arah gaya berat), front end loader, Slusher. Haulage (Pengangkutan) : Truck, Rail , Belt Conveyor.
17
Cara penambangan : Teknik penambangan Shringkage Stoping meliputi kemajuan penambangan lombong pada arah vertikal dan horisontal. Broken Ore digunakan sebagai tempat pijak dan penyangga sementara. Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus pemboran dan peledakan, ekstraksi bijih, scalling dan penyangga. Bijih dihancurkan dalam lombong melalui penggalian atap oleh petambang yang bekerja tepat pada bagian bawah crown. Broken Ore yang ditinggalkan dalam lombong dapat berfungsi sebagai : 1. Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat menampung banyak pembor , sehingga dapat mem- percepat penambangan. 2. Sebagai penyangga country rock.
18
Keuntungan : Tidak membutuhkan alat-alat tambahan untuk pemuatan karena broken ore dapat keluar karena adanya gravitasi, atau investasi tidak mahal 2. Dapat melakukan clean mining, sehingga mining recovery-nya tinggi. (mengambil semua deposit) Ventilasinya lebih baik karena dapat mengikuti bukaan Produksi dapat cepat terlaksana karena tinggal didalam stope. Tidak terjadi penurunan permukaan surface subsidence karena bekas-bekas dari stope di isi material.
19
Kerugian : 1. Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena sebagian endapan masih tertinggal di dalam stope tersebut. Produktivitas rendah sampai menengah (5-10 ton/manshift). Permukaan Lantai kasar. 4. Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal didalam stope dan endapan tersebut mengandung oksida yang mudah teroksidasi oleh udara dan lama kelamaan akan menjadi kompak hal ini akan menyulitkan dalam proses metalurgi.
20
Room and pillar method merupakan salah satu metode penambangan bawah tanah (underground mine) yang memanfaatkan cadangan yang tidak diekstrasi sebagai penyangga atau disebut sebagai pillar. Pada praktiknya, area yang akan ditambang dibagi terlebih dulu ke dalam bagian-bagian yang disebut panel, dimana pengambilan batubara dilakukan di dalamnya. Metode Room & Pillar Idealnya diterapkan untuk endapan mendatar misalnya batubara, beberapa jenis endapan non logam (boraks, flourspar, batugamping, garam, dsb) dan sedikit endapan logam (besi, timbal, dsb).
21
Idealnya diterapkan untuk endapan mendatar misalnya batubara, beberapa jenis endapan non logam (boraks, flourspar, batugamping, garam, dsb) dan sedikit endapan logam (besi, timbal, dsb).
23
Karakteristik Endapan
Joint / cleat tidak banyak, sehingga tidak mudah runtuh Kekuatan cadangan yang ditambang : lemah sampai moderat Kekuatan batuan sekitar : moderat sampai kuat Bentuk cadangan : rata (tabular) Kemiringan cadangan : derajat. Ukuran endapan : penyebaran luas, tebal 1 - 4,5 m Kadar cadangan : Sedang Kedalaman : dangkal sampai moderat (untuk batubara kurang dari 600 m).
24
Siklus Operasi Conventional Drilling (Pemboran) : Percussion Drill rig Blasting (Peledakan) : airdox, cardox, ANFO Loading (Pemuatan) : Front end loader, Slusher, LHD Haulage (Pengangkutan) : Truck, Rail , Conveyor.
25
B. Continuous Mining ( Breaking and Loading ) Road Header, Auger, Haulage Belt Conveyor , Shuttle Car , Truck , Rail.
26
Keuntungan Metode Room & Pillar
Produktivitas cukup tinggi : 14 ton clean coal atau raw coal/man-shift Biaya penambangan :moderat (relative cost : 30 %) Recovery : cukup sampai baik (dengan ekstraksi pilar : %) dan dilusi rendah sampai tinggi (0 - 40%). Cocok untuk mekanisasi penuh Operasinya terpusat Cocok untuk berbagai variasi kondisi batuan atap
27
Kerugian Metode Room & Pillar
Ekstraksi pilar dapat mengakibatkan runtuhan dan penurunan permukaan Jika tanpa ekstraksi pilar, recovery rendah ( %) Makin jauh dari permukaan, beban penyangga (pilar) semakin besar Mekanisasi memerlukan investasi modal yang besar Diperlukan persiapan yang lama karena banyak lubang bukaan yang harus dibuat sebelum dapat berproduksi Berpotensi terhadap timbulnya bahaya kesehatan dan kecelakaan bawah tanah terutama pada tambang batubara.
28
Pembongkaran dilakukan secara maju (advancing) terhadap bijih horizontal kurang 3 meter, dimana kondisi tersebut tidak memungkinkan penambangan underhand maupun overhand. Endapan yang lebih tebal dari 3 meter, maka dilakukan berjenjang, dengan tebal maksimum 13 meter Penyanggaan atap dilakukan secara permanen atau semi permanen (pillar) dari bijih itu sendiri yang kadang - kadang diperkuat dengan semen di sekelilingnya (spray cement, pouring cement) Metode Stope & Pillar
31
Karakteristik Endapan
Kekuatan bijih : mederat sampai kuat. Kekuatan batuan : moderat sampai kuat. Bentuk endapan : tabular, lensa. Kemiringan endapan : datar atau kurang dari 300 Ukuran endapan : penyebaran cukup luas dengan tebal moderat Kadar bijih : rendah sampai moderat. Keseragaman bijih : bervariasi, waste atau yang berkadar rendah ditinggal sebagai pilar. Kedalaman : dangkal sampai moderat (pada batuan kompeten < 900 m, pada batuan sangat kuat bisa sampai 1000 m). Karakteristik Endapan
32
Siklus Operasi A. Conventional Drilling (Pemboran) : Pneumatic airleg Blasting (Peledakan) : ANFO (Slurry) Secondary Breakage : Drill and Blast. Loading (Pemuatan) : Front end loader, Slusher, LHD Haulage (Pengangkutan) : Truck, Rail , Belt Conveyor.
33
B. Continuous Mining ( Breaking and Loading ) Turnel-boring Machine, Raise Borer, Shaft Borer. Haulage Belt Conveyor , Shuttle Car , Truck , Rail.
34
Keuntungan Metode Stope & Pillar
Produktivitas : moderat sampai tinggi (30-50 ton/man-shift, maksimum ton/man-shift) Biaya penambangan : moderat (relative cost : 30 %) Tingkat produksi : moderat sampai tinggi. Fleksibilitas tinggi : metode mudah dimodifikasi Cocok untuk mekanisasi dengan peralatan besar Tempat penggalian dapat lebih dari satu Recovery tanpa ekstraksi pilar : sedang sampai baik (60-80%), dilusi rendah (10-20%) Keuntungan Metode Stope & Pillar
35
Kerugian Metode Stope & Pillar
Tegangan di lubang bukaan makin dalam makin besar. Untuk mekanisasi diperlukan investasi yang mahal Beberapa endapan bijih tertinggal sebagai pilar Ventilasi kurang baik karena kecepatan aliran udara rendah. Kerugian Metode Stope & Pillar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.