Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Tedja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Oleh: H. Nur Ali Rahman KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR 2012
PENGEMBANGAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN MADRASAH Oleh: H. Nur Ali Rahman KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR 2012
2
PENGANTAR: Ada Beberapa Problem dan Kebijakan di bidang Pendidikan yg perlu dijadikan Pertimbangan dalam Pengembangan Supervisi Akademik Pengawas PAI dan Madrasah, di antaranya; Tuntutan untuk melakukan pengembangan kurikulum pd masing-masing tingkat satuan pendidikan sbgai implikasi dari pemenuhan kebutuhan masyarakat yg meningkat. (Telaah Permendiknas 24/2006, -- 6/2007). Adanya peningkatan Permintaan sebagian wali murid kepada GPAI di SMPN-SMAN agar memberi ijin kepada anaknya untuk tidk ikut pembel PAI di kelas karena sudah ikut keg keagamaan aliran baru.
3
Pendidikan karakter dimasukkan dalam Silabus dan RPP pada semua Mapel.
Lanjutan 3. Adannya tuntutan bagi GPAI, Guru Madrasah dan PPAI-P-Mad yg sudah lulus SERGUR untuk melakukan PTK/PTS/PTKepengawasan (telaah Pemen,PP) Pendidikan karakter dimasukkan dalam Silabus dan RPP pada semua Mapel. 6. Pembelajaran Pendidikan Agama Berbasis Multikultutral dan Pluralisme 7. Pendidikan Agama Berbasis Multi Media E-Learning dalam Pembelajaran
4
Implementasi PP No 74 tahun 2008 tentang Guru
Lanjutan 9. Implementasi Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Implementasi Permendiknas No 6 tahun 2007 ttg Perubahan Permendiknas No 24 tahun 2005. Implementasi PP No 74 tahun 2008 tentang Guru Implementasi Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Ttg Pemenuhan Beban Kerja Guru Dan Pengawas Satuan Pendidikan, termasuk GPAI dan PPAI Permenag nomor 16 Tahun 2010 ttg Pengelolaan Pend. Agama Pada Sekolah.
5
Lanjutan 14. Implementasi Permen PAN & RB nomor 16 th 2009 ttg Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya 15. Implementasi Permendiknas nomor 35 th 2010 tt petunjuk teknis pelaks jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
6
Guru – PPAI-P-MAD Guru : Pendidik profesional dg tugas utama; (i) mendidik, (ii) mengajar, (iii) membimbing, (iii) mengarahkan, (iv) melatih, (v) memberi teladan, (vi) menilai, dan (vii) mengevaluasi peserta didik. PPAI: mempunyai tugas melaksanakan pengawasan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. P-Mad: mempunyai tugas melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada RA-MA/K. Implikasi: Keg utama PPAI-PMad harus mengacu pada tugas tsb yg didukung dg sejumlah kompetensi
7
KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI OLEH PENGAWAS PAI dan MADRASAH
Kompetensi kepribadian Kompetensi supervisi akademik (SA) Kompetensi evaluasi pendidikan Kompetensi penelitian dan pengembangan; Kompetensi sosial. dan Kompetensi supervisi manajerial (khusus PMad)
8
KOMPETENSI SUPERVISI AKADEMIK
Mampu memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan perkembangan tiap bidang pengembangan atau mapel di Madrasah dan/atau PAI pada Sekolah Mampu memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan perkembangan proses pembel/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mapel di Madrasah danlatau PAI pada Sekolah Mampu membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan atau mapel di Madrasah dan atau PAI pada Sekolah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum (Studi-KTSP)
9
Lanjutan…. Mampu membimbing guru dlm memilih dan menggunakan strategi/metode pembelajaran/bimb. yg dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan atau mapel di Madrasah dan atau PAI pada Sekolah Mampu membimbing guru dalam menyusun RPP untuk tiap bidang pengembangan atau mapel di Madrasah dan/atau PAI pada Sekolah Mampu membimbing guru dalam melaksanakan keg. Pembel. /bimbingan (di kelas, lab, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan atau mapel di Madrasah dan atau PAI pada Sekolah.
10
Lanjutan…. Mampu membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pend. dan fasilitas pembel/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mapel di Madrasah dan/atau PAI pada Sekolah; dan Mampu memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembel./bimbingan tiap bidang pengembangan atau mapel di Madrasah dan atau PAI pada Sekolah.
11
Pengawas Madrasah melaksanakan tugas pengawasan terhadap min
Pengawas Madrasah melaksanakan tugas pengawasan terhadap min. 7 (tujuh) RA, MI, MTs, MA, dan/atau MAK. Pengawas PAI melaksanakan tugas pengawasan terhadap min. 20 (dua puluh) GPAI pada TK, SD, SMP, dan/atau SMA.
12
DIMANA POSISI GPAI dan TENAGA KEPENDIDIKAN MADRASAH?
ABILITY (+) SPIRIT (+) ABILITY (-) SPIRIT (-)
13
TUGAS DAN FUNGSI PENGAWAS MADRASAH
Penyusunan program pengawasan di bidang akademik dan manajerial Pembinaan dan pengembangan madrasah Pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan profesi guru madrasah Pemantauan penerapan standar nasional pendidikan Penilaian hasii pelaksanaan program pengawasan; dan Pelaporan pelaksanaan tugas kepengawasan.
14
TUGAS DAN FUNGSI PENGAWAS PAI
Penyusunan program pengawasan PAI Pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan profesi guru PAI Pemantauan penerapan standar nasional PAI Penilaianhasi pelaksanaan program pengawasan Pelaporan pelaksanaan tugas kepengawasan.
15
IMPLIKASI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK
1. Data Empiris dari Penilaian harus dijadikan dasar dlm menetapkan aspek-aspek yang perlu dikembangkan oleh Pengawas dan strategi pengembangannya 2. Kualitas data penilaian sangat tergantung pada kualitas instrumen yang digunakan oleh Pengawas dalam melakukan Supervisi Akademik (SA) 3. SA yg berkualitas secara langsung akan mempengaruhi dan mengembangkan perilaku Guru dan Tenaga kependidikan dalam mengelola PBM dan madsarah untuk menjadi lebih berkualitas.
16
HASIL-HASIL PENELITIAN
Neagley dan Evan (1980) tentang sikap guru terhadap supervisi. Hasil penelitiannya al: a. supervisi yg efektif didasarkan atas prinsip-2 yg sesuai dg perubahan sosial dan dinamika klmpok. b. Kepala sekolah belum melakukan supervisi dg baik sebagaimana yg seharusnya dilakukan c. Para guru lebih menghargai prilaku supervisor yang “hanyat” saling mempercayai, bersahabat, dan menghargai guru. d. supervisi dianggap bermanfaat bila direncanakan dg baik, menunjukkan sikap membantu dan menyediakan model-model dan strategi pembel. yg efektif e. memungkinkan peranserta guru yg cukup tinggi untuk pengambilan suatu keputusan dalam pertemuan supervisi
17
Lanjutan….. 2. Mantja (1989) tentang Supervisi Pengajaran. Hasil penelitiannya antara lain; respon dan sikap guru terhdp supervisi ditentukan oleh: a. Kemanfaatan dan data pengamatan yg objektif. b. Adanya kesempatan menanggapi balikan, c. Perhatian supervisor terhdp gagasan guru d. Supervisi yg teratur dan hubungan yg diciptakan mampu mengurangi ketegangan emosional guru e. Guru lebih menyukai pendekatan supervisi kolaboratif atau non-direktif.
18
Lanjutan….. Olivia (1984) tentang supervisi Pengajaran. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengajaran dapat dimodifikasi secara positif melalui pertemuan supervisi yang direncanakan secara baik.
19
PENGEMBANGAN ORIENTASI, PENDEKATAN, DAN TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS
20
ORIENTASI SA 1. Direktif: untuk guru yg pengembangan dirinya sendiri sangat rendah—(dasar: psikologi behavioristik) 2. Non-direktif: untuk guru yang pengembangan dirinya sendiri tinggi---(dasar: psikologi humanistik) 3. Kolaboratif: jika tanggungjawab antara guru dan Pengawas seimbang---(dasar: psikologi kognitif)
21
PENDEKATAN SA 1. Ilmiah: pembelajaran sbg ilmu—perlu metode-metode ilmiah---(keg. PTK, PTS, PTKepengawasan-- perlu “Pengembangan Instrumen” ) 2. Artistik: pembelajaran bagaikan tampilan karya seni--- perlu mengamati, merasakan dan mengapresiasi apa yg dilakukan oleh guru--- (Keg. Peer-teaching– Perlu “Pengembanga Instrumen” ) 3. Klinis: pembelajaran bagaikan hubungan antara dokter dg pasien--- ada diagnosis--- perlu adanya kerja kolegial antara GPAI dan PPAI secara seimbang---(Keg. Pra-observasi, observasi, dan pasca observasi-- perlu “Pengemb Instrumen”)
22
TEKNIK SA 1. Kunjungan kls 2. Pertemuan pribadi 3
TEKNIK SA 1. Kunjungan kls 2. Pertemuan pribadi 3. Rapat dewan guru dan Kepala Madrasah 4. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 5. Pertemuan dalam kelompok profesi, 6. Pemanfaatan Guru Model 7. Magang guru 8. Dan lain2 (Perlu “Pengembangan Instrumen”)
23
PENGGUNAAN ORIENTASI, PENDEKATAN, DAN TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK “LEBIH BAIK” DIDASARKAN PADA TRADISI DAN NILAI-NILAI BUDAYA YG BERLAKU PADA MASING-MASING GURU DAN SEKOLAH-MADRASAH KARENA DLM SUPERVISI ADA KOMUNIKASI ANTARA PENGAWAS dg GURU-KEPALA YG MEMILIKI LATAR BELAKANG YG BERBEDA-BEDA
24
PENGEMBANGAN PARADIGMA SUPERVISI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NO. PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU 01. Subordinasi Otonomi 02. Pengambilan keputusan terpusat Pengambilan keputusan partisipasi 03. Ruang gerak kaku Ruang gerak luwes 04. Pendekatan birokratik Pendekatan profesional 05. Sentralistik Desentralistik 06. Diatur Motivasi diri 07. Overregulasi Deregulasi 08. Mengontrol Mempengaruhi 09. Mengarahkan Memfasilitasi 10. Menghindari resiko Mengelola resiko 11. Informasi pribadi Informasi terbagi 12. Pendelegasian Pemberdayaan
25
GURU-KEPALA YG BIASA selalu menjelaskan
GURU-KEPALA YG BAIK Mampu mendemonstrasikan GURU-KEPALA YG HEBAT Mampu menginspirasikan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.