Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEKALAHAN BELANDA KARENA HIKAYAT PERANG DI ACEH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEKALAHAN BELANDA KARENA HIKAYAT PERANG DI ACEH"— Transcript presentasi:

1 KEKALAHAN BELANDA KARENA HIKAYAT PERANG DI ACEH
IRSADI ARISTORA FISIP, UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH – ACEH INDONESIA

2 Abstrak Hikayat Perang Sabil yang dirangkai oleh Tgk. Chik Pante Kulu berisi sair-sair jihad fisabilillah yang menghipnotis serta membakar semangat perjuangan Bangsa Aceh. Invansi Belanda di Bumi Serambi Mekah ini dimulai sejak 1873 – 1945 telah banyak mengorbankan para syahidin yang menjadi pahlawan bagi Bangsa Aceh saat itu dan mengharumkan nama Indonesia sebagai pemilik pahlawan nasional terbanyak di Indonesia. Berbagai strategi dilakukan Penjajah Belanda dilakukan hingga menurunkan Tgk Puteh (Dr.Cristiaan Snouck Hurgronje) untuk melakukan kajian tentang Islam guna menghancurkan sendi utama kekuatan pejuang perang Di Aceh. Kepanikan Belanda terjadi saat bumi hangus Desa Kute Rih Gayo Lues yang menewaskan 2,000 jiwa dan berakibat pasukan yang dipimpin Jendral Van Hurzt mendapat kecaman dari Parlemen Belanda. Kehadiran Teuku Umar Johan Pahlawan dan Cut Nyak Dhien dalam perang melawan Belanda menjadi contoh kewalahan Belanda dalam menaklukan Aceh. Pada akhirnya Belanda menyatakan maklumat perang diakhiri di Aceh dan mengakui kedaulatan Aceh sebagai kerajaan yang kuat dan mandiri.

3 Latar Belakang Peperangan ini terjadi akibat ingkar janji Pihak Belanda dalam ‘Perjanjian London 1824’ yang berisikan perjanjian bahwa Belanda dan Britania Raya membuat ketentuan tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang Singapura sebagai batas akhir kedaulatan kerajaan Aceh. Perang Aceh yang dimulai tanggal 26 Maret 1873 disaat Belanda menyatakan perang kepada Aceh. Belanda mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen. Belanda melobi Britania Raya dan mendapat dukungan melalui ‘Perjanjian Sumatera 1871’ yang berisikan keleluasaan Belanda untuk mengambil tindakan terhadap Aceh dan menjaga keamanan lintas laut di Selat Malaka. Dalam kesepakatan ini Belanda memberikan izin kepada Britania Raya bebas berdagang di Siak dan menyerahkan Gunaya Barat kepada Britania Raya. Pejuang Aceh menyerahkan jiwa dan raganya kepada Sang Khaliq yaitu Allah SWT dalam menjalankan peperangan demi peperangan melawan Belanda. Perlawanan kepada Belanda dijadikan Perang Suci (Jihad fisabilillah) dengan menamakan Penjajah Belanda dengan Sebutan Kaphe (Kafir). Syair Hikayat Prang Sabi yang ditulis oleh Ulama Besar Aceh, Tgk. Chik Pante Kulu. Rangkaian kalimat syair yang disusun merupakan ungkapan dari sari hukum yang terkandung dalam Alqur’an dan hadist Nabi yang disusun secara sempurna dalam rangkaian kata-kata yang indah mengugah siapa pun khususnya para pejuang Aceh saat itu

4 Rumusan Masalah Sejak perang berlangsung cukup panjang dan melelahkan pihak Belanda, hingga pada akhirnya Belanda banyak melaksanakan strategi dalam menaklukan Aceh. Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah : Sejauh mana hikayat perang sabil mempengaruhi perjuangan bagi pejuang di Aceh menentang invasi Belanda. Makna yang terkandung dalam hikayat tersebut sebagai dasar sprit bagi para pejuang.

5 Tinjauan Pembahasan Pengaruh Hikayat Perang Sabi Dalam Perjuangan Melawan Belanda Aqidah Islam dalam menjalankan kehidupan umat muslim dan muslimah menjadi sebuah kewajiban di bumi Aceh. Inti sari dari perintah berjihad dari Allah SWT dirangkum dalam kalimat yang tersusun indah yang dirangkai oleh seorang ulama Aceh Tgk Chik Pante Kulu memberi pengaruh sangat besar bagi pejuang Aceh. Makna Hikayat Perang Sebagai Doktrin dan Spirit Pejuang Aceh Hikayat Prang Sabi oleh para ulama yang berisi nasihat, ajakan dan seruan untuk terjun kemedan perang  jihad fisabilillaah, menegakkan agama Allah dari rongrongan kafir dan meraih imbalan pahala yang besar. Imbalan berada disisi Allah SWT, mesuk Syurga tertinggi dan pasangan Bidadari sebagai dayang-dayang dalam syurgawi dihari akhirat.

6 Kajian Literatur tulisan Drs.Agus Budi Wibowo., M.Si yang berjudul “Hikayat Prang Sabi: Salah Satu Inpirasi keteguhan rakyat Aceh dalam berperang melawan Belanda” (www. Academia .edu/ /Hikayat_Prang_Sabi_Salah_Satu_Inpirasi_keteguhan_rakyat_Aceh_dalam_ber perang_melawan_Belanda?auto=download). Dalam tulisan ini dijelaskan bahwa Hikayat sebagai salah satu cabang sastra di Aceh, perlu ditelusuri asal-usulnya, yaitu melalui Proses Islamisasi dan pembentukan komunitas politik Islam pada saat terbentuknya Kerajaan Pasai abad ke-13 dan diikuti oleh Kesultanan Aceh dua abad kemudian. Kedua kerajaan merupakan bagian dunia melayu yang mempunyai landasan kultural yang sama dengan Aceh, yaitu agama dan bahasa. Argumentasi ini didasarkan pada perkembanga tradisi narasi yang muncul dan berkembang di Melayu dalam bentuk prosa, mengunakan bahasa melayu dan bertuliskan aksara Arab (Arab Jawoe). Hikayat yang muncul dan menonjol pada periode awal adalah Hikayat Pasai dan Hikayat Aceh. Hikayat yang digubah dalam versi ini dalam istilah Aceh dikenal dengan nama Hikayat Prang Sabi. Hikayat ini dibaca di Meunasah-Meunasah, dayah-dayah, dan ditempat persembunyian para pejuang Aceh. Disamping juga dirumah-rumah atau secara kelompok ditempat-tempat tertentu. Hikayat Prang Sabi yang digubah para ulama ini, secara nyata memang mendapat sambutan dari masyarakatnya

7 Theory Teori Perlawanan
Pengertian Perlawanan Definisi Teori Menurut Para Ahli - Kekuasaan, sebagaimana yang dikemukakan Weber (Ritzer, 2000) merupakan kemampuan orang atau kelompok memaksakan kehendaknya pada pihak lain walaupun ada penolakan melalui perlawanan. Perlawanan akan dilakukan oleh kelompok masyarakat atau individu yang merasa tertindas, frustasi, dan hadirnya situasi ketidakadilan di tengah- tengah mereka. Hak-Hak Dasar Manusia HAM itu juga adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki oleh manusia berdasarkan kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga bersifat suci. Dengan kata lain, HAM adalah bermacam- macam hak dasar yang dimiliki pribadi manusia sebagai anugerah dari Allah SWT yang dibawa sejak lahir sehingga hak asasi itu tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.

8 Metode Penelitian Metode Penelitian Hukum Empiris
Penelitian hukum empiris atau yang dengan istilah lain biasa digunakan adalah penelitian hukum sosiologis dan dapat/biasa pula disebut dengan penelitian lapangan, karena jika penelitian hukum normatif merupakan penelitian yang didasarkan atas data sekunder dan tersier. Maka penelitian hukum sosiologis/empiris ini bertitik tolak dari data primer/dasar, yakni data yang diperoleh langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang dilakukan baik melalui pengamatan (observasi), wawancara ataupun penyebaran kuesioner. Penelitian hukum sebagai penelitian sosiologis (empiris) dapat direalisasikan kepada penelitian terhadap efektivitas hukum yang sedang berlaku ataupun penelitian terhadap identifikasi hukum. Bahan Tertier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan sebagainya. Jadi penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan.

9 Hasil Penelitian 1. Peperangan Aceh VS Belanda
Diawali dari Perjanjian Siak 1858, wilayah tersebut merupakan wilayah kekuasaan Sultan Aceh yaitu Iskandar Muda. Belanda dengan sengaja melanggar perjanjian London dengan menyerang dan menekan wilayah Deli, Langkat dan Asahan yang dipimpim oleh Sultan Ismail yang berakibat diserahkan wilayah tersebut kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu berada di bawah kekuasaan Aceh. Atas ingkar janji Belanda, sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat perairan Aceh di tenggelamkan oleh pasukan Aceh. Tindakan Pejuang Aceh mendapat dukungan dari Britinia Raya terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda. Rencana dan usulan militer, terhadap maklumat Perang terhadap Aceh mendapat banyak pertentangan dan peolakan dari berbagai tokoh di Belanda. Perang Aceh yang dimulai tanggal 26 Maret 1873 disaat Belanda menyatakan perang kepada Aceh. Belanda mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen. Pada 6 April 1873, Belanda mendarat di Pante Cermin di bawah pimpinan Jendral Johan Harmen Rudolf Kohler, dan langsung bisa menguasai Mesjid Raya Baiturrahman. Membawa tentara dari jumlah tersebut sebanyak 168 di antaranya adalah para perwira militer Belanda.

10 Belanda melobi Britania Raya dan mendapat dukungan melalui ‘Perjanjian Sumatera 1871’ yang berisikan keleluasaan Belanda untuk mengambil tindakan terhadap Aceh dan menjaga keamanan lintas laut di Selat Malaka. Dalam kesepakatan ini Belanda memberikan izin kepada Britania Raya bebas berdagang di Siak dan menyerahkan Gunaya Barat kepada Britania Raya. Perlawanan kepada Belanda dijadikan Perang Suci (Jihad fisabilillah) dengan menamakan Penjajah Belanda dengan Sebutan Kaphe (Kafir). Sebagai penganut Agama Islam, para pejuang muslim Aceh memperjuangankan hak-hak kemerdekaan dan kebebasan dari penjajah kafir dengan menanamkan doktrin perjuangan melalui syair-syair yang menyerukan melawan sebagai bagian dari ibadah dan perjuangan jihad fisabilillah agar mendapatkan Syurga yang tinggi sebagai syahidin mursalin. Hikayat Prang Sabi yang ditulis oleh Ulama Besar Aceh, Tgk. Chik Pante Kulu. Rangkaian kalimat syair yang disusun merupakan ungkapan dari sari hukum yang terkandung dalam Alqur’an dan hadist Nabi yang disusun secara sempurna dalam rangkaian kata-kata yang indah mengugah siapa pun khususnya para pejuang Aceh saat itu. Ungkapan dalam AlQur’an untuk melaksanakan jihad fisabilillah dibenarkan dan muncul dalam kibat tersebut sebanyak 41 kali. tragedi yang sangat memilukan dan sangat sadis dilakukan oleh pasukan Belanda pada tanggal 14 Juni 1904, di mana sebanyak rakyat dari suku Alas dibantai oleh pasukan Gotfried Coenraad Ernest Van Daalen atas perintah Gubernur Militer Belanda di Aceh, korban yang syahid sendiri terdiri dari laki-laki dan perempuan (Menurut Asnawi Ali) Tetapi Menurut Kempes dan Zentgraaff korban lebih banyak lagi yakni berjumlah  4.000 orang.

11 1.1. Pejuang Aceh Tercatat Sebagai Pahlawan Bagi Bangsa Indonesia
Teuku Umar Johan Pahlawan Teuku Umar Johan Pahlawan seorang pejuang sejati dan salah satu dari dua pahlawan Aceh yang syahid karena ditembak oleh Belanda memiliki perjuangan yang panjang dalam menghadapi Belanda dengan perang yang dimotori dan diikuti oleh beliau diantaranya yaitu: Perang Aceh I dan II Pada tahun 1873, Perang Meulaboh tahun 1877, melakukan Kampanye Perang dari tahun mulai Meulaboh sampai ke Ulee Lheu agar rakyat bangkit melawan Belanda, Perang Pateh tahun 1881, Perang Rigaih dan Perang Ulee Lheu tahun 1882, Perang Aceh Besar tahun 1882, Perang Pantai Puteh tahun 1883 Peristiwa Nisero tahun 1884. Teuku Umar juga menjadi aktor dalam peristiwa Kapal Hok tahun Pada Tahun 1896, mengambil alih 800 pucuk senjata Belanda, Perang Montasie yang mengepung Kuta Raja dan Perang Aneuk Galong tahun 1896, Pertempuran Leupung tahun 1897, Pertempuran Lhong, Perang Pidie, Menyerang Meulaboh pada tahun Beliau syahid dan masih banyak perang-perang lainnya yang dilakukan Teuku Umar untuk menghalau supremasi Belanda di Aceh.

12 FOTO-FOTO TEUKU UMAR Keterangan Gambar Searah Jarum Jam :
Croping Gambar Khusus Teuku Umar. Diabadikan menjadi nama Universitas Teuku Umar Diabadikan dalam mata uang Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk Pecahan Uang Rp. 5000,- Lukisan ilustrasi Panglima Perang Aceh, Teuku Umar Johan Pahlawan.

13 1.1. Pejuang Aceh Tercatat Sebagai Pahlawan Bagi Bangsa Indonesia
b. Cut Nyak Dhien Setelah suami pertama beliau Teuku Chik Ibrahim Lam’nga tewas dimedan perang melawan Belanda. Cut Nyak Dhien menikah kembali dengan Teuku Umar yang juga meninggal dunia ditembak Belanda, dari situ Cut Nyak Dhien memimpin penuh atas pasukan yang yang ditinggalkan oleh almarhum suaminya. Merelakan seluruh harta, menggadaikan hidup, kebebasan, dan kemerdekaan hingga merelakan nyawanya. Cut Nyak Dhien berkeinginan terus berjuang hingga nafas terakhir. Ahli bidang strategi perang dan siasat tempur serta memimpin seluruh pasukan Teuku Umar pada setiap peperangan. Cut Nyak Dhien ditangkap karena adanya penghianatan yang dilakukan oleh pengawal setianya yang sayang melihat kondisi Cut Nyak Dhien yang sangat kritis. Atas dasar pemerintah kolonel Van Daalen yang saat itu sebagai Gubernur Belanda di Kutaradja tidak menghendaki suasana ini karena dianggap akan membahayakan, karena kemungkinan antara rakyat dengan Cut Nyak Dhien masih dapat dilakukan. Disebabkan hal di atas pada tahun 1906 Cut Nyak Dhien diasingkan ke pulau Jawa tepatnya di Sumedang. Pada tanggal 6 November 1908 Cut Nyak Dhien meninggal dalam pengasingan jauh dari keluarga dan rakyat yang dicintai.

14 Foto-Foto Cut Nyak Dhien
Keterangan Gambar Searah Jarum Jam : Foto Cut Nyak Dhien di Pengasingan di Sumedang – Jawa Barat (Pulau Jawa) yang di dampingi 4 Pengawal setianya. Diabadikan dalam mata Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia pecahan Rp ,- Foto Cut Nyak Dhien pada saat masih bersuami T. Chik Ibrahim Lam’nga. Foto Cut Nya Dhien Setelah Menikah dengan Teuku Umar. Diabadikan dalam Perangko Pos.

15 1.2. Belanda Mengirim Peneliti Untuk Dapat Mengalahkan Aceh
Belanda memakai tenaga ahli dan peneliti khusus bernama Dr. Christiaan Snouck Hurgronje yang menyamar selama 2 tahun dipedalaman Aceh untuk meneliti kemasyarakatan dan ketatanegaraan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh (De Acehers). Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda Joannes Benedictus Van Heutsz adalah, supaya golongan Keumala (yaitu Sultan yang berkedudukan di Keumala) dengan pengikutnya dikesampingkan dahulu. Tetap menyerang terus dan menghantam terus kaum Ulama. Hal ini karena kaum ulama telah membakar semangan dan jiwa perang untuk berjihad fisabilillah kepada Belanda dan menganggap Belanda adalah Kafir yang wajib diperangi. Dakwah ulama selain syiar juga disampaikan melalui Hikayat-Hikayat yang dibacakan, dinyanyikan serta disanjakan kepada anak-anak, pemuda dan pemudi, dan pejuang Aceh Jangan mau berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya. siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yang menjadi Gubernur militer dan sipil di Aceh ( ). Kemudian Dr Snouck Hurgronje diangkat sebagai penasihatnya.

16 Hasil Penelitian 2. Al Qur’an Sebagai Dasar Hukum Berjihad
AlQur’an sebagai dasar hukum mutlak dari kaum Muslim yang menjadi pedoman bagi umat Islam yang mayoritas di Aceh telah mendoktrin perjuangan Jihad Fisabilillah dalam melawan Belanda selama peperangan di Aceh. Turunan dari AlQur’an yang diperjelaskan dalam hadist nabi menjadi pedoman dalam menjalankan syar’i dalam kehidupan muslim dalam menunjukan perlawanan kepada Belanda. Dalam al-Quran term jihad dan yang seakar dengannya disebutkan sebanyak 41 kali, dalam berbagai surah. Kata jihad dalam al-Quran ada yang tertera dalam bentuk fi’il (kata kerja) dan ada pula yang tertera dalam bentuk ism (kata benda). Kata-kata tersebut adalah: kata جَاهَدَ dua kali, جَاهَدَاكَ dua kali, جَاهَدُوا sebelas kali, تُجَاهِدُوْنَ satu kali, يُجَاهِدُ satu kali, يُجَاهِدُوا dua kali, يُجَاهِدُون satu kali, جَاهِدْ dua kali, جَاهِدْهُمْ satu kali, جَاهِدُوا empat kali, جَهْدَ lima kali, جَهْدَهُمْ satu kali, جِهَادٍ satu kali, جِهَادً dua kali, جِهَادِهِ satu kali, اَلْمُجَاهِجدُونَ satu kali, dan اَلْمُجَاهِدِيْنَ tiga kali. Ayat berjihad dan yang seakar dengannya dapat dilihat dalam al-Quran.

17 Pembahasan 1. Hikayat Prang Sabi Yang Ditakuti
Hikayat Prang Sabi adalah sebuah maha karya yang ditulis atau dikarang oleh Tgk Chik Pante Kulu. Syair kepahlawanan yang membentuk suatu irama dan nada yang sangat heroic dan provokatif serta yang membangkitkan semangat para pejuang Aceh dari zaman penjajahan portugis sampai zaman penjajahan Belanda. Sejak dahulu bangsa Aceh sangat akrab dengan syair-syair perjuangan Islam, sajak-sajak dalam bentuk prosa yang bermuatan keadilan dan aqidah Islam. Hikayat Prang Sabi selalu diperdengarkan ke anak-anak aceh, laki-laki, perempuan, tua muda, besar kecil dari zaman ke zaman dalam sejarah Aceh Sepanjang Abad. Menurut Zentgraf, hikayat Prang Sabi karangan ulama Pante Kulu telah menjadi momok yang sangat ditakuti oleh Belanda, sehingga siapa saja yang diketahui menyimpan-apalagi membaca hikayat perang sabil itu mereka akan mendapatkan hukuman dari pemerintah Hindia Belanda dengan membuangnya ke Papua atau Nusa Kembangan. Sarjana Belanda ini menyimpulkan, bahwa belum pernah ada karya sastra di dunia yang mampu membakar emosional manusia untuk rela berperang dan siap mati, kecuali hikayat perang sabil karya Pante Kulu dari Aceh. Kalau pun ada karya sastrawan Perancis La Marseillaise dalam masa Revolusi Perancis, dan karya Common Sense dalam masa perang kemerdekaan Amerika, namun kedua karya sastra itu tidak sebesar pengaruh hikayat perang sabil yang dihasilkan Muhammad Pante Kulu. Ali Hasjmy menilai bahwa hikayat perang sabil yang ditulis Tgk. Chik Pante Kulu telah berhasil menjadi karya sastra puisi terbesar di dunia.

18 2. Doktrin Perang Suci Dalam Makna Hikayat Prang Sabi
Hikayat Prang Sabi oleh para ulama yang berisi nasihat, ajakan dan seruan untuk terjun kemedan perang  jihad fisabilillaah, menegakkan agama Allah dari rongrongan kafir dan meraih imbalan pahala yang besar. hikayat perang sabil yang ditulis Chik Pente Kulu ini terdiri dari empat bagian (cerita). Pertama, mengisahkan tentang Ainul Mardhiah, sosok bidadari dari syurga yang menanti jodohnya orang- orang syahid yang berperang di jalan Allah. Kedua, mengisahkan pahala syahid bagi orang-orang yang tewas dalam perang sabil. Ketiga, mengisahkan tentang Said Salamy, seorang Habsi berkulit hitam dan buruk rupa. Keempat, menceritakan tentang kisah Muda Belia yang sangat mempengaruhi jiwa para pemuda untuk berjihad dimedan perang melawan kezaliman penjajahan Belanda. Hikayat perang sabilnya dikarang oleh Tgk. Chik Pante Kulu dalam huruf Jawi berbahasa Aceh, yang kemudian hikayat perang sabil karangan Tgk. Chik Pante Kulu ini membawa pengaruh luar biasa dalam membangkitkan semangat jihad lasykar Aceh berperang melawan Belanda. Hikayat Prang Sabi, dalam hubungannya dengan perang melawan Belanda. Setelah diawali dengan puji-pujian kepada Allah pencipta semesta alam, syair-syair pada mukadimah berlanjut pada seruan untuk perang Sabil. Juga disebutkan satu pahala yang dapat diperoleh bagi mereka yang berjihad dalam perang Sabil (jalan Allah-Red). disebutkan satu pahala yang dapat diperoleh bagi mereka yang berjihad dalam perang Sabil (jalan Allah-Red). Salah satu pahala yang akan diterima mereka yang mati syahid dalam perang tersebut adalah akan bertemu dengan dara-dara dari surga (Bidadari).

19 Sebahagian Lirik dan Lagu Hikayat Prang Sabi
Karangan : Tgk. Chik Pante Kulu Subhanallah wahdahu wabihamdihi. Khalikul badri wallaili A’zawajallah. Ulön pujoe pòe sidroe po syukur keu rabbi yaa aini. Keu Kamoe Neubri beu suci Aceh Mulia. (Subhanallah wahdahu wabihamdihi. Khalikul badri wallaili A’za wajallah. Pujian saya hanya kepada Allah. Kepada kami kesucian Aceh Mulia) Tajak prang musöh beuruntoeh dum sitre Nabi. Soe meu ungki keu Rabbi keu poe yang Esa. Meusö han tèm prang cit malang ceulaka tuboh rugö roh. Syuruga tan roh rugo roh bala Neurka. (Kita perangi musuh hingga runtuh semua perintah nabi. Siapa yang ingin mengukir catatan kepada Tuhan yang Esa. Siapa yang tak bersedia berperang akan bernasib malam dan celaka dia. Syurga tak dapat rugi sudah pasti dapat bala neraka) Meusoe yang tem prang cit meunang meutuah tuböh. Syuruga Geubri keu gata Lusòh yang that röh. Lindung gata seugala yang Mujahidn Mursalin. Jeip-jeip mukim iklim Aceh Mulia. (Siapa yang ingin berperang pasti menang nasib dibadan. Syurga diberi kepada anda, bukan bagi yang tidak ikut. Lindungi semua para mujahidin. Setiap tempat akan membawa Aceh mulia) Yang Meubahgia seujahtra syahid dalam prang. Allah Neupulang Dendayang Budiadari. Hoka siwa sirawa syahid dalam prang dan meunang. Di peurab rijang bak Cutbang salèem Lée Neubri. (Yang berbahagia bagi yang syahid dalam perang. Allah memberikan dayang-dayang bidadari. Kemana pedang dihunus dalam perang dan menang. Akan disegerakan kepada kanda salam dari kami)

20 Salam A’laikom-alikum Tgk Meutuah
Salam A’laikom-alikum Tgk Meutuah. Katröh Neulangkah ya Allah Keunoe bak Kamöe. Amanah Nabi lah Nabi hana Neu ubah-ubah. Syuruga Indah ya Allah pahlawan Prang sabi. (Assalamualaikum Tgk berbahagia. Udah sampai langkah kepada kami. Amnah Nabi tidak akan berubah. Syurga indah bagi pahlawan fissabilillah) Ureung binöe lah Binöe geumøe meu kiam. Aneuk jak lam prang peutimang amanah Nabi. Meubek tataköet tasuröet aneuk seunapan bangsawan. Aneuk meuriam ya Allah atra sipai. (Orang dirumah menangis dalam doa. Anak pergi berperang menjalankan perintah nabi. Janganlah takut dan mundur dari peluru bangsawan dari meriam si kafir) Ureung yg syahid lah syahid bek ta kheun matée. Beuthat beu tanlée ya Allah nyawöeng lam badan. Ban sarée keunöng lah keunöng senjata kafe lah kafe. Keu nan teuka lée ya Allah peumuda seudang. (Orang yang syahid jangan dibilang mati. Walaupun tak ada lagi nyawa dibadan. Begitu tertembak dari senjata kafir. Maka mereka kembali kepada Allah sebagai anak-anak kembali) Budiadari meurieti di döeng di pandang. Dipréeh Cut Abang jak meucang dalam prang sabi. Hoka judöe rakan eoe syahid dalam prang dan seunang. Dipeurijang peutaméeng syurga tinggi. (Bidadari berbaris berdiri memandang. Menunggu Kakanda menghunus pedang dalam perang suci. Kemana dia Jodoh ku para syahid dalam perang. Agar di segerakan masuk dalam Syurga tertinggi) Dimat kipah lah kipah saböh bak jaröe. Dipréeh judöe wöe ya Allah dalam prang sabi. Geucok disinan disinan geuba u-dalam u-dalam. Di peuduek sajan ya Allah ateuh kurusi. (Dia memegang kipas ditangan. Menunggu jodoh kembali kepada Allah dalam perang suci. Dijemput dan dibawa kedalam. Dan berada didekat Allah duduk dikursi)

21

22 PENUTUP Kesimpulan Kegagalan Belanda dalam memerangi Aceh karena;
Hikayat perang Sabil menghantui dan menakuti pasukan Belanda terhadap hypnotis yang membuat pejuang-pejuang nekad berperang dengan senjata sangat trdisional yaitu rencong, pedang dan bambu runcing. Hikayat Perang Suci (Sabi/Fisabilillah) mengandung Peringatan, Ancaman, Doa dan Harapan serta Janji terhadap siapapun yang berjihad di Jalan Allah akan mendapatkan tempat disisi –NYA dan bagi yang tidak turun berjihad maka dia adalah orang yang rugi. Pejuang Aceh adalah seorang muslim yang taat dan patuh kepada ajaran Agama Islam, patuh kepada Al-Qur’an, menjalankan perintah nabi dan rasul serta setia kepada bangsa Aceh dan rakyat nya yang terjajah.

23 Hikayat Prang Sabi adalah doktrin yang bisa membuat siapa saja yang berjuang dan berjihad dalam niat fisalbilillah akan mendapatkan syurga tinggi dan dayang-dayang bidadari yang telah menanti siapa saja mujahid yang syahid dalam medan perang. Makna yang terkandung dalam hikayat tersebut sebagai dasar sprit bagi para pejuang. Makna yang terkandung dalam hikayat Prang Sabi, merupakan perintah berperang dijalan Allah untuk dapat penghargaan tertinggi berada disisi Allah dan masuk kedalam syurga –NYA. Lantunan hikayat merupakan doa-doa dan harapan kepada pejuang agar tidak pernah takut terhadap kafir. Makna dari sisi lainya adalah hikayat Prang Sabi menetapkan Belanda dan siapapun yang memerangi kita maka wajib diperangi dengan niat jihad fisabilillah. Gejolak pribadi menjadi gejolak keluarga membesar menjadi gejolak kelompok dan menjadi besar dalam bentuk gejolak massa yang merasakan kesamaan rasa tersebut. Perlawanan menjadi satu kesatuan karena samanya kepentingan ini akan berakibat terhadap keamanan bagi bangsa dan negara. Karena tingkat perlawanan karena mempertahankan hidup sangat kuat dan dapat berubah menjadi gerakan ideologi. Gerakan ini semakin besar karena pengetahuan masyarakat akan hak-hak dasar mereka sudah tahu untuk mendapat perlindungan dari negara ini sebagai warga negara.

24 Saran: Melihat kesimpulan diatas, maka ada beberapa poin yang penting disarankan yaitu; Naskah asli tulisan tangan Teungku Chik Pante Kulu dapat dijadikan inspirasi bagi kita bahwa maha karya lahir dari tangan ulama Aceh yang harusnya diabadikan dalam museum dunia. Nilai-nilai yang terkandung dalam muatan seni, prosa dan syair dari Hikayat Prang Sabi sebagai contoh bagi kita dapat membuat karya yang serupa demi menyemangati kepada siapa saja dan kepentingan masing-masing. Menegakan supremasi hukum kepada penegak hukum, pemerintah agar menindak pelaku secara tegas atas nama rasa keadilan. Seluruh Pemerintah diharapkan melihat dan menjaga hak-hak dasar rakyat dalam mengurangi gejolak dan gerakan sosial yang dapat merugikan negara ini.

25 Terima Kasih dan Assalamualaikum
SELESAI Terima Kasih dan Assalamualaikum


Download ppt "KEKALAHAN BELANDA KARENA HIKAYAT PERANG DI ACEH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google