Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Tan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SOSIOLINGUISTIK (PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN BAHASA)
BOSMAN ENGLISH DEPARTMENT
2
Istilah pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan sebab keduanya mengacu pada suatu proses yang mengubah sikap dan kemampuan seorang peserta didik menjadi yang lebih baik setelah mengalami atau mengikuti proses itu. Pendidikan lebih tertuju pada pengubahan sikap pribadi yang lebih baik sedangkan pengajaran lebih tertuju pada pengubahan pengetahuan dan keterampilan.
3
Variabel Pembelajaran Bahasa
Dalam proses belajar mengajar bahasa berturut-turut akan kita dapati Murid, yaitu objek yang akan dikenai proses itu, dan yang diharapkan mempunyai sikap dan kemampuan yang lebih baik setelah proses belajar mengajar itu selesai; Guru, sebagai subjek yang bertugas melaksanakan proses belajar mengajar itu, baik sebagai fasilitator, sebagai informator, maupun sebagai pembimbing; Bahan pelajaran, yakni sesuatu yang harus disampaikan oleh guru kepada murid dalam proses belajar mengajar itu; dan Tujuan pengajaran, yakni sesuatu yang akan dicapai melalui proses belajar mengajar itu.
4
Di samping yang sudah disebutkan di atas masih ada variabel lain yang turut menentukan keberhasilan belajar, yaitu lingkungan keluarga dan masyarakat tempat siswa tinggal dan lingkungan sekolah tempat murid belajar. Murid yang tinggal pada keluarga yang harmonis, yang memperhatikan kegiatan belajarnya, akan lebih berhasil daripada murid yang tinggal dalam keluarga yang sering cekcok dan tidak memperhatikan kegiatan belajarnya. Lingkungan sekolah yang baik, teratur, dan guru-guru yang bertanggung jawab akan memberi hasil yang lebih baik daripada lingkungan sekolah yang kurang baik.
5
Bagan sistem pembelajaran bahasa
6
Selain variabel-variabel di atas ada faktor lain yang juga menentukan keberhasilan belajar bahasa, yaitu yang disebut asas-asas belajar, yang dapat dikelompokkan menjadi asas-asas yang bersifat psikologis anak didik, dan yang bersifat materi linguistik. Asas-asas yang bersifat psitologis itu, antara lain adalah motivasi, pengalaman sendiri, keingintahuan, analisis sintetis, dan perbedaan individual.
7
Asas-asas dalam belajar
Mudah menuju susah Sederhana menuju kompleks Dekat menuju jauh Pola menuju unsure Penggunaan menuju pengetahuan Masalah bukan kebiasaan Kenyataan bukan buatan
8
Tujuan Pengajaran Bahasa
Banyak orang belajar bahasa dengan berbagai tujuan yang berbeda. Ada yang belajar hanya untuk mengerti, ada yang belajar untuk memahami isi bacaan (teks), ada yang belajar untuk dapat bercakap-cakap dengan lancar, ada pula yang belajar hanya untuk gengsi-gengsian, dan banyak pula yang belajar dengan berbagai tujuan khusus. Dalam pendidikan formal di sekolah dasar, sekolah menengah, dan di perguruan tinggi dapat pula kita lihat berbagai rumusan tujuan pengajaran bahasa itu.
9
Tujuan Pengajaran Bahasa
1). Pendidikan/pengajaran bahasa Indonesia (BI) selain untuk membentuk sikap pribadi manusia Pancasilais (dengan segala bentuk konsepnya) pada sekolah dasar (SD) adalah agar para siswa dapat bernalar, berkomunikasi, dan menyerap/menyampaikan kebudayaan bahasa Indonesia; pada tingkat sekolah menengah (SM) adalah agar siswa dapat bernalar, berinteraksi, dan menyerap ilmu dalam bahasa Indonesia; sedangkan dalam pendidikan tinggi (PT) agar para siswa dapat bernalar dan menyerap serta menyampaikan kebudayaan dalam bahasa Indonesia.
10
Tujuan Pengajaran Bahasa
2).Pendidikan/pengajaran bahasa daerah (BD), di daerah yang memerlukan, pada SD dan SM adalah agar siswa dapat melakukan interaksi dengan menggunakan bahasa tersebut. 3).Pendidikan/pengajaran bahasa asing (BA), khususnya bahasa Inggris, secara nasional pada tingkat SM adalah agar siswa dapat berinteraksi dengan menggunakan bahasa itu; dan pada tingkat PT agar siswa dapat bernalar, berinteraksi, dan menerima atau menyerap kebudayaan dalam bahasa itu, dan atau juga, menyampaikannya.
11
Ketiga rumusan tujuan pengajaran bahasa itu (bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing), dapat dengan lebih jelas kita lihat pada bagan berikut.
12
Pengajaran Bahasa Kedua
Dalam mempelajari bahasa kedua (dan ketiga), perlu diperhatikan perbedaan-perbedaan pola yang terdapat antara bahasa pertama yang telah dikuasai, dengan pola-pola bahasa yang dipelajari. Begitu juga latar belakang budaya yang perlu dipertimbangkan.
13
Paragmatik dan Pengajaran Bahasa
Kurikulum 1984 memasukkan pragmatik sebagai salah satu pokok bahasan (yang lain: membaca, struktur, menulis, dan apresiasi bahasa dan sastra) yang harus diberikan dalam pengajaran bahasa. Konsep paragmatik yang masih tidak jelas itu mendatangkan kesukaran bagi guru-guru untuk mengajarkannya. Ketidakjelasan konsep tentang paragmatik ini di peruwetdengan munculnya serangkaian perbedaan pendapat di antara para pakar. Ada yang berpendapat bahwa paragmatik bukanlah satu pokok bahasan yang harus di ajarkan, melainkan sebuah pendekatan untuk mengajarkan berbagai pokok bahasan yang lain.(lihat kaswanti purwo 1990).
14
Konsep umum yang bisa ditangkap dari sekian banyak pertemuan, bahwa pragmatik adalah keterampilan menggunakan bahasa menurut partisipan, topik pembicaraan, tujuan pembicaraan, situasi dan tempat berlangsungnya pembicaraan itu.
15
Secara sosiolinguistik “materi” yang ada di dalam konsep pragmatik memang sudah seharusnya diajarkan kepada murid-murid agar mereka dapat menggunakan bahasa sesuai dengan yang menjadi interlekutornya (lawan bicaranya), topik pembicaraan, situasi, dan tempat pembicaraan, tujuan pembicaraan dan sarana yang digunakan
16
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.