Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pharmaceutical Care pada Penyakit Infeksi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pharmaceutical Care pada Penyakit Infeksi"— Transcript presentasi:

1 Pharmaceutical Care pada Penyakit Infeksi
Doni Hendri, S.Si, Apt

2 Infeksi Penyakit yang paling luas penyebarannya.
Berdampak terhadap luasnya pemakaian antibiotika. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat beresiko : resistensi + kegagalan terapi. Akibat gagalan terapi antibiotika : muncul infeksi kronis + kematian.

3 Mengurangi penyebaran infeksi.
Tanggung jawabKomite Farmasi dan Terapi atau Komite Pengendalian Infeksi Nosokomial Mengurangi penyebaran infeksi. Promosi penggunaan antibiotika yang rasional. Edukasi sesama profesi kesehatan, pasien dan masyarakat. Pelayanan kefarmasian di bidang penyakit infeksi.

4 Problem Medik Infeksi Tunggal Fever of Unknown Origin ( UFO )
Infeksi opurtunistik Infeksi dengan penyakit penyerta DM Infeksi pada gagal ginjal Infeksi pada Chronic Liver Disease (CLD) Superinfeksi

5 Infeksi tunggal : infeksi muncul di tempat – tempat infeksi seperti pada :
Saluran kemih Saluran nafas Gigi /periodontal Gastrointestinal Mata THT

6 2. Fever of Unknown Origin ( UFO )
Ciri – ciri : Demam (>38,3 ‘C) yang tidak diketahui penyebab setelah lebih dari 1 minggu. Penyebab : infeksi, neoplasma, penyakit autoimun dan penyebab lain yang tak terdiagnosis.

7 3. Infeksi opurtunistik. Infeksi yang menyerang pasien dengan granulositopenia ( granulosit < 500/mm3) Sering terjadi pada pasien leukemia yang mendapat kemoterapi, post-transplan, HIV dan anemia. Infeksi opurtunistik sering terjadi pada kombinasi penggunaan : aminoglikosida dengan antijamur (ketokonazol, itrakonazol, fluconazole).

8 4. Infeksi dengan penyakit penyerta Diabetes Mellitus
Penyebab meningkatnya infeksi : hiperglikemi. Penatalaksanaan : terapi hiperglikemi dan Menurunkan kadar gula darah mendekati normal. Infeksi yang sering dialami penderita DM : Genitourinaria : Candidiasis Infeksi saluran nafas : Pneumonia, TBC Otitis eksrternal maligna Infeksi luka operasi

9 b). Infeksi pada ginjal Pneumonia ISK
Infeksi yg paling banyak terjadi pada gagal ginjal : Pneumonia ISK Pengaturan dosis dengan memperhitungkan farmakokinetika spesifik dapat meminimalkan kerusakan fungsi ginjal.

10 C). Infeksi pada Chronic Liver Disease ( CLD )
Infeksi yang paling banyak terjadi pad CLD adalah Spontaneous Bacterial Peritonitis. Infeksi tsb bisa diobati dengan cefalosporin generasi ketiga (sefotaksi, seftriaxon, sefiksim dll) dan golongan quinolon (asam nalidixat).

11 d) Superinfeksi Terjadi akibat pemakaian antibiotika spektrum luas dalam jangka waktu lama, Mikroorganisme penyebab umumnya adalah jamur, untuk terapi harus digunakan preparat antijamur spt fluconazole 2 x 200mg hari pertama, selanjutnya 1 x 200mg.

12 DRP UMUM 1. Pemilihan antibiotika yang kurang tepat
Ditambah dg lama terapi yg kurang berakibat penundaan kesembuhan, infeksi menjadi kronis, dan kegagalan terapi. 2. Kombinasi antibiotika yang kurang tepat Kombinasi bertujuan : Memperluas cakupan antibiotika (ceftriaxon + metronidazole) Memperkuat daya bunuh thd bakteri tertentu ( ceftazidim+amikacin) Sinergisme Menekan resistensi antibiotika

13 DRP UMUM 3. Kegagalan antibiotika, disebabkan :
Pemilihan antibiotika kurang tepat Penetrasi antibiotika kurang baik ke tempat infeksi Bakteri sudah resisten dengan antibiotika yang diberikan Dosis dan lama terapi yang kurang tepat Kondisi imun yang kurang baik Kondisi penyakit penyerta spt DM yg tidak terkontrol, shg mudah mengalami peripheral vascular disease Superinfeksi

14 DRP UMUM 4. Penggunaan antibiotika secara berlebihan, baik jenis dan indikasinya. 5. Peralihan antibiotika dari parenteraal ke oral, kurang tepat, ditinjau dari waktu peralihan dan pemilihan rejimen antibiotika yang kurang tepat. Step down terapi : peralihan dalam satu golongan yang sama Sequential : peralihan tidak dalam satu golongan, tp memiliki spektrum yg sama atau mirip. Pemilihan antibiotika oral lebih ditekankan kepada : cakupan spektrum dan bioavailabilitas, spt : amoxicilin, doksisiklin, TMP-SMX, metronidazol, kloramfenicol, ciprofloxaacin, clindamycin.

15 Pharmaceutical Care A. Penyusunan data base 1. Penelusuran rekam medik
2. Medication history interview 3. pengamatan konidisi klinik B. Cara assesmen C. Monitoring terapi obat 1. Efektivitas terapi : kondisi klinis, tanda vital, hasil lab. 2. Adverse drug reaction 3. Interaksi D. Konseling


Download ppt "Pharmaceutical Care pada Penyakit Infeksi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google