Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Yuliani Agusalim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Dasar-Dasar Bimbingan & Konseling
2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
BAB I PENDAHULUAN BAB II SEJARAH BIMBINGAN & KONSELING BAB III KONSEP DASAR B&K BAB IV LANDASAN BIMBINGAN & KONSELING BAB V ORIENTASI & RUANG LINGKUP KERJA B&K BAB VI LAYANAN B&K (POLA BK 17 +)
3
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan & Perkembangan Masyarakat Hakikat Manusia Dimensi Kemanusiaan Manusia seutuhnya Perlunya Bimbingan & Konseling
4
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
BAB II SEJARAH BIMBINGAN & KONSELING Sejarah Perkembangan Bimbingan di Amerika Sejarah Perkembangan Bimbingan di Indonesia (Perkembangan Gerakan Bimbingan di Indonesia) B&K sebagai Profesi Pendidikan Profesi
5
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
BAB III KONSEP DASAR B&K Definisi Bimbingan dan Konseling Istilah Penyuluhan dan Konseling Perkembangan Konsepsi Bimbingan & Konseling Tujuan Bimbingan & Konseling Fungsi Bimbingan & Konseling Asas-Asas Bimbingan & Konseling Prinsip-Prinsip Bimbingan & Konseling Kesalahpahaman dalam Bimbingan & Konseling
6
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
BAB IV LANDASAN BIMBINGAN & KONSELING Landasan Filosofis Landasan Religius Landasan Psikologis Landasan Sosial-Budaya Landasan Ilmiah dan Teknologis Landasan Pedagogis
7
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
BAB V ORIENTASI & RUANG LINGKUP KERJA BK Orientasi Perseorangan Orientasi Perkembangan Orientasi Permasalahan Pelayanan B&K di Sekolah Pelayanan B&K di Luar Sekolah
8
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
BAB VI LAYANAN B&K (POLA BK 17 +) Bidang Pengembangan Layanan Bimbingan & Konseling Kegiatan Pendukung Karakteristik Layanan B&K dalam setiap Jenjang Pendidikan
9
Mengapa perlu ada Bimbingan dan Konseling?
10
Pembangunan & Perkembangan Masyarakat
Masyarakat abad 18 Zaman Pertanian Masyarakat abad Zaman Industrialisasi Masyarakat abad 21 Zaman Informasi Peningkatan Kebutuhan dan Keinginan : Lebih baik, lebih tinggi, lebih banyak, lebih dalam segala sesuatunya Bagi yang tidak memiliki kemampuan? Berkesulitan, Frustasi, terasingkan, Bermasalah.
11
Hakikat Manusia Manusia sebagai Khalifah (Pemimpin) di Bumi: Manusia berakal berpikir Manusia Berbudi Manusia Berbudaya Manusia baiknya mampu memuliakan dirinya Kesenangan-Kebahagiaan atau malapetaka-kesengsaraan Manusia dapat menuntun dirinya sendiri
12
Dimensi Manusia Manusia dianugerahi potensi dalam dirinya Dimensi Fitrah (Dimfit) mns lahir dengan kefitrahan Dimensi Individualis (Dimin) tiap orang memiliki perbedaan Dimensi Sosial (Dimsos) semua orang memerlukan orang lain Dimensi Kesusilaan (Dimsus) kehidupan mns tidak acak, ttp mengikuti aturan-aturan tertentu Dimensi Keberagamaan (Dimag) hidup tidak hanya di dunia tetapi juga akhirat Dimensi Manusia Sesuatu yang hakiki dan perlu dikembangkan. Pengembangan segenap potensi yang ada pada diri secara optimal mengarah pada aspek-aspek kehidupan yang positif (bakat, minat, kemampuan, dsb.)
13
Perkembangan Masyarakat, Hakikat Manusia, Dimensi Manusia “Manusia Seutuhnya” Yaitu berkenaan dengan Kualitas manusia sbg makhluk paling indah, makhluk paling tinggi derajatnya, serta makhluk yang mampu mengembangkan secara optimal keempat dimensi kemanusiaan
14
“Manusia Seutuhnya” Adalah manusia yang mampu menciptakan kesenangan dan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan lingkungannya Berkat: Pengembangan optimal segenap potensi yang ada pada dirinya (dimin), seiring dengan pengembangan suasana kebersamaan dengan lingkungan sosialnya (dimsos), sesuai dengan aturan yang berlaku (dimsus), dan segala sesuatunya senantiasa dikaitkan dengan pertanggungjawaban atas segenap aspek kehidupannya di dunia terhadap kehidupan di akhirat kelak (dimag).
15
Citra Manusia Seutuhnya
Adalah manusia yang sebenar-benarnya manusia, yaitu: Manusia dengan aku dan kediriannya yang matang, tangguh, dan dinamis. Kemampuan sosialnya yang luas dan bersemangat, tapi menyejukkan. Kesusilaannya yang tinggi, dan Keimanan dan ketakwaan yang mendalam kepada Tuhan.
16
Sejarah Perkembangan Bimbingan di Amerika
Profesi BK bermula di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 Berawal pada penempatan jabatan pada tahun 1908 (Frank Parson Vocational Bureau) Berkembang pesat pada akhir tahun 1950-an Pendirian National Vocational Guidance Association (NVGA) Pada tahun 1970-an mengalami kemunduran, karena kemanfaatannya dipertanyakan. Muncul berbagai kritikan bagi profesi konseling di amerika dan menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal : peraturan lisensi profesi psikologi, pihak pemberi dana, dan perubahan pasar kerja.
17
Sejarah Perkembangan Bimbingan di Amerika
Perkembangan Gerakan Bimbingan dan Konseling menurut Miller (1961) TAHAP PERTAMA Bimbingan Jabatan (Periode Personian) TAHAP KEDUA Bimbingan Pendidikan TAHAP KETIGA Pelay. Penyesuaian Individu TAHAP KEEMPAT Proses Perkembangan Individu TAHAP KELIMA Kecenderungan kembali ke periode personian dan kecenderungan pada rekonstruksi sosial
18
Sejarah Perkembangan Bimbingan di Indonesia (Perkembangan Pergerakan Bimbingan di Indonesia)
Masa Rintisan Berdirinya Jurusan Bimbingan Penyuluhan (BP) di FKIP-Unpad/IKIP Bandung IKIP Bandung tahun 1960: 1965 lulusan pertama BP, mulai tumbuh pelayanan BP di sekolah. Tahun 1971 : berdiri proyek perintis sekolah pembangunan dimana pelayanan BK ikut dikembangkan. Tahun 1975 : Konvensi Nasional Bimbingan I di Malang (Terbentuk IPBI) BP masuk Kurikulum 1975 : memuat salah satunya adalah buku pedoman bimbingan dan penyuluhan. BP disempitkan Bimbingan Karir
19
Masa Rintisan (Lanjutan)
Sejarah Perkembangan Bimbingan di Indonesia (Perkembangan Pergerakan Bimbingan di Indonesia) Masa Rintisan (Lanjutan) Tahun 1978 : diselenggarakannya program PGSLP dan PGSLA bimbingan dan penyuluhan Tahun 1984/1985 : jurusan BP menjadi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) terdiri atas 2 prodi. Tahun 1989 : lahirnya UU RI No. 2 Tahun 1989 ttg Sisdiknas yang mencantumkan secara tegas adanya pelayanan BK pada satuan pendidikan (PP No. 28 dan No. 29)
20
Sejarah Perkembangan Bimbingan di Indonesia (Perkembangan Pergerakan Bimbingan di Indonesia)
Masa Tahun Berkembang teori praksis Tahun 1991 s.d : Dibentuk divisi-divisi dalam IPBI Jabatan fungsional tersendiri bagi petugas bimbingan di sekolah Praktik Pelayanan Konseling dengan konsep Mantap Perubahan BP menjadi BK BK aplikasi BK Pola 17+ Tahun 1999 dibuka PPK di UNP
21
Masa Tahun 2000 – sekarang (2013)
Sejarah Perkembangan Bimbingan di Indonesia (Perkembangan Pergerakan Bimbingan di Indonesia) Masa Tahun 2000 – sekarang (2013) Selain di UNP, PPK dibuka tahun 2007 di Universitas Negeri Semarang PPK dibuka di Unimed dan Universitas Banyuwangi Kerjasama UNINDRA dan UNP tentang Program PPK – tanggal 14 Juli 2012
22
BAB III KONSEP DASAR BK Definisi Bimbingan dan Konseling
Istilah Penyuluhan dan Konseling Perkembangan Konsepsi Bimbingan & Konseling Tujuan Bimbingan & Konseling Fungsi Bimbingan & Konseling Asas-Asas Bimbingan & Konseling Prinsip-Prinsip Bimbingan & Konseling Kesalahpahaman dalam Bimbingan & Konseling
23
A. DEFINISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pengertian Bimbingan : Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu baik perseorangan maupun secara kelompok dari segala usia agar individu yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
24
A. DEFINISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pengertian Konseling : Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang ahli (Konselor) kepada individu (konseli) yang sedang mengalami masalah yang dilakukan secara tatap muka dalam suasana profesional dan berdasar atas prinsip demokrasi guna membantu individu agar mampu mengentaskan masalahnya dengan kekuatan dirinya sendiri sehingga memiliki kehidupan sehari-hari yang efektif (mencapai KES)
25
A. DEFINISI BIMBINGAN DAN KONSELING
“ Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia, dan oleh manusia” Pengertian Bimbingan : Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu baik perseorangan maupun secara kelompok dari segala usia agar individu yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
26
“ Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia, dan oleh manusia”
27
B. Konsepsi Bimbingan dan Konseling saat ini
Pendidikan Konseling Psikologi Konseling berisi penuh dengan belajar dan pembelajaran. Apapun konteksnya, suasana dalam proses konseling adalah untuk belajar
28
C. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional termaktub dalam UU SPN RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
29
C. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional termaktub dalam UU SPN RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
30
D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pemahaman Agar konseli/siswa dan pihak2 yang terkait memahami kondisi dirinya sendiri dan lingkungannya. Pemeliharaan dan Pengembangan agar memelihara dan mengembangkan kondisi positif yang ada pada diri konseli/siswa. Pencegahan mencegah timbul / berkembangnya kondisi negatif pada diri konseli/siswa Pengentasan mengatasi kondisi KES-T pada diri konseli/siswa agar menjadi KES Advokasi menegakkan kembali hak-hak konseli/siswa yang terabaikan/dirugikan pihak lain
31
E. ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Asas Kerahasiaan Asas Kesukarelaan Asas Keterbukaan Asas Kekinian Asas Kemandirian Asas Kegiatan Asas Kedinamisan Asas Keterpaduan memadukan berbagai aspek kepribadian Asas Kenormatifan Asas Keahlian Asas Alihtangan Asas Tut Wuri Handayani
32
Ciri-ciri pokok kemandirian
Mengenal diri sendiri dan lingkungannya sebagaimana adanya. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri Mengarahkan diri sesuai keputusan itu,dan Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat, dan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.
33
G. KESALAHPAHAMAN DLM BIMBINGAN DAN KONSELING
BK disamakan dengan pendidikan? Atau dipisahkan dari pendidikan? Konselor sekolah adalah polisi sekolah? BK merupakan proses pemberian nasihat? BK hanya menangani masalah insidental? BK terbatas hanya untuk klien tertentu saja? BK melayani orang sakit/kurang normal? BK bekerja sendiri? Konselor harus aktif, pihak lain pasif?
34
G. KESALAHPAHAMAN DLM BIMBINGAN DAN KONSELING
BK dapat dilakukan oleh siapa saja? BK berpusat pada keluhan pertama saja? Pekerjaan BK sama dengan Dokter atau Psikiater? Hasil pekerjaan BK harus segera dilihat? Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien? Usaha BK berpusat pada penggunaan instrumentasi? BK hanya menangani masalah ringan?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.