Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEKNIK-TEKNIK PENCATATAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEKNIK-TEKNIK PENCATATAN"— Transcript presentasi:

1 TEKNIK-TEKNIK PENCATATAN

2 Observational Strategies
Berdasarkan bagaimana cara memperoleh data, ada beberapa strategi, yaitu: Diary Descriptions (Pestalozzi, 1774) Specimen Descriptions (Fletcher B. Dresslar, 1901) Time Sampling (Willard Olson, 1920) Event Sampling (Ernest Horn, 1914 & Florence L. Goodenough, 1928) Rating Scales/Trait Rating (Hagerty, Olson, dan Wickman, 1930) Field-Unit Analysis (Rogert Barker dan Herbert Wright, 1951)

3 Berdasarkan bagaimana data dicatat, ada beberapa strategi, yaitu:
Narrative types Checklist notations Rating scales Panduan untuk melakukan observasi menurut William Stern: Bedakan antara apa yang anda lihat & dengar dengan kesimpulan atau interpretasi. Interpretasikan observasi dari sudut pandang subjek, bukan sudut pandang observer. Jangan mengambil kesimpulan yang tidak dapat dibenarkan oleh observasi yang objektif.

4 OBSERVASI BERDASARKAN BAGAIMANA DATA DICATAT

5 a. Narrative Types …. Pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya sesuai (sama) dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata.

6 a. Narative: Contohnya…
Bobby mendekati tiga orang anak yang sedang berkelompok yang sedang mengerjakan matematika. Dia mendekatinya tetapi tidak berbicara sepatahkatapun (Dia kelihatan tidak nyaman). Dia mulai mengatakan sesuatu, kemudian melihat kebawah (kelihatannya dia tidak mengerti apa yang harus dilakukan). Dia kembali ke tempatnya. Salah satu dari ketiga anak tersebut melihat kepada Bobby, dan melambaikan ntangannya ke Bobby sambil berkata “Bobby kamu mau gabung?” Bobby tersenyum, menggelengkan kepala dan duduk ditempatnya sendiri (kelihatannya Bobby kecewa)

7 b. Checklist Notations Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda ‘check-mark’ pada kolom sesuai kriteria.

8 b. Check List ….(2) Suatu daftar yg berisi nama2 subjek, dan faktor2 yg hendak diselidiki. Tujuannya : mensistematiskan catatan observasi. Observer menyusun struktur observasi dgn memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek. Melihat kehadiran perilaku yg dianggap penting. Tidak memberikan informasi mengenai frekuensi, durasi, dan kualitas perilaku. Digunakan pd time sampling, event sampling.

9 b. Check List ….:Contohnya ….
Target Perilaku Gambaran subjek Memenuhi Ya Tidak Mendapatkan kesulitan untuk tetap memperhatikan dalam kegiatan tugas atau permainan. Sering seakan tidak mendengarkan kalau diajak bicara secara langsung.

10 b. Check List ….: Keunggulan ‘n Kelemahan …
Strategi yg sederhana dan relatif mudah. Merekam dgn cepat dan efisien, kebutuhan energi observer minimum. Keterampilan yang dibutuhkan dari observer relatif lebih sederhana. Setelah dilakukan check terhadap perilaku dapat ditambahkan catatan tertentu. Mudah diolah dalam lembar komputasi (dalam proses kuantifikasi). Kelemahan Informasi terlalu sedikit dan kurang mendalam. Tidak ada informasi ttg bagaimana (kualitas, durasi, frekuensi).

11 b.Check List ….: panduan Tentukan tujuan observasi.
Tetukan definisi operasional perilaku. Tentukan content perilaku yang akan diobservasi. Susun checklist berdasarkan konten perilaku sebelum observasi dilakukan : 1. Identifikasi secara detail content perilaku. 2. Organisasi detail content perilaku harus logis. 3. Organisasi checklist harus dpt mencapai tujuan : identifikasi kehadiran atau ketidakhadiran target perilaku dan merekam \ perkembangan kronologis (munculnya keterampilan tertentu). Gunaka checklist untuk melihat kehadiran perlaku target.

12 b. Tipe Check List : Static descriptor
seperangkat aitem yg mendeskripsikan karakteristik subjek atau setting yg relatif stabil: umur, jenis kelamin, ras, status ekonomi, karakteristik lingkungan, dan waktu. Action seperangkat aitem yg mendeskripsikan perilaku atau tindakan spesifik observee.

13 C. Rating Scales Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dengan memberikan penilaian berupa rating Di desain untuk mengukur kuantifikasi impresi dan pengamatan. Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya perilaku atau bagaimana perilaku ditampakkan. Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan kesimpulan dari impresi yg didapatkan. Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang tidak dapat diungkap oleh strategi lain. Metode asesment > metode deskriptif.

14 C. Rating Scale: jenis Numerikal : Angka tertentu dikaitkan dengan nilai tertentu dan perilaku. 1 = Perilaku mengganggu, meninggalkan kelompok. 2 = Perilaku mengganggu tidak tampak. 3 = Mengikuti guru, tatapan mengarah ke guru. 4 = Mengikuti guru, ekspresi menunjukkan ketertarikan. 5 = Mengikuti guru, melaksanakan instruksi. Graphic : Kemunculan perilaku tertentu dinilai berdasarkan rentang penilaian yang bersifat meningkat (bentuk garis lurus). Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

15 C. Rating Scale: jenis(2)
Semantic differential : (termasuk grafik) dengan tujuh unit penilaian pada perilaku yang bipolar Standart : Penilaian dihadapkan pd satu set standar utk menilai yg lain. standar presentase. Ex: Pengukuran kinerja karyawan. Kooperatif Non Kooperatif Aktif Pasif 1% atas 5% 10% 25% Inisiatif Kreativitas

16 C. Rating Scale: jenis ….(3)
Cumulated points : Penilaian didasarkan pd akumulasi terhadap penilaian unit-unit perilaku tertentu. A memberikan arah yg jelas mampu melihat melalui sudut pandang anak. memberi harapan yg jelas dan konsisten suatu perilaku. dst B arah kabur tak menentu pandangan hanya dari perspektf org dewasa atau guru saja perintahnya tdk konsisten dsb

17 C. Rating Scale: jenis (4)
Forced-choice : Rater dihadapkan pd satu set deskripsi kualitas tertentu dan memilih satu yg sesuai dgn hasil pengamatan. Ex : Anak ini paling tepat digambarkan sebagai : bersahabat mudah kerja sama atau bentuk lainnya sebagai berikut : Ketika bermain dlm kelompok, anak ini lebih cenderung : sangat perhatian dan mengikuti petunjuk guru mengganggu anak lain

18 C. 8 Faktor Potensial Rater Errors
Error of laniency Rater dalam memberikan ratingnya kadang bersikap terlalu longgar atau toleran. Error of central tendency Kadang rater menghindar untuk memberi rating pada dua ujung ekstrem dan mengarahkan ratingnya ke pusat skala. Hallo effect Kesalahan ini terjadi jika ada kecenderungan informasi lain yg tdk relevan mempengaruhi dalam memberikan rating

19 8 Faktor Potensial Rater Errors (2)
Error of logic Rater cenderung memberi rating yang sama pada dua item karena secara logic berhubungan. Error of contrast Error ini memiliki dua arah, yaitu kecenderungan memberikan rating berlawanan atau sama dengan diri rater. Ketidakjelasan dalam penggunaan istilah Ketidakjelasan ini disebabkan karena tidak dicantumkannya definisi operasional dalam skala.

20 8 Faktor Potensial Rater Errors (3)
Social desirability effect Dalam kenyataannya, ada beberapa perilaku atau sikap secara sosial lebih diterima daripada bentuk perilaku lainnya dan ini secara tidak disadari mempengaruhi rater dalam memberikan ratingnya sehingga tidak objektif. Skala rating ini tidak memberi informasi sebab- sebab terjadinya suatu perilaku Hal ini dikarenakan skala rating merupakan judgement subjektif, bukan melaporkan secara objektif perilaku apa adanya.

21 Rating scale: Kelebihan ‘n Kekurangan
Efisiensi waktu Lebih menarik bagi observer Lebih mudah diukur dan dikuantifikasi (statistik) Dapat mengukur perilaku lebih luas termasuk trait Dapat membandingkan antar individu dan intraindividu Membutuhkan minimum training Memfasilitasi melihat hubungan realita dan persepsi individu KEKURANGAN Peluang error dan bias cukup besar Ambiguitas item Pengaruh penerimaan sosial Kurang bercerita tentang penyebab perilaku

22 Rating scale: panduan Pernyataan pendek, simple dan tdk ambigu.
Berhubungan dengan trait yg akan diungkap. Pilih kata yg berhubungan dgn skala (tdk overlap dgn deskripsi). Hindari penggunaan pernyataan spt average, excellent, dan very  kadang, sering, selalu Hindari pernyataan yg mengandung unsur baik- buruk. Nilai semua individu pd satu trait sebelum ke trait lainnya. Lebih baik jika kita tdk kenal. Lakukan dgn hati-hati.

23 ALAT OBSERVASI

24 1.Catatan Harian …. Sejarah mencatat banyak teori yg dihasilkan dari catatan buku harian. Ex: Ahli fisiologis Jerman, Wilhelm Preyer, yg menyusun buku mengenai teori perkembangan mental berdasar pd pengamatan pd bayinya. Merupakan teknik observasi yg melibatkan pencatatan perubahan2 atau perkembangan baru atau perilaku baru dari subjek yg diamati, biasanya pd bayi atau anak2.

25 1.Catatan Harian ….(2) Observer tdk harus mencatat setiap saat, tetapi cukup mengamati dgn seksama perubahan yg terjadi (prosesnya cukup panjang). Digunakan untuk mencatat hasil eksperimen. Kritiknya : masalah generalisasi  karena sedikitnya subjek amatan yg mampu diamati meka sangat sulit utk bisa mengeneralisasikan hasilnya pd subjek2 yg lebih luas.

26 1.Catatan Harian: Kelebihan
Memberikan gambaran proses perubahan atau perkembangan seiring waktu secara jelas dan detail. Merupakan gudang data yang kaya.

27 1.Catatan Harian : Kelemahannya (Willian Stern)
Bias seleksi : kehilangan keterwakilan sifat-sifat fakta, cenderung subjektif Bias observasi : reliabilitas dan validitas observasi. Keterbatasan khusus untuk generalisasi. Ex: karena perkembangan motorik atau sosial tiap anak itu tdk sama. Waktu dan sumber daya terlalu banyak : dalam rentang tertentu dan tiap hari melakukan pengamatan (kurang efisien).

28 2.Diary Descriptions …. Studi kasus :
Digunakan untuk menyelidiki anak-anak atau kasus yang spesial. Studi ethologis : Penelitian pada binatang yang tidak dapat berbicara, yang hasilnya dapat diterapkan pada manusia.

29 2. Diary Descriptions : Langkah-langkah …
Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum atau aspek khusus, misalnya perilaku terkait dengan merokok). Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan. Siapkan jurnal atau pencatatan harian. Format pencatatan hasil pengamatan : Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi, umur. Deskripsi subjek dan setting observasi akan dilakukan. Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat dilengkapi dengan kolom catatan2 khusus. Rangkuman temuan selama satu minggu.

30 2. Diary Descriptions : langkah-langkah (2) ….
Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi) Deskripsi ringkasan aktivitas dan informasi yg relevan utk memahami setting. Deskripsi subjek observasi dan bagaimana perilakunya. Susun pernyataan yg tepat utk generalisasi pd populasi (karakteristik yg sama, umum, dsb) berdasarkan performansi objek observasi.. Pilih 2 subjek lain yang mempunyai umur yg sama dan catat performansi mereka dgn prosedur yg sama (deskripsi subjek 1, deskripsi subjek 2). Identifikasi perbedaan2 yg terjadi pd subjek tersebut pd aktivitas yg sama. Apa generalisasi yg akan dibuat setelah mengamati kedua subjek tersebut.

31 3. Anecdotal Records … Menggunakan pencatatan naratif.
Observer mencatat hal-hal penting. Tdk fokus pd hanya satu anak atau kelompok, dan tdk terbatas pd kemunculan perilaku baru. Pencatatan dilakukan sesegera mungkin pd perilaku yg istimewa. Observer harus mencatat secara teliti apa ‘n bagaimana kejadiannya, bukan berdasar pendapatnya. Melaporkan apapun yg terjadi ‘n penting bagi pengamat kapan saja perilaku terjadi, pd org yg berbeda dan waktu yang berbeda.

32 3. Anecdotal Records …(2) Tdk membutuhkan spesifikasi waktu tertentu, tetapi dpt dilakukan kapanpun ketika perilaku yg penting atau menarik itu muncul, tdk tergantung pd setting atau lingkungan tertentu dan dpt dilakukan dimanapun. Tdk mensyaratkan kode khusus atau kategori atau diagram dpr ditulis secara sederhana pd buku catatan. Waktu yg dibutuhkan lamaaaa…….

33 3. Anecdotal Records …(3) Beberapa variasi :
Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pd org dewasa, akan menggambarkan bagaimana perilaku meniru itu terjadi. Bersifat interval (periode waktu tertentu) : tdk fokus pd tema tertentu tetapi akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yg muncul pd periode waktu tertentu. Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu utk dianalisis.

34 3. Anecdotal Records …(4) Contoh penggunaan :
Membantu guru mengetahui keadaan siswa pada tahun pertama sekolah. Jika guru mencatat secara teratur kejadian tertentu selama satu tahun, maka ia akan dpt melakukan asesmen kemajuan, identifikasi perubahan tingkat pemahaman dan kesulitan yg ditemui. Tiga kegunaan lain : Menguji dugaan tentang alasan perilaku atau gaya belajar anak, Mengidentifikasi kondisi yg memperkuat perilaku.mendapatkan umpan balik tentang apa yg dipelajari anak dari unit kurikulum. Untuk mendapatkan informasi, menguji dugaan atau ide, dan mengevaluasi kemajuan.

35 Contoh … Tema : Perilaku imitasi pada anak.
“ Tina, umur 3 tahun, melihat ibunya mengasuh adik baru, ia berkata pada ibunya, “Saya yg akan memberi makan adik. “Kemudian ia melihat ke bawah, ke arah dadanya dan menyadari ada sesuatu yg hilang dari dadanya, katanya “Wah, ia nanti juga akan memakan kaki saya”. (Komentar Tina menceritakan pd kita apa yg a pikirkan telah terjadi jika memberi makan bayi dan ia beranggapan bahwa ia tdk memiliki makanan yang sama spt ibunya yg dapat diberikan pd bayi).

36 6.Guidelines _ Brandt (1972) Tuliskan secara berurutan anekdot yg muncul sesegera mungkin setelah terjadi. Identifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci. Sertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama (ex: ketika sebuah mobil sedang melewati …). Deskripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh utama, dan respon atau reaksi dari org lain dari situasi itu. Jika mungkin catat dgn tepat kata-kata yg muncul pd percakapan.

37 6.Guidelines _ Brandt (1972) (2)
Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian pd satu episode kejadian. Tiga level tindakan yg harus dicatat adalah : Molar behavior (deskripsi unit perilaku atau aktivitas utama). Contoh: ”Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja” Sub ordinatmolar unit (deskripsi unit perilaku atau aktivitas yang lebih kecil) Contoh: “ Ellen bermain puzzle di rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain”. Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku atau aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif dari anecdot). Contoh: “Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan mondar mandir”. Objektif, akurat dan lengkap

38 7. Catatan Berkala _ Time Sampling
Observer mengadakan observasi cara2 orang bertindak dalam jangka waktu tertentu, kemudian menuliskan kesan- kesan umumnya. Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu yg telah ditentukan (biasanya kemunculan perilaku, frekuensi, dan durasi). Setelah itu, observer menghentikan penyelidikannya lagi pada saat lain, dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Pointnya pada PERBEDAAN WAKTU

39 7. Catatan Berkala _ Time Sampling: Ciri-cirinya ….
Subjek diamati dlm kurun waktu tertentu. Perilaku yg diamati dpt dianggap sampel dari perilaku sehari-hari. Kategori2 dari perilaku yg akan diamati harus ditetapkan sebelumnya. Berkaitan dengan pengukuran, karena memungkinkan observer melakukan penghitungan terhadap perilaku yang muncul (berapa frekuensi dan seberapa lama durasi suatu perilaku).

40 7. Catatan Berkala _ Time Sampling (3)
Subjek diobservasi pd periode waktu tertentu yg relatif pendek, dan perilaku yg diperoleh dipandang sbg sampel dari perilaku yg biasa terjadi. Efektif pada perilaku yg cukup sering muncul, karena perilaku diamati selama periode waktu tertentu yg pendek. Arrington (1943): minimal 15 menit sekali. Time sampling sebaiknya digunakan untuk overt behavior. Variasi penggunaan time sampling : Mengukur frekuensi kemunculan perilaku. Mencatat setiap perilaku yg muncul selama interval waktu tertentu. Mengukur kemunculan perilaku. Satu atau lima kali selama interval waktu 5 menit dalam pengamatan dgn tanda cek satu. Mengukur durasi (berapa lama) perilaku terjadi dlm frame waktu tertentu. Yg perlu dipertimbangkan : panjang interval, jarak antar interval, dan jumlah interval waktu.

41 7. Catatan Berkala _ Time Sampling: Kelemahannya ….
Kehilangan gambaran kontinuitas Kehilangan konteks Kehilangan sifat-sifat natural (kerlinger, 1973)

42 7. Catatan Berkala _ Time Sampling: Panduan …
Definisi operasional overt behavior harus jelas dan dipahami semua yg terlibat (observer). Tetapkan tujuan observasi dgn jelas sehingga dpt membuat struktur time sampling dgn jelas, antara lain: Jumlah subjek yg dibutuhkan. Fokus observasi pd hasil yg menekankan pd perilaku individu atau kelompok. Seberapa banyak observasi akan dilakukan agar sample representatif. Tetapkan informasi apa yg dibutuhkan utk direkam: apakah kemunculan perilaku, frekuensi perilaku atau durasi.

43 7. Catatan Berkala _ Time Sampling: panduan (2)
Tetapkan interval waktu yg digunakan : Penentuan panjang interval didasarkan pada frekuensi kehadiran perilaku, dan interval minimum kemunculan satu perilaku. Jeda antar interval waktu (spacing), tergantung pada panjang interval dan detail yg direkam (misalnya berapa kategori) atau tanpa jeda. Jumlah total interval yg dibutuhkan pd setiap subjek tergantung pd terpenuhinya sample perilaku yg representative.

44 7. Catatan Berkala _ Time Sampling: Contoh
Dia dpt mengobservasi dgn beberapa pilihan : Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dpt memberi informasi selama satu hari tapi tdk mendapatkan gambaran pd aktivitas yg berbeda). Mengobservasi 5 menit pertama pd tiap aktivitas terpilih (dpt dibandingkan antar aktivitas). Memilih satu atau lebih aktivitas dan mengobservasi selama menit utk mendapatkan gambaran pd ke dua jenis situasi.

45 8.Catatan Berkala_Event Sampling
Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-perilaku yang penting diamati pada situasi tertentu Keunggulan: Efisien untuk mengurangi waktu observasi. Dapat dirangkum dan dianalisis statistik dengan mudah.

46 8.Catatan Berkala_Event Sampling: panduan …
Identifikasi dan susun definisi operasional perilaku yang akan diobservasi dengan jelas. Ketahui secara umum di mana dan kapan perilaku dapat terjadi. Tentukan jenis informasi yang akan direkam (dapat menggunakan pencatatan naratif maupun kategoris). Misalnya pada studi tentang kerusuhan adl berapa lama terjadi, apa yg terjadi ketika kerusuhan dimulai, jenis perilaku dalam kerusuhan, apa yg dilakukan dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yg terjadi setelah pertengkaran. Susunlah lembar pencatatan semudah mungkin.

47 8.Catatan Berkala_Event Sampling: Contohnya ….
Dilakukan oleh Helen C. Dowe (1934) Observasi pd natural setting, observasi pd 200 pertengkaran anak TK. Penyelidikan diarahkan pd pertengkaran spontan selama bermain bebas pd sekolah TK dari 19 oktober 1931 sampai 17februari subjek adl 19 perempuan dan 21 laki-laki, berumur 25 – 60 bulan. Proses observasi : Observer menunggu pertengkaran terjadi, ketika terjadi stopwatch diaktifkan dan mengamati apa yg terjadi, ketika pertengkaran selesai maka stopwatch dimatikan. Yg disiapkan adl blangko pertengkaran yaitu nama subjek, umur dan jenis kelamin anak yg terlibat, durasi pertengkaran, problem yg menyebabkan pertengkaran, perilaku yg terjadi. Setelah kejadian observer menuliskan secepatnya apa yg diingat.

48 Perbandingan Time Sampling ‘n Event Sampling …
Kesamaan dgn time sampling adalah sampel perilaku. Time sampling fokus pd waktu tertentu, event sampling fokus pd perilaku itu sendiri. Time sampling fokus pd eksistensi dari event, sedangkan event sampling fokus pd eksplorasi dari karakteristik event. Pd event sampling, observer menunggu kemunculan perilaku yg dipilih kemudian merekamnya. Tdk ada batasan waktu, fokus ada pd perilaku itu sendiri dan waktu adl sbg akibat dari durasi normal dari peristiwa. Rentang perilaku2 yg diamati dibatasi. Pd event sampling, waktu yg dibutuhkan tdk dpt ditentukan seperti pd time sampling. Time sampling fokus pd frekuensi dan durasi guru berbicara dibandingkan siswa berbicara, maka event sampling fokus pd kpd siapa guru berbicara, dan apa penyebab dan hasil dari perilaku tersebut.

49 Peran observer dalam metode observasi
Tentang observer Peran observer dalam metode observasi Adalah …..

50 1. Tidak berperan sama sekali
Hanya untuk melakukan observasi TANPA diketahui oleh subjek yang diamati. Ex. Menggunakan kaca “one way screen” untuk melihat oerilaku sekelompok anak dalam kelas.

51 2. Berperan pasif Kehadirannya diketahui oleh orang yang diamati.
Namun tidak membuat catatan agar tidak mempengaruhi sifat “netral” yang ada. Sehingga observer harus sesegera mungkin membuat catatan agar tidak tertumpuk info yang lain. Contoh: observer berlaku sebagai anggota tim di mana ia sedang melakukan observasi

52 3. Berperan aktif Memainkan berbagai peran sesuai dengan situasi atau kondisi subjek yang diamati. Apa yang dilakukan peneliti = yang dilakukan subjek yang diteliti.

53 4. Berperan penuh Menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati.
Menjadi pengarah acara agar suatu peristiwa terarah sesuai dengan skenario peneliti.

54 Syarat menjadi observer …
Mengerti latar belakang materi yag akan diobservasi. Mampu memahami kode-kode atau tanda- tanda tingkahlaku untuk membedakan tingkah laku yang satu dengan yang lain (ex. Ekspresi wajah). Membagi perhatian. Dapat melihat hal-hal yang detail. Responsif. Mempu membuat report yang baik antara observer dan observee.

55 F I N I S H


Download ppt "TEKNIK-TEKNIK PENCATATAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google