Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiani Setiabudi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Bagian bagian dari industri pangan …(1)
2
A. logistik Proses pengolahan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi, dai para supplier diantara fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan Atau proses perencanaan implementasi dan pengendalian efisiensi aliran biaya yang efektif dan penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi, barang jadi dan informasi- informasi yang berhubungan, dari asal titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia
3
RUANG LINGKUP AKTIVITAS LOGISTIK
Segala sesuatu yang memindahkan ke, dari dan diantara fasilitas- fasilitas perusahaan. Untuk mencapai arus produk yang teratur ke pasar, manajer haruslah memperhatikan desain dari system logistic dan kemudian barulah memeluai operasinya TUJUAN LOGISTIK Menyampaikan barang jadi dan bermacam – macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan dan dengan total biaya yang minimal
4
CIRI – CIRI UTAMA LOGISTIK
Integritas berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan dan penyimpanan yang strategis KOMPONEN SISTEM LOGISTIK SECARA UMUM Struktur Fasilitas Transportasi Pengadaan Persediaan (Inventory) Komunikasi Penanganan dan Penyimpnan (Handling & Storaging)
5
1. Struktur fasilitas Struktur yang dipilih perusahaan adalah fundamental bagi hasil logistiknya Jumlah, besar dan pengaturan geografis dari fasilitas- fasilitas yang dioperasikan memiliki hubungan langsung dengan kemampuan pelayanan tehadap nasabah perusahaan dan terhadap logistiknya Suatu realistis terhadap kompetensi menunjukan bahwa semua transaksi dagang haruslah dikembangkan pada lokasi tertentu
6
STRUKTUR FASILITAS….. (CONT)
Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana dan melalui mana material dan produk-produk itu diangkut Untuk tujuan perencanaan, fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pabrik, gudang-gudang dan toko-toko pengecer. Jika digunakan jasa-jasa khusus dari perusahaan pengangkutan atau gudang-gudang publik, maka fasilitas-fasilitas dari para spesialis dianggap merupakan bagian penting dari jaringan kerja tersebut.
7
2. TRANSPORTASI Pada umumnya, satu perusahaan mempunyai 3 (tiga) alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Pertama, armada peralatan swasta apat dibeli atau disewa. Kedua, kontrak khusus dapat diatur dengan spesialis transport untuk mendapatkan kontrak jasa-jasa pengangkutan. Ketiga, suatu perusahaan dapat memperoleh jasa-jasa dari suatu perusahaan transport berijin (legally authorized) yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya tertentu.
8
Ketiga bentuk transport ini dikenal sebagai private (swasta), contract (kontrak) dan common carriage (angkutan umum). Dilihat dari sudut pandang sistem logistik, terdapat 3 (tiga) faktor yang memegang peranan utama dalam menentukan kemampuan pelayanan transport, yaitu : (1) Biaya, (2) Kecepatan, dan (3) Konsistensi. Pertanyaan : Menurut anda, diantara ketiga hal diatas,manakah aspek yang paling penting dalam menentukan transportasi?
9
Dalam merancang suatu sistem logistik, hendaklah dimantapkan suatu keseimbangan yang teliti antara biaya transportasi itu dengan mutu pelayanannya. Mendapatkan keseimbangan transportasi yang tepat merupakan salah satu tujuan utama dari analisa sistem logistik Modal transportasi yang umum digunakan: a.Transportasi darat b.Transportasi laut c.Transportasi udara
10
3. Pengadaan Persediaan Persediaan adalah sebuah aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam proses pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Pengadaan persediaan diperhitungkan berdasarkan besarnya perhitungan kebutuhan atau urgensi pengadaannya. Hal ini penting guna efisiensi biaya sistem secara keseluruhan
11
Pengadaaan Persediaan ……(CONT’)
Rencana atau program pengadaan persediaan yang sehat dapat dijumpai dalam penyebaran yang selektif yang mana terdiri dari 4 fakktor, yaitu Mutu Nasabah Mutu Produk Integrasi Transport Kegiatan saingan
12
4. KOMUNIKASI Komunikasi seringkali diabaikan dalam sistem logistik.
Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak masalah. Kekurangan tersebut adalah informasi yang diterimatidak betul, kurang lengkap dan informasi yang diterima sudah tidak dibutuhkan lagi atau kadaluarsa. Jadi, komunikasi yang cepat dan akurat mempengaruhi prestasi logistik
13
Komunikasi yang efisien adalah:
Pemberi dan penerima pesan berpandangan sama. Pemberi dan penerima pesan dapat membukapercakapan selanjutnya. Pemberi dan penerima pesan saling mengerti danmemahami. Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.
14
Tugas manajerial yang berhubungan langsung dengan komunikasi
Pengolahan Pesanan Nasabah Pesanan (Order) adalah suatu arus komunikasi yang kritis yang merupakan masukan utama (prime- input) bagi sistem logistik Pengawasan Pesanan (order control) Pengelolaan satu pesanan sampai pesanan itu diterima dengan betul oleh customer dalam keadaan utuh
15
5. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN
Suatu tatanan untuk mengelola pergudangan danpendistribusian barang-barang agar barang yang tersimpantetap dalam keadaan baik dan didistribusikan dengan waktu,spesifikasi dan jumlah yang tepat. Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan ( handling and storage ) ini meliputi pergerakan (movement), pengepakan, dan containerization(pengemasan ).
16
Ruang Lingkup Dalam Proses Pergudangan:
a.Fungsi penerimaan barang b.Fungsi penyimpanan barang c.Fungsi pengeluaran barang Prinsip-prinsip dasar dalam penyimpanan: a.Kualitas barang dapat dipertahankan b.Barang terhindar dari kerusakan fisik c.Pencarian barang mudah dan cepat d. Aman dari pencurian
17
B. Produksi Produksi penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Faktor - Faktor Produksi : 1. Alam 2. Modal 3. Tenaga kerja 4. Teknologi Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
18
Proses Produksi Fluktuasi Acak Diperlukan Monitor Masukan Tanah
Penyesuaian Keluaran Umpan Balik Masukan Tanah T.Kerja Modal Manajemen PROSES KONVERSI Keluaran Barang Jasa Perbandingan Kenyataan Vs Rencana
19
Macam - Macam Wujud Proses Produksi :
Physical ( seperti dalam manufacturing) locational (seperti dalam transportation) exchange (seperti dalam retailing) storage (seperti dalam warehousing) physiological (seperti dalam health care) psychological (seperti dalam entertainment) informational (seperti dalam telecommunication) Jenis - Jenis Proses Produksi : Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi yang terdapat pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Proses produksi terputus-putus : adalah proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
20
Ruang Lingkup Produksi
Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi ● Perencanaan produksi ● Pengendalian proses produksi ● Struktur organisasi ● Perencanaan lokasi produksi ● Pengendalian bahan ● Produksi atas dasar pesanan ● Perencanaan letak fasilitas produksi ● Pengendalian tenaga kerja ● Produksi untuk persediaan ● Perencanaan lingkungan kerja ● Pengendalian biaya produksi ● Perencanaan standar produksi ● Pengendalian kualitas pemeliharaan
21
Luas Produksi Adalah jumlah atau volume output yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam suatu periode. Akibat Luas Produksi : Luas produksi yang terlalu besar berakibat biaya yang besar dan investasi yang besar pula. Luas produksi yang terlalu kecil berakibat tidak dapatnya perusahaan memenuhi permintaan pasar. Faktor - Faktor Yang Membatasi Produksi Kapasitas mesin Bahan dasar Uang kas yang tersedia Permintaan
22
Pola Produksi adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk melayani penjualan. Macam - Macam Pola Produksi Pola produksi konstan atau horizontal : adalah dimana jumlah yang diproduksi setiap periode tetap sama. Pola produksi bergelombang : adalah jumlah yang diproduksi setiap periode tidak sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan. Pola produksi moderat : adalah gelombang produksi tidak tajam, sehingga mendekati konstan. Faktor – faktor yang mempengaruhi pola produksi pola penjualan Pola biaya biaya perputaran tenaga kerja biaya simpan biaya lembur biaya subkontrak Kapasitas maksimum fasilitas produksi.
23
C. Quality control Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC
suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu: Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
24
Qc… (cont’) Menurut Noor Fitrihana Definisi Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan). Pengendalian kualitas (Quality Control) menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang jangan sampai rusak. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak (Reksohadiprojo, 1995). Kualitas secara umum adalah membuat produk atau jasa yang tepat pada waktunya, pantas digunakan dalam lingkungan, memiliki zero defacts dan memusakan konsumen (pond,1994).
25
Qc…… (cont’) Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
26
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat.
Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.
27
Qc…. (cont’) Tujuan Metode Quality Control
Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi. Tujuan Pengusaha menjalankan QC adalah untuk menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang.
28
Qc…. (cont’) Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan data, penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah untuk perbaikan. Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila ditemukan beberapa masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan untuk mengatasi masalah di bagian produksi tersebut.
29
Qc….. (cont’) Jika terjadi komplain, mengadakan cek ulang dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan kepada departemen terkait untuk perbaikan proses selanjutnya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengendalian biaya (Cost Control) Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memberikan harga yang bersaing (Competitive price) 2. Pengendalian Produksi (Production Control) Tujuanya adalah agar proses produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar, cepat dan jumlahnya sesuai dengan rencana pencapaian target.
30
Qc…. (cont’) 3. Pengendalian Standar Spesifikasi produk Meliputi aspek kesesuaian, keindahan, kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik dari produk. 4. Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control) Penyerahan barang terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat waktu pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.
31
Bagian bagian dari industri pangan ..….(2)
32
D. Research and Development (R&d)
33
Apakah Itu r&d….??? Istilah R&D sudah tidak asing lagi kita dengar apabila kita bekerja disuatu perusahaan, bahkan seiring berkembangnya waktu divisi R&D dijadikan pokok dan harus ada didalam perusahaan. Lalu apakah divinisi R&D tersebut? Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
34
R&D (research and development )
Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) adalah suatu proses atau langkah - langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
35
Ciri – Ciri R&D Studying research finding pertinent to the product to be developed (melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan). Developing the base on this findings (mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut). It in the setting where it will be used eventually (Field testing dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan). Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage (melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan). Jadi ciri utama R&D adalah adanya langkah penelitian awal terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
36
Bagian research & development (R&D) di suatu perusahaan bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di perusahaan tersebut. Bagian R&D juga bertanggung jawab untuk memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
37
Bagian R&D biasanya bertanggung jawab mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan. R&D melakukan test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. R&D juga merupakan bagian yang dihubungi apabila pihak luar hendak melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk aktivitas riset dan pengembangan perusahaan.
38
Secara umum, demikianlah tugas dan tanggung jawab bagian R&D.
Di dalam setiap perusahaan dapat terjadi variasi tergantung dari jasa yang ditawarkan masing-masing perusahaan serta ukuran perusahaan tersebut.
39
e. Manajemen mutu terpadu (MMT) atau Total Quality Management (TQM)
40
Manajemen Mutu Terpadu- MMT (Total Quality Management-TQM)
Merupakan suatu sistem nilai yang mendasar dan komperhensip dalam mengelola organisai dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan dengan tetap memperhatikan secara memadai terhadap terpenuhinya kebutuhan seluruh stakeholders organisasi yang bersangkutan. Masalah kualitas dalam MMT menuntut adanya keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak dalam organisasi.
41
Karena itu, pendekatan MMT tidak hanya bersifat parsial, tetapi komperhensip dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dengan produk yang dihasilkan. Masalah kualitass juga tidak lagi dimaknai dan dipandang sebagai masalah teknis, tetapi lebih berorientasi pada terwujudnya kepuasan konsumen atau pelanggan. MMT juga melibatkan faktor fisik dan faktor non fisik, semisal budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan pengikut. Keterpaduan factor-faktor ini akan mengakibatkan kualitass pelayanan menjadi lebiih meningkat dan bermakna.
42
Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
Manajemen mutu terpadu merupakan upaya untuk mengoptimalkan organisai dalam rangka kepuasan pelanggan. Dengan demikian manajemen mutu terpadu berkaitan dengan: Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan massalah Memiliki komitmen jangka penjang Membutuhkan kerjasama tim f. Memperbaiki proses secara berkesinambungan g. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan h. Memberikan kebebasan yang terkendali i. Memiliki kesatuan tujuan j. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
43
Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:
1. Setiap orang memiliki pelanggan Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem Semua sistem menunjukkan variasi Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi 5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup Manajemen berdasarkan fakta dan data Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put
44
F. EnvironmenT dan Safety
45
ISO 14001 = Standar Lingkungan
Perkembangan perusahaan dan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka tuntutan peraturan dunia terhadap pertanggungjawaban organisasi dan industri dalam pengelolaan lingkungan menjadi meningkat.
46
Konservasi lingkungan telah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang secara sadar melihat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini untuk meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan, maka berdasarkan kesepakatan international pada tahun international organization for standardization meluncurkan suatu standar untuk mengelola lingkungan secara professional di dalam organisasi dan industri, standar tersebut disebut sistem manajemen lingkungan ISO
47
ISO dipelajari oleh berbagai bidang pendidikan namun tidak “seumum” ISO 9001 yang banyak ditemui di bidang apa saja. Sistem manajemen ini banyak ditemui pada bidang teknik lingkungan. Selain itu sistem manajemen ini juga mempunyai kaitan dengan bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah manajemen limbah industri. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa bidang lingkungan hidup atau ekologi dan ergonomi mempunyai hubungan yang cukup kuat
49
OHSAS 18001 = Standar Keselamatan dan Kesehatan
Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja, banyak industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan ohsas Ohsas diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja.
50
Occupational Health And Safety Assessment Series / Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
OHSAS adalah suatu standard internasional untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi ohsas untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
51
Penanggulangan Kecelakaan thd Zat Berbahaya
Pengertian bahan berbahaya: Bahan-bahan yang selama pembuatannya, pengolahannya, pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaannya dapat menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, mati lemas, keracunan, dan bahaya-bahaya lainnya terhadap gangguan kesehatan orang yang bersangkutan dengannya atau menyebabkan kerusakan benda atau harta kekayaan.
52
Hubungan Kualitas, Lingkungan, dan Keselamatan & Kesehatan
Untuk mencapai peningkatan yang berkelanjutan, adalah penting bagi perusahaan untuk mengelola dan mengendalikan resiko keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan dan kualitas. Untuk mengelola ketiga hal tersebut (kualitas, lingkungan, dan keselamatan & kesehatan), banyak perusahaan sudah mulai menerapkan manajemen berbagai sistem, termasuk yang telah disebutkan di atas yakni ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS
53
Alam prakteknya, telah terbukti sulit untuk menangani ketiga sistem manajemen tersebut secara terpisah dan untuk memastikan keberpihakan mereka dengan strategi organisasional. Oleh karena itu saat ini banyak yang mengintegrasikan QMS (quality management system) dalam hal ini ISO 9001, EMS (environment management system) dalam hal ini ISO 14001, dan OHSAS (occupational health & safety assessment series) dalam hal ini OHSAS menjadi suatu sistem manajemen terpadu karena pada dasarnya ketiga sistem tersebut memiliki struktur yang sama dan sistem yang mirip.
54
Sejalan dengan itu banyak perusahaan yang sudah mengintegrasikan bagian-bagian kerja tersebut (bagian kerja kualitas dan bagian kerja keselamatan & kesehatan kerja dan lingkungan hidup atau HSE) menjadi satu bagian yakni QHSE (quality, health, safety, dan environment). Hal tersebut sangat penting karena operasional yang peduli pada aspek mutu, lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja semakin mendapat perhatian dan sorotan yang serius dari kalangan bisnis.
55
Jika ketiga sistem manajemen tersebut diimplementasikan secara terpisah akan ada banyak duplikasi standar kerja, prosedur dan sistem kerja, dan bisa mengakibatkan biaya tambahan dan bahkan konflik.
56
Pendekatan Keselamatan Lain
Perencanaan Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur: - Menempatkan barang-barang di tempat yang semestinya - Menjaga kebersihan lingkungan dari bahan berbahaya C. Pakaian kerja D. Peralatan perlindungan diri
57
Bentuk dan Warna untuk Simbol Keselamatan
58
Pakaian Kerja Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju sobek, kunci/gelang berantai jika bekerja pada mesin-mesin yang bergerak Hindari pakaian dari bahan seluloid jika bekerja pada bahan yang mudah meledak/terbakar Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang yang runcing, benda tajam, bahan mudah terbakar
59
Peralatan Perlindungan Diri
Kacamata Sepatu Sarung tangan Helm pengaman Alat pelindung telinga Alat perlindungan paru-paru Alat perlindungan lainnya
60
Organisasi Keselamatan Kerja
Tujuan utama: mengurangi tingkat kecelakaan, sakit, cacat dan kematian akibat kerja, dengan lingkungan kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman Di amerika, organisasi keselamatan kerja bagi pekerja swasta dibentuk dibawah OSHA Di indonesia, dibentuk di bawah direktorat pembinaan norma keselamatan dan kesehatan kerja
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.