Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ReDividen BAB I dan BAB II

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ReDividen BAB I dan BAB II"— Transcript presentasi:

1 ReDividen BAB I dan BAB II
Kesya Prastica ( ) Aprillia Tri Riany ( ) Fitria Rahayu Kurniawan ( ) Venty Rizky Melinda ( ) Fitria Ningrum ( ) Nella Mariska Putri ( ) Manajemen Perdagangan (DIII)

2 Resume BAB I dan BAB II Konsumsi itu bersenang-senang dahulu,bersakit sakit kemudian. Investasi itu bersakit-sakit dahulu,bersenang-senang kemudian. Prinsip daar Investasi adalah memperoleh keuntungan dengan resiko terkendali. Investasi melindungi dari bahaya INFLASI. Berinvestasi untuk menghadapi kondisi keuangan di masa mendatang. Investasi adalah seni menumbuhkan uang.

3 Tapi, anda pilih yang mana??? $1 Masuk celengan 80 thn =
Do This ! Di zaman modern ini sudah pasti TABUNGAN,DEPOSITO,OBLIGASI,dan,SAHAM menjadi pilihan investasi banyak orang. Tapi, anda pilih yang mana??? $ Masuk celengan thn = 1jt Masuk tabungan thn = $ Diinvestasikan pada obligasi thn = $ Dibelikan ke saham thn = TABUNGAN TABUNGAN DEPOSITO dan OBLIGASI SAHAM

4 Tabungan

5 Tabungan

6 Deposito dan Obligasi

7 Saham

8 Saham is the best choice
Untuk memaksimalkan keuntungan investasi, saham is the best choice. Tetapi, saham juga memiliki resiko paling besar. Meskipun kita ingin memperoleh keuntungan besar dengan risiko sekecil-kecilnya, pada kenyataannya keuntungan besar selalu diikuti risiko besar. Oleh karena itu kita perlu belajar seni berinvestasi saham secara benar agar tidak menjadi pecundang.

9 Cara pandang menetukan anda berani berinvestasi di saham atau tidak.
Saham bisa diibaratkan dengan seekor harimau. Investor A melihat harimau sebagai binatang ganas yang mematikan. Investor B memandangnya sebagai binatang yang bisa dimanfaatkan. Bagaimana cara pandang anda? Investor A Investor B

10 Harga saham yang dibentuk oleh transaksi antara pembeli dan penjual bisa salah. Aspek psikologis yang mempengaruhi investor bisa membuat harga terlalu murah atau terlalu mahal. Seperti : Zoom Zoom

11 Kegairahan terhadap potensi bisnis berbasis INTERNET telah membuat investor mengabaikan harga wajar saham berbasis bisnis internet. Dot-com bubble pecah pada 2000 dan dampaknya luar biasa. Ironisnya, dampak bencana ini tidak berhenti disini. Beberapa ekonom yakin bahwa dot-com bubble telah BERMUTASI menjadi housing bubble dan akhirnya menciptakan tsunami subprime crisis(krisis keuangan global) yang melanda dunia tahun 2008.

12 Investasi secara tradisional,misalnya di tanah atau properti, secara jangka panjang bisa lebih baik daripada saham,karena manusia bertambah sedangkan lahan dan rumah yang tersedia tidak bertambah. Kalaupun rumahnya bertambah harganya akan naik. Investasi pada saham tetap populer, karena dari segi likuiditas yaitu pada saat butuh uang, saham relatif lebih mudah dijual daripada properti. Saham juga menawarkan sebaran risiko investasi dan imbal hasil yang lebih luas. Saham yang diperjual-belikan di bursa membuka kesempatan bagi para investor bermodal kecil untuk bisa memiliki perusahaan besar. Karena dengan memiliki saham berarti ikut memiliki perusahaan tersebut.

13 Sedang Bermain Dadu-kah kita?
Investasi adalah kegiatan berdasarkan analisis menyeluruh serta menawarkan keamanan dana investasi dan imbal hasil yang wajar. Diluar itu adalah spekulasi. Jadi, ada 2 aspek perbedaan antara investasi dan spekulasi yaitu; Risiko kegagalan dan jangka waktu. Benjamin Graham menekankan, investasi harus punya aspek keamanan dan probabilitas keberhasilan relatif besar. Dengan kata lain, risiko sebuah investasi harus masuk akal. Simak contoh berikut... jika kita membeli produk tersebut, kita sedang berspekulasi. Mengapa? Karena, Disini

14 Selain faktor risiko,jangka waktu investasi juga membedakan investasi dari spekulasi.
Investor sejati mengharapkan keuntungan jangka panjang... Namun jangka waktu yang panjang belum tentu merupakan investasi jika probabilitas keberhasilannya rendah.

15 Risiko bermain saham meningkat drastis dengan adanya fasilitas MARGIN TRADING. Artinya, kita boleh bermain dengan dana 1,65 kali lipat dari uang yang kita miliki.

16 2 Jenis Pemain Saham Investor 2. Trader
Tidak akan khawatir dengan naik turunnya harga saham akibat sentimen sesaat. Investor mengharapkan keuntungan secara jangka panjang. 2. Trader Naik turunnya harga saham justru menjadi kesempatan untuk menangguk keuntungan besar. Trader mencari untung dari perubahan harga secara jangka pendek. Pada umumnya trading saham lebih berisiko daripada investasi, namun juga menjanjikan KEUNTUNGAN lebih tinggi.

17 INVESTOR SEJATI adalah pemegang saham pendiri perusahaan atau pemegang saham pengendali.
Investor sejati akan mengharapkan keuntungan dari PERTUMBUHAN pendapatan dan laba bersih perusahaan secara jangka panjang. Investor Sejati sangat peduli dengan kondisi FUNDAMENTAL perusahaan. Bagi investor saham adalah KEPEMILIKAN perusahaan,bukan alat spekulasi jangka pendek. Tujuan Normatif pasar modal adalah DEMOKRATISASI EKONOMI.

18 Jika saham bisa NAIK 10% sehari,pasti bisa juga TURUN 10% dalam sehari.
Kadang, seorang investorpun membeli saham dan menjualnya dalam jangka waktu kurang dari setahun karena sudah PUAS dengan imbal hasil yang diperoleh. Investor harus melakukan ASSET ALLOCATION (pemindahan aset) sesuai dengan situasi dan kondisi terkini sehingga harus menjual sahamnya. Yang terpenting adalah minsetnya investasi bukan spekulasi. Spekulasi adalah upaya untuk membuat uang yang sedikit menjadi banyak. Sedangkan Investasi adalah upaya menghindari uang yang banyak menjadi sedikit.

19 Rangkuman

20 Rangkuman


Download ppt "ReDividen BAB I dan BAB II"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google