Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SAMPLING BATUBARA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SAMPLING BATUBARA."— Transcript presentasi:

1 SAMPLING BATUBARA

2 PENDAHULUAN Mendapatkan sejumlah sampel batubara yang mewakili suatu satuan tertentu, dengan jumlah massa dan ukuran yang sesuai, yang diperlukan untuk mengetahui kualitas batubara tersebut berdasarkan sifat kimia dan fisika yang dimilikinya.

3 TUJUAN SAMPLING Mendapatkan informasi tentang batubara yang datang dari tambang dan masuk pabrik pencucian. Memeriksa kondisi batubara pada tempat-tempat tertentu selama material tersebut bergerak didalam pabrik, hingga dapat dibandingkan dengan syarat optimum. Menentukan karakteristik fisik/kimia dari produk yang dihasilkan seperti kandungan air, abu, sulfur, nilai kalor, dll.

4 DASAR PERCONTOAN

5 UKURAN SENTRAL (RATA_RATA)
merupakan ukuran kecenderungan sentral, yakni pengambilan nilai berdasarkan nilai rata-rata dan nilai tengah dari suatu data sampling yang didapatkan. DATA SAMPLING sampling A (x1), sampling B (x2), sampling C (x3), RATA-RATA (Mean) MEDIAN (harga tengah atau rata-rata dari dua harga tengah.) X1 , X2, X3, X4, Xn

6 UKURAN SEBARAN DISPERSI
Tingkatan dimana data-data cenderung menyebar di sekitar harga rata-rata. Ukuran yang umum dipakai varians, standar deviasi dan rentangan (range). VARIANS STANDAR DEVIASI (akar positif dari variance) RENTANGAN (RANGE) Mengukur variability dengan cara ini kurang tepat, tetapi lebih mudah. R = xb – xk R = Rentang xb = nilai data tang terbesar xk = nilai data tang terkecil

7 KESALAHAN-KESALAHAN SAMPLING (SAMPLING ERRORS)
Dapat dikelompokan dalam 2 kategori, yakni : STATISTICAL DISTRIBUTION ERROR kesalahan dimana Tergantung kepada material yang diambil sampelnya dan merupakan variabel acak. OPERATING ERROR Kesalahan operasi dapat diklasifikasikan sebagai : - Systematic (bias) - Chance - Accidental

8 KESALAHAN SISTEMATIS Umumnya disebabkan oleh hilangnya material dalam bentuk debu atau sebaliknya karena kontaminasi debu dari luar. KESALAHAN CHANCE merupakan refleksi dari variabel yang ada pada kesalahan systematic. - Kesalahan ini dapat terjadi bila mengambil increment yang terlalu besar. KESALAHAN ACCIDENTAL Disebabkan karena kesalahan-kesalahan yang timbul pada saat penanganannya. - Kesalahan ini umumnya terjadi pada manual sampling

9 PROSEDUR PERCONTOAN

10 TUJUAN PROSEDUR SAMPLING
untuk mengumpulkan sampel pada: Sampel dari aliran / proses kerja batubara Sampling dari gerobak, tongkang, dll Sampel dari stockpile

11 SYARAT-SYARAT SAMPLING
Contoh yang diambil tidak boleh lapuk Singkapan yang diambil, contohnya harus dikupas dan dibersihkan dahulu, supaya bagian yang lapuk terbuang Pengambilan contoh sesuai kebutuhan Contoh batubara yang diambil disimpan / dibungkus dengan baik Setiap contoh yang diambil, diberikan keterangan (Label)

12 coal IN SITU Run-of-mine Coal ( ROM)
Prosedur pengambilan sampel tergantung pada tempat dan kondisi batubara : coal IN SITU Run-of-mine Coal ( ROM)

13 SAMPLING BATUBARA IN SITU
Percontoan batubara yang diambil dari singkapan, lapisan batubara yang terbuka misalnya pada tambang terbuka atau dari inti bor. Beberapa tipe sampling in situ antaralain : CHANNEL SAMPLING Percontoan batubara secara sistematis pada arah tegak lurus perlapisan. PILLAR SAMPLING Cara ini biasanya dilakukan pada tambang bawah tanah.Pengambilan contoh dengan membuat blok segiempat pada lapisan batubara. CORE SAMPLING

14 CARA MELAKUKAN CHANNEL SAMPLING
Menentukan Lokasi / tempat pengambilan sampel - harus ditandai pada peta, jika GPS tersedia, merekam lokasi juga. Cari titik acuan manapun - sungai, rumah dll yang dapat diidentifikasi menggunakan topo udara atau pada peta grid umum. Melakukan penggalian / pembuatan paritan (trench) Memperhatikan perubahan lapisan yang tampak dari sisi penggalian / trench Mengambil sampel bagian batubara dan menandai berbagai interval lapisan-lapisan batuan lainnya jika dibutuhkan. Jelaskan setiap ply interval. Setelah selesai mengambil sampel, sampel dimasukkan dalam kantong plastik untuk menghindari oksidasi, dan diberi label (sebagai penanda)

15 CHANEL SAMPLING

16 CORE SAMPLING Metode ini paling banyak dilakukan pada tahap eksplorasi rinci untuk tujuan pengembangan tambang. Sample diambil melalui pemboran inti. Pembagian sample dalam bentuk ply sama seperti channel sampling. umumnya tiap ketebalan 0.25 m (sesuai kebutuhan).

17

18 TATA CARA CORE SAMPLING
Langkah-langkah pengambilan sampel batubara berdasarkan standar Joint Ore Reserves Committee (JORC) 1.     Pembuatan lintasan titik pemboran berdasarkan arah strike/dip dari batubara. 2.     Pembuatan titik pemboran dari hasil peta lintasan trevers. 3.     Pada setiap titik pemboran dipakai metode pilot hole atau open hole. 4.  Melakukan pemboran dengan kedalaman meter sesuai dengan standart JORC. 5.     Melakukan logging geofisika untuk mengkorelasi ketebalan batubara dari data cutting.  6.    Setelah diketahui ketebalan batubara dari data cutting dan data logging geofisika kemudian melakukan pemboran inti disebelah lubang bor yang telah dilakukan logging geofisika dengan jarak ± 1-2 meter. 7.    Pemboran dilakukan untuk mencapai seam batubara pertama, lalu mata bor dikeluarkan kemudian core barrel dipasang untuk melakuakan proses coring.

19 8. Coring dilakukan setiap run atau sepanjang core barrel ± 1,5 meter
8.  Coring dilakukan setiap run atau sepanjang core barrel ± 1,5 meter sampai selesai (lapisan batubara). 9. Setelah full satu run, core barrel diangkat dan kemudian split dikeluarkan dari core barrel dengan cara disemprot dengan air agar split keluar dari core barrel, kemudian split diangkat dan diletakkan diatas core box untuk dilakukan proses pencucian, pengukuran, dan pengambilan sampel gambar. Kemudian menentukan bagian dari Roof dan  Floor  pada Batubara yang akan di sampling. 10.  Kemudian  sampel dipotong  ply by ply sesuai dengan ketentuan JORC dan BPP (perusahaan konsultan dan klien).  11.   Menentukan ketebalan dari  Batubara yang akan di sampling  (True Thickness). 12.   Setelah mengetahui ketebalan dari Batubara  kemudian menentukan batas dari sample Ply by Ply dan jumlah yang akan  diambil. Selain itu juga dilakukan pencatatan interval sampel, kode  nomer sample, Lokasi pengambilan sampel dan keterangan lain pada buku diskripsi. 13.   Kemudian sampel dibungkus dengan plastik sampel, setelah itu diikat dengan isolasi agar tidak terkontaminasi dengan udara luar kemudian sampel segera dibawa kelaboratorium untuk dianalisis.

20

21 SAMPLING BATUBARA RUN OF MINE (ROM)
Sampling material yang datang dari tambang tergantung pada cara pengangkutannya yaitu pengangkutan dengan truk atau belt conveyor atau lori atau cara lainnya.

22 SAMPLING ROM TERBAGI MENJADI :
Sampling pada belt conveyor yang berhenti Sampling dari titik curahan Sampling dari conveyor yang sedang bergerak Sampling dari curahan yang bergerak terputus-putus

23 SAMPLING PADA BELT CONVEYOR YANG BERHENTI
Sampling pada belt conveyor yang berhenti adalah cara yang baik karena contoh yang diambil di sini mempunyai peluang yang sama untuk dilakukan dengan menggunakan rangka (sampling frame) yang dipasang pada belt. Rangka tersebut harus kontak dengan belt, dan material yang ada diantara rangka diambil semuanya.

24

25 SAMPLING DARI TITIK CURAHAN (Material Jatuh)
Karena keterbatasan kemampuan manusia, sampling ini hanya mungkin dilakukan pada aliran material berkapasitas kecil pada titik dimana aliran material jatuh ke bawah. Ukuran material sebaiknya tidak lebih besar dari 50 mm. Pengambilan contoh dari truk atau lori yang sedang dituangkan dianggap sampling pada aliran jatuh.

26

27 SAMPLING DARI CONVEYOR YANG SEDANG BERGERAK
Cara ini dilakukan bila sampling pada titik curahan sulit diperoleh secara maksimal. Pada proses sampling, sekop akan bergerak sepanjang aliran dan menyapu dasar untuk menghindari tidak terambilnya batubara yang berukuran kecil. Sampling sebaiknya dilakukan menggunakan alat mekanis karena sampling dengan alat manual hanya dapat dilakukan apabila kecepatan conveyor tidak lebih dari 1,5 m/s, dengan tinggi aliran batubara < 0,3 mm dan curahan batubara < 200 ton/jam . 

28

29 SAMPLING DARI CURAHAN YANG BERGERAK TERPUTUS-PUTUS
  Situasi ini diterapkan ketika melakukan sampling dari bucket, front end loader, grab, yang dipergunakan selama transhipment dari tongkang ke kapal laut dsb.

30 SISTEM PERCONTOAN

31 KLASIFIKASI SISTEM PERCONTOAN
SECARA MANUAL (Manual sampling) SECARA MEKANIS (Mechanical sampling)

32

33 MANUAL SAMPLING Penerapan manual sampling hanya layak untuk kapasitas kecil, ukuran material relatif kecil dan umumnya digunakan pada lot yang diam seperti stockpile. Catatan Lot adalah jumlah keseluruhan material yang akan diambil contohnya. Istilah lain untuk ini ialah consignment atau populasi. Increment Sejumlah material yang terambil sebagai sample dari lot dengan alat sampling sebanyak satu kali ambil.

34

35

36 MECHANICAL SAMPLING Pengambilan contoh batubara menggunakan alat-alat mekanis Sampling secara mekanis mengumpulkan increment dengan alat mekanis. Sampling dengan cara ini mempunyai beberapa keuntungan: Menghasilkan sampel dengan presisi secara keseluruhan yang lebih baik. Mampu mengambil primary increment dari seluruh penampang arus dalam satu kali lewat. Mampu melakukan sampling pada frequency yang dikehendaki mampu melakukan on line reduction dan sub-division dan mengembalikan sisanya ke aliran material. Alat sampling secara mekanis disebut sample cutter.

37 ALAT SAMPLING SECARA MEKANIS TERBAGI MENJADI DUA
SAMPLE CUTTER

38 THANKYOU


Download ppt "SAMPLING BATUBARA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google