Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Peranan Zat gizi “ Force Feeding”

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Peranan Zat gizi “ Force Feeding”"— Transcript presentasi:

1 Peranan Zat gizi “ Force Feeding”

2 Zat-zat gizi Leusin - Metionin Isoleusin - Treonim Valin - Lisin
KH Protein As. Amino esensial (tidak dapat disentesis tubuh) Leusin - Metionin Isoleusin - Treonim Valin - Lisin Tritopan - Histidin Fenilalanin AS. Amino non esensial (dpt disentesa tubuh) Polin - glutamat Serin - Alanin Arginin - Aspatat Tirosin - Glutamin Sistein Trionim Glisin Lemak Vitamin & Mineral

3 Peranan zat gizi sebagai kekuatan
Zat gizi dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan fungsi, Zat gizi sebagai sumber energi Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagai atas dua, yaitu: Zat Gizi Makro Zat Gizi Mikro dan berdasarkan sumbernya: Berdasarkan sumbernya zat gizi terbagi dua, yaitu nabati dan hewani

4 4 GIZI SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi SESUAI dengan KEBUTUHAN zat gizi = GIZI BAIK GIZI TIDAK SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi TIDAK SESUAI dengan KEBUTUHAN zat gizi (Kurang atau Melebihi) = KURANG GIZI atau GIZI LEBIH

5 Gizi Seimbang = Gizi Baik
5 Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Seimbang = Gizi Baik Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi Berat normal

6 Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi
6 Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi Berat kurang

7 Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih
Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi Berat lebih 7

8 Peranan zat-zat gizi dalam meningkat kekuatan

9 1. Zat gizi peningkat imunitas (Immune - boosting nutrients)
Zat gizi/nutrien peningkat imunitas (Immune - boosting nutrients) Beta karoten, Vit.C, seng, Vit.E. (anti oksidxant) Kekuatan imunitas (=kekebalan tubuh) secara menyeluruh tergantung pada pasokan vitamin dan mineral yang optimal; Defisiensi (kekurangan) vitamin A, B1, B2, B6, B12, asam folik (folic acid), C dan E mengurangi imunitas, sebagaimana halnya kekurangan besi, seng, magnesium dan selenium; Vitamin B1, B2 and B5 mempunyai dampak peningkatan imunitas yang lebih lembut/ringan dibandingkan dengan vitamin B6; Produksi antibodi, yang sangat penting untuk setiap infeksi, tergantung pada B6, yang berfungsi sebagai sel T (T-cell);

10 1. Zat-zat dlm meningkatkan imunitas
B12 dan asam folik (folic acid) dibutuhkan untuk produksi sel-sel imunitas baru dalam tempo singkat untuk menghadapi sel-sel musuh;  Imunitas dapat ditingkatkan dengan sangat efektif dengan kombinasi nutrien;  Selenium, besi, mangan, tembaga and seng dikaitkan dengan antioksidasi dan telah terbukti mempengaruhi daya imunitas secara positif. Yang paling penting adalah selenium dan seng; Vitamin C tidak perlu dipertanyakan lagi adalah nutrien utama peningkat imunitas (master immune- boosting nutrient); Vitamin C membantu sel-sel imunitas menjadi dewasa, meningkatkan performansi (=unjuk kerja) antibodi dan makrofagis (macrophages); · Vitamin C adalah anti-virus, anti-bakteri dan dapat menghancurkan racun yang diproduksi bakteri;

11 Protein dan As.Amino Single nutrient defisiensi , secara klinis menunjukkan bahwa gizi ada hubungan nya dengan immunodefisiensi pada manusia berkaitan dengan multiple defisiensi state seperti dengan adanya infeksi  Asam amino sistem immune , Defisiensi asam amino berdampak terjadinya kerusakan humoral respon Defisiensi asam amino non essensial tidak menimbulkan banyak perubahan pada tetapi ada pengecualian bila ditambahkan supplementasi arginine.  Kekurangan Asam amino mengandung S (sistein, methionin) menyebabkan penurunanjaringan limfoid.

12 Kekurangan phenil alanin menimbulkan kerusakan respon antibodi .
 Arginin Arginin adalah asam amino semi essensial yang penting dalam pelaksanaan siklus urea, mendukung sintesis asam amino ,poliamine dan urea juga sebagai promotor terbentuknya leucocyt – media – sitotoksiksitas yaitu meningkatkan  Glutamin Glutamin adalah asam amino yang penting sebagai sumber enersi bagi pembentukan limposit .Suplemen arginin dan glutamin dalam makanan dapat membantu melindungi terjadinya luka, meningkatkan pertahanan terhadap terbentuknya tumor, dan meningkatkan ketahanan terhadap infeksi.

13 Vitamin C Vit-C mempunyai fungsi sebagai antioksidan, mempunyai sparing efek dengan Se ( selenium), interaksi antara vit-C dengan glutathion peroksidase penting untuk memfungsikan mikrotubulus phagosit Vitamin D Mempunyai 2 efek terhadap respon immun baik sebagai stimulator atau sebagai penghambat, karena bekerjanya dalam metabolisme mineral atau hormonal murni Vitamin E Pada kekurangan vitamin E, akan terjadi penghambatan proliferasi leukosit.

14 Vitamin Vitamin yang dapat disimpan tubuh kita dalam jumlah banyak
Vitamin A, D, E dan B12 dapat disimpan dalam tubuh dalam jangka waktu yang cukup lama; Simpanan ini melindungi tubuh dari kekurangan jangka pendek. Vitamin D, diperoleh dari sinar surya yang mengenai kulit tubuh pada musim panas yang menyediakan pasokannya pada musim dingin; Meskipun tubuh memproduksi vitamin A dari karoten yang terkandung dalam sayur dan buah, memakan sayur dan buah dalam jumlah besar tidak akan menyebabkan kelebihan vitamin A, dan juga tidak akan menyebabkan kelebihan vitamin D dari sinar surya;

15 Vitamin-vitamin Vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit sekali oleh tubuh kita Vitamin B kompleks dan vitamin C dan K disimpan sedikit sekali oleh tubuh, jadi masukan setiap hari adalah penting, meskipun tubuh dapat memproduksi vitamin K sebanyak mungkin jika memang dibutuhkan; Kontak dengan air dapat mencuci vitamin ini dari makanan, misalnya dalam proses pengalengan, perendaman atau ketika dimasak dengan air dalam jumlah besar; Penggilingan makanan, ekspos udara dan sinar dari permukaan yang terkelupas, dan pemanasan yang lama adalah penyebab utama kehilangan vitamin ini; Resiko defisiensi (kekurangan) vitamin ini adalah jauh lebih tinggi bagi orang yang mengandalkan makanan yang diproses atau dimasak lama/berlebihan. Pola pemilihan makanan yang buruk dan beberapa jenis obat-obatan juga menyebabkan hal ini;

16 Resiko defisiensi (kekurangan) vitamin ini adalah jauh lebih tinggi bagi orang yang mengandalkan makanan yang diproses atau dimasak lama/berlebihan. Pola pemilihan makanan yang buruk dan beberapa jenis obat-obatan juga menyebabkan hal ini; Saat menderita penyakit atau stress, tubuh kita dapat memperoleh keuntungan dengan tingkat konsumsi yang tinggi atas vitamin yang sedikit kita simpan ini; Karena vitamin-vitamin B mempunyai berbagai fungsi yang saling terkait, pengkonsumsian supplemen berimplikasi pada pengkonsumsian semua jenis vitamin-vitamin B kompleks tersebut;

17 Zat gizi pendukung fertilitas
untuk menambah kesuburan sebaiknya pilih makanan sebagai berikut: daging dan alternatifnya(ikan,telur,kacang-kacangan), buah dan sayuran (buah,sayuran mentah,makanan segar ,jus buah/sayuran,buah kering ,dan roti dan sereal yang tidak banyak di olah (roti,bubur,makanan kering,biji-bijian,gandum,sepageti,dan beras merah)susu dan hasil olahan susu (susu,yoghrut,keju).


Download ppt "Peranan Zat gizi “ Force Feeding”"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google