Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)"— Transcript presentasi:

1 Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)
Umum Toleransi ABS meleset : Tenaga pengereman : tenaga berbelok Beton kering Tenaga pengereman Tenaga berbelok Aspal basah Beton kering Aspal basah Es Es 20 40 60 80 100 Rasio meleset (%) Ide kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System) Untuk menghindarkan ban dari penguncian dan kehilangan kemampuan untuk membelokkan roda steering saat pengereman darurat, adalah hal yang efektif untuk menekan dan melepaskan rem berkali-kali. Namun saat pengereman darurat tidak ada waktu untuk melakukan ini. ABS menggunakan sebuah komputer untuk menentukan kondisi rotasi dari keempat roda saat pengereman dan dapat secara otomatis menekan dan melepaskan rem. Perbedaan rasio antara kecepatan badan kendaraan dan kecepatan roda dikenal dengan "slip ratio". Bila perbedaan antara kecepatan roda dan kecepatan kendaraan menjadi terlalu besar, selip terjadi antara ban dan permukaan jalan. Ini juga menghasilkan friksi dan pada akhirnya akan berfungsi sebagai tenaga pengereman dan meperlambat kecepatan kendaraan. Hubungan antara tenaga pengereman dan slip ratio akan dapat dimengerti lebih baik dari grafik di sebelah kiri. Tenaga pengereman tidak proporsional terhadap slip ratio, berada pada kondisi maksimum bila persentase slip ratio antara 10 dan 30%. Diatas 30%, tenaga pengereman secara bertahap akan menurun. Karenanya, untuk mempertahankan tingkat maksimum dari tenaga pengereman, slip ratio harus dipertahankan antara 10 hingga 30% setiap waktu. Sebagai tambahan, sangat penting untuk mempertahankan cornering force pada tingkat yang tinggi untuk menjaga stabilitas langsung. Untuk melakukan hal ini, ABS didisain untuk memaksimumkan kinerja rem dengan menggunakan slip ratio 10-30% apapun kondisi jalannya, pada saat yang sama juga menjaga cornering force setinggi mungkin untuk mempertahankan stabilitas langsung (directional stability). Petunjuk: 1. Pada jalan yang licin, permukaan jalan mempunyai friksi koefisien yang rendah (µ), karena jarak pengereman bertambah sebagai perbandingan dengan permukaan jalan yang mempunyai nilai tinggi dari µ walaupun ABS diaktifkan, kecepatan harus dikurangi bila berjalan diatas permukaan jalan seperti itu . 2. Pada jalan yang kasar, atau pada jalan berbatuan atau jalan dengan salju baru, operasi ABS akan berakibat pada jarak berhenti yang lebih panjang daripada bagi kendaraan yang tidak dilengkapi dengan ABS . Sebagai tambahan, suara dan getaran akan dihasilkan bila ABS diaktifkan untuk memberi informasi kepada pengemudi bahwa ABS sedang bekerja. Kecepatan kendaraan – kecepatan roda Rasio slip 100 % Kecepatan kendaraan (1/1)

2 Konstruksi Umum Umum ABS terdiri dari bagian-bagian berikut.
4. Meter kombinasi (lampu peringatan built-in) 3. Sensor kecepatan 6. Sensor perlambatan 1. Skid Control ECU 2Penggerak rem 5. Sakelar lampu berhenti Kendaraan 4WD Umum ABS terdiri dari bagian-bagian berikut. 3. Sensor kecepatan (1/1)

3 Konstruksi Umum 1. Skid control ECU Umum 1. Skid Control ECU
4. Meter kombinasi (lampu peringatan built-in) 3. Sensor kecepatan 6. Sensor perlambatan 1. Skid Control ECU 2. Penggerak rem 5. Sakelar lampu berhenti Kendaraan 4WD Umum 1. Skid Control ECU Bagian ini menentukan jumlah ketergelinciran (slip) antara roda dan permukaan jalanan berdasarkan signal dari sensor, dan mengendalikan penngerak rem. Sekarang ini, beberapa model memiliki Skid Control ECU terpasang di penggerak rem (brake actuator). 3. Sensor kecepatan (1/1)

4 Konstruksi Umum 2. Penggerak rem Umum 2. Penggerak rem
4. Meter kombinasi (lampu peringatan built-in) 3. Sensor kecepatan 6. Sensor perlambatan 1. Skid Control ECU 2. Penggerak rem 5. Sakelar lampu berhenti Kendaraan 4WD Umum 2. Penggerak rem Penggerak rem (brake actuator) mengendalikan tekanan hidrolik di silinder roda oleh signal output Skid Control ECU. 3. Sensor kecepatan (1/1)

5 Konstruksi Umum 3. Sensor kecepatan Umum 3. Sensor kecepatan
4. Meter kombinasi (lampu peringatan built-in) 3. Sensor kecepatan 6. Sensor perlambatan 1. Skid Control ECU 2. Penggerak rem 5. Sakelar lampu berhenti Kendaraan 4WD Umum 3. Sensor kecepatan Sensor kecepatan mendeteksi kecepatan roda pada tiap roda keempat orda dan mengirimkan signal ke Skid Control ECU. 3. Sensor kecepatan (1/1)

6 Konstruksi Umum 4. Meter kombinasi Umum 4. Meter kombinasi
4.Meter kombinasi (lampu peringatan built-in) 3. Sensor kecepatan 6. Sensor perlambatan 1. Skid Control ECU 2. Penggerak rem 5. Sakelar lampu berhenti Kendaraan 4WD Umum 4. Meter kombinasi (1) Lampu peringatan ABS Ketika ECU mendeteksi kegagalan di ABS atau sistem pembantu rem, lampu ini menyala untuk memperingati pengemudi. (2) Lampu peringatan sistem rem Ketika lampu ini menyala pada saat yang bersamaan lampu peringatan ABS juga menyala, lampu ini memperingati pengemudi bahwa ada kegagalan fungsi di sistem ABS dan EBD. Petunjuk: Ketika Skid Control ECU telah gagal 3. Sensor kecepatan HINT: When the Skid Control ECU has Failed (1/1)

7 Konstruksi Umum 5. Sakelar lampu berhenti Umum
4. Meter kombinasi (lampu peringatan built-in) 3. Sensor kecepatan 6. Sensor perlambatan 1. Skid Control ECU 2. Penggerak rem 5. Sakelar lampu berhenti Kendaraan 4WD Umum 5. Sakelar lampu berhenti Sakelar ini mendeteksi bahwa pedal rem telah ditekan dan mengirimkan signal ke Skid Control ECU. ABS menggunakan signal sakelar lampu berhenti. Akan tetapi, jika signal sakelar lampu berhenti tidak input karena pada waktu dimana sakelar lampu berhenti telah gagal, kontrol ABS dilakukan ketika ban-ban menjadi terkunci. Dalam kasusu ini, kontrol mulai setelah tingkat ketergelinciran telah menjadi lebih tinggi (roda cenderung mengunci) daripada waktu sakelar lampu berhenti berfungsi secara normal. 3. Sensor kecepatan (1/1)

8 Konstruksi Umum 6. Sensor perlambatan (hanya beberapa model.) Umum
4. Meter kombinasi (lampu peringatan built-in) 3. Sensor kecepatan 6. Sensor perlambatan 1. Skid Control ECU 2. Penggerak rem 5. Sakelar lampu berhenti Kendaraan 4WD Umum 6. Sensor perlambatan (hanya beberapa model.) Sensor perlambatan merasakan tingkat perlambatan kendaraan dan mengirimkan signal ke Skid Control ECU. ECU menentukan kondisi permukaan jalan yang tepat dengan menggunakan signal-signal ini dan mengambil kendali yang sesuai. 3. Sensor kecepatan (1/1)

9 Kontrol Skid Control ECU 1. Umum Skid Control ECU 1. Umum
Sakelar peringatan tingkat cairan rem Sakelar lampu berhenti Penggerak rem Sensor kecepatan Skid Control ECU Sensor kecepatan Meter kecepatan Lampu peringatan ABS Lampu peringatan sistem rem Skid Control ECU 1. Umum Berdasarkan signal dari sensor kecepatan, Skid Control ECU merasakan kecepatan rotasi roda dan kecepatan kendaraan. Selama pengereman, walaupun kecepatan rotasi roda menurun, jumlah perlambatan akan bervariasi tergantung pada baik kecepatan kendaraan selama pengereman maupun kondisi permukaan jalan, seperti aspal kering, permukaan basah dan beres, dll. Dengan perkataan lain, ECU menentukan jumlah ketergelinciran (slipping) antara roda dan permukaan jalan dari perubahan pada kecepatan rotasi roda selama pengereman, dan mengendalikan pentil solenoid dari penggerak rem dalam 3 mode berikut: pengurangan tekanan, mempertahankan tekanan, dan mode meningkatkan tekanan, untuk secara optimal mengendalikan kecepatan roda. DLC3 Combination meter (1/4)

10 Kontrol Skid Control ECU 2. Kontrol Skid Control ECU 2. Kontrol
Kecepatan kendaraan A B C D Kecepatan Kecepatan roda + Tingkat percepatan roda - Redusi holding meningkat Signal Tekanan hidrolik silinder roda Skid Control ECU 2. Kontrol ECU secara terus menerus menerima signal kecepatan roda dari 4 sensor kecepatan, dan memperkirakan kecepatan kendaraan dengan menghitung kecepatan dan perlambatan setiap roda. Ketika pedal rem ditekan, tekanan hidrolik pada tiap silinder roda mulai meningkat dan kecepatan roda mulai berkurang. Jika ada roda terlihat akan terkunci, ECU mengurangi tekanan hidrolik di silinder roda dari roda tersebut. Waktu (det.) (2/4)

11 Kontrol Skid Control ECU Skid Control ECU (1) Kontrol kecepatan roda
Kecepatan kendaraan A B C D Kecepatan Kecepatan roda + Tingkat percepatan roda - Reduksi holding meningkat Signal Tekanan hidrolik silinder roda Skid Control ECU (1) Kontrol kecepatan roda <1> Bagian A Skid Control ECU memasang pentil solenoid ke mode pengurangan/reduksi tekanan sesuai dengan tingkat perlambatan roda, dengan demikian mengurangi tekanan hidrolik di silinder roda. Aetelah tekanan menurun, Sakelar ECU menggeser pentil solenoid ke mode “holding” untuk memantau perubahan pada kecepatan roda. Jika ECU menentukan bahwa tekanan hidrolik perlu dikurangi lebih jauh lagi, ia akan mengurangi kembali tekanan itu. Waktu (det.) (2/4)

12 Kontrol Skid Control ECU Skid Control ECU <2> Section B
Kecepatan kendaraan A B C D Kecepatan Kecepatan roda + Tingkat percepatan roda - Reduksi Holding Meningkat Signal Tekanan hidrolik silinder roda Skid Control ECU <2> Section B Ketika tekanan hidrolik di dalam silinder roda berkurang (bagian A), tekanan hidrolik yang diberikan ke ban turun. Hal ini memungkinkan roda yang hampir mengunci untuk menambah kecepatan. Tetapi, jika tekanan hidrolik ditahan, tenaga pengereman yang bekerja di roda akan menjadi terlalu rendah. Untuk mencegahnya, ECU memasang pentil solenoid ke mode “tekanan meningkat” dan mode “holding” secara bergantian ketika roda yang hampir mengunci mengembalikan kecepatannya. Waktu (det.) (2/4)

13 Kontrol Skid Control ECU Skid Control ECU <3> Bagian C
Kecepatan kendaraan A B C D kecepatan Kecepatan roda + Tingkat percepatan roda - Reduksi Holding Meningkat Signal Tekanan hidrolik silinder roda Skid Control ECU <3> Bagian C Ketika tekanan hidrolik berangsur-angsur bertambah di silinder roda oleh ECU (bagian B), roda cenderung untuk mengunci lagi. Oleh karen itu, ECU menggeser kembali pentil solenoid ke mode “reduksi tekanan” untuk mengurangi tekanan hidrolik di dalam silinder roda. Waktu (det.) (2/4)

14 Kontrol Skid Control ECU Skid Control ECU <4> Bagian D
Kecepatan kendaraan A B C D Kecepatan Kecepatan roda + Tingkat percepatan roda - Reduksi Holding Meningkat Signal Tekanan hidrolik silinder roda Skid Control ECU <4> Bagian D Karena tekanan hidrolik di silinder roda berkurang (bagian C), ECU mulai menambah lagi tekanan seperti di bagian B. Waktu (det.) (2/4)

15 Kontrol Skid Control ECU Skid Control ECU (2) Fungsi pemeriksaan awal
ON OFF Front right BA ON OFF Front left BA ON OFF Front right Reduksi ON OFF Front right Holding Front left Reduksi ON OFF Sistem solenoid Front left Holding ON OFF Rear right Reduksi ON OFF Rear right Holding ON OFF ON OFF Rear left Reduksi Rear left Reduksi ON OFF Skid Control ECU (2) Fungsi pemeriksaan awal Skid Control ECU mengoperasikan katup solenoid dan motor pompa secara berurutan untuk mengecek sistem elektrik dari ABS. Fungsi ini bekerja setiap kali saat kunci kontak diputar ke ON, dan kendaraan berjalan dengan kecepatan lebih dari 6 km/h (4 mph) dengan lampu stop (lampu rem) OFF. Alat ini hanya beroperasi sekali tiap kali kunci kontak diputar ke ON. ON OFF Motor Kondisi sebelum pemeriksaan awal Mulai check Check Solenoid Check berakhir (3/4)

16 C1272 / 72 Code 72 Kontrol Skid Control ECU
: Light ON : Light OFF Skid Control ECU Item ABS EBD BA Lampu peringatan ABS Lampu peringatan sistem rem C1272 / 72 Code 72 ON OFF DLC3 TC DLC3 Skid Control ECU (3) Diagnosa fungsi Bila terjadi malfungsi pada sistem signal, lampu peringatan ABS pada combination meter akan menyala, seperti yang terlihat pada tabel di sebelah kiri, dan akan memperingatkan pengemudi bahwa telah terjadi malfungsi. Pada saat yang sama, DTC (Diagnosis Trouble Codes) disimpan di memori. DTC dapat dibaca dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC untuk berkomunikasi dengan ECU secara langsung atau membuat sirkuit pendek antara terminal-terminal TC dan CG dari DLC3 dan dengan mengawasi pola kedip dari lampu peringatan ABS. Sistem ini mempunyai fungsi pengecekan signal sensor. Signal sensor dapat dibaca dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC atau membuat sirkuit pendek antara terminal-terminal TS dan CG dari DLC3 dan dengan mengawasi pola kedip dari lampu peringatan ABS. Untuk keterangan yang lebih lengkap mengenai DTC yang disimpan dalam memori Skid Control ECU dan mengenai DTC yang merupakan output melalui fungsi pengecekan sensor, lihat Repair Manual. DTC dapat dibebaskan dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC3 atau membuat sirkuit pendek antara terminal-terminal TC dan CG dari check connector dan dengan menekan pedal rem sebanyak 8 kali atau lebih dalam waktu 5 detik. (4) Fungsi Fail-safe Bila Skid Control ECU mendeteksi adanya malfungsi pada sistem signal atau adanya malfungsi pada relay, electrical current yang menuju ke actuator dari ECU dimatikan. Sebagai akibatnya, sistem rem bekerja seakan-akan ABS tidak beroperasi, dengan memastikan fungsi pengereman normal. CG (4/4)

17 Cara kerja Brake Actuator 1. General Penggerak rem 1. Umum
Pemandangan dari A Pemandangan dari C Pemandangan dari B Motor Penggerak rem Skid control ECU Simpangan dari pemandangan A Pentil solenoid penetap tekanan Pentil solenoid penggeser pembantu rem Pompa Penggerak rem 1. Umum Actuator rem terdiri dari pentil solenoid holding tekanan, pentil solenoid reduksi tekanan, pompa, motor, dan penampungan/reservoir. Ketika actuator rem menerima signal dari Skid Control ECU, solenoid menyala atau mati dan tekanan hidrolis dari wheel cylinder ditambah, diturunkan, atau ditahan untuk mengoptimalkan slip rate dari tiap roda. Sebagai tambahan, sirkuit hidrolis diubah untuk memenuhi persyaratan dari tiap tipe kontrol. Penampungan Pentil solenoid pengurang tekanan Persimpangan dari pemandangan B Persimpangan dari pemandangan C (1/3)

18 Cara kerja Brake Actuator 2. Operation Penggerak rem 2. Cara kerja
Penggerak rem ABS & VSC & TRC & BA Silinder induk rem Pressure sensor Pentil penggeser pembantu rem Pentil penggeser pembantu rem Pentil holding Pentil holding Pentil holding Pentil holding Skid Control ECU Pompa Pompa Pentil reduksi Pentil redukdi Pentil reduksi Pentil reduksi Penggerak rem 2. Cara kerja Sirkuit hidrolis di ABS untuk kendaraan FF dibagi menjadi sistem roda kanan depan dan roda kiri belakang, dan roda kiri depan dan roda kanan belakang seperti yang diperlihatkan gambar. Penjelasan selanjutnya diberikan hanya untuk cara kerja salah satu dari sistem-sistem ini, tapi sistem-sistem yang lain bekerja dengan cara yang sama. Reservoir Reservoir Sensor kecepatan Kiri depan Kanan belakang Kiri belakang Kanan depan Deceleration sensor (4WD vehicle) Sistem roda kiri depan atau roda kanan belakang Sistem roda kanan depan atau roda kiri belakang (2/3)

19 Cara kerja Brake Actuator Penggerak rem
Silinder induk rem Penggerak rem ABS & VSC & TRC & BA Pressure sensor Pentil penggeser pembantu rem OFF Skid Control ECU Check valve 1 Port a OFF OFF Pentil holding Pentil holding Check valve 2 Port b Pompa (OFF) OFF OFF Check valve 3 Pentil reduksi Pentil reduksi Penggerak rem (1) Selama pengereman normal (ketika sistem tidak bekerja) Selama pengereman normal, signal kontrol dari Skid Control ECU bukan input. Untuk alasan ini, pentil solenoid holding tekanan dan reduksi tekanan dimatikan (off), port (a) pada sisi solenoid holding tekanan dibuka, dan port (b) pada sisi solenoid reduksi tekanan ditutup. Ketika pedal rem ditekan. Cairan/gas rem dari silinder induk mengalir melalui port (a) pada sisi solenoid holding dan secara langsung dikirimkan ke silinder roda. Pada saat ini, pengoperasian dari pemeriksaan pentil (2) mencegah cairan/gas rem dikirimkan ke sisi pompa. Penampungan Depan belakang Sensor kecepatan Sensor kecepatan (2/3)

20 Cara kerja Brake Actuator Penggerak rem
Silinder induk rem Penggerak rem ABS & VSC & TRC & BA Pressure sensor Pentil penggeser rem pembantu OFF Skid Control ECU Check valve 1 Port a ON ON Pentil holding Pentil holding Check valve 2 Port b Pump (ON) ON OFF Check valve 3 Pentil reduksi Pentil reduksi Port e Penggerak rem (2) Selama pengereman darurat (ketika ABS bekerja) <1> Mode reduksi tekanan Signal kendali dari Skid Control ECU menyalakan (on) solenoid holding tekanan dan sisi solenoid reduksi tekanan dengan cara menutup port (a) pada sisi solenoid holding tekanan dan membuka port (b) pada sisi solenoid reduksi tekanan. Hal ini membuat cairan/gas rem masuk melaui port (b) ke penampungan untuk mengurangi tekanan hidrolik pada silinder roda. Pada saat ini, port (e) tertutup oleh kelayakan penampungan. Pompa tetap bergerak selama ABS bekerja, sehingga cairan/gas rem yang masuk ke penampungan tertarik oleh pompa dan dikembalikan ke silinder induk. Penampungan Depan belakang Sensor kecepatan Sensor kecepatan (2/3)

21 Cara kerja Brake Actuator Penggerak rem <2> Mode holding
Silinder induk rem Penggerak rem ABS & VSC & TRC & BA Pressure sensor Pentil penggesr pembantu rem OFF Skid Control ECU Check valve 1 Port a ON ON Pentil holding Pentil holding Check valve 2 Port b Pump (ON) OFF OFF Check valve 3 Pentil reduksi Pentil reduksi Port e Penggerak rem <2> Mode holding Signal kendali dari Skid Control ECU menyalakan (on) solenoid holding tekanan dan mematikan (off) solenoid reduksi tekanan dengan cara menutup port (a) dan port (b). Ha; ini menutup tekanan hidrolik silinder roda baik dari silinder master maupun sisi penampungan untuk menjaga tekanan hidrolik silinder roda tetap konstan. Penampungan Depan belakang Sensor kecepatan Sensor kecepatan (2/3)

22 Cara kerja Brake Actuator Penggerak rem
Silinder induk rem Penggerak rem ABS & VSC & TRC & BA Pressure sensor Pentil penggeser rem pembantu OFF Skid Control ECU Check valve 1 Port a OFF OFF Pentil holding Pentil holding Check valve 2 Port b Pump (ON) OFF OFF Check valve 3 Pentil reduksi Pentil reduksi Penggerak rem <3> Mode meningkatkan tekanan Signal kendali dari Skid Control ECU mematikan (off) solenoid holding tekanan dan reduksi tekanan dengan membuka port (a) pada sisi solenoid holding tekanan dan menutup port (b) pada solenoid reduksi tekanan secara bersamaan ketika pengereman normal. Hal ini menyebabkan tekanan hidrolik dari silinder induk bekerja pada silinder roda menyebabkan tekanan hidrolik silinder roda meningkat. Petunjuk: Katup solenoid pengubah pembantu rem (brake assist changeover solenoid valve) hanya digunakan pada kendaraan yang dilengkapi dengan BA Penampungan Depan Belakang Sensor kecepatan Sensor kecepatan (2/3)

23 Cara Kerja Brake Actuator 3. Metode Inspeksi Aktuator Rem
SST Hand-held tester SST Batere Hand-held tester Harness pada sisi SST Harness pada bagian kendaraan Aktuator Rem 3. Metode Inspeksi Saat memeriksa kerja aktuator rem, akan sulit untuk melakukan tes pada saat kendaraan sedang dijalankan, sehingga metode berikut digunakan untuk menghasilkan sinyal-sinyal yang telah distimulasi untuk menstimulasi dan memeriksa kondisi kerja ABS. (1) Bila menggunakan SST Hubungkan SST dengan aktuator rem dengan menggunakan harness pada sisi SST dan harness pada bagian kendaraan seperti yang terlihat pada ilustrasi di sebelah kiri. SST akan mengirim sinyal yang telah distimulasi kepada aktuator rem yang menyebabkan aktuator bekerja, kemudian lakukan pemeriksaan aktuator rem. (2) Bila menggunakan hand-held tester Hubungkan hand-held tester ke DLC3. Gunakan ACTIVE TEST untuk mengoperasikan aktuator rem dan kemudian periksa aktuator rem. (3/3)

24 Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik Silinder induk Pentil kendali aliran Penggerak ABS Pentil periksa Pompa Pentil periksa Sensor kecepatan Penampungan ABS ECU Pentil solenoid 2-posisi Circuit Hidrolik Penggerak (actuator) rem mempunyai tipe-tipe berikut. Kiri depan Kanan belakang Kiri belakang Kanan depan (1/1)

25 Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik 1. Pentil solenoid 2-posisi (4) dengan pentil kendali aliran(4) Silinder induk Pentil kendali aliran Penggerak ABS Pentil periksa Pompa Pentil periksa Sensor kecepatan Penampungan ABS ECU Pentil solenoid 2-posisi Circuit Hidrolik 1. Pentil solenoid 2-posisi (4) dengan pentil kendali aliran (4) Pentil kendali aliran dioperasikan secara mekanik (bekerja tanpa instruksi langsung dari ECU) untuk mengendalikan tekanan hidrolik pada tiap rem. Kiri depan Kiri belakang Kanan depan Kanan belakang (1/1)

26 Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik 2. Pentil solenoid 2-posisi (6) dengan pentil peningkat tekanan (2) Silinder induk Pentil peningkat tekanan Penggerak ABS Pentil solenoid utama depan Pentil periksa Pompa Pentil solenoid belakang Pentil periksa Sensor kecepatan Penampungan Sub pentil solenoid depan ABS ECU Circuit Hidrolik 2. Pentil solenoid 2-posisi (6) dengan pentil peningkat tekanan (2) Pentil peningkat tekanan beroperasi secara mekanik untuk mengendalikan tekanan hidrolik dari roda belakang bersama dengan pentil solenoid belakang. Kiri depan Kanan belakang Kiri belakang Kanan depan (1/1)

27 Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik 3. Pentil solenoid 3-posisi (3) dengan pentil mekanik (1) Silinder induk Pentil solenoid 3-posisi Penggerak ABS Pentil periksa Pompa Pentil periksa Penampungan Sensor kecepatan ABS ECU Circuit Hidrolik 3. Pentil solenoid 3-posisi (3) dengan pentil mekanik (1) Pentil mekanik bekerja untuk mengendalikan tekanan hidrolik dari rem belakang kanan dan kiri. (suatu pentil mekanik digunakan bila ada diagonal piping.) Pentil mekanik Kiri depan Kanan belakang Kiri belakang Kanan depan (1/1)

28 Tipe-tipe dari Penggerak (actuator) rem
Circuit Hidrolik 4. Pentil solenoid 3-posisi (4) Silinder induk Penggerak ABS Pentil solenoid 3-posisi Pentil periksa Pompa Pentil periksa Sensor kecepatan Penampungan ABS ECU Circuit Hidrolik 4. Penti solenoid 3-posisi (4) Pentil solenoid 3-posisi mengendalikan tekanan hidrolik pada tiap rem berdasarkan signal dari ECU. Sensor perlambatan Kiri depan Kanan belakang Kiri belakang Kanan depan *hanya beberapa model (1/1)

29 ABS dengan EBD Kontrol 1. Umum / 2. Cara kerja
Distribusi tenaga rem roda depan/belakang Distribusi ideal pada dengan beban berat Distribusi tenaga pengereman pada kendali distribusi tenaga pengereman depan-belakang Distribusi ideal dengan beban ringan Dengan beban berat Tenaga pengereman belakang Jumlah pengingkatan tenaga pengereman dengan beban berat Dengan beban ringan Ketika distribusi tenaga pengereman depan –belakang tetap Tenaga pengereman depan Distribusi tenaga pengereman roda kanan/kiri (saat pengereman berbelok) Kontrol 1. Umum Pengendali EBD menggunakan ABS, membantu menghasilkan distribusi tenaga rem yang sesuai antara roda-roda depan dan belakan sesuai dengan kondisi mengemudi. Sebagai tambahan, selama pengereman cornering, ia juga mengontrol tenaga pengereman roda-roda kanan dan kiri, untuk membantu mempertahankan keseimbangan kendaraan. 2. Cara kerja (1) Distribusi tenaga rem roda depan/belakang Bila rem digunakan saat kendaraan bergerak ke depan, mentransfer beban mengurangi beban yang diberikan ke roda belakang. Skid Control ECU menentukan kondisi ini dari signal yang diberikan oleh sensor kecepatan, dan mengontrol ABS actuator untuk mengontrol distribusi tenaga pengereman untuk roda belakang secara optimal. Sebagai contoh, jumlah beban yang diberikan pada roda belakang selama pengereman berbeda tergantung apakah kendaraan membawa beban atau tidak. Jumlah dari beban yang diberikan pada roda belakang juga berbeda tergantung dari jarak deselerasi. Sehingga distribusi tenaga pengereman pada roda belakang secara optimal dikontrol untuk dapat secara efektif menggunakan tenaga pengereman dari roda belakang dalam kondisi seperti ini. (2) Distribusi tenaga rem roda-roda kanan/kiri (saat rem berbelok) Bila pengereman dilakukan saat kendaraan dalam posisi cornering, beban yang diberikan pada roda dalam menurun. Skid Control ECU menentukan kondisi ini berdasarkan signal dari sensor kecepatan, dan ECU mengontrol ABS actuator untuk secara optimal mengontrol distribusi tenaga pengereman untuk roda dalam. Saat pengereman berbelok (1/1)

30 BA (Brake Assist) Kontrol 1. Umum Kontrol 1. Umum
Diagram sistem Sensor kecepatan Penggerak rem Sensor tekanan silinder induk Skid Control ECU Sakelar lampu berhenti Lampu peringatan ABS Tenaga pengereman Kontrol 1. Umum Terkadang orang-orang yang tidak biasa mengemudi atau orang-orang yang mudah panik walaupun mereka biasa mengemudi tidak menginjak pedal rem cukup kuat saat pengereman darurat supaya bisa mendapatkan hasil optimal dari sistem rem. BA adalah sebuah sistem yang menggunakan sensor tekanan di dalam ABS actuator untuk mendeteksi kecepatan dan kekuatan dari pedal rem yang ditekan sehingga komputer dapat mengukur keinginan pengereman darurat pengemudi untuk meningkatkan kekuatan pengereman supaya dapat mendapatkan hasil yang maksimum dari sistem pengereman. BA ini juga mempunyai waktu pengesetan pembantu dan jumlah tenaga bantu untuk membuat pengereman terasa sealami mungkin dengan menyesuaikan jumlah tenaga bantu yang dibutuhkan seperti yang diperlihatkan pada grafik di gambar. Petunjuk: Di waktu yang lalu, pedal stroke sensor digunakan di kendaraan yang dilengkapi dengan BA untuk mendeteksi tingkatan penekanan pedal rem. dengan BA tanpa BA Waktu (1/2)

31 BA (Brake Assist) Kontrol 2. Cara kerja Kontrol 2. Cara kerja
Silinder induk rem Penggerak rem ABS & VSC & TRC & BA Rem darurat Pressure sensor relief Valve 4 Pentil penggeser pembantu rem ON Skid Control ECU Check Valve 1 OFF OFF Pentil holding Pentil holding Check Valve 2 Pump (ON) OFF OFF Check Valve 3 Pentil reduksi Pentil reduksi Check Valve 5 Kontrol 2. Cara kerja Saat Skid Control ECU menentukan bahwa pengemudi sedang dalam kondisi pengereman darurat, brake assist switching solenoid valve bekerja, suatu jejak terbentuk antara master cylinder dan reservoir, dan cairannya disalurkan ke pompa. Cairan tersebut mengalir ke pompa dan dialirkan kembali ke wheel cylinder. Relief valve 4 terbuka untuk memastikan tekanan wheel cylinder tidak melebihi tekanan master cylinder yang lebih dari jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan perbedaan tekanan. Penampungan Depan Belakang Sensor kecepatan Sensor kecepatan (2/2)

32

33 Bila Skid Control ECU Telah Gagal
Konstruksi Bila Skid Control ECU Telah Gagal Meter kombinasi ECU ABS WA dari sistem/sumber tenaga Rem BRL Lampu peringatan ABS WA Penghubung servis Relai kendali ABS Penggerak ABS Motor relai Motor pompa Relai solenoid ECU RF SOL Bila Skid Control ECU telah gagal Biasanya, lampu penringatan dibiarkan tetap mati (off) oleh signal yang dikirimkan ke meter kombinasi atau relai kendali ABS oleh ECU. Jika ECU gagal dan tidak ada signal, lampu peringatan ABS, lampu peringatan sistem rem, lampu indikator OFF TRC (kendaraan yang diperlengkapi dengan TRC), dan lampu peringatan VSC (kendaraan yang diperlengkapi denganVSC) selalu menyala (on). LF SOL RR SOL LR SOL (1/1)


Download ppt "Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google