Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Reviewer : Susanti Hoerunisa/

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Reviewer : Susanti Hoerunisa/"— Transcript presentasi:

1 Reviewer : Susanti Hoerunisa/ 36415727
Review Jurnal Reviewer : Susanti Hoerunisa/

2 Identitas Jurnal Judul : Model Penggunaan Lahan dan Perubahan Penggunaan Lahan untuk Bahan Baku Biodisel Kelapa Sawit: Studi Kasus di Kabupaten Rokan Hilir. Penulis : Laurinciana S. Sampebatu, Yandra Arkeman, Erliza Hambali, Vincent Gaspers, dan Bambang Hero Raharjo. Publish : 2016

3 Sumber Energi Alternatif (Biodisel)
Latar Belakang Energi Fosil Permasalahan Sumber Energi Alternatif (Biodisel) Algoritma Genetika

4 Tujuan Penelitian Untuk merancang model penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan atau land use and land use change (LULUC) bahan baku biodisel kelapa sawit.

5 Metodologi Penelitian
Identifikasi Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Kelapa Sawit Perhitungan Emisi Gas CO2 Akibat Penggunaan Lahan Kelapa Sawit Perancangan Model Lahan Kelapa Sawit

6 Lahan untuk Pengembangan Kelapa Sawit
Hasil dan Pembahasan Lahan untuk Pengembangan Kelapa Sawit Luas total lahan kelapa sawit tahun 2009 di Kabupaten Rokan Hilir sebesar ha dan tahun 2011 seluas ha, terdapat penambahan luasan sebesar ha. Tahun 2009 luas lahan kelapa sawit terbesar terdapat pada lahan perkebunanan seluas ha namun pada tahun 2011 tidak terjadi penambahan dari tipe perkebunan.

7 Emisi Gas CO2 Nilai emisi di Kabupaten Rokan Hilir merupakan nilai selisih karbon tahun 2011 dan 2009 yaitu sebesar 0,96 MtCO2/ha/tahun. Sumber utama emisi di Rokan Hilir yaitu pada hutan rawa primer sebesar 0,29 MtCO2/tahun.

8 Model Penggunaan Lahan
Grafik nilai fitness terbaik tercapai pada generasi 46, menujukkan fitnessnya sudah homogen dan bertahan sampai pada generasi ke-100. Nilai emisi CO2 minimum bernilai negatif menandakan terjadinya sekuestrasi karbon sebesar 0,035 Mt CO2/ha pada luas lahan 169 grid. Hal ini menunjukkan jika lahan seluas 169 grid x 4 ha tersebut dibuka menjadi perkebunan kelapa sawit maka akan terjadi serapan karbon sebesar 0,035 Mt.

9 Matriks Solusi Algoritma Genetika
Matriks solusi menunjukkan bahwa jenis lahan yang menjadi solusi dari optimasi algoritma genetika yaitu lahan-lahan yang memiliki nilai karbon rendah. Jika kelapa sawit akan ditanam pada lahan-lahan tersebut, maka akan memberikan peningkatan serapan karbon.

10 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan :
Emisi yang ditimbulkan akibat penggunaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hilir sebesar 0,096 MtCO2/tahun. Hasil algoritma genetika diperoleh solusi matriks lahan yang terdiri dari 68 gen tanah terbuka (T), 9 gen pertanian lahan kering (Pt), 8 gen perkebunan (Pk), 38 gen semak/belukar (B), 41 gen belukar rawa (Br), 2 gen pertanian lahan kering campuran (Pc), 1 gen hutan rawa primer (Hrp), 1 gen hutan rawa sekunder (Hrs), dan 1 gen hutan sekunder (Hs). Emisi minimum sebesar -0,067 Mt CO2/tahun atau nilai sekuestrasi karbon sebesar 0,067. Nilai emisi minimum ini tercapai pada generasi ke 48 dengan menggunakan peluang pindah silang (Ps) = 0,95, peluang mutasi (Pm) = 0,01, generasi = 100, populasi = 100, dan ukuran lahan = 169. Saran: Perlu dikembangkan satu proses kerja yang lebih praktis dimana proses pembuatan grid di dalam peta dapat dilakukan tanpa melalui proses tabulasi manual.

11 Terima Kasih


Download ppt "Reviewer : Susanti Hoerunisa/"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google