Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
JARINGAN RADIO DAN SATELIT
Muhammad Risqi R Muhammad Rizky Caesar B Riska Rahmadayanti
2
Radio Radio adalah teknologi yang digunakan untuk melakukan pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan dapat pula merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
3
Gelombang Radio Gelombang Radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik), dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang Radio merambat pada frekuensi Hz – Hz, sementara Gelombang Audio merambat pada frekuensi 20 Hz – Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung, melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Pada umumnya, frekuensi Radio mencakup sekitar 30 Hz GHz.
4
Sinyal Radio 1. Sinyal AM Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa berdasarkan perubahan amplitudonya. Bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan frekuensi sinyal informasi. Frekuensi sinyal pembawa tetap konstan.
6
2. Sinyal FM Sinyal FM merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan.
8
Satelit Satelit merupakan alat dalam orbit bumi yang khusus untuk menerima atau menghantarkan data secara nirkabel (tanpa kabel). Berkomunikasi melalui frekuensi radio yang mengorbit diatas permukaan bumi. Dalam suatu sistem komunikasi satelit, dua atau lebih stasiun di atau dekat bumi berkomunikasi melalui satu atau lebih satelit yang berfungsi sebagai stasiun relay di ruang angkasa.
9
Orbit Satelit Orbit Satelit adalah jalan yang di lalui oleh satelit dalam peredaranya. Orbit-orbit satelit dapat dikelompokkan dengan sejumlah cara : Orbit dapat berupa melingkar, dengan pusat lingkaran pada inti bumi, atau eliptik, dengan inti bumi pada salah satu dari kedua fokus elips. Satelit dapat mengorbit di sekeliling bumi dalam berbagai bidang. Orbit khatulistiwa (ekuator) adalah orbit yang tepat berada di atas garis khatulistiwa bumi. Orbit polar adalah orbit yang lewat diatas kedua kutub bumi. Orbit - orbit lain dirujuk sebagai orbit miring (inclined).
10
3. Berdasarkan ketinggiannya orbit satelit di kelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. LEO (Low Earth Orbit) Satelit pada lingkaran low earth orbit ditempatkan sekitar 500 – km dari permukaan bumi. Karena sifatnya yang terlalu dekat dengan permukaan bumi menyebabkan satelit ini akan bergerak sangat cepat untuk mencegah satelit tersebut terlempar keluar dari lintasan orbitnya. Satelit pada orbit ini dapat menyelesaikan satu putaran mengeliling bumi antara 1,5 - 2 jam. Satelit pada low orbit hanya dapat terlihat oleh stasiun bumi sekitar 15 – 20 menit. 2. MEO (Medium Earth Orbit) Satelit dengan ketinggian orbit menengah dengan ketinggian – km dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit dapat terlihat oleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 – 8 jam. Dan pada orbit ini, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu putaran mengitari bumi adalah jam. 3. GEO (Geostationary Earth Orbit) Satelit dengan orbit GEO mengitari bumi 24 jam dan relative diam terhadap bumi (berputar searah rotasi bumi), sama dengan waktu yang dibutuhkan bumi berotasi pada sumbunya. Jarak ketinggian dari permukaan bumi sekitar km. GEO satelit akan selalu terlihat oleh stasiun bumi.
12
Cara Kerja Komunikasi Satelite
13
Frequency division multiple access (FDMA).
14
Stasiun bumi individu bergiliran menggunakan kanal uplink dan dapat menempatkan satu data dalam slot waktu yang ditugaskan. Satelit mengulang semua transmisi masuk, yang kemudian dipancarkan ke semua stasiun. Maka, semua stasiun harus tahu tidak hanya slot waktu yang hendak digunakan untuk transmisi, namun juga slot waktu yang digunakan untuk penerimaan. Satelit juga mengulang burst rujukan, dan semua stasiun mensinkronkan diri pada penerimaan burst itu. Tiap slot waktu berulang adalah suatu kanal dan mandiri terhadap kanal lain. Maka, slot waktu dapat digunakan dengan cara apapun sesuai keperluan pemancar. TDMA biasa lebih efisien daripada FDMA biasa karena waktu-waktu penjaga dan bit-bit kendali TDMA menggunakan lebih sedikit kapasitas daripada pita-pita penjaga FDMA.
15
Time Division Multiple Access (TDMA).
16
Seperti TDMA biasa, hanya satu stasiun pada suatu saat yang dapat memancarkan informasi dalam satu wilayah. Maka, dalam wilayah A, hanya salah satu dari stasiun 1 atau2 dapat memancarkan informasi dalam slot waktu kapanpun. Serupa dengan itu, hanya salah satu dari stasiun 3 atau 4 dapat memancarkan informasi pada suatu waktu. Stasiun - stasiun dalam kedua wilayah tidak saling menginterferensi baik melalui penggunaan sinyal terpolarisasi atau frekuensi berbeda. Di satelit, data yang diterima segera dipancarkan kembali pada sebuah frekuensi downlink. Digunakan dua berkas downlink berbeda. Satelit berisi sebuah penyambung untuk saling menghubungkan berkas masuk dan berkas keluar. Sambungan - sambungan melalui penyambung dapat berubah seiring waktu. Dalam gambar, berkas downlink A mengulangi berkas uplink A selama periode 1 dan 3 dan mengulangi berkas uplink B selama periode 2. Maka stasiun apapun dalam wilayah manapun dapat mengirimkan data ke stasiun lain apapun dalam wilayah manapun.
17
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.