Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017"— Transcript presentasi:

1 DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
PROGRAM 1 (SATU) JUTA TON JAGUNG PER TAHUN DAN INTEGERASI TANAMAN JAGUNG - TERNAK DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017

2 Kabupaten Sumbawa mempunyai luas lahan 664
Kabupaten Sumbawa mempunyai luas lahan Ha yang terdiri dari lahan pertanian seluas Ha, lahan pertanian bukan sawah seluas Ha dan lahan bukan pertanian Ha. Pemanfaatan lahan pertanian oleh petani baik lahan sawah maupun lahan bukan sawah di arahkan untuk peningkatan ketahanan pangan nasional dan mengurangi impor melalui pengembangan komoditi padi dan jagung.

3 LUAS BAKU LAHAN tahun 2016 Realisasi Dalam Satu Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan Realisasi Dalam Satu Tahun (Ha) Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi Satu kali Dua Kali Tiga Kali Ditanami tanaman lainnya Tidak ditanami apapun 1 LAHAN PERTANIAN 1.1 Lahan Sawah a. Irigasi 13.353 26.332 4.652 - 44.337 b. Tadah Hujan 11.993 64 12.057 c. Rawa pasang surut d. Rawa lebak Jumlah Lahan Sawah 25.346 56.394 1.2 Lahan Pertanian Bukan Sawah Tegal / Kebun 58.697 Ladang / Huma 15.912 Perkebunan 22.893 Hutan Rakyat 87.577 e. Padang Pengembalaan / Padang Rumput 3.713 f. Hutan Negara g. Sementara Tidak Diusahakan  16.275 h. Lainnya (tambak, kolam, empang, dll) 25.621 Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah 2 Lahan Bukan Pertanian (Jalan pemukiman, perkantoran, sungai dll) 99.162 Total (Luas Wilayah Kecamatan) = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan Pertanian

4 Berbagai program dan kegiatan yang secara masif telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan utama, khususnya jagung secara signifikan. Kabupaten Sumbawa secara terus menerus menyelaraskan strategi dan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki untuk meningkatkan luas penanaman, produksi dan produktivitas tanaman jagung ini. Dalam 5 (lima) tahun terakhir telah terjadi peningkatan areal tanam yang signifikan dari Ha (hektar) pada tahun 2012 menjadi Ha pada tahun Demikan juga dengan produksi per hektar, meningkat dari ton pada tahun 2012 menjadi ton pada tahun Sedangkan pada tahun 2017 (periode oktober 2016 – September 2017) Realisasi Tanam Jagung sebesar Ha.

5 REALISASI TANAM JAGUNG TAHUN 2017 (PERIODE OKTOBER 2016 – SEPTEMBER 2017)
No. Desa Oktober Maret 2017 Total MH Total MK Jumlah Tanam Tahun 2017 Okt Nop Des Jan Peb Maret Target Realisasi 1 Sumbawa - 6 814 670 83 101 5 777 908 44 35 821 943 2 Unter Iwes 20 471 579 147 535 618 1,134 16 47 634 1,181 3 Lab.Badas 498 1,300 182 557 85 765 1,857 45 15 810 1,872 4 Utan 13 379 291 710 742 426 100 56 1,515 1,202 2,408 2,431 3,923 3,633 Rhee 340 730 1,339 788 640 316 2,321 1,834 39 60 2,360 1,894 Alas 14 27 28 62 7 Buer 78 82 165 295 243 381 684 504 927 885 8 Alas Barat 54 57 951 1,260 142 10 210 1,157 1,527 1,030 1,015 2,187 2,542 9 Moyohilir 1,111 321 2,801 713 422 3,912 1,456 1,000 1,252 4,912 2,708 Moyo Utara 720 424 717 112 546 1,437 362 2,215 3,652 11 Moyohulu 21 350 525 978 284 120 1,448 830 170 405 1,618 1,235 12 Ropang 50 110 250 125 360 133 Lantung 32 48 58 90 Lenangguar 118 354 731 252 238 1,087 650 55 705 Lunyuk 9,080 850 8,460 5,545 1,060 9,229 600 3,325 15,624 23,235 1,324 3,400 16,948 26,635 Orong Telu 77 106 271 477 84 17 Lape 1,098 920 1,106 1,461 1,236 2,567 18 Lopok 764 376 2,521 976 3,285 19 Plampang 86 2,543 3,056 5,946 5,579 8,489 8,721 599 8,497 9,320 Maronge 87 355 1,054 534 1,247 889 505 1,394 Labangka 1,022 1,425 6,046 5,321 3,608 3,930 10,676 393 11,069 22 Empang 1,291 3,289 1,956 2,032 900 4,147 2,061 4,520 6,208 9,841 23 Tarano 1,256 3,394 1,981 1,458 1,353 4,590 4,859 697 2,399 5,287 7,258 24 Batu Lanteh 105 296 25 130 304 Jumlah 723 10,345 12,065 33,883 31,874 19,253 17,521 1,443 3,593 61,516 69,240 10,865 23,992 72,381 93,232

6 Trend positif peningkatan produksi jagung kab
Trend positif peningkatan produksi jagung kab.Sumbawa 5 tahun terakhir, diwacanakan menjadi daerah sentra jagung NO TAHUN TANAM (Ha) LUAS PANEN (Ha) PROVITAS (Kw/Ha) PRODUKSI (TON) PENINGKATAN (%) 1. 2012 35.462 35.234 54,60 - 2. 2013 38.400 38.174 57,23 13,55 3. 2014 43.186 43.043 66,74 31,49 4. 2015 49.712 66,36 14,64 5. 2016 77.151 76.676 60,94 41,64 Rata-rata 48.782 48.568 61,17 25,38

7 CAPAIAN SASARAN PRODUKSI JAGUNG 1 (SATU) JUTA TON PER TAHUN
STRATEGI capaian sasaran produksi jagung 1 (satu ) Juta ton per tahun dapat dicapai melalui : Luas Tambah Tanam Luas tanam jagung kabupaten Sumbawa tahun 2017 (periode oktober 2016 – September 2017) s.d Maret 2017 sebesar Ha. Musim Hujan seluas Ha dan Musim Kemarau I seluas Ha. Untuk pencapaian 1 juta ton per tahun diperlukan penambahan luas tanam jagung pada lahan kering atau lahan pertanian bukan sawah (tegalan, kebun, ladang, padang rumput, lahan yang belum termanfaatkan) untuk Musim kemarau II seluas Ha (produktivitas 8 ton/Ha) sehingga capaian luas tanam jagung Ha. Upaya tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh ketersediaan sumber air, seperti pembuatan sumur dangkal/bor, irigasi perpipaan/perpompaan, embung/chekdam, long storage dan cetak sawah baru. Intensifikasi Tanaman Jagung Intensifikasi tanaman jagung dapat dicapai dengan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil dengan menggunakan berbagai sarana seperti pengolahan tanah yang baik, pengairan / irigasi yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan dengan pemberian bantuan bibit unggul dan pupuk dari pemerintah dan perbaikan sarana penunjang seperti perbaikan jaringan irigasi, embung/chekdam dan jalan usaha tani. Capaian dari usaha tersebut adalah peningkatan produktivitas jagung menjadi 8 – 10 ton / Ha dengan capaian produksi 1 juta ton / ha (luas tanam Ha)

8 Perubahan Pola Tanam dari tanaman padi, kedelai, kacang hijau, bero diganti ke tanaman jagung).
Salah satu upaya yang dilakukan guna mencapai target 1 juta ton per tahun yaitu melalui perubahan pola tanam petani pada Musim Hujan, Musim Tanam MK I dan MK II yang semula petani menanam padi, kedelai, kacang hijau dan kacang tanah di ganti ke tanaman jagung dan lahan yang bero di usahakan untuk menanam jagung seluas Ha/Tahun. Dengan analisa perubahan sebagai berikut : Musim Hujan : luas tanam jagung minimal Ha. Luas Jagung MH Ha Ha perubahan pola tanam dari padi gogo 500 Ha , kacang hijau Ha (dari total luas tanam Ha) dan lahan kering bukan sawah (tegalan, kebun, ladang) seluas Ha (dari total luas lahan kering Ha) Musim Kemarau I (April – Juni): luas tanam jagung minimal Ha Luas Jagung MK I Ha Ha perubahan pola tanam dari kacang hijau Ha (dari total luas tanam Ha), dan kacang tanah Ha (dari total luas tanam Ha). Musim Kemarau II (Juli-September): luas tanam jagung minimal Ha Luas Jagung MK II Ha Ha perubahan pola tanam dari lahan yang tidak ditanami pada lahan-lahan sawah seluas Ha. Upaya perubahan pola tanam dapat dilakukan dengan menerapkan bantuan full paket Pengembangan Jagung yang diberikan kepada kelompok tani sehingga petani tertarik untuk melakukan perubahan pola tanam ke tanaman jagung. Khusus untuk lahan yang bero penamanan baru dapat dilakukan apabila disertai dengan sarana penunjang pengembangan sumber air seperti sumur dangkal/bor, mesin pompa air, irigasi perpipaan, dan embung/chekdam. Selain itu juga pola tumpang sari jagung dapat diterapkan antara tanaman jagung dengan tanaman kedelai, kacang hijau dan kacang tanah.

9 POLA INTEGRASI TANAMAN JAGUNG DAN TERNAK
Pengembangan pertanian secara integrasi dengan mengoptimalkan segala potensi yang dipunyai merupakan suatu sistem yang sangat tepat untuk dikembangkan oleh masyarakat. Pertanian terintegrasi merupakan suatu yang berbeda dengan sistem pertanian campuran. Suatu sistem dikatakan sebagai pertanian campuran adalah ketika minimal 10 % pakan untuk ternak  berasal dari tanaman dan atau sisa- sisa tanaman, atau lebih dari 10% total produksi pertanian berasal dari aktivitas pertanian non ternak. Berdasarkan potensi dan kondisi yang ada, maka teknologi yang akan diintroduksikan diarahkan  pada  penerapan  pola  Usahatani  Integrasi Tanaman- Ternak  antara lain : Penggemukan Sapi potong Penggemukan sapi potong dengan pakan utama tongkol jagung fermentasi kering mempunyai  angka  pertumbuhan  berat mencapai rata-rata 0,7 kg/ekor/hari.

10 Produksi Kompos Sapi dewasa dapat menghasilkan kotoran basah 4-5 ton/tahun. Kotoran diolah menjadi kompos,  akan  dihasilkan  2-2,5  ton  kompos/ekor sapi/tahun.  Kompos  yang  dihasilkan  dapat digunakan (dikembalikan) ke sawah atau di jual. Satu hektar sawah membutuhkan kompos 1,5 - 2 ton. Apabila  kompos  digunakan  sebagai  pupuk,  maka  akan   memperbaiki sifat  fisik  tanah  dan sekaligus akan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang harganya relatif mahal. Perhitungan  secara  parsial  menunjukkan  bahwa  biaya  untuk menghasilkan  kompos adalah Rp 125,00/kg. Harga jual kompos di tingkat petani adalah Rp 250,00–Rp 300,00/kg. Harga dasar kompos pada saat ini bisa mencapai Rp 400,00 s.d. Rp 500,00/kg. Satu hektar sawah dapat menghidupi 2 ekor sapi dewasa. Kompos yang dihasilkan dari 2 ekor sapi adalah 4-5 ton/tahun. Harga jual kompos di tingkat petani dari 2 ekor sapi adalah Rp , sd. Rp ,00. Kalau ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh petani di pedesaan, maka akan terjadi penyerapan tenaga  kerja,   peningkatan   kesuburan   tanah,   peningkatan    produktivitas lahan, penurunan penggunaan  pupuk  anorganik  (buatan)  yang  pada gilirannya  akan  meningkatkan  pendapatan petani.

11 Apabila  usahatani integrasi tanaman-ternak dapat dilaksanakan maka daya dukung tongkol jagung adalah untuk ekor sapi/tahun. Sementara kompos yang dihasilkan dari 1 ekor sapi pertahun adalah 2 ton. Jadi kompos  yang dihasilkan seluruhnya adalah – ton dengan penggunaan 2 ton kompos per tahun maka sekitar ha lahan sawah dapat diperbaiki kesuburannya. Tanaman jagung merupakan tanaman yang mempunyai produktivitas jerami sekitar dua kali lipat dari produktivitas jagung jadi seandainya jagung pipilan kering diperoleh 3,5 ton/ha maka bahan kering jerami adalah sekitar 7 ton/ha.

12 BANGGA MELAYANI PETANI
Terima Kasih


Download ppt "DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google