Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KOLAM STABILISASI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KOLAM STABILISASI."— Transcript presentasi:

1 KOLAM STABILISASI

2 Jenis Kolam a. Aerobik - bahan organik dioksidasi oleh bakteri. - oksigen yang ada berasal dari fotosintesis alga  aerasi alam - biasanya kolam ini dangkal (1 m) sehingga sinar matahari bisa tembus ke dasar - bila beban naik, perlu tambahan aerasi mechanically aerated lagoon - mechanically aerated lagoon digunakan bila limbah diencerkan. Baik digunakan untuk meningkatkan kualitas efluen dari fasilitas pengolahan fakultatif atau anaerobik

3 b. Fakultatif - kolam ini aerob di bagian atas, fakultatif dibagian tengar dan anaerob di bagian bawah. - bagian atas mendapat aerasi alami. - bila beban naik dapat ditambah aerasi buatan - bahan padat tersuspensi, termasuk flok dapat mengendap dan mengalami dekomposisi anaerob. - gas dan cairan hasil dekomposisi naik ke bagian aerob dan digunakan bakteri aerob, sehingga dari kolam ini tidak dihasilkan gas berbau.

4 Catatan : Banyak kolam pengolahan limbah ternak aerob, tapi sebenarnya fakultatif. Fakultatif tidak dapat diidentifikasi dengan meneliti permukaan kolam, karena limbah ternak banyak mengandung materi mudah mengendap sehingga membentuk lapisan sludge di dasar kolam. Lapisan ini memiliki BOD tinggi, dan karena tidak cukup oksigen dari bagian atas, maka terjadi dekomposisi anaerob.

5 - Aerasi mekanis tidak menjamin seluruh kolam jadi aerob
- Aerasi mekanis tidak menjamin seluruh kolam jadi aerob. Bila kolam banyak mendapat bahan yang mudah mengendap, kecepatan pencampuran tidak cukup mengaduk limbah. Hal ini bahan-bahan yang tidak teroksidasi mengendap dan kemudian mengalami dekomposisi aerob

6 Kolam fakultatif sangat sesuai untuk mengolah limbah ternak
Kolam fakultatif sangat sesuai untuk mengolah limbah ternak. Zona anaerobik memiliki kemampuan unutuk meminimasi akumulasi sludge yang terbentuk oleh bahan padat mudah mengendap dan pertumbuhan mikroorganisme. Pada waktu yang bersamaan, zona fakultatif menyerap gas, sehingga lapisan atas menjadi tidak berbau

7 c. Anaerobik - Di bawah kondisi anaerob, populasi mikroba mendapatkan energi untuk sintesis sel dengan melakukan reaksi oksidatif. Hasil akhir reaksi tersebut adalah metana, karbon dioksida, amonia, hidrogen sulfida dan bahan organik yang telah mengalami reduksi. - Banyaknya metana yang dihasilkan menunjukkan banyaknya karbon yang dipisahkan dari sistem

8 - dalam kolam anaerob, terdapat bakteri fakultatif dan anaerob
- dalam kolam anaerob, terdapat bakteri fakultatif dan anaerob. Bakteri fakultatif mengkonfersi bahan organik komplek menjadi asam organik. Bakteri anaerobik, bakteri pembentuk metana mengkonversi asam organik menjadi metana dan karbondioksida. Kedua proses tersebut berlangsung secara simultan. - biasanya, molekul oksigen diserap di bagian permukaan membentuk lapisan aerobik yang tipis. Oksigen dilapisan ini digunakan oleh bakteri fakultatif, jadi melindungi bakteri yang strict anaerobik pembentuk metan dari oksigen terlarut

9 - Kolam anaerobik digunakan untuk. mengolah limbah yang kaya bahan
- Kolam anaerobik digunakan untuk mengolah limbah yang kaya bahan organik terlarut dan bahan padat mudah mengendap - Kelebihan dari kolam anaerobik adalah kolam ini mampu meminimisai akumulasi sludge. Tanpa membutuhkan agitasi mekanik. Akan sangat penting bila harga energi terus naik.

10 Operional Degradasi Aerobik fakultatif Anaerobik Aerasi alami
Aerasi mekanik Reduksi kimia aerob fakultatif anaerob

11 Predisain Karakteristik limbah Jenis (ternak, umur, sistem pengumpulan) Volume (minimum, rataan, maksimum) Kekuatan (BOD5, COD) Bahan padat (total, mudah mengendap, terlarut, total volatil, dan padatan terikat) Konsentrasi nutrien (N, P) pH

12 Data hidrologis dan metoerologis
Evaporasi (rataan, variasi musiman) Curah hujan (rataan, variasi musiman) Temperatur udara dan air (rataan, variasi musiman, bulan terpanas, bulan terdingin) Data air tanah (posisi muka air tanah) Angin (kekuatan, arah, variasi musiman) Radiasi matahari (minimum bulanan, rataan tahunan, variasi musiman, penutupan awan)

13 Topografi Karakteristik tanah (jenis, profil) Peta kontur Sungai (lokasi, banjir, kualitas air) Lokasi (lagoon, kandang, rumah) Penggunaan efluen Suplemen Air tanah (irigasi, penyebaran) Reuse (flushing, hidrofonik, budidaya ikan, dll) Keterkaitan Masalah bau Masalah serangga Status (standar efluen dan sungai, BOD, coliform)

14 Lagoon/kolam disain a. Jenis limbah Limbah kota biasanya memiliki kandungan bahan padat 0,1% dengan BOD 50kg/hari/ha  tujuannya untuk menjernihkan air sehingga bisa dibuang ke badan air umum Limbah ternak mengandung bahan padat 25% dengan BOD 1500 kg/hari/ha  tujuannya menstabilkan limbah dan menyimpan sementara sebelum dibuang/diaplikasikan di lapangan

15 b. Beban - per luas permukaan atau volume - kadang-kadang sama untuk setiap jenis ternak - perbedaan hanya pada data iklim, ransum atau bahan lain yang membedakan limbah. Misal untuk yang diberi antibiotik maka yang dijadikan patokan adalah COD kg/hari/ha, bagi ternak yang banyak diberi hay, biji2an, jerami dll, maka yang jadi patokan adalah BOD kg/ha/hari - kolam harus mengakomodasi sejumlah ternak, jadi beban harus didasarkan pada volume atau luas permukaan per ekor ternak

16 Naturally Aerated Lagoon
MH aerasi Oxidasi aerob Sintesis Alga O2 CO2+nutrien Bakteri Reduksi anaerob

17 Pencahayaan lumens/m2 – lumen/m2. dibawah lumens/m2 tidak ada proses fotosintesis - efisiensi konversi alga 1 – 5%. Produksi oksigen g/m3.jam O = 0,25 FIL O = produksi oksigen (kg/hari.ha) F = efisiensi konversi cahaya (%) berkisar antara 1-5 IL = intensitas cahaya (kal/hari.m2)

18 kuantitas produksi alga
Ya = 0,125 FIL Ya = produksi sel alga (kg/ha/hari)


Download ppt "KOLAM STABILISASI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google