Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDevi Kusumo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Air Lift Operation (Cara kerja pengangkutan dengan udara)
Masyhudi Armansyah Putra Perdana Bandi Rizki Armando Saputra
2
Tujuan Untuk memahami dasar dari air lift system operation
3
Air Lift System (sistem pengangkatan dengan udara)
Air lift adalah pengangkat dengan prinsip pneumatik yang di desain untuk pengangkutan kering secara terus menerus, sebagai alat angkut material besar melalui pipa ke tempat penyimpanan (bin) atau tempat menerima umpan material (hooper) yang pada dasarnya posisinya pada ketinggian yang lebih.
4
Dua peran utama air lift atau pneumatic sistem adalah
Untuk mengangkut material pada kecepatan tertentu dengan menggunakan udara sebagai media pengangkutan. Untuk memuat bahan dengan sistem.
5
Cara kerja Air Lift Material yang akan diangkut diumpan ke dalam airlift vessel (biasa dikenal dengan “conveying vessel” atau “airlift pot”) Bagian dasar vessel terbuat dari material berpori dimana udara melintas dan melingkupi material Material pada vessel menciptakan suatu kolom padatan atau material. Tekanan dari kolom material menekan padatan-padatan yang sudah terlingkupi untuk selanjutnya terbang melintasi titik jalur masuknya Udara pengangkut utama masuk ke airlift vessel via nozzle di bawah saluran pipa pengangkut internal. Dari sini aliran udara mengangkut material dan membawanya ke tujuan akhir
6
Air Lift System Transport Line Pressure Relief or Vent Material Feed
Material Column Internal Conveying Pipe Pneumatic Transport Systems Nozzle Aeration Floor Supply Air
7
Gaya yang dihasilkan dari kolom padatan yang menggerakan material yang terlingkupi ke dalam jalur pengangkutan juga berfungsi sebagai airlock seal untuk tekanan dari jalur pengangkutan pada pipa pengangkut Blower khusus diperlukan untuk menghasilkan aliran dari pergerakan udara pada kecepatan yang cukup untuk mengangkut maerial ke puncak dari pipa keluaran
8
Untuk pengangkutan dan penganginan dalam conveying vessel harus dimuat dengan udara terkompresi yang bebas dari debu, minyak dan air Desain peralatan yang sangat tertutup dapat menghasilkan pengoperasian yang bebas debu atau dengan diventilasikan ke dust collection system
9
Filling level maksimal pada conveying vessel harus di awasi dengan filling limit level switch
Shutoff flap, lebih baik dilokasikan tepat di bawah nozzle di saluran sumber udara, difungsikan sebagai safety valve. Jika conveying air supply dimatikan atau tidak bekerja sebagaimana mestinya, flap tersebut secara langsung menutup untuk menghindari material masuk ke saluran air supply
10
Expansion tubes ditambahkan untuk mengimbangi material yang mengembang dari penegangan yang dihasilkan oleh panas. Expansion tube terdiri atas internal tube dan external tube. Jarak antara internal dan external tube dari expansion tube diseal dengan ketat.
11
Dua pressure gauge biasanya juga ditambahkan pada sistemnya, untuk mengindikasikan tekanan di air inlet ke airlift dan tekanan material keluaran pada outlet system. Jumlah material terangkut sesuai dengan intensitas dari tekanan yang dihasilkan oleh kolom material dalam conveying vessel dan sedemikian sesuai dengan tekanan udara pengangkut dan tekanan pada dasarnya. Artinya, memungkinkan untuk mengawasi tonase keluaran dengan pressure gauges Sebelum mematikan, kosongkan terlebih dahulu airlift conveyor
12
Dalam operasi , Air Lift adalah sistem yang hemat
Kecepatan alir umpan produk yang meningkat dalam Vessel Air Lift, tingkat cairan alasnya meningkat. Peningkatan pada kedalaman alas akan meningkatkan kecepatan pengankutan dan takanan pengankutan
13
Berdasarkan kecepatan umpan yang diberikan, tingkat tempat penyimpanan Air lift secara otomatis akan mengatur efek kerugian dari tekanan balik pada pipa pengankatan. Kecepatan umpan material tidak boleh berlebihan dari ukuran vessel dan kapasitas blower.
14
Standard
15
Proses Penghidupan Hidupkan unit pada bagian akhir dari pengosongan sistem pengangkutan. Hidupkan blower udara pengangkutan dan berikan rangsangan pada penutup (flap). Ketika pembatas pemutus arus pada penutup mencapai nilai tersebut, hidupkan monitor tekanan untuk mengetahui tekanan dan menyalakan pengumpanan material.
16
Jika pembatas pemutus arus pada penutup tidak mencapai nilai yang ditentukan dalam 5 detik, hentikan blower, matikan sumber tenaga penutup, berikan isyarat pada penyimpanan
17
Proses Penghentian Hentikan pengumpanan material.
Di akhir waktu penghentian jalur pengumpanan,matikan blower, berikan rangsangan untuk penutupan penutup (flap).
18
Penguncian terintegrasi (interlock)
Jika lebih dari 5 detik sakelar pembatas memberikan tanda maksimal (MAX) atau ukuran tekanan telah maksimal, hentikan pengumapanan material dan buka kembali jika sinyal telah jelas. Jika sinyal tetap aktif dalam 10 detik, matikan blower, dan berikan sinyal pada penyimpan. Kapanpun blower dimatikan, penutup (flap) harus di tutup.
19
pengaturan Atur contact pressure gauge ke 0.4 bar. Settingan akhir akan dibuat kembali ketika test run Atur katup pada valve solenoid seperti pada shut-off flap terbuka dalam 3 detik dan tertutup dengan segera Atur tekanan regulator dari compressed-air conditoner pada tekanan awal 5 bar. Atur filling level limit switch setelah pengisian pertama dari conveying vessel berdasarkan instruksi pabrik Jumlah udara yang dibutuhka untuk pengudaraan dari pengangkutan material bergantung pada jenis material yang diangkut dan diatur oleh katup valve, atur katup valve setelah pengisian pertama dalam conveying vessel.
20
Efek jika tidak diterapkan
Keluaran yang diharapkan dari sistem tidak terawat Pengecekan tidak berkala, menghasilkan rugi- rugi dalam produksi dan peningkatan biasa perawatan
21
Tindakan Pastikan pengaturan yang benar dari sistem yang bekerja di plant sesuai dengan pemasangan dan penguncian terintegrasi
22
Tujuan yang diharapkan
Peserta dapat mengerti prinsip operasi dan parameter air lift sistem
24
Thank you so much :* Any Questions?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.