Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perkembangan Arsitektur 2 Arsitektur Modern Ekletik dan Neo-Klasik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perkembangan Arsitektur 2 Arsitektur Modern Ekletik dan Neo-Klasik"— Transcript presentasi:

1 Perkembangan Arsitektur 2 Arsitektur Modern Ekletik dan Neo-Klasik
Ayu Putri Utami F Mahsun Wahid F Iin Afriani F Tiara Rahadian P F Syarifuddin F

2 SEJARAH Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, (kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru. Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan  bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur sering disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.

3 SEJARAH Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran  gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme . Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif

4 FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA EKLEKTISME
Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau . Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.

5 CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK
Pengulangan bentuk- bentuk lama Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi   bentuk baru.

6 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Ekletisme di Inggris British Museum London ( ); Sir Robert Smirke Gedung ini digunakan untuk menyimpan barang – barang kuno dan perpustakaan. Dapat dilihat pada gambar bahwa pada bagian depan atau pinti masuk terdapat portico mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle, menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.

7 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Albert Memorial ( ); London; Sir George Gilbert Scott Albert Memorial Monumental dibuat untuk memperingati Pangeran Albert yang merupakan suami dari Ratu Victoria Bangunan ini didominasi konsep Gotic. Bagian utama bangunan ini adalah patung duduk Pangeran Albert diatas sebuah ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi empat terbuat dari granit dan marmer, penuh dengan relief); berada dibawah sebuah ciborium (cungkup dengan empat buah kolom bentuk Romawi).

8 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
House of Parliament ( ); London; Sir Charles Barry Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada masa itu. Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini tidak sepenuhnya simetris, dan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian dalam kompleks yang letaknya beraturan. Pada bagian atas keempat sisi sebuah menara yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben, menjadi pertanda kota London.

9 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Roman Chatolic Cathedral British Museum London ( ); J. F. Bentley Memakai konsep arsitektur Byzantium, ditandai dengan sebuah menara menjulang tinggi di bagian depan kiri dengan atap kubah. Tiga buah kubah berderet dari depan ke belakang meng-atapi nave (ruang umat yang cukup luas). Sebuah kubah agak kecil dan ramping, menutup sanctuary (bag.gereja dimana terdapat altar). Dibelakangnya terdapat apse (ruang melengkung setengah-lingkaran di belakang altar) untuk paduan suara.

10 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Fitzwilliam Museum ( ); Cambridge; George Basevi Bercorak Korinthian, dengan kolom-kolom langsing berkepala penuh ukiran, menyangga pedimenpenuh ukiran pula, diadaptasikan dalam bentuk portico “raksasa” jauh lebih besar dari aslinya. Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan dengan kolom-kolom pada sudutnya mem- bentuk pandangan depan simetris, dalam hal ini ciri Barok lebih dominan.

11 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
S. George’s Hall ( );Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes Bangunan Neo-Klasik dengan interior ruang konser berbentuk elips, dikelilingi oleh balkon disangga oleh deretan caryatid (kolom berbentuk patung manusia). Aspek klasik dalam hal ini adalah Yunani, Romawi dengan sumbu melintang membujur yang sangat kuat, sehingga membentuk bangunan simetris dan membuatnya berkesan megah.

12 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Ekletisme di Perancis: La Fontaine Saint Micahel Paris ( ); Perancis; Gabriel Davioud Monumen berbentuk air mancur, sebagai pengakhiran sebuah deretan apartemen. Hasil kolaborasi arsitek dan pematung, mengambil bentuk pelengkung dan tiang-tiang dari berbagai monumen di Itali. Patung dan hiasan lebih menonjol dari unsur arsitektural lainnya. Bagian utama monumen berupa patung terletak di bawah pelengkung, sebagai simbol kemenangan Santo Michael. Di atas terdapat pedimen berbentuk kombinasi antara segi empat dan pelengkung-pelengkung.

13 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Opera de Paris ( ); Jean Louis Charles Garnier Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts, khususnya dalam pengambilan unsure-unsur Renaisans dan Barok. Terlihat pada ornamen dan bentuk dekorasi yang bermodel klasik Barok hampir memenuhi semua bagian bangunan; juga pada denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-sumbu apabila ditarik garis diantara ruang-ruangnya.

14 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Arc de Triomphe de L’Etoile Paris ( ); Jean Franqois Therese Chalgrin Monumen yang pada dinding-dindingnya penuh dengan relief dan patung. Pada keempat kakinya terdapat tangga untuk naik kelantai yang berada di atas pelengkung, saat ini digunakan untuk museum. Menggambarkan kemenangan dan kejadian penting dalam masa pemerintahan Napoleon.

15 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Gereja Katolik Madelaine ( ); Pierre Vignon Merupakan contoh representatif dari arsitektur Eklektik. Mengambil gaya kuil antik Romawi berciri Korinthian, octastyle, dan peripteral sebagaimana terlihat pada kolom-kolom, kepala-tiang, dan pedimen penuh dengan hiasan dan patung.

16 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
  Ekletisme di Jerman: Mausoleum untuk Queen Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl Friedrich Schinkel Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil Yunani dari order Dorik, dalam hal ini terdapat pedimen (konstruksi segi tiga disangga oleh kolom-kol0m) ganda yang satu di atas lainnya.

17 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Schausspielhaus ( ); Berlin; Karl Friedrich Schinkel Pengaruh aspek Yunani terlihat pada ketegasan bentuk geometrik, segitiga, balok, segi-empat, dan pada denahnya. Portico atau bagian depan untuk pintu masuk bercorak Yunani-Ionik hexastyle (berkolom 6). Identik dengan mauseloum untuk Ratu Louise di atas pedimen dari portico terdapat sebuah lagi lebih besar, elemen paling dominan dari bangunan. Entablature semacam kolom melintang antara kolom dengan pedimenmenerus sekeliling bagian atas dinding-dinding luar. Unsur Renaisans terdapat pada bag. Bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan garis-garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.

18 Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Ekletisme di Amerika: Jefferson Memorial ( ); Amerika Serikat; John Russel Pope Identik dengan Pantheon Roma dengan portico berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah pedimen. Portico ini menempel pada sebuah rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin. Kemegahan memorialini selain dibentuk oleh arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka juga oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar portico.

19 Terima Kasih ^_^


Download ppt "Perkembangan Arsitektur 2 Arsitektur Modern Ekletik dan Neo-Klasik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google