Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Gymnospermae (Pinophyta)
Dipresentasikan oleh, Kelompok 1 : a b c d e
2
Defenisi Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung.
3
Ciri – Ciri Tubuh Gymnospermae
Tumbuhan berbiji terbuka memiliki ciri utama yaitu bakal bijinya tumbuh dan terletak diluar megasporofil (ovarium) . Megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas). Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat dibedakan ciri – ciri fisiknya . Gymnospermae berumah dua hanya memiliki salah satu strobilus (jantan atau betina) , sedangkan Gymnospermae berumah satu memiliki dua jenis strobilus . Sistem perakaran Gymnospermae berbentuk tunggang atau serabut . Batang dapat tumbuh besar dan ada yang bercabang – cabang . Batang Gymnospermae memiliki nilai trakeit yang tersusun dari sel – sel berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi untuk mengangkut air dari bawah ke atas atau dari akar ke daun . Trakeit merupakan bentuk awal Xylem . Daun Gymnospermae memiliki bentuk yang berfariasi , ada yang kecil dan tebal berbentuk jarum , ada pula yang tipis seperti lembaran.
4
Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Bentuk perakaran tunggang. Daun sempit, tebal dan kaku. Tulang daun tidak beraneka ragam. Tidak memiliki bunga sejati. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
5
Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Sperma atau sel kelamin jantan menuju kesel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan berbiji. Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan. Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam.
6
Siklus Hidup Gymnospermae
Generasi yang dominan pada Gymnospermae adalah sporofit . Pohon pinus merupakan sporofit yang berkromosom diploit ( 2n ) . Gymnospermae berreproduksi secara Generatif (seksual) dengan membentuk biji . Alat reproduksi berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa .
7
Setelah serbuk sari dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Pada saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh sebuk sari. Jika terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru. Penyerbukan pada Gymnospermae dilakukan dengan perantara angin (anemokori) Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan heterospora yaitu berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan) dan berisi serbuk sari. Sementara itu, megaspora berkembang menjadi megagametofit (gametofit betina). Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur liang biji ( mikrofil) dan kantong serbuk sari (pollen chamber) yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.