Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Inggi Ramadhani Dwi Saputro

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Inggi Ramadhani Dwi Saputro"— Transcript presentasi:

1 Inggi Ramadhani Dwi Saputro
WiMAX Kelompok 1 Inggi Ramadhani Dwi Saputro Rezki Awalia Muh. Syarwan Ariwibowo Muh. Qeis Fahira I. Tri Gilang Asy Syarif

2 Teknologi WiMAX Salah satu teknologi Wireless yang sudah dikenal terlebih dahulu adalah WiFi dalam hal ini menggunakan teknologi standar IEEE (standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical dan Electronics Engineers yang digabungkan dengan ETSI( European Telecommunication Standards Institue) sebagai standar yang cocok digunakan untuk keperluan WLAN. WiMAX menggunakan teknologi berstandar dasar IEEE standar ini banyak digunakan dinegara Amerika Serikat sebagai negara asalnya, digabungkan dengan ETSI yang banyak digunakan di negara – negara Eropa sangat cocok untuk dijadikan penyedia koneksi jaringan pita lebar melalui media nirkabel atau juga dikenal dengan Broadband Wireless Access.

3 Pengertian WiMAX WiMAX (World Interoperability for Microwave Access).Wimax merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan koneksi Broadband dengan kecepatan akses yang tinggi dan dan jangkauan yang luas. Pengembangan WiMAX adalah pengembangan dari Broadband Wireless Access yang merupakan metode pengiriman data secara tersebar dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai alternatif dari penggunaan kabel DSL.

4 Spektrum Frekuensi WiMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

5 WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz. Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz. Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

6 Penerapan WiMAX Dua kekuatan pendorong dari internet modern adalah ‘broadband’ dan ‘wireless’. Standar WiMAX menggabungkan keduanya sehingga memberikan kecepatan tinggi untuk akses broadband internet melalui koneksi wireless (nirkabel). Karena dapat digunakan pada jarak yang relatif jauh, WiMAX efektif digunakan sebagai solusi untuk menyediakan broadband ke rumah-rumah, dan untuk menciptakan “hot spot” di tempat-tempat seperti bandara atau kampus. Berdasarkan IEEE Air Interface Standard, WiMax memberikan arsitektur point-to-multipoint, sehingga membuatnya menjadi metode ideal bagi operator untuk menyediakan broadband ke lokasi dimana koneksi kabel dinilai sulit atau mahal.

7 Infrastruktur wiMax yang tidak tergantung pada infrastruktur kabel yang sudah ada menjadikannya dapat memberikan akses broadband ke daerah-daerah terpencil seperti pedesaan. WiMax menjadi alternatif paling dekat ketersediaannya dibanding harus menunggu perusahaan telekomunikasi memasang teknologi fiber to the home (FTTH) yang mahal. Instalasi Pra-WiMax Pasca Tsunami Aceh Contoh paling dekat dari model pemanfaatan WiMax untuk akses tetap adalah infrastruktur yang dibangun untuk menyediakan solusi distribusi akses Internet di Aceh pasca tsunami. Akibat tsunami, praktis sebagian besar infrastruktur kabel telekomunikasi di pantai barat Aceh mengalami kerusakan parah. Padahal, koordinasi bantuan dan operasi pemulihan pasca tsunami sangat memerlukan tersedianya akses Internet dengan kecepatan tinggi. Tidak mungkin dalam waktu singkat bisa dilakukan investasi ulang dengan menggelar kabel baru untuk mengganti yang rusak.

8 Prinsip Kerja WiMAX Komponen inti dari WiMAX adalah SS dan BS. Sebuah BS dan satu atau lebih SS dapat membentuk sebuah sel dengan struktur Point to Multipoint. Sebuah BS biasanya menggunakan antena sektoral atau omni-directional. Pada sisi SS, sebuah fixed SS biasanya menggunakan antenna sectoral dan sebuah SS portabel menggunakan omni-directional antenna. Secara umum WiMAX dibagi menjadi tiga yaitu : Pelanggan mengirimkan data dengan kecepatan Mbps dari SS ke BS BS akan menerima sinyal dari berbagai pelanggan dan mengirimkan pesan melalui wireless atau kabel ke switching center melalui protokol Switching center akan mengirimkan pesan ke internet service provider(ISP) atau public switched telephone network(PSTN)

9 WiMAX dan Masa Depan Telekomunikasi di Indonesia
Dengan kemampuan WiMAX yang mempunyai transfer data yang tinggi, jangkauan area yang lebih luas, wireless dan open standar dalam arti komunikasi antar vendor yang berbeda dapat dilakukan, maka diharapkan penerapan WiMAX di Indonesia dapat meningkatkan layanan telekomunikasi di Indonesia dan peluang lainnya, beberapa diantaranya adalah : Mendorong perkembangan bisnis telekomunikasi dan informasi Membuka peluang bisnis layanan dan konten baru Pemerataan jaringan akses telekomunikasi di Indonesia, menjangkau daerah-daerah yang tidak terlayani dengan menggunakan WiMAX sebagai last-mile, sebagai backhaul teknologi komunikasi lainnya atau sebagai pelengkap layanan komunikasi data yang sudah ada Mendorong penetrasi internet sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dengan implementasi e-government, e-commerce, e-learning, tele-working, tele-conferencing, dan lain-lain

10 Pada tanggal 22 Januari 2009 pemerintah Indonesia menentukan frekuensi 2,3 GHz untuk e dan frekuensi 3.3 GHz untuk d, pada bulan Juli 2009 telah ditentukan pemegang lisensi WiMAX d di Indonesia yang dibagi ke dalam 15 wilayah. Untuk penentuan lisensi WiMAX e diputuskan pada tahun 2011 melalui lelang yang dimulai pada tahun 2010.

11 Kesimpulan Dengan jangkauan yang luas, wireless, dan transfer rate yang besar, WiMAX dapat digunakan sebagai last mile atau backhaul teknologi lain di dalam jaringan komunikasi sehingga dapat menjangkau target pasar yang besar. Dengan kemampuan QoS yang beragam, maka akan sangat menguntungkan bagi operator dan pelanggan. Bagi operator, dapat memberikan beragam layanan dan tarif sesuai dengan tipe QoS dan kualitas layanan lebih terjamin karena masing-masing tipe QoS sesuai dengan layanan tertentu. Bagi pelanggan dapat memilih layanan sesuai dengan pertimbangan kebutuhan.

12 PERTANYAAN Daerah – daerah mana yang mengguna Wimax dan kenapa tidak menggunakan FTTH (LAODE MUHAMMAD NUR KHALIL RAHMUN-4) Apakah kelebihan dan kekurangan Wimax (WAODE SITI HAJRIANI FADHILLAH AISYAH-2) Bagaimana cara menghindari dan memperbaiki kerusakan pada Wimax (LAODE MUHAMMAD ANDHIKA RAMADHAN RAMLI-5)

13 Wimax adalah teknologi nirkabel pita lebar (wireless broadband) yang mengusung teknologi modulasi OFDMA hingga 2048 FFT. Secara sederhana, teknologi ini memungkinkan tingkat efisiensi penggunaan spektrum frekuensi yang sangat tinggi, lebih dari 5 bps untuk tiap Hz bandwidth yang dipakainya. Dengan demikian, untuk lebar pita 20 MHz, sistem modulasi ini mampu memberikan kecepatan download/upload hingga 100 Mbps. WiMAX akan melengkapi Wi-Fi, WiMAX akan memberikan layanan wireless dimana layanan Wi-Fi tidak ada. Standar Wi-Fi – the tidak dapat digunakan untuk skala besar. Memang teknologi ini dapat diperluas jangkauannya, namun sinyal radionya akan menurun ketika digunakan lebih dari 20 orang didalam satu jaringan. Berbeda dengan WiMAX, dengan satu base station akan mampu menangani ratusan bahkan ribuan pengguna.


Download ppt "Inggi Ramadhani Dwi Saputro"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google