Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK DAN KEYNES.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK DAN KEYNES."— Transcript presentasi:

1 TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK DAN KEYNES

2 TEORI KEYNES Pada dasarnya teori Keynes merupakan pengembangan dari teori Klasik, dimana melihat permintaan uang berdasarkan motif orang memegang uang. Teori Klasik sendiri menyatakan motif memegang uang adalah untuk transaksi saja. Teori Cambridge sudah mulai mengenalkan pandangan bahwa orang memegang uang juga dipengaruhi oleh faktor kelembagaan lain misalkan ekspektasi di masa yang akan datang, tetapi sifatnya masih kualitatif. Pandangan Cambridge inilah yang dikembangkan Keynes bahwa motif orang memegang uang tidak hanya untuk transaksi saja melainkan untuk berjaga- jaga dan spekulasi.

3 TEORI KEYNES Sumbangan Keynes dalam bidang Ekonomi pada dasarnya terdapat dalam karya tulisnya yang berupa buku dengan judul “The General Theory of Employment, Interest, and Money” ditulis pada tahun 1936. Keynes menyatakan bahwa  mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menjamin adanya full employment dalam perekonomian. Keynes menyatakan adanya peranan/campur tangan pemerintah dalam perekonomian (khususnya investasi besar) Rumusan teori permintaan uang Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference yang diungkap dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest, and Money

4 TEORI KEYNES Dua karya Keynes yang berkaitan dengan ekonomi moneter;
Buku yang berjudul “A Tract on Monetary Reborn” (1923) – mengungkapkan pentingnya kebijaksanaan stabilitas harga. Tulisan yang berjudul “A Treatise on Money” (1930) – buku ini disebut Treatise sebab terdiri dari beberapa topik, seperti misalnya: banking, standar emas, pertukaran internasional dan bank sentral.  kesemuanya ini menerangkan sebab-sebab terjadinya ketidakstabilan dalam perekonomian

5 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
Dalam bukunya The General Theory, Keynes menjelaskan factor-factor yang menentukan pendapatan nasional : Menurut kaum klasik pendapatan akan selalu dalam keadaan full employment dimana keinginan masyarakat untuk menabung sama dengan keinganan perusahaan untuk melakukan investasi. Namun Keynes membantah, pendapatan nasional yang seimbang dapat pula terjadi dalam keadaan kurang dari full employment.

6 TEORI KUANTITAS SEDERHANA
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik teori moneter dibedakan dalam dua bentuk. Bentuk pertama adalah teori kuantitas uang dan bentuk kedua sebagai teori sisa tunai. Kedua teori ini memiliki kesamaan pandangan tentang uang beredar dan tingkat harga. Perbedaannya adalah dalam cara memandang ciri-ciri pemegangan uang oleh masyarakat. Dalam teori kuantitas yang diperhatikan adalah “berapa kalikah uang yang ada dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun?

7 TEORI KUANTITAS IVING FISHER
Teori kuantitas Iving Fisher digunakan persamaan matematika yang dinamakan persamaan pertukaran. Persamaan pertukaran dinyatakan sbb : MV = PT dimana : M = adalah uang yang beredar V = adalah kelajuan/kecepatan uang beredar P = harga T = jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang diperjualbelikan di dalam satu tahun tertentu.

8 Lanjutan Persamaan MV = PT menyatakan bahwa jumlah total uang yang dikelurkan oleh pembeli sama dengan jumlah total uang yang diterima oleh penjual. Saat ini, yang dimaksud dengan M adalah uang giral ditambah dengan uang kartal. Seperti diketahui bahwa kaum klasik beranggapan: Uang hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga Dalam jangka pendek Velocity of Money adalah tetap Barang-barang dan jasa-jasa jumlahnya tetap karena perekonomian dianggap sudah mencapai full employment

9 Lanjutan Variasi lain daripada teori kuantitas uang adalah income flow equation of exchange yang dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: MVy =PyTy atau Py= MVy/Ty Dimana : M = Jumlah uang beredar Vy = Income velocity dari uang Py = Harga rata-rata semua barang dan jasa yang tercakup dalam Ty Ty = Volume barang jadi (barang akhir) dan jasa yang diperdagangkan

10 MOTIF PERMINTAAN UANG MENURUT KEYNES
Rumusan dalam teori permintaan uang Keynes mencerminkan perilaku masyarakat dalam memegang uang (menahan uang), ada 3 yaitu; Motif transaksi Uang diminta untuk kebutuhan transaksi Untuk Transaksi  Jumlah uang yang dibutuhkan untuk transaksi (Lt) merupakan fungsi pendapatan (Y) : Lt = f(Y). Hubungan Lt dan Y = positif.

11 MOTIF PERMINTAAN UANG MENURUT KEYNES
2. Motif jaga-jaga Permintaan uang berkaitan orang untuk berjaga-jaga atau antisipasi menghadapi kebutuhan tidak terduga. Untuk Berjaga-jaga (tunai)  Jumlah uang yang dibutuhkan untuk berjaga- jaga (Lj) merupakan fungsi pendapatan (Y) : Lj = f(Y). Hubungan Lj dan Y = positif. Permintaan L1 = Lt+Lj = f(Y)  Permintaan uang tunai

12 PERMINTAAN UANG UNTUK TRANSAKSI DAN BERJAGA-JAGA
Perlunya seseorang ataupun masyarakat (pemerintah) selalu menginginkan memegang uang kas untuk tujuan-tujuan ini disebabkan karena penerimaan tidak selalu selaras (sepadan) dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan karena adanya kesenjangan waktu atau time lag antara penerimaan dan pengeluaran uang. Permintaan uang untuk tujuan transaksi meningkat jika penerimaan dan pengeluaran tidak sinkron pada berbagai keadaan, hutang-hutang tidak secara sempurna dapat dibagi atau ada biaya (transaksi) untuk membuat hutang. Permintaan uang untuk transaksi dianggap tergantung pada tingkat pendapatan

13 PERMINTAAN UANG UNTUK TRANSAKSI DAN BERJAGA-JAGA
Permintaan uang untuk berjaga-jaga merupakan refleksi dari ketidaktentuan yang menyangkut (berkaitan dengan) pendapatan dan pengeluaran. Mengikuti pendapat Keynes, kita anggap bahwa permintaan uang untuk tujuan berjaga- jaga adalah fungsi daripada tingkat pendapatan (Y). Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga dikaitkan dengan pendapatan adalah sejalan bahwa cadangan untuk sesuatu hal yang tak terduga dikaitkan dengan skala operasinya.

14 MODEL PERMINTAAN UANG KEYNES
Model permintaan total dari Keynes dirumuskan sbb: Dimana: k = proporsi tertentu dari Y Y = Pendapatan nasional W = besarnya kekayaan r = tingkat bunga  = proporsi tertentu dari kekayaan dan tingkat bunga Md/p = [kY + (r,W)]

15 Formulasi di atas menunjukkan bahwa permintaan uang secara riil ditentukan oleh besarnya proporsi tertentu (k) terhadap pendapatan nasional (Y) untuk menunjukkan besarnya permintaan uang untuk kepentingan transaksi, dan permintaan uang juga ditentukan secara proporsional () oleh besarnya tingkat bunga (r) dan besarnya kekayaan (W) Formulasi di atas di rubah secara nominal menjadi: Md = [kY + (r,W)] P

16 Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh secara proporsional oleh besarnya pendapatan nasional, ditunjukkan rumus sbb: artinya semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar kebutuhan uang oleh masyarakat untuk transaksi dan berjaga-jaga. Lt + Lj = f(Y)

17 KURVA PERMINTAAN UANG UNTUK BERJAGA-JAGA DAN TRANSAKSI
Lt+ Lj Lt + Lj = f (Y) L1 = f(Y) Y

18 MOTIF PERMINTAAN UANG MENURUT KEYNES
Motif spekulasi Permintaan uang berkaitan dengan motif orang untuk melakukan spekulasi yang bisa memberikan keuntungan. Disini masyarakat ada 2 pilihan dalam memegang kekayaannya (2 alternatif) yaitu uang kas dan obligasi. Untuk Spekulasi  Jumlah uang yang dibutuhkan untuk spekulasi (L2) merupakan fungsi suku bunga (r) : L2 = f(r). Hubungan L2 dan r = negatif

19 PERMINTAAN UANG UNTUK SPEKULASI
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi tergantung dari besarnya tingkat bunga relatif terhadap tingkat bunga normal. Jika tingkat bunga tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga normal maka masyarakat berharap tingkat bunga akan turun sehingga jumlah uang untuk tujuan spekulasi kecil tetapi obligasi yang diminta besar. Sedangkan pada tingkat bunga rendah masyarakat mengharapkan bunga akan naik kembali ke tingkat normal sehingga masyarakat akan senang memegang dalam bentuk uang kas karena pendapatan dari bunga rendah

20 PERMINTAAN UANG UNTUK SPEKULASI
Uang kas diinginkan untuk dipegang karena uang ini dapat melakukan spekulasi pada tingkat bunga yang akan datang. Spekulasi ini dikaitkan dengan ketidaktentuan harapan (Uncertainty expectation) dari tingkat bunga yang akan datang. Tujuan spekulasi pemegangan uang kas adalah: mencari untuk atau menghindari kerugian dari perubahan nilai-nilai obligasi.

21 PERMINTAAN UANG UNTUK SPEKULASI
Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga khususnya obligasi. Para spekulan membeli surat-surat berharga (obligasi) pada waktu obligasi murah, dan menjulanya pada waktu surat obligasi mahal. Dengan cara begini spekulan mendapat keuntungan. Jadi menurunnya harga obligasi mempunyai tendensi yang mengakibatkan jumlah uang diminta masyarakat dengan motif spekulasi berkurang. Sebaliknya, meningkatnya harga obligasi akan mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat dengan motif spekulasi meningkat. Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah meningkatnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan menurunnya harga obligasi (Pob) dan sebaliknya menurunnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan meningkatnya harga obligasi.

22 PERMINTAAN UANG UNTUK SPEKULASI
Kesimpulan teoritis tentang motif spekulasi dari Keynes adalah: “pada waktu tingkat bunga tinggi jumlah uang yang diminta masyarakat untuk motif spekulasi sedikit, sedangkan pada waktu tingkat bunga rendah jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat untuk motif spekulasi besar. Berarti tingkat bunga dan motif memegang uang untuk spekulasi mempunyai hubungan terbalik”

23 KURVA PERMINTAAN UANG UNTUK SPEKULASI
L2= LS= f(r)

24 Permintaan uang terdiri dari : L = L1 + L2
KESIMPULAN: Permintaan uang terdiri dari : L = L1 + L2 Dimana: L1 = Lt + Lj L1 = f(Y) L2 = Ls L2 =f(r)  L = f(Y,r)

25 Contoh: Lt = 0,3Y ; Lj= 0,5Y; maka L1 = Lt+Lj L1 = 0,3 Y + 0,5 Y = 0,8Y. Jika L2 = 100 – 0,6 r maka L = L1+L2 L = 0,8Y – 0,6 r L = f(Y,r)  fungsi permintaan uang total


Download ppt "TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK DAN KEYNES."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google