Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

13 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Manajemen Konflik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "13 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Manajemen Konflik"— Transcript presentasi:

1 13 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Manajemen Konflik
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Pascasarjana Magister Manajemen

2 Manajemen Konflik Konflik Antar Kelompok Dalam Organisasi
Power dan organisasi Jenis Konflik : Konflik Fungsional dan Disfungsional Proses Politik di Organisasi Kekuasaan dan Politik Manajemen Konflik

3 1. Konflik Antar Kelompok Dalam Organisasi
Konflik antarkelompok memerlukan tiga bahan : Identifikasi kelompok Mengamati perbedaan kelompok Frustasi Konflik dalam kelompok dapat didefinisikan sebagai suatu kebiasaan yang terjadi diantara kelompok ketika anggota mengidentifikasikan suatu kelompok dan berpendapat bahwa kelompok lain akan menghalangi pencapaian tujuan atau harapan kelompok mereka.

4 Konflik antarkelompok dalam organisasi
Konflik horizontal :Konflik horizontal terjadi diantara kelompok atau departemen pada tingkat hirarki atau level yang sama, seperti antara line dengan staf Konflik Vertikal : Konflik Vertikal muncul pada pembuatan pengawasan, kekuatan, tujuan, dan upah serta keuntungan.

5 2. Power dan organisasi Stephen P. Robbins mendefinisikan kekuasaan sebagai “... kapasitas bahwa A harus mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh A. Definisi Robbins menyebut suatu “potensi” sehingga kekuasaan bisa jadi ada tetapi tidak dipergunakan. Sebab itu, kekuasaan disebut sebagai “kapasitas” atau “potensi”

6 Kekuasaan Personal. Kekuasaan personal datang dari individu sendiri.
Sumber kekuasaan dikategorikan ke dalam 2 lokus : Kekuasaan Formal : Kekuasaan Formal didasarkan posisi individu dalam organisasi. Kekuasaan formal juga bisa datang dari kemampuan seorang pejabat melakukan tindak koersif, reward, juga otoritas. Kekuasaan Personal. Kekuasaan personal datang dari individu sendiri. Berikut jenis dan sumber kekuasaan menurut Robbins :

7

8 Konflik disfungsional
3. Jenis Konflik : Konflik Fungsional dan Disfungsional Konflik fungsional Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok. Konflik disfungsional Konflik disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok

9 Lanjutan... Jika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional.

10 4. Proses politik dalam organisasi
Daft mendefinisikan politik organisasi sebagai “kegiatan yang melibatkan kegiatan memperoleh, mengembangkan dan menggunakan kekuasaan (power) dan sumber daya lainnya guna mempengaruhi pihak lain serta menambah hasil yang diharapkan tatkala terdapat ketidakmenentuan ataupun ketidaksetujuan seputar pilihan-pilihan yang tersedia.” Dengan definisi ini, perilaku politik dapat menjadi kekuatan positif ataupun negatif.

11 Proses politik dalam organisasi
Manajer percaya bahwa perilaku politik adalah umum di hampir semua organisasi. Kebanyakan manajer memiliki pandangan negatif terhadap politik dan percaya bahwa politik akan lebih sering sakit daripada membantu organisasi dalam mencapai tujuannya Kebanyakan manajer berpikir bahwa perilaku politik terjadi lebih sering di atas daripada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi. Manajer percaya perilaku politik muncul di domain keputusan tertentu, seperti perubahan struktural, tetapi tidak hadir dari keputusan lain, seperti penanganan keluhan karyawan

12 5. Kekuasaan dan Politik Kekuasaan adalah gagasan politik yang berkisar pada sejumlah karakteristik. Karakteristik tersebut mengelaborasi kekuasaan selaku alat yang digunakan seseorang, yaitu pemimpin (juga pengikut) gunakan dalam hubungan interpersonalnya.

13 Karakter kekuasaan, menurut Fairholm adalah:
Kekuasaan bersifat sengaja, karena meliputi kehendak, bukan sekadar tindakan acak; Kekuasaan adalah alat (instrumen), ia adalah alat guna mencapai tujuan; Kekuasaan bersifat terbatas, ia diukur dan diperbandingkan di aneka situasi atau dideteksi kemunculannya; Kekuasaan melibatkan kebergantungan, terdapat kebebasan atau faktor kebergantungan-ketidakbergantungan yang melekat pada penggunaan kekuasaan. Kekuasaan adalah gagasan bertindak, ia bersifat samar dan tidak selalu dimiliki; Kekuasaan ditentukan dalam istilah hasil, hasil menentukan kekuasaan yang kita miliki; Kekuasaan bersifat situasional, taktik kekuasaan tertentu efektif di suatu hubungan tertentu, bukan seluruh hubungan; dan Kekuasaan didasarkan pada oposisi atau perbedaan, partai harus berbeda sebelum mereka bisa menggunakan kekuasaan-nya.

14 Identifikasi 3 wilayah terhadap rangsangan organisasi politik
Perubahan Struktural : reorganisasi jabatan, hubungan otoritas dan kekuasaan. Suksesi Manajemen : rekrutmen eksekutif baru, promosi, dan transfer pegawai punya signifikansi politik yang besar Alokasi Sumber daya : gaji, anggaran, pekerja, fasilitas kantor, perlengkapan, penggunaan transportasi kantor

15 Taktik memainkan politik dalam organisasi
Meningkatkan ketidakmampuan mengganti. Dekat dengan manajer yang berkuasa. Membangun koalisi. Mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Menyalahkan atau menyerang pihak lain. Memanipulasi informasi Menciptakan dan menjaga image yang baik.

16 6. Manajemen Konflik Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih individu atau kelompok sebagai akibat dari usaha kelompok lainnya yang mengganggu pencapaian tujuan. Dengan kata lain konflik timbul karena satu pihak mencoba merintangi atau mengganggu pihak lain dalam usahanya mencapai tujuan.

17 Penanganan konflik : Berkompetisi : Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Menghindari konflik: Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis Akomodasi : jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Kompromi atau Negosiasi : Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang uatama. Berkolaborasi atau Bekerja sama : Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.  

18 Kepustakaan Utama : Daft RL Understanding the Theory and Design of Organization. Thompson. Southwesyern Jones, Gareth Organization Theory, Design, and Change. Upper Saddle River (New Jersey). Pearson Education Inc. Robbins, Stephen P Organization Theory, Concept, and Cases. French Forest (New South Wales). Pearson Education Australia. Tambahan : Aldag, R. J., &Kuzuhara, L. W.  (2002).  Organizational behavior and management: An integrated skills approach.  Cincinnati, OH: South-Western Thomson Learning.  Hellriegel, D., Slocum, J. W., & Woodman, R. W.  (2001).  Organizational behavior, (9th ed.).  Cincinnati, OH: South-Western Thomson Learning.  Whetten, D. A., & Cameron, K. S.  (2002).  Developing management skills, (5th ed.).  Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall. Stephen P. Robbins, Organisational Behaviour: Global and Southern African Perspectives, 2nd Edition (Cape Town: Pearson Education South Africa (Pty) Ltd., 2009) p.15

19 Wassalamu ‘alaikum, Wr, Wb


Download ppt "13 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Manajemen Konflik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google