Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Lesmana Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Penatalaksanaan Kelainan Kongenital Sistem Urinarius
dr.Yevri Zulfiqar,SpB.SpU Divisi Urologi Bagian Bedah FK Unand/RSUP Dr M Djamil Padang 1
3
PERTUMBUHAN EMBRIO TRAKTUS URO-GENITALIA
Dibagi : SISTEM NEPHRIC (GINJAL) SISTEM VESICO - URETHRA SISTEM GENITAL(GONAD) SISTEM GENITALIA EKSTERNA
4
1. SISTEM NEPHRIC (GINJAL) A. Pronephros : Terbentuk pada Minggu III
PERTUMBUHAN EMBRIO TRAKTUS URO-GENITALIA 1. SISTEM NEPHRIC (GINJAL) A. Pronephros : Terbentuk pada Minggu III Pada Minggu V - VIII akan mengalami degenerasi B. Mesonephros : Minggu IV Tubulus Mesonephros memegang peranan penting dalam pembentukan gonad Pada perkembangan selanjutnya akan mengalami degenerasi Mesoderm dari duct mesonephros akan bersatu membentuk META - NEPHROS 2
5
Pada permulaan minggu ke-5 timbul URETERIC BUD
PERTUMBUHAN EMBRIO TRAKTUS URO-GENITALIA C. Metanephros : Pada permulaan minggu ke-5 timbul URETERIC BUD Pada Minggu ke VIII - META dan URETERIC BUD akan membentuk : struktur lengkap dari GINJAL dan URETER 3
6
Sinus Urogenital akan membentuk : Buli-buli Urethra pars prostatika
PERTUMBUHAN EMBRIO TRAKTUS URO-GENITALIA 2. SISTEM VESICO - URETHRA : SINUS UROGENITAL REKTUM Sinus Urogenital akan membentuk : Buli-buli Urethra pars prostatika Urethra pars membranacea wanita - Vestibulum vagina - Urethra 4
7
3. SISTEM GENITAL (GONAD) :
PERTUMBUHAN EMBRIO TRAKTUS URO-GENITALIA 3. SISTEM GENITAL (GONAD) : Akan membentuk : Testis dan Ovarium Sampai Minggu VIII : tak dapat dibedakan antara Testis dan Ovarium Pada Minggu X terjadi : Testis Ovarium DIFFERENSIASI 5
8
Genital Tubercle Laki : Penis Wanita : Clitoris
PERTUMBUHAN EMBRIO TRAKTUS URO-GENITALIA 4. SISTEM GENITALIA EXTERNA : Genital Tubercle Laki : Penis Wanita : Clitoris Genital Swellings Laki : Scrotum Wanita : Labia Mayor 6
9
" THE GENITAL - DUCT - SYSTEM "
Laki Wanita Mesonephros Duct ( Wolffian Duct ) Mullerian duct Genital tubercle Genital glands Epididimis Vas deferens - Vesikula seminalis Duktus Ejakulatorius Appendix epididimis Ureter Renal Pelvis Trigonal structure Appendix testis Prostatic utricle Penis Testis Epdophoron Duct Gartners's duct Vesicular appendage Ureter renal pelvis Tuba Falopi Uterus, vagina klitoris Ovarium 8
10
Kelainan Sistem Nephric
1. Kelainan jumlah : 1. RENAL AGENESIS : Unilateral atau bilateral Didapati secara kebetulan Tanpa keluhan (bila unilateral) Tatalaksana : observasi 2. SUPERNUMERARY KIDNEY : jarang 10
11
Unilateral renal agenesis
12
BILATERAL RENAL AGENESIS
Lahir mati : (kebanyakan) Masa hamil : Oligo Hydramnion Tanda khas : " Potter’s Face " Yaitu : - Elfin Ears telinga lebar letak rendah - Hidung flattening - Mata lebar Laki-laki lebih sering 12
13
Potter’s face
14
ANOMALI NEPHRIC SYSTEM
2. Kelainan renal ektopik Macam : Pelvic Ectopic Kidney Crossed Ectopic Kidney Thoraxic Kidney Abdominal Kidney 11
15
RENAL HYPOPLASIA Unilateral > kanan Ginjal kiri > kanan
Jarang Unilateral > kanan Ginjal kiri > kanan DD : - Renal dysplasia - Contracted kidney 13
16
ANOMALI NEPHRIC SYSTEM
3. Kelainan Bentuk Renal Fusion : Artinya : ginjal bersatu secara anatomik, fusi menghambat rotasi yang normal, sehingga didapatkan pula malrotasi MACAM-MACAM KELAINAN FUSI : Crossed renal extopi dengan fusi disebut ginjal bentuk "S" atau "Sigmoid Kidney" atau berbentuk "L". Pelvic kidney dengan fusi Horseshoe kidney Fusi dapat berupa jaringan parenkim ginjal, tapi dapat pula hanya berbentuk jaringan ikat 15
17
HORSESHOE KIDNEY laki > wanita Terapi : isthmectomy
Congenital anomaly kidney - yang sering dijumpai 90 % fusion pada lower pole KOMPLIKASI : Partial ureter obstruksi Infeksi Batu (Lithiasis) Keganasan laki > wanita Terapi : isthmectomy 16
18
HORSESHOE KIDNEY
19
ANOMALI NEPHRIC SYSTEM
D. LOBULASI GINJAL : KISTA SOLITER : SYMPLE CYST Biasanya unilateral - tunggal Tanpa keluhan, kecuali kista membesar oleh karena : Perdarahan Infeksi Keganasan Menekan Ureter terjadi Hydronephrosis Ginjal Mengalami degenerasi Maligna : 5% Perdarahan Nyeri hebat Terapi : unroofing kista, punksi 2. MULTI CYSTIC KIDNEY : Non heriditair-unilateral Ureter tak terbentuk atau Atretik 17
20
ANOMALI NEPHRIC SYSTEM
3. POLI CYSTIC KIDNEY Heriditair - Bilateral Ada 2 tipe : Infantil Progresif Prognosa jelek Adult Didapati pula kista-kista pada organ lainnya Misal : Paru-paru, Pancreas, Hati, Limpa Komplikasi : Hypertensi Kegagalan ginjal lanjut / kronis Operasi dikerjakan bila terjadi : Obstruksi Infeksi Perdarahan 18
21
ANOMALI OF RENAL PELVIS AND URETER
Pyelum bifidum Uretero pelvic junction obstruction Duplikasi ureter : Complete double sistem Incomplete double sistem 19
22
20
23
21
24
ANOMALI NEPHRIC SYSTEM
4. URETER EKTOPIK Yaitu muara ureter berada pada tempat abnormal Pada Laki-laki : - Leher buli-buli - Urethra Pars prostatika - Vesicula Seminalis Pada Wanita : - Vestibulum Vagina - Urethra - Vagina, Carvix, Uterus Sering memberi keluhan incontinentia urine / ngompol 5. URETEROCELE Yaitu dilatasi kistik ureter bagian distal di dalam buli-buli 22
25
23
26
24
27
KELAINAN PADA BULI-BULI
1. EXTROFIA BULI-BULI / VESICAE : Yaitu kelainan kongenital di mana buli-buli dan urethra tak menutup sehingga menonjol di luar tubuh, dengan mukosa menghadap keluar. Kelainan ini disertai separasi dari symphisis pubis Terapi : - rekonstruksi - Sistektomi, illeal conduit 25
28
EXTROFIA BULI-BULI / VESICAE
30
KELAINAN PADA BULI-BULI
2. URACHUS PERSISTENT : PATENT URACHUS Yaitu hubungan permanent antara buli-buli dengan umbilicus Keluhan : urine keluar dari umbilicus Terapi : eksisi 27
31
ANOMALIES OF THE URACHUS
4 Type : Completely patent urachus = Urachus persistent Partially patent urachus Opening externally Blind internally Opening internally Blind externally Cyst of urachus 28
32
29
33
VESICO URETERAL REFLUX
Yaitu : Aliran balik urine dari buli-buli ke ureter (ginjal). Karena kegagalan fungsi dari uretero vesical junction valve 30
34
Kelainan : - congenital
INSIDEN I. PRIMARY REFLUX Kelainan : - congenital - Familial - Heriditer prp > lk = ( 4 : 1 ) Penyebab : - ectopic ureter - intra vesical ureter / short / absent - detrusor muscle absent / bladderwall Normal : uretero vesical junction ( intra vesical sub mucosal ureteral segment : ± 2 cm ) 31
35
- iatrogenic disorders - neurogenic disorders
INSIDEN II. SECONDARY REFLUX : Penyebab : - infection - obstruction - iatrogenic disorders - neurogenic disorders Diagnosis : - cystography low pressure type high pressure - cystoscopy 32
36
Terapi Konservatitif Surgical : Anti reflux : - cohen's method
- politano lead better procedure - dll 33
37
Muara urethra yang abnormal pada sisi ventral dari penis
KELAINAN URETHRA 1. HYPOSPADIA Muara urethra yang abnormal pada sisi ventral dari penis macam : - glandular - coronal - penile - penoscrotal - perineal Hampir selalu disertai adanya chordae Kontra indikasi untuk sirkumsisi Tatalaksana: Chordektomi dan urethroplasty 34
39
abnormal meatus abnormal prepuce abnormal ventral aspect ventral curvature
40
Epispadia
41
Tatalaksana 2. Epispadia : - > muara urethra pada sisi dorsal penis
kontra indikasi sirkumsisi terapi : urethroplasty 3. Posterior - urethral – valve : fulgurasi 4. Congenital urethral fistula : repair fistel 5. Urethral diverticula : divertikulektomi 6. Megalo – urethra : rekonstruksi uretra
42
KELAINAN GENITALIA EXTERNA
Fimosis 2. Parafimosis Micropenis Burried Penis Webbed penis Aphallia Ambiguous Genitalia 35
43
Fimosis Parafimosis
44
Terapi fimosis Tanpa komplikasi
sirkumsisi plastik (frenuloplasti) atau radikal (tergantung pilihan orang tua), setelah usia 2 tahun Salep kortikoid 0.05 – 0,1% Dengan komplikasi sirkumsisi segera tanpa melihat usia
45
Terapi parafimosis Kasus darurat
Kompresi manual, bila gagal dorsumsisi atau sirkumsisi tergantung kondisi lokal
46
Mikro penis Bentuk minor dari ambiguous genitalia
Hasil dari kondisi patologi: 1. hypogonadotropic hypogonadism 2. hypergonadotropic hypogonadism 3. idiopathic
47
Kontra Indikasi Sirkumsisi
Abnormal penile development ( hypospadias, chordee, micropenis, buried penis, ect) Gangguan pembekuan darah Prematurity Penyakit sitemik
48
Penile amputation due to “laser” circumcision
49
Buried Penis (Concealed Penis)
Penis tersembunyi oleh penonjolan lemak prepubic Ukuran penis normal terlihat dengan penekanan lemak Mungkin akan membaik sesuai pertumbuhan Hati-hati melakukan sirkumsisi Kadang tindakan bedah diperlukan fixation of penile skin to pubis and corpora (Redman, 1985) liposuction in severe cases (Maizels, 1986)
50
Buried penis after circumcision
51
Web Penis Kulit skrotum meluas sampai ke ventrum penis
abnormal perlengketan antara skrotum and penis Terapi : rekonstruksi
52
Web Penis
53
Aphallia Kelainan -> jarang Terapi : phalloplasty
54
Ambiguous Genitalia - Historically, size and reconstructability of phallus will determine sex of rearing regardless of genetic sex Current thinking: Try to reconstruct along genetic lines Don’t name child - answers in 48 hours Get to center of excellence Change toward earlier reconstruction maternal estrogen, increased vaginal size and thickness TUM Moratorium on reconstruction
55
Laki-laki atau wanita ?
56
CAH Congenital Adrenal Hyperplasia
57
scrotum di mana testis (-) juga mengalami atrophy
KELAINAN TESTIS 1. Agenesis testis : scrotum di mana testis (-) juga mengalami atrophy 2. Ectopic testis : testis tidak pada jalurnya, yaitu keluar dari jalurnya setelah keluar dari anulus inguinalis externus posisi : superficial inguinal (terbanyak) perineal femoral penile Terapi : orchidopexy 36
58
3. Cryptorchismus : secara embryologis testis berada intraperitoneal terjadi migrasi "trans abdominal", di mana testis turun sampai didekat anulus inguinalis internus kemudian terjadi "migrasi trans inguinal" di mana testis dan epididimis turun membawa serta prosesus vaginalis insiden : Bayi prematur : 33 % Bayi aterm : 3 % Jadi cryptorchismus : testis yang terhenti dalam perjalanannya, sebelum mencapai scrotum 37
59
Cryptorchismus
60
Intra canalicular (inguinal) High scrotal (prepubic)
MACAM-MACAM : Type : Intra abdominal Intra canalicular (inguinal) High scrotal (prepubic) Catatan : Semakin tinggi letak testis, semakin berat derajat kelainan perkembangannya Sering disertai adanya hernia inguinalis lateralis Sering mengalami degenerasi maligna 38
61
Umur optimal untuk terapi : 2 tahun usia pra sekolah
Penyulit : Hernia Torsio testis Trauma testis Keganasan Infertilitas Umur optimal untuk terapi : tahun usia pra sekolah 39
62
Terapi Tujuan : testis dengan posisi orthotopic sebelum usia 1 thn untuk mencegah terjadinya kerusakan spermatogenesis yang permanen
63
Terapi UDT Hormon (optional) Tidak efektif untuk testis ektopik
Injeksi HCG atau LHRH nasal hanya efektif pada 20 – 30% kasus (meta-analisis)
64
Medical Treatment: HCG for Nonpalpable Testis • 39% become palpable
• 2% completely descend DOSE: 1500 IU/ m2 twice a week for 4 weeks.
65
Meta- analysis Hormonal Treatment of Cryptorchidism
•HCG – 1500 IU/ m 2 (2x per week for 4 weeks) – 19% success rate •GnRh – 1.2 mg/ day for 4 weeks – 21% success rate % REASCEND Bilateral > Unilateral Best for low palpable testis J. Clin. Endo. Metab. 80: 2795,1995
66
Pembedahan UDT Sebagai terapi pilihan pertama atau bila gagal dengan terapi hormonal Jika testis (-) di kanalis inguinalis peritoneum dibuka orchido-funiculosis intra peritoneal bila funikulus spermatikus terlalu pendek teknik Fowler-Stephens Alternatif : auto-tranplantasi
67
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.