Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP"— Transcript presentasi:

1 PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M.Kep

2 Pengertian Kerangka Konsep
Hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian.

3 Guna Kerangka Konsep.... Menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Dipakai sebagai landasan penelitian

4 Kerangka konsep didapatkan dari konsep ilmu / teori yang didapatkan dibab tinjauan pustaka
Kerangka konsep merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti.

5 Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian.

6 Kerangka konsep yang baik menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.

7 Landasan pemilihan kerangka konsep...
Landasan pertama berpikir deduktif; analisis teori, konsep, prinsip, yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 2. Landasan kedua berpikir induktif ; analisis penelusuran hasil penelitian orang lain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian

8 Langkah-langkah menyusun Kerangka Konsep...
Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba menjelaskan atau atribut dari masalah yang akan diteliti) Mengembangkan pernyataan hubungan Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka

9 Konsep yang harus ada Faktor2 yg berhubungan dg Perilaku Pemberian ASI: Konsep tentang faktor predisposisi Konsep tentang faktor pendukung Konsep tentang faktor pendorong terhadap terjadinya perilaku Konsep tentang faktor perilaku pemberian ASI

10 Kerangka Konsep: Faktor2 yg berhubungan dg Perilaku Pemberian ASI
Faktor Predisposisi: Pendidikan Pengetahuan Sikap Persepsi Faktor Pendukung: Pendapatan klg Ketersediaan waktu Perilaku Pemberian ASI Faktor Pendorong: Sikap petugas Sikap orang tua

11 Tiap konsep memiliki variabel-variabel sebagai indikasi pengukuran konsep tersebut.

12 Variabel Adalah  Ukuran atau ciri yg dimiliki oleh anggota kelompok yg berbeda dg yg dimiliki oleh kelompok lain  Konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai

13 Macam-macam Variabel Berdasarkan hubungan fungsional atau perannya:
a. Variabel tergantung/ terikat/ akibat/ dependen  Variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/ independen. Variabel bebas/sebab/independen/ mempengaruhi  Merupakan variabel resiko atau sebab sedangkan dependen variabel merupakan akibat atau efek.

14 c. Variabel pengganggu (Confounding)
Variabel yg mengganggu thp hub antara variabel dependen dan independen. ada jika tdpt faktor atau variabel ketiga pengganggu yang berkaitan dg faktor resiko dan faktor akibat outcome. Penget Kespro, Ling sosial remaja : V. Independent Hub seks pranikah: V. Dependent Umur, kehidupan beragama: V. confounding

15 Pengukuran Variabel Skala Nominal - ukuran yang paling sederhana
- angka yg diberikan hanya sebagai label saja bukan tingkatan - Contoh: jenis kelamin: perempuan:1, laki-laki: 2 pekerjaan: swasta: 1; PNS: 2; ... agama: Islam:1; kristen:2, buda: 3; hindu:4

16 Skala Ordinal Himpunan yg beranggotakan menurut ranking, urutan, pangkat, atau jabatan. Contoh: - Pendidikan: rendah (SD); sedang (SLTP, SLTA); tinggi (PT) - Pendapatan; - umur: anak-anak, remaja, dewasa, tua)

17 Skala Interval Angka-angka mengandung pengertian tingkatan
Tingkatan pada interval mempunyai jarak yg sama Tidak memberikan jumlah absolut dari obyek yg dinilai Contoh: - nilai dalam kelas - pengukuran suhu

18 Skala rasio Skala ini memberikan keterangan ttg nilai absolut dari obyek yg diukur. Contoh: - panjang - berat

19 Definisi Operasional Adalah uraian ttg batasan variabel atau ttg apa yang diukur oleh variabel. Agar variabel dapat diukur dg mengunakan instrumen atau alat ukur harus diberi batasan atau definisi yang operasional Diperlukan agar pengukuran variabel atau pengumpulan data (variabel) konsisten antara sumber data (responden) yg satu dg yg lain.

20 Manfaat Definisi operasional:
Mengarahkan pada pengukuran atau pengamatan thp variabel2 serta pengembangan instrumen (alat ukur) Biasanya definisi operasional disajikan dalam bentuk matrik yg terdiri dari kolom: Definisi operasional -- variabel Cara pengukuran Hasil ukur atau kategori Skala pengukuran variabel

21 a. a. Contoh “Definisi Operasional”
Variabel “status gizi” anak balita - hasil pengukuran atau penimbangan BB dan TB anak balita berdasarkan umur. Variabel “pendidikan” - lamanya sekolah atau tingkat sekolah yg telah diikuti oleh responden. Variabel “kinerja” perawat ruangan - kegiatan asuhan perawatan oleh perawat ruangan.

22 b. Cara pengukuran Variabel “status gizi” - cara pengukurannya dg mengukur BB dan TB. Variabel “pendidikan”  cara pengukurannya dengan wawancara Variabel “kinerja”  cara pengukurannya dg mengecek atau observasi hasil atau catatan atau dokumentasi askep.

23 c. Hasil ukur atau kategori
Variabel “status gizi” gizi buruk, gizi kurang, dan gizi baik (normal) Variabel “pendidikan”  SD, SLTP, SLTA, dst atau rendah (tidak sekolah dan SD), menengah (SLTP, SLTA), dan tinggi (PT)

24 d. Skala pengukuran Skala pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 skala: 1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Ratio

25 Hipotesis Adalah Jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2005) Biasanya hipotesis dirumuskan dalam bentuk hubungan antara 2 variabel, variabel bebas dan terikat (Notoatmodjo, 2010)

26 Fungsi hipotesis : menentukan arah pembuktian.
Hipotesis sebaiknya: - spesifik - konkret - observable (dapat diamati/ diukur) Biasanya hipotesis terdiri dari pernyataan ada atau tidak hub antara 2 variabel

27 Ciri-ciri hipotesis Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Artinya hipotesis hendaknya berkaitan dg lapangan ilmu pengetahuan yang akan diteliti

28 Lanjut... Hipotesis harus dapat diuji. Artinya hipotesis harus mengandung variabel2 yg dapat diukur atau dibandingkan. Hipotesis harus sederhana dan terbatas.

29 Jenis-jenis Hipotesis
Menurut bentuk rumusannya, hipotesa dibagi: Hipotesis Kerja Hipotesis Statistik /Nol Hipotesis Hubungan dan Hipotesis Perbedaan 1. Hipotesis Kerja  Rumusan hipotesa yg bertujuan membuat ramalan ttg peristiwa yg tjd jika suatu gejala muncul. Rumusannya: Jika maka ..... Artinya : Jika suatu faktor/variabel terdapat/terjadi pd suatu situasi, maka ada akibat yg ditimbulkan.

30 Lanjut ... Contoh: Jika persalinan dilakukan oleh dukun yang belum dilatih, maka angka kematian bayi tinggi.

31 2. Hipotesis Statistik/ Nol
Untuk menyatakan kesamaan atau tidak adanya perbedaan yang bermakna antar variabel - Hipotesis Nol Bila dinyatakan adanya perbedaan antara 2 variabel - Hipotesis Alternatif

32 Contoh.... Tidak ada perbedaan antara status gizi anak balita yg tidak mendapat ASI dg status gizi anak balita yg mendapat ASI. Ho...Apabila diuji dg metode statistik maka rumusan hipotesisnya diterima. Bila rumusan nya ditolak, maka hipotesis alternatifnya yg diterima. Setiap rumusan hipotesis nol (Ho) dipertentangkan dg rumusan hipotesis alternatif (Ha).


Download ppt "PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google