Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Agusalim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
kepemimpinan DISUSUN OLEH KELompok 12 Dedy Kadarisman : 1622211010
Achmad jaylani : Alianto : Abdul Goffar :
2
Pengeritan Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sepert ,kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
3
Serta Ada Tiga Implikasi Penting Dari Definisi Kepemimpinan
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain-bawahan atau pengikut.kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status atau kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan dengan baik,karna tanpa bawahan kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relavan. Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan- kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung. Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh.dengan kata lain pemimpin tidak hanya memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
4
Pendekatan -Pendekatan Studi Kepemimpinan.
Penelitian-penelitian dan teori-teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan menjadi 3 pertama sebagai pendekatan-pendekatan tentang kesifatan atau (“traits”), Kedua sebagai prilaku atau (“behaviors”), dan Ketiga sebagai situasional atau (“Contingency”) dalam studi tentang Kepemimpinan. Sifat – sifat > Perilaku > Situsional > Contingency
5
Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan.
Para teoritis kesifatan adalah Kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan yaitu para teoritis kesifatan. Bahwa pemimpin mempunyai sifat dan ciri tertentu. Untuk mengenali karakteristik atau ciri pribadi dari para pemimpin, para psikolog mengadakan penelitian. Mereka berpandangan bahwa pemimpin ini dilahirkan bukan dibuat. Secara alamiah bahwa orang yang mempunyai sifat kepemimpinan adalah orang yang lebih agresif, lebih tegas, dan lebih pandai berbicara dengan orang lain serta lebih mampu dan cepat mengambil keputusan yang akurat.
6
Pendekatan Perilaku Kepemimpian
Pendekatan-pendekatan kesifatan dalam kenyataannya tidak dapatmenjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan efektif. Oleh sebab itu pendekatan perilaku tidak lagi mencoba untuk mencari jawaban sifat-sifatpemimpin. Tetapi mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan oleh para pemimpin efektif – bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana mereka menjalankan tugas-tugas, dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat, bagaimanapun juga, perilaku-perilaku, dapat di pelajari atau dikembangkan. sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin lebih efektif.
7
: Ada dua aspek yang dapat dilihat dalam perilaku kepemimpinan, yaitu
Fungsi kepemimpinan 1).fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah, 2).fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“groupmaintenance”) atau sosial. Gaya-gaya Kepemimpinan. 1. Kepemimpinan Otokratis 2. Kepemimpinan Demokratis 3. Kepemimpinan Partisipatif 4.Kepemimpinan berorientasi pada tujuan 5.Kepemimpinan Situasional :
8
Teori X Dan Teori Y Dari McGregor.
Pada tahun 1950, Douglas McGregor ( ), seorang psikolog yang mengajar di MIT dan menjabat sebagai presiden Antioch College , mengkritik baik klasik dan hubungan manusia tidak memadai untuk sekolah sebagai kenyataan di tempat kerja McGregor meletakkan idenya dalam buku klasiknya artikel berjudul "The Human Side of Enterprise" dan buku tahun 1960 dengan nama yang sama, di mana ia memperkenalkan apa yang kemu disebut humanisme baru. McGregor menyatakan pendekatan konvensional untuk mengelola didasarkan pada tiga proposisi utama, yang disebut Teori X.
9
Keefektifitasan kepemimpinan
Kepemimpinan sebagai kemempuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melelui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Dari uraian tersebut terlihat beberapa hal, yaitu : Bahwa yang menjadi dasar utama dalam efektifitas kepemimpinan seseorang bukan pengangkatan atau penunjukannya selaku ”kepala”, akan tetapi penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan berkat adanya kelebihan-kelebihan tertentu yang dimilikinya, baik oleh karena pengalaman, pendidikan, prestasi kerja atau kerja faktor-faktor genetik. Efektifitas kepemimpinan seseorang tercermin dari kemampuannya untuk bertumbuh dalam jabatannya seperti terlihat dari peningkatan kemampuan atau keterampilan yang memang dapat dikembangkan, meskipun mungkin tidak sampai mencapai titik kulminasi kemampuan yang terpendam dalam dirinya.
10
Adakah Gaya Kepemimpinan Ideal ?
Telah terjadi perdebatan dalam waktu cukup lama untuk mencari jawaban apakah ada gaya kepemimpinan normatif atau ideal. Perdebatan ini biasanya terpusat pada gagasan bahwa gaya ideal itu ada. dalam berbagai situasi lain pendekatan partisipatif yang lebih efektif ; atau pendekatan orientasi-tugas dibandingpendekatan orientasi-karyawandari sisi lain. Kesimpulan yang dapat dibuat, bahwa kepemimpinan adalah kompleks dan gaya kepemimpinan yang paling tepat tergantung pada variabel yang saling berhubungan
11
Pendekatan Situasional - “Contingency”
Pendekatan kesifatan dan perilakubelum sepenuhnya dapat menjelaskan kepemimpinan. Disamping itu,sebagian penelitian masa kini menyimpulkan bahwa Tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer di bawah seluruh kondisi. Pendekatan sitiasi contingency menggambarkan bahwa gaya yang di gunakan adalah bergantung pada faktor-faktorseperti situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel-variabel lainnya. Teori-teori situsiaonal yang terkenal dan akan dibahas adalah : Rangkaia kesatuan kepemimpinan dari tannembaum dan schmindt Teori “contingency dari fiedler Teori siklus kehidupan dari harsey dan blanchard.
12
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kepemimpinan
Seperti di tunjukkan teori-teori di muka, ada berbagai faktoryang mempengaruhi situasi kepemimpinan, mary parker follett, yang mengembangkan hukum situasi, mengatakan bahwa ada tiga variabel kritis yang mempengaruhi gaya pemimpin yaitu : Pemimpin Pengikut dan bawahan Situasi Ketiganya saling berhubungandan berinteraksi. Follett juga menyatakan bahwa para pemimpinseharusnya berorientasi pada kelompok dan bukan beriorentasi pada kekuasaan.
13
Pentingnya Fleksibilitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas. Inimembantu untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara tepat danmembuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai manajer, semuaorang harus berhati-hati terhadap berbagai macam gaya kepemimpinan yang tersedia.Pengetahuan tentang teori-teori yang telah dibahas di muka dalam bab ini, akan membantuuntuk mengidentifikasikan, perilaku kepemimpinan yang paling tepat.
14
KESIMPULAN Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuanuntuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya denganmenggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memilikikekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungandengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.Tipe-tipe kepemimpinan pada umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi,Tipe kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otoriter, tipekepemimpinan demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tipekepemimpinan menurut bakat. Disamping tipe-tipe kepemimpinan tersebut juga ada pendapat yang mengemukakan menjadi tiga tipe antara lain :Otokratis, Demokratis, dan Laisezfaire.
15
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.