Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Santoso Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Karakter Organisasi Organisasi dan Manajemen
2
Faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik organisasi menurut Thoha, antara lain :
1. Kinerja, dan 2. Konflik
3
Kinerja Kinerja (performance) adl kuantitas dan atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok di dalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yg berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan ukuran yg telah ditetapkan atau yang berlaku dlm organisasi. Beberapa karakteristik kinerja menurut Mc. Clelland (1967), yaitu ; bertanggung jawab dalam pemecahan masalah, menetapkan tujuan, ada umpan balik dan dapat diandalkan.
4
Rivanto (1986) menetapkan beberapa kriteria untuk menilai kinerja individu dlm organisasi, yaitu :
kompetensi individu tentang pekerjaan, kemampuan individu dlm membuat perencanaan dan jadwal pekerjaan pengetahuan individu tentang standar mutu pekerjaan, produktivitas individu (kualitas dan kuantitas kinerja), kompetensi teknis atas pekerjaannya, ketergantungan kepada orang lain, kemampuan berkomunikasi, kemampuan kerjasama, kedisiplinan dan kemampuan menyampaikan gagasan dalam rapat, kemampuan mengelola pekerjaan serta kepemimpinan
5
Zeithami et.at, berpendapat ada beberapa indikator menilai kualitas kinerja organisasi, yaitu :
reliability (pelayanan harus sesuai dengan yang ditawarkan) reponsiveness (kesiapan/cepat tanggap dalam memberikan pelayanan) assurance (kompetensi individu, ramah, sopan, dan perhatian, terampil, rasa aman) emphaty (kemudahan untuk menghubungi organisasi, komukitaif, dan memahami keingin dan kebutuhan pelanggannya) tangibles (fasilitas fisik, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan)
6
Pasolong (2008) menemukan 8 faktor yang mempengaruhi kinerja individu dalam organisasi, yaitu :
Kompetensi, Kemauan, Energi, Teknologi, Kepemimpinan, Kompensasi, Kejelasan tujuan, dan keamanan
7
Konflik Organisasi
8
Secara etimologi, konflik (conflict) berasal dari bahasa latin configere yang berarti saling memukul. Menurut Antonius, dkk (2002: 175) konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain dimana hal ini dapat terjadi antar kelompok masyarakat ataupun dalam hubungan antar pribadi. Scannell (2010: 2) konflik adalah suatu hal alami dan normal yang timbul karena perbedaan persepsi, tujuan atau nilai dalam sekelompok individu.
9
Konflik organisasi dapat disebabkan oleh adanya kompetisi, perbedaan, pertentangan, klass, dan perselisihan. Konflik merupakan masalah yang dapat dikatakan serius atau sebaliknya. Konflik akan menjadi masalah serius apabila berdampak negatif (dysfunctional) terhadap kinerja organisasi. Konflik juga akan dapat memberi dampak positif (functional) terhadap kinerja organisasi. Konflik juga dibutuhkan untuk lebih mengefektifkan kinerja individu atau kelompok dalam organisasi.
10
Jenis-Jenis Konflik 1. Konflik dalam diri individu
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. 2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. 3. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. 4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam rganisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja. 5. Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
11
Faktor yang mempengaruhi konflik interpersonal
Sikap (Attitudes) memandang konflik sbg sesuatu yg buruk dan destruktif, dg berusaha menghindari segala upaya yg berhubungan dg menghadapi situasi konflik. konsekuensinya adl: jika Anda terlibat dlm konflik, maka tantangan Anda yaitu membuat orang lain yg terlibat mengetahui konflik tersebut dan memiliki keinginan untuk membicarakannya sehingga dpt diselesaikan secara tuntas, atau plaing tdk tekanannya dpt dikurangi.
12
Persepsi (Perceptions)
Lulofs (1994), persepsi yaitu proses pengenalan arti dari apa yg kita lihat atau dengar, merupakan inti dlm menentukan dan mempengaruhi konflik. persepsi merupakan hal yg penting karena orang memberi respon satu dg yg lainnya dlm hal bagaimana mereka mengevaluasi suatu situasi. kesalahan persepsi dpt meningkatkan situasi yg tdk membahayakan konflik atau mengganggu resolusi dari konflik.
13
Faktor-faktor yg akan meningkatkan munculnya konflik bg pihak-pihak yg memiliki persepsi :
Saling ketergantungan (interdependence), yaitu jika persepsi umum adl bahwa pihak-pihak tersebut sangat tergantung satu dg yg lain utk suatu hasil tertentu, maka konflik panas (hot conflict) lebih dipastikan akan muncul. konflik panas adl konflik disfungsional dan melibatkan sejumlah emosi, termasuk rasa marah dan frustasi konflik dingin adl konflik fungsional dan memberikan suatu kesempatan utk berbagi ide-ide yg kontras, mencari informasi, mengevaluasi pilihan-pilihan, dan menegosiasikan tujuan-tujuan serta alternatif-alternatif, dan melibatkan sedikit emosi.
14
Tujuan-tujuan yang berbeda (Different goals), jika pihak-pihak memandang tujuan-tujuan mereka tdk sama, maka akan dipastikan terjadi konflik. Suatu pihak menghalangi pihak lainnya dlm mencapai tujuan- tujuan (one party is keeping the other from reaching goals), jika anda memandang pihak lain menghalangi atau mencegah diri anda dlm mencapai tujuan anda, maka konflik akan berpeluang akan terjadi. Pelanggaran dari pengharapan hubungan (violation of relationship expectations), dpt dicontohkan dg seseorang yg memiliki persepsi bahwa sahabatnya membocorkan rahasianya kpd org lain, maka besar kemungkinan akan terjadi konflik.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.