Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYanti Chandra Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Health Promotion and Disease Prevention
HPB week 4 Health Promotion and Disease Prevention
2
Objectives Discuss health promotion, and illness prevention
Discuss primary, secondary and tertiary prevention Discuss Risk Factors Discuss Risk Factor Modification and Changing Health Behavior Discuss variables influencing health beliefs and practice
3
Health Promotion Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their health. (proses memampukan seseorang dalam meningkatkan dan memperbaiki kesehatannya). Prasyarat yang mendasar untuk sehat seseorang perlu resources / sumber: damai, aman, tempat tinggal, pendidikan, makanan, penghasilan, ekosistim yang stabil, sumber pendukung, keadilan sosial, persamaan/adil (equity) CHC-eka
4
Health Promotion Tahun 1970 secara global ada perhatian terhadap status kesehatan yang buruk maka WHO membuat deklarasi yang pertama di Alma Ata, Ottawa, dan ada juga di Indonesia. Alma Ata Declaration Ottawa Charter Jakarta Declaration
5
Alma - Ata WHO pada sidang kesehatan sedunia th 1978, mencetuskan suatu kesepakatan yaitu Health For All By The Year Isinya adalah “Tercapainya derajat kesehatan yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomi” The vision - ‘Health for All by year 2000’ A key concept to emerge was Primary Health Care Konsep yang muncul: Puskesmas. ’
6
1986 - Ottawa Charter (WHO) 1986 - Ottawa Charter (WHO)
Piagam Ottawa 1986 membuat strategi promosi kesehatan agar memampukan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri.
7
Ottawa Charter for Health Promotion
Ini adalah konferensi pertama yang diadakan WHO untuk promosi kesehatan. Promosi kesehatan di motivasi oleh keinginan untuk meningkatkan kesehatan dan memaksimalkan potensi sehat dari individu, keluarga dan kelompok, komunitas dan masyarakat. Dari sudut pandang individual promosi kesehatan berarti praktek perilaku sehat yang positif.
8
Jakarta Declaration Penekanan pada mengatasi kemiskinan karena ini adalah ancaman terbesar terhadap kesehatan / health Health as an investment / sehat itu investasi Semua sektor baik pemerintah maupun publik dilibatkan.
9
1997 - Jakarta Declaration Priorities
Promosi tanggung jawab sosial untuk kesehatan. Investasi untuk kesehatan di tingkatkan. Mencari dan memperluas partnership for health Memberdayakan individu dan kemampuan masyarakat. Infrastruktur untuk promosi kesehatan.
10
Healthy People 2010 Objectives
Tujuan dari Healthy People 2010: Kegiatan fisikal / physical activity Nutrisi Penggunaan tembakau Kesehatan lingkungan Pengawasan makanan Kesehatan kerja Pencegahan luka / injury Pencegahan kekerasan
11
Lanj.. Tujuan Healthy People 2010
Kesehatan personal bagi ibu, bayi dan anak. Keluarga berencana Pengawasan produk obat-obatan Pendidikan kesehatan Infrastruktur kesehatan masyarakat Kanker Penyakit kardiovaskular Stroke Arthritis Mental illness
12
Program health promoting behaviors
Ada beberapa program promosi kesehatan yang murah. Berikan contoh program yang murah yang terjangkau oleh semua kelompok socioekonomik. Jalan pagi olah raga jalan kaki. Breastfeeding ……
13
LEVELS OF PREVENTIVE CARE Leavell and Clark’s 1965
PRIMARY PREVENTION SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION
14
Illness Prevention / pencegahan penyakit
Ada 3 tingkatan pencegahan penyakit Primary prevention / pencegahan primer Secondary prevention / pencegahan sekunder Tertiary prevention / pencegahan tertier
15
Levels of prevention Healthy Disease, Illness or injury
Disability, impairment or dependency Death Health promotion Specific protection Primary prevention Early diagnosis and prompt treatment Disability limitations Secondary Prevention Restoration and rehabilitation Tertiary prevention
16
Tingkat pencegahan Primary prevention: contoh?
Secondary prevention: contoh? Tertiary prevention: contoh?
17
Early diagnosis and prompt treatment
Primary prevention Health promotion Specific protection Health education Use of specific immunizations Good standard of nutrition adjusted to Attention to personal hygiene developmental phases of life Use of environmental sanitation Attention to personality development Protection against occupational hazards Provision of adequate housing and recreation, Protection from accidents Use of specific nutrients as well as agreeable working conditions Protection from carcinogens Marriage counseling and sex education Avoidance of allergens Genetic screening Periodic selective examinations Secondary Prevention Early diagnosis and prompt treatment Case-finding measures : individual and mass Screening surveys Selective examinations to: Cure and prevent disease process Prevent spread of communicable disease Prevent complications and sequelae Shorten period of disability Disability limitations Adequate treatment to arrest disease process and prevent further complications and squeal Provision of facilities to limit disability and prevent death Tertiary prevention Restoration and rehabilitation Education and retraining Work therapy in hospitals Selective placement Use of sheltered colony
18
Faktor risiko Situasi atau kondisi, kebiasaan, lingkungan, kondisi lingkungan sosial, fisiologikal, dan sebagainya yang meningkatkan kerentanan individu atau kelompok terhadap sakit atau luka / illness or injury (accident). Individual risk factors: Physiological and genetic factors Age Environment Lifestyle
19
Faktor Risiko Identify risk factors: the first step in health promotion Genetic and physiological factors: family history of DM, cancer, coronary,renal disease. Age: the risk of cardiovascular disease increases with age for both sexes, the risk of birth defects and complications increase after the age 35. Lung cancer developed at age 60. Environment: air, water, noise pollution. High crime rate or overcrowding lead to stresses make individuals more susceptable to disease. Lifestyle: activities, habits and practices.
20
Stages of Health Behavioral Change
Tahap merenungkan, memikirkan, persiapan, tindakan, pemeliharaan, perubahan permanen. Pre-contemplation Contemplation Preparation Relapse Action Maintenance Permanent Change
21
Discuss variables influencing health beliefs and practice
Internal Variables: Developmental stage Intellectual and knowledge background Perception of functioning Emotional factors Spiritual factors External variables: Family practices Socioeconomic factors Cultural background
22
Purnell’s Model of Transcultural Health Care
Micro aspects: 12 domains Micro aspects: 12 domains Overview/Heritage, Communication, Family Roles and Organization, Workforce Issues, Biocultural Ecology, High-risk Health Behaviors, Nutrition, Pregnancy and Childbearing Practices, Death Rituals, Spirituality, Healthcare Practices, and Healthcare Practitioners
23
Leininger Sunrise Model
CULTURAL CARE WORLD VIEW CULTURAL Value and lifeways POLITICAL SOCIAL RELIGIOUS ECONOMIC TECHNOLOGY EDUCATIONAL HEALTH
24
Culture, ethnicity and race.
Konsep kultur: sesuatu tentang pengetahuan, keyakinan, tingkah laku, ide, sikap, nilai-nilai, kebiasaan, tatacara/adat istiadat, bahasa, simbol, ritual, upacara, dan praktek yang unik yang terdapat pada kelompok / orang-orang tertentu. Etnik: identitas suatu kelompok. Suku. Ras: kelompok berdasarkan kesamaan biologis. Suku bangsa. Stereotyping and labeling: memberi cap atau label, bahwa semua orang dari suku dan ras serta budaya yang sama akan bertindak dan bersikap sama.
25
Cultural Assessment Factors
Warisan etnik klien / client’s ethnic heritage Peran dan fungsi keluarga / family role and function Praktek keagamaan / religious practices Makanan yang disukai / food preferences Bahasa asli / native language Social networks / jaringan sosial Educational experiences Health care beliefs Family patterns of health care
26
Culture is a central concept of nursing
Peneliti mengatakan bahwa kurang sensitif terhadap culture akan menimbulkan ketidak nyamanan. Itu bisa menimbulkan hambatan dalam pelayanan kesehatan. ANA 1998 menyebutkan bahwa culture adalah konsep yang pokok dalam keperawatan. Cultural competence: kompetensi kultur yaitu sebuah proses melalui mana perawat memberikan perawatan yang cocok dengan konteks kultural dari klien.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.