Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDoddy Sumadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM AIR DENGAN METODE ARGENTOMETRI
NAMA KELOMPOK : 1.Eno Julia Shafarini 2. Nurlela 3. Tri Novianti 4. Tangke Veronika 5. Monica Shara Sinaga 6. Septi Roro L 7. Nurillah S 8. Prinka S 9. Alex Rizal Maulana 10. Trisnawati Simanjuntak 11. Manja’a.K
2
PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM AIR DENGAN METODE ARGENTOMETRI
KAJIAN KAPASITAS DAN EFEKTIFITAS RESIN PENUKAR ANION UNTUK MENGIKAT KLOR DAN APLIKASINYA PADA AIR IK. G. Antara, I W. Budiarsa Suyasa, dan A. A. Bawa Putra Laboratorium penelitian J urusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran
3
PENDAHULUAN Air bersih di alam dipergunakan bagi aneka keperluan, sebagian lagi kembali kealam. Namun, sudah terkotori dan tercemar dengan adanya pembangunan industri dan dinamika kota serta desa. Tanpa pemprosesan yang memadai oleh manusia, air yang tercemar membebani bahkan melampaui kesanggupan alam untuk membersihkannya lagi. Saat ini kualitas air minum di kota besar Indonesia masih memprihatinkan. Kepadatan penduduk, tata ruang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air. Pencemaran air sumur penduduk di berbagai kota oleh limbah industri juga merupakan masalah yang harus diselesaikan. Karena air tanah banyak disedot oleh industri sampai hotel, tidak jarang sumur warga sekitar kena dampaknya.
4
PENDAHULUAN Di daerah pedesaan pun tak jarang terjadi masalah air pertanian yang makin intensif menggunakan pupuk dan pestisida, bila tidak tercemar di dalam menggunakannya maka akan memberikan residu bahan-bahan kimia berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan warga,ditambah dengan adanya pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah yang tidak dikontrol sebelum dilepas ke lingkungan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisa pada air bersih untuk mengetahui kandungan zat kimianya yang dianggap dapat menyebabkan turunnya kualitas air.
5
LANDASAN TEORI Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi. Bumi dilingkupi air sebanyak 70 %, sedangkan sisanya 30 % berupa daratan. Udara mengandung zat cair atau uap air sebanyak 15 % dari tekanan atmosfer. Hampir semua kegiatan manusia membutuhkan air mulai dari mandi, membersihkan tempat tinggal, makan dan minum sampai kegiatan yang lainnya. Pencemaran air juga dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan udara serta penggunaan lahan tanah dan daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh kebumi bersama air hujan, maka air tersebut sudah tercemar
6
Landasan teori Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa air kedaerah sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Pengelolahan tanah yang kurang baik akan dapat menyebabkan erosi sehingga air permukaan tercemar dengan tanah endapan. Banyak sekali penyebab terjadinya pencemaran air, yang akhirnya bermuara ke lautan yang menyebabkan pencemaran pantai dan air laut sekitarnya.
7
METODOLOGI percobaan Menggunakan : 1. Titrasi Argentometri.
Menggunakan larutan perak nitrat. 2. Penentuan Kapasitas dan Efentifitas Resin. Dibuat larutan standarnya, setelah itu eluen diambil untuk dianalisis dengan titrasi argentometri. 3. Analisis Sampel. Sampel diambil dari tiga sumber mata air.
8
hasil pengamatan Kapasitas dan Efektivitas Resin
Kapasitas dan efektivitas resin terhadap klor dikerjakan dengan melewatkan larutan klor dengan beberapa variasi konsentrasi ke dalam kolom resin yang didiamkan selama waktu jenuhnya. Kapasitas resin penukar anion didefinisikan sebagai banyaknya anion yang dapat diturunkan oleh setiap 1 g resin kering Analisis Sampel Sampel diambil di tiga sumber mata air yang terdapat di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Propinsi Bali menggunakan botol polietilen di tiga titik pengambilan sampel pada masing- masing sumber mata air.
9
Hasil pengamatan Kadar Klor Pada Sampel
Klor pada sumber mata air di Desa Sedang Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung berasal dari limbah-limbah peternakan, pertanian, kotoran manusia khususnya urin, dan industri rumah tangga di sekitar sumber mata air tersebut. Selain itu, klor dapat berasal dari peresapan septic tank yang berdekatan dengan sumber mata air, dimana bahan klor yang dilepaskan oleh tinja dan air kencing melalui proses perombakan menghasilkan klor-organik yang pada akhirnya merembes ke dalam sumber mata air tersebut. Penggunaan pestisida sangat berperan dalam menghasilkan limbah klor karena pestisida yang mengandung klor-organik sangat mudah terlarutkan oleh perairan sehingga potensi sebagai sumber percemar klor . Dimana sumber mata air ini berada di sekitar wilayah pertanian dan peternakan yang produktif.
10
Hasil pengamatan Data Kemampuan Resin Menurunkan Kadar Klor pada Sumber Mata Air di Desa Sedang Sumber Mata Air Kadar Klor (mg/L) (efektifitas) (%) Sebelum lewat resin Setelah lewat resin A 260,33 23,67 90,91 B 295,83 71,00 79,00 C 284,00 53,25 81,25
11
kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian bahwa kandungan klor di ketiga sumber mata air tersebut melebihi batas yang diperbolehkan untuk air minum (batas maksimum yang diperbolehkan adalah 250 mg/L). Setelah dilewatkan pada resin penukar anion yang dikerjakan pada waktu jenuh resin, ternyata kadar klornya mampu diturunkan sampai di bawah batas maksimum yang diperbolehkan.
12
Daftar pustaka Anonim, 2000, Keputusan Gubernur Bali, No. 515 Tahun 2000: Denpasar Bawa Putra, A. A., 2007, Efektivitas dan Kapasitas Resin Penukar Anion Dengan Sistem Batch Dalam Mengikat Nitrat dan Aplikasinya Pada Air Dari Sumber Mata Air Di Desa Sedang, Ecotrophic, 2 (2) : 62-65 Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta Ravindranath, B., 1989, Principles and Practice of Chromatographi, Eliss Horwood Limited: England Utami, Titis A. analisis kadar klorida pada air dan air limbah dengan metode argentometri. USU: 2009
13
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.