Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Disusun Oleh: Aqil Alifian (04) Bachrul Andriansyah Purnama (06)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Disusun Oleh: Aqil Alifian (04) Bachrul Andriansyah Purnama (06)"— Transcript presentasi:

1 TEKNIK PEMELIHARAAN SIRKULASI UDARA RUANG KELAS GEDUNG SEKOLAH C POLINES
Disusun Oleh: Aqil Alifian (04) Bachrul Andriansyah Purnama (06) Muhammad Tariq Milleniary (17)

2 1. ABSTRAK Ventilasi pada bangunan diperlukan untuk mengolah udara secara serempak dengan mengendalikan temperatur, kelembaban, kebersihan, dan distribusinya untuk memperoleh kenyamanan penghuni dalam ruang yang dikondisikan. Kenyamanan termal yang dinilai dengan menggunakan pendekatan psikologis yang mengartikan kenyamanan termal sebagai kondisi pikiran yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan termalnya. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal antara lain kualitas udara dalam bangunan, sick building syndrome. Penelitian ini dilakukan pada uang kelas PPG Gedung C Polines yang merupakan ruang kelas tingkat 1 dan tingkat 2 jurusan Teknik Sipil. Penelitian ini menggunakan cara observasi. Sampelnya terdiri dari dua jenis, yaitu sampel ruang yang diambil dengan teknik purposive sampling, kemudian dari ruang-ruang tersebut dipilih 50% dari penghuninya dengan cara random sampling. Instrumen yang dipakai adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana.

3 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas udara untuk ruang kelas PPG adalah kurang baik, mahasiswa- mahasiswi maupun dosen pengampu merasa terganggu dengan adanya sick building syndrome, dan dosen pengampu juga merasa aktivitas kerja dan jenis pakaian yang digunakan untuk bekerja mengganggu kenyamanan pada proses mengajar diruang kelas PPG. Saran yang diperkirakan dapat meningkatkan kenyamanan termal ruang pada ruang kelas PPG yaitu penataan ulang ruangan untuk membuat sirkulasi udara menjadi lancar, pengupayaan penghijauan pada lingkungan sekitar bangunan, dan pemberian elemen pembayangan untuk ruang yang berpotensi menerima panas berlebih. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan cara menambahkan variabel orientasi bangunan, letak bangunan, tinggi plafon, dan variabel lain yang potensial dalam memberikan pengaruh positif terhadap kenyamanan termal ruang kelas PPG.

4 2. PENDAHULUAN Indonesia merupakan sebuah Negara yang terletak pada daerah beriklim tropis dengan 2 musim yang terjadi di sepanjang tahun.Pada saat musim kemarau suhu udara ruangan sangat tinggi. Kebutuhan akan kenyamanan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan mesin pendingin udara. Saat ini kebutuhan akan Air Conditioner (AC) menjadi sebuah kebutuhan pokok baik bagi bangunan dengan skala penggunaan yang tinggi seperti perkantoran, hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan , apartemen, gedung sekolah maupun bangunan dengan skala kecil seperti rumah tinggal. Kegunaan fungsi pendingin ruangan harus terus diperhatikan untuk menjaga fungsi utama nya, umur keawetan AC serta kesehatan bagi penggunanya.Masalah umum yang mungkin sering dilupakan adalah masalah pemeliharaan komponen AC dan fungsi sirkulasi cadangan seperti jendela.

5 Sirkulasi udara pada ruangan yang ber-AC harus berjalan dengan lancar
Sirkulasi udara pada ruangan yang ber-AC harus berjalan dengan lancar. Salah satu cara yang dibutuhkan agar berjalan dengan lancar yaitu harus terdapat ventilasi yang berupa jendela. Saat ini bangunan dengan skala tinggi yang ber-AC kurang memperhatikan sirkulasi udara.Sehingga udara yang terdapat pada dalam ruangan tidak dapat keluar masuk untuk mendapatkan kualitas udara yang baik dan alami.Sirkulasi udara yang buruk pada ruangan ber-AC dapat mengakibatkan masalah pernapasan pada orang yang berada di dalam ruangan tersebut. Saat ini bangunan gedung tua yang sebelumnya belum ber-AC seiring dengan berkembangnya IPTEK yang semakin pesat, maka gedung tersebut mulai dipasang AC. Namun pada gedung tersebut tetap menggunakan jendela yang terbuka sehingga udara yang dihasilkan dari AC kurang maksimal karena udara tersebut meresap melalui sela-sela jendela dan dari segi ekonomi hal tersebut merupakan pemborosan karena udara dari AC yang meresap keluar mengakibatkan AC terus menerus bekerja secara optimal sehingga bertambahnya beban daripada penggunaan listrik. Selain menggunakan jendela yang terbuka, ventilasi udara juga terbuka tanpa ditutup dengan plastik.Hal tersebut mengakibatkan suhu di dalam ruangan menjadi kurang sejuk dan terasa panas.

6 Pemeliharan komponen air conditioner (AC) kurang terpedulikan karena banyaknya jumlah pemakaian dari pada perawatannyasendiri . Hal ini menyebabkan kurangnya pengawasan yang baik sehingga menjadikan sistem sirkulasi udara yang buruk dandapat menyebabkan terganggunya sistem pernapasan pada manusia. Namun pada bangunan lama seperti gedung Sekolah C Polines yang saat ini telah dipasang AC, bangunan tersebut tidak menutup ataupun mengganti jendela.Jendela pada bangunan tersebut pada umumnya terdapat celah sehingga udara dari AC meresap keluar. Dari penelitian ini dapat diambil bahwa perawatan dan pemeliharaan komponen air conditioner (AC) harus rutin dilakukan sebanding dengan penggunaannya .Perawatan tersebut perlu dilakukan dengan berkala sehingga menjadikan kualitas udara yang baik .Serta pengunaan ventilasi udara sehingga mendapatkan sirkulasi udara yang cukup .

7 Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari makalah Teknik Pemeliharaan Sirkulasi Udara Ruang Kelas Gedung Sekolah C Polines adalah : menganalisis fungsi ventilasi udara dalam ruangan ber-AC menganalisis fungsi utama AC dalam pengunaannya melakukan cara merawat AC menganalisis kelebihan udara yang dihasilkan AC dengan adanya ventilasi pada ruang kelas PPG

8 3. DESKRIPSI 3.1 Ruang Kelas PPG Pada umumnya model atau berbentuk ruang kelas persegi begitu juga dengan ruang kelas PPG pada gedung C Polines. Ruang kelas PPG mempunyai desain lantai yang bertingkat yang memudahkan mahasiswa mudah untuk fokus kedepan tanpa penghalang pandangan, selain desain lantai yang bertingkat ruang kelas yang mempunyai fasilitas kelas seperti meja memanjang dan kursi untuk menunjang kenyamanan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, AC untuk penyejuk dan pendingin ruangan, LCD proyektor untuk menampilkan presentasi materi, ventilasi penerangan dari sinar matahari serta sirkulasin udara, kipas angin sirkulasi untuk pergantian antara udara luar ruangan dengan dalam ruangan agar terjaga kesegaran suhu ruang. Penataan ruang yang baik mengidentifikasi bahwa ruang kelasitu nyaman, faktor penting yang menunjukkan ruang kelas nyaman yaitu kealamian udara atau kualitas udara dalam ruangan tersebut.

9 3.2 Suhu Ruang Suhu ruang kelas PPG terasa panas disebabkan oleh sirkulasi udara yang kurang lancar mengakibatkan tidak terjadi pergantian udara yang lebih segar, sehingga perlu jendela yang bermodel krepyak (louver). Pada saat AC dinyalkan maka jendela di tutup agar udara yang dihasilkan oleh AC akan lebih segar begitu juga sebaliknya jika AC dimatikan maka jendela bisa di buka agar terjadi pertukaran udara dari luar ruang kelas PPG. Atau perlu ditambahkan kipas exaust pada dinding kelas ruang PPG sehingga pada kondisi AC mati dan jendela tertutup bisa nyalakan kipas exaust yang berfungsi untuk pertukaran udara dari udara kotor yang berada di dalam ruang kelas PPG ke udara yang segar dari luar ruang kelas PPG.

10 4. PEMELIHARAAN SIRKULASI UDARA
Pada peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 36 tahun 2008 Ayat 1 tentang pedoman Pemeliharaan dan Perawatan AC dan Pemasangan AC pada Bangunan Gedung, “Pemeliharaan dan perawatan AC adalah kegiatan menjaga keadaan AC dan pengaturan suhu AC beserta efektifitas AC pada suatu ruangan agar selalu laik fungsi.” “Pemeliharaan adalah suatu cara atau teknik yang tepat untuk menjaga kondisi dan komponen AC agar selalu dalam keadaan prima sesuai fungsinya.”(Mulyandari, Saputra, 2011:3) Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud dengan implementasi pemeliharaan dan perawatan AC adalah penerapan segala kegiatan menjaga kelaikan fungsi AC, dan evaluasi terhadap pelaksanaannya.Tentunya dalam makalah ini mengarah pada standar prosedur operasi kegiatan pemeliharaan yang terdapat pada AC yang terdapat pada bangunan gedung Sekolah C Polines.

11 dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana pemasangan,
Lingkup pekerjaan pemeliharan meliputi jenis pembersihan, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan atau penggatian suku cadang pada bagian kerusakan AC, dan kegiatan sejenis lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharan AC. Tujuan pemeliharaan AC beserta komponen di dalamnya sangat penting dan perlu dilakukan setelah AC dipasang dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya. Manfaat pemeliharaan AC antara lain: dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana pemasangan, menjaga kualitas suhu pada ruangan, dan memenuhi kebutuhan suhu yang dibutuhkan pada pasien, membantu merencanakan AC yang efektif pada suatu ruangan berdasarkan jenis lokasi dan gambar kerjanya, menggunakan biaya serendah mungkin dalam melaksanakan kegiatan pemasangan dan pemeliharaan AC secara efektif dan efisien.

12 4.1 Komponen Pemeliharaan Air Conditioner ( AC )
Lingkup pekerjaan pemeliharaan meliputi jenis pembersihan, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan atau penggantian suku cadang pada bagian kerusakan AC, dan kegiatan sejenis lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan AC. Terdapat beberapa komponen AC dalam kegiatan pemeliharaan seperti: childer, air handing unit, cooling tower, pompa sirkulasi. Selanjutnya penilitian akan membahas mengenai kegiatan pemeliharan terhadap komponen AC.

13 Komponen AC split terdiri atas komponen indoor dan outdoor
a). Komponen Indoor terdiri dari : Body Indoor / Chasing Evaporator Kipas FAN Motor FAN PCB/Modul Grille b) Komponen pada outdoor terdiri dari : Body / Chasing Kondensor Kompresor Kapasitor Motor Fan Overload

14 4.2 Ventilasi pada ruangan ber-AC Sistem ventilasi adalah masalah pergerakan udara dimana udara dalam ruangan selalu mengalir sehingga udara yang buruk selalu berganti dengan udara yang bersih. Dengan udara yang selalu bergerak diharapkan kondisi udara di dalam ruangan akan bertambah baik, meliputi kenyamanan dan kualitasnya. Ventilasi yang dimaksud disini adalah proses pemasukan udara (bersih) dan pengeluaran udara yang berkualitas buruk atau kurang baik dari dalam ruangan.

15 Ventilasi dapat berjalan secara alami (natural)
Ventilasi dapat berjalan secara alami (natural).Dengan ventilasi alami, pemasukan dan pengeluaran udara berjalan secara alamiah tanpa mengunakan alat.Sehingga banyak tergantung pada kekuatan angin dan perbedaan tekanan udara serta temperatur di luar dan di dalam ruangan. Angin yang menerpa bangunan akan mengakibatkan tekanan positif (+) pada bidang penerima angin datang, dan mengakibatkan tekanan negatif (-) pada bidang yang berlawanan dan pada bidang samping. Hal ini menyebabkan udara masuk ke dalam bangunan melalui lubang-lubang ventilasi dari berbagai tekanan positif ke arah tekanan negatif.Aliran udara dalam ruang juga dapat terjadi karena perbedaan temperatur udara yang mengakibatkan perbedaan tekanan secara vertikal.Kedua pola ini dapat diatur dalam perancangan ruang-ruang yang harus saling mendukung dan tidak saling berlawanan.Besarnya tekanan angin pada bangunan tergantung pada banyak faktor, yaitu kecepatan angin itu sendiri, ukuran dan bentuk geometri dari bangunan dan sudut datangnya angin.Lubang ventilasi dan penempatannya harus dirancang demikian agar dapat memenuhi kebutuhan pengaturan udara dalam ruang.

16 Apabila penghuni suatu ruangan lebih dari 30% sering mengalami gangguan kesehatan, tanpa diketahui sebab yang jelas dan gangguan tersebut hilang dalam beberapa saat setelah keluar dari ruangan, kejadian demikian disebut Sick Building Syndrome. Keluhan-keluhan kesehatan yang dapat digolongkan sebagai gejala Sick Building Syndrome adalah keluhan di hidung (tersumbat, gatal dan keluar cairan), keluhan di mata (keluar air mata, gatal dan iritasi), keluhan sakit kepala, badan lesu, sukar bernapas, dada sesak, bernapas dengan bersuara dan keluhan seperti demam, sakit otot dan sendi-sendi. Berdasarkan KEMENKES RI (2002), tentang kesehatan lingkungan kerja, setiap ruang yang menerapkan ventilasi harus mempunyai luas ventilasi sebesar 15% dari luas lantainya.

17 Sirkulasi udara pada ruangan kelas PPG belum maksimal
Sirkulasi udara pada ruangan kelas PPG belum maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh model jendela berbentuk krepyak (louver) yang dipasang dalam kelas PPG kurang terbuka serta dengan penggunaan AC secara terus-menerus sehingga membuat kualitas udara dalam ruangan kelas kurang alami. Sirkulasi udara yang kurang baik lambat laun akan menyebabkan mahasiswa, mahasiswi maupun dosen pengampu yang berada di dalam mengalami masalah pada pernapasan. Sirkulasi udara pada kelas PPG yang kurang baik dapat sedikit teratasi karena adanya exhaust yang memiliki fungsi mengeluarkan udara dalam ruangan sehingga udara dalam ruangan dapt keluar dan diganti oleh udara dari luar ruangan yang lebih alami. Tetapi adanya exhaust kurang membantu proses sirkulasi udara karena jendela pada kelas PPG kurang tepat.

18 Model jendela yang berbentuk kepyak (louver) tidak mendukung sirkulasi udara, Seharusnya model jedela untuk ruangan ber-AC adalah jendela kaca yang dapat dibuka tutup dan memiliki jumlah tinggi yaitu ¾ dari tinggi dinding dan lebarnya ¾ dari lebar dinding dan jumlah jendela kira-kira 6 jendela. Keuntungan menggunakan jendela tersebut, udara yang dihasilkan oleh AC tidak akan keluar sehingga, udara yang dihasilkan akan lebih alami dan terasa sejuk. Selain itu, jika terjadi pemadaman listrik yang mengakibatkan AC mati, jendela model tersebut dapat dibuka sehingga sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik dan udara tidak akan terasa panas. Keuntungan lainnya yaitu biaya produksi jendela model ini lebih murah karena hanya bermodalkan kayu dan kaca.Hal tersebut berbeda dengan jendela model krepyak (louver) yang terdiri dari beberapa kaca berukuran kecil dan besi sebagai tempat dudukan kaca. “Dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah penerapan dari kurikulum yang telah didesai atau dirancang untuk kemudian bisa digunakan secara penuh.” (Tria, Demi,2016:7)

19 5. PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan pengamatan empirik dan hasil analisis statistik yang dilakukan pada ruangan ber-AC (ruang kelas PPG di gedung sekolah C Polines) dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara AC dengan ventilasi jendela dengan kemungkinan udara yang dihasilkan di dalam ruangan kurang segar karena bercampur dengan udara yang datang dari ventilasi jendela yang terbuka dan kemungkinan besar udara yang masuk adalah udara yang kotor. Oleh karena itu, perlu adanya kain untuk menutup ventilasi dan jendela harus dikunci pada saat AC digunakan pada ruangan sehingga udara yang dihasilkan pada ruangan kelas PPG terasa sejuk.

20 5.2 Saran 1. Untuk mendapatkan kualitas udara yang baik dan nyaman, pengaturan tata letak (block plan) bangunan perlu mempertimbangkan arah angin segar dengan kandungan polutan udara yang minim. 2. Dalam membangun gedung perlu memperhatikan penggunaaan finishing material (terutama interior) yang mudah dibersihkan dari debu dan polutan. 3. Mengatur letak lubang ventilasi yang tepat termasuk pintu dan jendela atau lainnya, yaitu dari arah datangnya angin yang segar sehingga dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. 4. Diusahakan agar tiap titik (sudut) di dalam ruangan selalu ada pergerakan atau sirkulasi udara, kalau perlu dengan alat bantu seperti fan, air conditioning, ventilasi dan lain-lain. 5. Memasukkan sinar matahari pagi ke dalam ruangan satu atau dua jam secara periodik, karena sinar ultra violet di kenal sebagai antiseptik, dapat membunuh mikroorganisme. 6. Membersihkan secara periodik filter pada sistem HV AC untuk mencegah masuknya dan bersarangnya mikroorganisme dan polutan yang lain di dalam ruangan.

21 Dokumentasi Jendela Ruang Kelas Kipas Sirkulasi Udara
Jendela Ruang Kelas Air Conditioner (AC)


Download ppt "Disusun Oleh: Aqil Alifian (04) Bachrul Andriansyah Purnama (06)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google