Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – TM KE-12
Oleh SUPOMO, S.IP., M.Sc
2
PENGERTIAN DAN SEJARAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA (SIFAT TANNAS)
Ketahanan nasional merupakan istilah khas Indonesia yang muncul pada tahun 1960-an. Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa disebut sebagai national resillience. Dalam terminologi Barat, terminologi yang kurang lebih semakna dengan ketahanan nasional, dikenal dengan istilah national power (kekuatan nasional). Teori national power telah banyak dikembangkan oleh para ilmuwan dari berbagai negara. Hans J Morgenthau dalam bukunya Politics Among Nation ia menjelaskan tentang apa yang disebutnya sebagai “The elements of National Powers” yang berarti beberapa unsur yang harus dipenuhi suatu negara agar memiliki kekuatan nasional. Secara konsepsional, penerapan teori tersebut di setiap negara berbeda, karena terkait dengan dinamika lingkungan strategis, kondisi sosio kultural dan aspek lainnya, sehingga pendekatan yang digunakan setiap negara juga berbeda.
3
PENGERTIAN DAN SEJARAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA (SIFAT TANNAS)
Secara konsepsional, penerapan teori tersebut di setiap negara berbeda, karena terkait dengan dinamika lingkungan strategis, kondisi sosio kultural dan aspek lainnya, sehingga pendekatan yang digunakan setiap negara juga berbeda. Demikian pula halnya dengan konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yang unsur-unsurnya mencakup Asta Gatra dan pendekatannya menggunakan Pendekatan Asta Gatra. Dari sini terlihat jelas bahwa konsep Ketahanan Nasional (National Resillience) dapat dibedakan dengan konsepsi Kekuatan Nasional (National Power). Secara etimologis, istilah ketahanan berasal dari kata dasar “tahan”yang berarti tahan penderitaan, tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah. Ketahanan memiliki makna mampu, tahan dan kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan hidupnya.
4
PENGERTIAN DAN SEJARAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA (SIFAT TANNAS)
Sebagai konsepsi yang khas Indonesia, gagasan tentang ketahanan nasional muncul di awal tahun 1960-an sehubungan dengan adanya ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia, yakni meluasnya pengaruh komunisme dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh mereka terus menjalar sampai ke kawasan Indo Cina, sehingga satu persatu Negara di kawasan Indo Cina, seperti Laos, Vietnam dan Kamboja menjadi Negara komunis. Infiltrasi komunis tersebut bahkan mulai masuk ke Thailand, Malasyia dan Singapura. Apakah efek domino itu akan terus ke Indonesia ? Di tahun 1965 komunis Indonesia bahkan berhasil mengadakan pemberontakan (Gerakan 30 September 1965) yang akhirnya dapat diatasi. Menyadari akan hal tersebut, maka gagasan tentang masalah kekuatan dan unsur-unsur apa saja yang ada dalam diri bangsa Indonesia serta apa yang seharusnya dimiliki agar kelangsungan hidup bangsa Indonesia terjamin di masa-masa mendatang terus menguat.
5
PENGERTIAN DAN SEJARAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA (SIFAT TANNAS)
Tahun 1969 lahir istilah Ketahanan Nasional, yang dirumuskan sebagai : “Keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia”. Kesadaran akan spektrum ini pada tahun 1972 diperluas menjadi hakekat ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG). Saat itu konsepsi Ketahanan Nasional diperbaharui dan diartikan sebagai : “Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yangmenganadung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional
6
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL (PANCA GATRA)
Dari sini kita mengenal tiga konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yakni konsepsi tahun 1968, tahun 1969 dan tahun 1972. Menurut konsepsi tahun 1968 dan 1969 ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan, sedang pada konsepsi 1972 ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan. Jika pada dua konsepsi sebelumnya dikenal istilah IPOLEKSOM (Panca Gatra), dalam konsepsi tahun 1972 diperluas dan disempurnakan berdasar asas Asta Gatra (Haryomataraman dalam Panitia Lemhanas, 1980: 95-96). Pada tahun-tahun selanjutnya konsepsi ketahanan nasional dimasukkan ke dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN), yakni mulai GBHN 1973 sampai dengan GBHN 1998
7
PENGERTIAN DAN SEJARAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA (SIFAT TANNAS)
Pertama, sifat manunggal ( Integratif) adalah kemanunggalan antara potensi Trigatra dengan potensi Pancagatra, bukan mencampur adukkan seluruh aspek namun dilaksanakan secara serasi dan selaras Kedua, sifat mawas kedalam adalah Tannas diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri karena bertujuan mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya sendiri, bukan nasionalisme sempit, tetap memelihara hub internasional, kokoh rasa nasionalismenya dan tdk goyah oleh kasus SARA Ketiga, Kewibawaan adalah Tannas sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut mewujudkan kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh pihak lain dan mempunyai daya pencegah (deterent). Makin tinggi tingkat kewibawaan, makin besar daya pencegahnya Keempat, Berubah menurut waktu adalah Tannas suatu bangsa tidaklah tetap adanya. Ia dapat meningkat atau menurun dan bergantung pada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri
8
PENGERTIAN DAN SEJARAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA (SIFAT TANNAS)
Kelima, Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan, Kalau konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan bertumou pada kekuatan fisik, maka Tannas tidak mengutamakan kekuatan fisik saja, tetapi memanfaatkan daya dan kekuatan lain, seperti kekuatan moral suatu bangsa, mementingkan dialog Keenam, Percaya pada diri sendiri adalah Tannas dikembangkan dan ditingkatkan berdasar sikap mental percaya pada diri sendiri Sifat tsb menunjukkan Tannas sangat komit terhadap pengendalian konflik/ATHG, lebih mengadalkan kekuatan moral dari fisik dan mekanisme dialog dalam memecahkan persoalan bangsa Mendorong konsultasi dan menghargai kemanusiaan dan senantiasa menghindarkan diri dari konflik
9
PENGERTIAN DAN SEJARAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA (SIFAT TANNAS)
Sifat Tannas senantiasa diarahkan dalam menjaga identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dalam mengejar cita-cita nasionalnya Itulah sebabnya, pendekatan keamanan dalam Tannas tdk menyukai adanya adu kekuatan atau pendekatan KAM tdk harus diartikan sebagai penggunaan kekuatan untuk selesaikan konflik Sebagai konsepsi bangsa, Tannas bukan pemikiran otoriter, tetapi menekankan pada pertimbanagn demokratis yang mengandalkan kekuatan moral sebagai potensi yang luhur bangsa Pendekatan keamaman dewasa ini mendapatkan kritikan, padahal aspek keamanan bukan melulu muncul militerisme Konsepsi keaman lebih erat hubungannya dengan kebutuhan dasar manusia (basic need), karenanya aktifitas keamanan lebih bersandar pada panggilan jiwa dan upaya pemenuhan atau layanan rasa aman
11
***Selamat Belajar***
TUGAS MANDIRI - 12 Sebutkan dan jelaskan sifat manunggal (integratif) dalam ketahanan nasional ? berikan contoh Sebutkan dan jelaskan sifat berubah menurut waktu dalam ketahanan nasional ? berikan contoh Sebutkan dan jelaskan sifat tidak membenarkan adu kekuatan dan kekuaasaan dalam ketahanan nasional ? berikan contoh ***Selamat Belajar***
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.