Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK"— Transcript presentasi:

1 PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Oleh: Kelopok lll Gugun Gumawan Muhammad Trian Trie Rizky Kelas: KAT R44/13 POLITEKNIK PIKSI GANESHA KOTA BANDUNG 2014

2 1.2     MANFAAT PENGUKURAN KINERJA
Berikut ini adalah manfaat dari pengukuran kinerja: Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan. Untuk memonitor dan mengawasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan kolektif untuk memperbaiki kinerja. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward and punishment). Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. Membantu memahami kegiatan instansi pemerintah. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA
Tujuan sistem pengukuran kinerja antara lain: Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down and bottom up). Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang sehingga dapat ditelusur berkembangan pencapaian strateginya. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta motivasi untuk mencapai good congruence. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang rasional.

4 BAB II MATERI A. PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJA Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Menurut Mardiasmo (2002), sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi.

5 B.    INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA
Informasi Finansial Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual dengan anggaran yang dianggarkan. Informasi Nonfinansial Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif dan banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja organisasi berdasarkan aspek finansial dan juga aspek nonfinasial. Balanced Scorecard dinilai cocok untuk organisasi sektor publik karena Balanced Scorecard tidak hanya menekankan pada aspek kuantitatif-finansial, tetapi juga aspek kualitatif dan nonfinansial. Hal tersebut sejalan dengan sektor publik yang menempatkan laba bukan hanya sebagai ukuran kinerja utama, namun pelayanan yang cenderung bersifat kualitatif dan nonkeuangan (Mahmudi, 2007).

6 C. INDIKATOR KINERJA DAN PENGUKURAN VALUE FOR MONEY
Menurut Mahmdi (2005:97) dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik menyatakan karakteristik indikator kinerja sebagai berikut : a.    Sederhana dan mudah dipahami, b.   Dapat diukur, c.    Dapat dikualifikasikan, misalnya dalam bentuk rasio persentase dan angka, d.   Diakitkan dengan standar atau target kinerja, e.    Berfokus pada costumer service, kualitas dan efisiensi, f.    Dikaji secara teratur.

7 Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Value for money merupakan inti dari pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Permasalahan yang sering dihadapi oleh pemerintah dalam melakukan pengukuran kinerja adalah sulitnya mengukur output karena output yang dihasilkan tidak selalu berupa output berwujud tetapi lebih banyak berupa intangible output. Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah maka perlu diketahui indikator-indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja. Mekanisme yang diperlukan untuk menentukan indikator kinerja, antara lain : 1)   Sistem perencanaan dan pengendalian Meliputi proses, prosedur, dan struktur yang memberi jaminan bahwa tujuan organisasi telah dijelaskan dan dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi dengan menggunakan rantai komando yang jelas yang didasarkan pada spesifikasi tugas pokok dan fungsi, kewenangan serta tanggungjawab. 2)   Spesifikasi dan standarisasi Kinerja suatu kegiatan, program, dan organisasi diukur dengan menggunakan spesifikasi teknis secara detail untuk memberikan jaminan bahwa spesifikasi teknis tersebut dijadikan sebagai standar penilaian. 3)   Kompetensi teknis dan profesionalisme Untuk memberikan jaminan terpenuhinya spesifikasi teknis dan standarisasi yang ditetapkan maka diperlukan personel yang memiliki kompetensi teknis dan professional dalam bekerja. 4)   Mekanisme ekonomi dan mekanisme pasar Mekanisme ekonomi terkait dengan pemberian penghargaan dan hukuman (reward and punishment) yang bersifat finansial, sedangkan mekanisme pasar terkait dengan penggunaan sumber daya yang menjamin terpenuhinya value for money. Ukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (alat pembinaan). 5)   Mekanisme sumber daya manusia Pemerintah perlu menggunakan beberapa mekanisme untuk memotivasi stafnya untuk memperbaiki kinerja personal dan organisasi.

8 D.     LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN VALUE FOR MONEY
Ø  Pengukuran Ekonomi Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan dan merupakan ukuran relatif. Ø  Pengukuran Efisiensi Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara output dengan input. Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolute tetapi dalam bentuk relative, karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan, maka perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara: -          Meningkatkan output pada tingkat input yang sama -          Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input. -          Menurunkan input pada tingkatan output yang sama. -          Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output. Ø  Pengukuran Efektifitas Efektifitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Ø  Pengukuran Outcome Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan (Smith, 1996)

9 Ø  Estimasi Indikator Kinerja
Estimasi dapat dilakukan dengan menggunakan : a.    Kinerja tahun lalu Digunakan sebagai dasar untuk mengestimasi indikator kinerja. Karena merupakan perbandingan bagi unit untuk melihat seberapa besar kinerja yang telah dilakukan. Disamping itu terdapat time lag antara aktivitas yang telah dilakukan dengan dampak yang timbul dari aktivitas tersebut. Dampak yang timbul pada tahun sekarang dapat dirasakan pada tahun yang akan datang. b.    Expert Judgement Digunakan karena kinerja tahun lalu yang sangat berpengaruh terhadap kinerja berikutnya. Teknik ini menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam mengestimasi indikator kinerja. Expert judgrment digunakan untuk melakukan estimasi kinerja. Selain itu dari segi biaya juga tidak terlalu mahal. Tetapi mempunyai kelemahan yaitu sangat tergantung pada pandangan subyektif para pengambil keputusan. Dampak dari pencapaian kinerja tidak secara otomatis dapat dikatakan bahwa unit tersebut mengalami peningkatan kinerja. c.    Trend Digunakan dalam mengestimasi indikator kinerja karena adanya pengaruh waktu dalam pencapaian kinerja unit kerja.

10 BAB III KESIMPULAN Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi. Informasi yang digunakan untuk pengukuran kerja adalah: Informasi Finansial Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual dengan anggaran yang dianggarkan. Informasi Nonfinansial Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif dan banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja organisasi berdasarkan aspek finansial dan juga aspek nonfinasial. Menurut Mahmdi (2005:97) dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik menyatakan karakteristik indikator kinerja sebagai berikut : a.    Sederhana dan mudah dipahami, b.   Dapat diukur, c.    Dapat dikualifikasikan, misalnya dalam bentuk rasio persentase dan angka, d.   Diakitkan dengan standar atau target kinerja, e.    Berfokus pada costumer service, kualitas dan efisiensi, f.    Dikaji secara teratur

11 Langkah-langkah Pengukuran Kinerja Vaue For Money, adalah
Pengukuran Ekonomi, Pengukuran Efisiensi, Pengukuran Efektifitas, Pengukuran Outcome, Estimasi Indikator Kinerja.

12 Terimakasih


Download ppt "PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google