Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ETIKA & KOMUNIKASI BISNIS
WELCOME FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA ETIKA & KOMUNIKASI BISNIS Dosen : SYAMSUL HIDAYAT, SE, MM
2
Tata Tertib Perkuliahan
Jumlah kehadiran mahasiswa minimal 75% tidak hadir lebih dari 3 kali nilai D Berpakaian rapi, bersepatu dan bersikap sopan. Bila dosen dan mahasiswa terlambat lebih dari 30 menit, maka ybs. tidak boleh masuk kelas. Pada waktu kuliah & presentasi makalah/tugas, mahasiswa diharapkan mengemukakan pikiran/pendapatnya aktivitas di kelas menjadi salah satu komponen penilaian. Jika mahasiswa tidak dapat mengikuti UTS diberi kesempatan mengikuti ujian susulan asal memberi tahu dosen ybs, dan membawa surat keterangan yang menyatakan ybs. tidak bisa mengikuti UTS dengan alasan yang bisa diterima.
3
OUTLINE ETIKA DAN KOMUNIKASI BISNIS
mengenai hakekat etika dan bisnis, prinsip-prinsip etis dalam bisnis, bisnis dan lingkungannya, etika dalam menjalankan fungsi perusahaan, hubungan etika dan budaya, prespektif etika bisnis, konsep dasar komunikasi, komunikasi dalam Bisnis, ragam dan jenis komunikasi, dan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bisnis.
4
Materi/Bahan Bacaan Keraf, A.,Sonny ,(1998). Etika Bisnis dan Relevansinya. Yogyakarta, Penerbit Kanisius Bartens, K. (2000). Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta, Penerbit Kanisius. Velasques, G., Manuel (2002), Business Ethics: Consepts and Cases, Prentice Hall Ketut Rinjin, (2004). Etika Bisnis dan Implementasinya, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Dr, Erni R Ernawan, SE.,MM (2007). Businnes Ethics, Alfabeta Bandung, Edisi ke satu Bambang Radito dan Melia Famiola ; 2007; Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Rekayasa Sains Bandung, Edisi Pertama. Djoko Purwanto, 2003, Komunikasi Bisnis, Penerbit Erlangga , Jakarta Herimanto, Bambang ; Indrojono, 2005, Komunikasi Bisnis, Penerbit Amara Books, Yogyakarta Curtis, Dan B; Floyd, James J; Winsor, Jerry L,1999, Komunikasi Bisnis dan Profesional, Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung Guffey,Mary Ellen; Rhodes, Kathleen; Rogin, Patricia,2006, Komunikasi Bisnis : Proses dan produk buku 1 dan 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Bahan bahan lain berupa artikel atau contoh kasus yang berasal dari media cetak maupun internet.
5
Komposisi Penilaian Ujian Tengah Semester (UTS) = 30%
Ujian Akhir Semester (UAS) = 30% Presentasi kelompok Tugas Individu = 30% Review Jurnal Absensi = 10%
6
Ketentuan Penilaian Individual, Tugas Individual & Kelompok
Tugas & penilaian individual: Mengikuti materi perkuliahan, dan membuat catatan-catatan untuk didiskusikan di kelas/pada saat perkuliahan, setiap kuliah tatap muka; Mengikuti UTS dan UAS; Mengerjakan Tugas Individu Tugas presentasi kelompok 3 – 4 orang: Membuat makalah berdasarkan topik bahasan yang telah ditentukan Mempresentasikan isi dari makalah yang ditulis
7
Hakikat Etika Bisnis KESADARAN MORAL Hakikat Kebenaran
Hakikat Eksistensi Hakikat Manusia Hakikat Brain Hakikat Intelligence Hakikat Pikiran Hakikat Kesadaran KESADARAN MORAL
8
Hakikat Etika Bisnis KESADARAN MORAL Hakikat Filsafat Hakikat Agama
Hakikat Nilai Tujuan dan Makna Kehidupan Spiritualitas dan Etika Hakikat Hukum KESADARAN MORAL
9
Tingkat Keberadaan Alam dan Alam Kehidupan Manusia
Tampak (Fisika Newton) Benda Nasib Karakter Kebiasaan Tindakan Pikiran Perasaan Molekul Atom Partikel Kuanta Alam Energi Tidak Tampak (Fisika Kuantum)
10
Golongan Manusia Berdasarkan Tingkat Kesadaran
Atribut/Ciri-ciri Kesadaran Hewani Kesadaran Manusia Kesadaran Tuhan Tujuan Hidup Kenikmatan duniawi; kekayaan, kekuasaan (jabatan), dan kenikmatan fisik sebagai tujuan hidup Keseimbangan antara kenikmatan duniawi dan rohani Kenikmatan rohani; kekayaan hanya alat untuk menyempurnakan tingkat kesadaran rohani Tingkat Ego Tinggi Sedang Rendah/Tidak ada ego Karakter Buruk sangka/selalu Berpikir negatif Tinggi hati/sombong Kikir Munafik Pemarah Bekerja dengan pamrih Tidak percaya/ tidak ingat kepada tuhan Bergerak di sekitar dua sifat ekstrim, tergantung tingkat kesadarannya Selalu berbaik sangka/ berpikir positif Rendah hati Dermawann Jujur Penyabar Bekerja secara tulus dan tanpa pamrih Selalu pasrah/ meyerahkan diri kepada Tuhan
13
ETIKA MORAL Berasal dari ethos (yunani) Tempat tinggal padang rumput
Kebiasaan Adat Watak Perasaan Sikap Cara Berfikir Adat istiadat Kelakuan Tabiat Akhlak Cara Hidup MORAL
14
Pengertian Bisnis. Ambil KESIMPULAN
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yg saling menguntungkan atau memberi manfaat Perusahaan Bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dlm pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan Konsep bisnis, memproduksi barang dan atau jasa dgn mempekerjakan tenaga kerja, menciptakan inovasi, memanfaatkan peluang dan iklim bisnis yg sehat serta berkontribusi langsung pada mutu kehidupan Ambil KESIMPULAN
15
Beberapa Perilaku Etis Dalam Bisnis
Etika bisnis memberikan pedoman bagaimana cara seseorang seharusnya bertindak dalam struktur bisnis tertentu, serta bagaimana bisnis itu memajukan moralitas dan menghadiri tindakan amoral (simorangkir, 1986). Tidak memanfaatkan atau mengambil kekayaan perusahaan untuk kepentingan pribadi Tidak membenarkan adanya hubungan love affair atau perselingkuhan dengan sejawat, atasan, atau bawahan Perusahaan baik operasi maupun alat-alatnya tidak membahayakan nyawa pegawai atau masyarakat Jangan memotong hak karyawan Melakukan pemasanga iklan yang benar Benar-benar memenuhi jaminan yang disampaikan/dijanjikan Mematuhi kontrak atau akad Jangan menjual barang yang rusak Tidak melakukan kebohongan atas produk, jasa dan kualitasnya
16
Studi Kasus Awalnya Hery Syaefudin (38 tahun), penasaran melihat situ (danau) di seputar Depok, Jawa Barat yang dibiarkan menganggur dan ditumbuhi semak belukar. Ia berpikir, mengapa tidak dimanfaatkan menjadi kawasan argowisata berbasis tanaman hias saja? Hery memulainya dari situ Pengasingan di Kecamatan Sawangan. Dia melihat situ tersebut nyaris lenyap, bahkan nyaris di uruk menjadi perumahan oleh suatu perusahaan pengembang. Perusahan lingkungan dapat dihindari ketika pada tahun 2003 wali kota depok saat itu, Badrul Kamal meminta Dinas Pertamanan mengeruk situ/danau seluas 6,5 ha itu sehingga situ Pengasingan tersebut kembali berfungsi (sebagai resapan air dan pengendali banjir). tahun 2005, Hery membeli tanah seluas 3000 m2 di sekitar situ tersebut dan mengubah serta menata situ Pengasingan menjadi tempat yang sedap di pandang. Di situ ada kolam ikan, penuh tanaman hias, dan rerumputan hijau. Hery kemudian mengajak warga setempat untuk mengembangkan tanaman hias, memelihara ikan, dan mengelola situ tersebut menjadi daerah wisata sekaligus daerah produktif. Sekarang ada sekitar 500 warga menjadi petani tanaman hias dan sekitar pedagang yang memiliki kios di sepanjang jalan Bojongsari-Ciputat. Kini, Hery merasa bangga karena cita-citanya memberdayakan masyarakat Sawangan ada hasilnya. Penghasilan seorang petani tanaman hias di Sawangan sekarang 3 juta hingga 15 juta per bulan. Pertanyaan: Bagaimana Anda menilai seorang Hery dalam mengelola bisnis tanaman hias dan wisata situ di atas bila dilihat dari tingkat kesadaran sebagai manusia, makna serta tujuan hidup
17
HUBUNGAN BISNIS DAN MORAL
Hubungan bisnis dan moral adalah suatu kenyataan yang dialami setiap hari, meskipun tidak secara eksplisit. Pendapat: bisnis itu tidak ada hubungannya dengan moral adalah suatu “mitos” Orang bisnis yang tidak bermoral itu memang ada, tetapi orang jahat kita temui di mana-mana, bukan hanya di sektor bisnis Seseorang tidak bermoral karena dia orang bisnis, itu keliru sekali Bisnis sangat erat hubungannya dengan moral, tidak dapat dipisahkan
18
Lima aspek landasan moral bisnis
Bisnis dan Latar Belakang Moral Bisnis Demi Bisnis Hubungan Bisnis dan Hukum Nilai-nilai Bisnis Masalah Pemilikan
19
Bisnis dan Latar Belakang Moral
Bisnis adalah bagian yang penting dari masyarakat Bisnis adalah kegiatan manusia dan karena itu harus dapat dinilai dari suatu moral Moral terdiri dari seperangkat peraturan yang memonitor perilaku manusia serta menetapkan sesuatu perbuatan mana yang buruk atau yang baik atau bermoral. Orang memang mudah bertindak tidak bermoral di bidang bisnis, sebagaimana banyak persitiwa kejadian saat ini Mengapa berbohong, mencuri, menipu dalam kehidupan sehari-hari dianggap salah, tapi jika tindakan ini dilakukan di dalam bisnis itu dianggap lumrah dan wajar? Maka jika bisnis dan moral tidak berhubungan satu sama lain, akibatnya terjadilan kemunafikan.
20
Bisnis Demi Bisnis Sasaran bisnis adalah bisnis
Di Jepang, perusahaan-perusahaan besar tidak hanya menghasilkan barang, melainkan juga memperhatikan karywan dan menjamin karyawannya mempunyai pekerjaan seumur hidup Di Amerika Serikat, di mana kebebasan persaingan diutamakan Di Rusia, perusahaan-perusahaan di dominasi oleh pemerintah. Pemilikan pabrik pribadi dilarang Asal mulanya bisnis adalah bersahaja. Orang menginginkan tersedianya barang-barang sebanyak mungkin. Tantangan ini menarik bagi pengusaha-pengusaha. Lalu lahirlah peraturan-peraturan antara lain melarang anak-anak bekerja di bawah umur, pembatasan monopoli dan pemeliharaan lingkungan. Mencerminkan itikad serta sikap moral masyarakat.
22
Bisnis dan Hukum Bisnis adalah kegiatan masyrakat. Mandat dan batas-batasnya ditentukan oleh masyarakat. Batas-batas ini acapkali bersifat moral, namun sering juga tercantum selaku undang-undang. Etika kerja yang dijalankan oleh pengusaha-pengusaha Tionghoa berpengaruh sekali atas wawasan berbagai suku di Indonesia. Sifat businesslike di pengaruhi oleh pengusaha-pengusaha barat Peralihan bisnis perorangan kepada bisnis yang dikelola profesional. Perusahaan bukan lagi pemilik pribadi melainkan sebagai milik para pemegang saham Karyawan bukan bekerja menurut kehendak moralnya sendiri, melainkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan Banyak peraturan hukum melarang praktek-praktek yang tak bermoral, misalnya: membunuh, mencuri, mengungkapkan sumpah palsu.
24
Mandat sosial untuk bisnis tidak hanya diberi dalam hukum
Nilai-nilai Bisnis Mandat sosial untuk bisnis tidak hanya diberi dalam hukum Penyakit Sistem Ekonomi: tidak kenal nilai-nilai kecuali nilai uang. Orang di dalamnya hanya untuk mencari keuntungan semata-mata. Sumber-sumber alam sangat terbatas dan betapa industrialisasi harus dibayar mahal. Menimbulkan rentetan perubahan lain kaadangkala amat merugikan. Keputusan pemerintah/peraturan dan kebijakan membuat gerak-gerik pengusaha lamban. Perusahaan harus memperhatikan dampak tindakan atau lingkungan masyarakat sekitar dan kepentingan umuma
26
Pemilikan pribadi adalah batu penjuru kapitalisme atau sistem perusahaan bebas (free entreprise system) Pemilikan kolektif adalah batu penjuru sistem ekonomi sosialis Jika seseorang memiliki suatu barang maka ia berhak menggunakan, menghancurkan, menjual atau melindunginya dari pengambilan atau penggunaan oleh orang lain Namun hak dapat bersifat moral maupun legal. Masalah pemilikan dengan demikian dapat diuraikan, baik dalam rumusan moral maupun dalam rumusan legal Siapakah pemilik sumber alam? Masalah Pemilikan
27
Moralitas dan Etika Dalam konsep moralitas, seseorang dalam menjalankan pekerjaan sangat memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dan menghindari setiap perbuatan yang tidak boleh dilakukan karena melanggar prinsip moralitas pada dirinya sendiri. Prinsip moralitas yang dimiliki oleh seseorang akan terus diterapkan sejauh yang bersangkutan mampu untuk mempertahankan prinsi pmoralitas tersebut. Ketika ada peluang melakukan kejahatan, dan kejahatan tersebut sulit diketahui orang lain, moral bertindak sebagai pengontrol atau tameng yang membuat seseorang berpikir duakali atau lebih untuk melakukannya. Kepemilikan moral adalah modal bagi seseorang dalam mengarungi kehidupan
28
Pelanggaran etika sering terjadi di saat moral tidak lagi berfungsi secara utuh. Dan merosotnya moral terjadi di saat kebanggaan pada prinsip-prinsip moralitas terabaikan dan diabaikan. Mereka yang bangga pada moral telah melahirkan keputusan- keputusan yang berpandangan pada moral. Etika berlangsung berdasarkan kontrol moral. Untuk menegakkan dan menyuarakan moralitas setiap orang harus kembali dan masuk ke dalam dirinya sendiri secara totalitas serta melakukan penggalian dengan dalam untuk kemudian menyuarakannya pada tindakan yang beretika.
29
Bisnisyang baik mengedepankan etika dan menjunjung nilai moral
Bisnisyang baik mengedepankan etika dan menjunjung nilai moral. Bisnis adalah agent of development Membangun bisnis didasarkan pada rasa moralitas ingin memiliki hidup yang lebihlayak, serta mampu memperkerjakan orang lain dan memberi gaji yang layak Bisnis harus mengubah perspektifnya, tidak hanya fokus menciptakan profit, melainkan secara sosial turut bertanggungjawab atas fakta sosial adanya kemiskinan, keterbelakangan dan ketimpangan di sekitarnya. Perusahaan harus bertanggungjawab terhadap lingkungan sekitar, dengan memberikan sesuatu kembali kepada masyarakat. > CSR –(Tanggung jawab sosial perusahaan)
30
Manajemen perusahaan bertugas untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Tetapi manajemen dalam menjalankan perusahaan harus mengacu pada moralitas. Jangan sampai praktik perusahaan merugikan lingkungan sekitar, misalnya dengan limbah Profesionalitas harus diiringi moralitas. Jika tidak bisa saja seorang yang ahli pada suatu bidang menggunakan kehliannya untuk merusak.
31
Karakter seseorang dalam berbisnis bisa dibagi menjadi dua tipe:
1. Karakter positif: Menghindari berbuat curang dan mengedepan kan nilai-nilai moral yang tinggi dalam berbisnis 2.Karakter negative: Melakukan bisnis yang curang dan secara terus menerus Karakter positif bisa dibangun dan dibentuk Karakteristik: sesuatu yang tumbuh sejalan dengan waktu dan telah menempa serta membentuk sikap seseorang yang selanjutnya itu memberi pengaruh pada setiap keputusan yang dibuat oleh orang tersebut.
32
Stephen Covey: “ untuk membangun manusia berkarakter, diperlukan pengembangan kompetensi secara utuh dan seimbang terhadap empatkemampuan manusia, yaitu: 1.Tubuh (Physical Quotient/PQ) 2.Intelektual (Intelligent Quotient/IQ) 3.Hati (Emotional Quotient/EQ) 4.Jiwa/roh (Spiritual Quotient/SQ) Pemimpin bisnis banyak melakukan pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemimpin bisnis agar dapat menghasilkan keputusan bisnis yang baik harus memiliki kemampuan yang seimbang dari PQ, IQ, EQ, SQ.
33
Kasus 1 Bapak Andra adalah karyawan sebuah perusahaan otomotif PT Motor Dunia Abadi yang memulai karir dari bawah, selanjutnya menjadi manajer dan akhirnya menjadi salah satu direksi tepatnya direksi marketing. Masa kerja bapak Andra sudah 20 tahun. Selama ini setiap gaji dan bonus yang diterima selalu ditabung dan hanya 40% dari gaji dipakai untuk membiayai kehidupannya. Setelah bekerja selama 20 tahun, kemudian bapak Andra berencana untuk membuka perusahaan otomotif yang sejenis dengan perusahaan ia bekerja sebelumnya dengan nama PT Raja Motor Pasifik. Ini dilakukan karena pengalaman dan keilmuan yang dimiliki dalam bidang otomotif dianggap sudah mencukupi, termasuk jaringan mitra bisnis. Bapak Andrapun keluar dari PT Motor Dunia Abadi bukan karena konflik namun keinginan untuk memiliki perusahaan pribadi atau mengubah posisi dari manajemen menjadi pemilik perusahaan. Dalam menjalankan usaha barunya tersebut Bapak Andra menargetkan untuk memperoleh keuntungan setahunnya sebesar 20%, dan dalam lima tahun kedepan ia sudah memiliki kantor cabang pemasaran di berbagai kota besar di Indonesia. Banyak mitra bisnis dari perusahaan sebelumnya yang telah menjadi rekanan bisnis dari perusahaannya sekarang. Juga banyak konsumen yang dulu membeli produk PT Motor Dunia Abadi sudah beralih menjadi konsumen PT Raja Motor Pasifik. Dan memang selama ini bapak Andra berusaha merebut pasar bisnis PT Motor Dunia Abadi secara maksimal. Berdasarkan kasus diatas apakah bisa dianggap etis tindakan bapak Arya dengan mendirikan perusahaan sejenis dengan perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya yang telah membesarkannya. Juga kebijakannya mendorong agar seluruh mitra bisnis dan konsumen dari PT Motor Dunia Abadi beralih ke PT Raja Motor Pasifik. Jelaskan!
34
Kasus 2 Bapak Teteng adalah seorang penjual makanan yang telah menekuni usahanya selama 8 tahun dan beliau berjualan di kawasan Jakarta Selatan. Pada tahun ini Bapak Teteng berkeinginan untuk meraih keuntungan yang tinggi dari dagangan kuenya karena ia berkeinginan untuk mempunyai rumah yang dibeli dari hasil keringatnya sendiri. Salah satu keputusan Bapak Teteng adalah membuat kue dengan mencampur mempergunakan bahan boraks dan pewarna tekstil dengan tujuan agar dagangannya menjadi lebih awet dan biaya yang dikeluarkan juga lebih murah. Sehingga keuntungan yang diperoleh juga lebih besar. Keputusan Bapak Teteng ini sebenarnya dilakukan atas dasar masukan dari seorang temannya yang sudahmelakukan tindakan ini selama dua tahun, dan dia telah mampu meraih keuntungan yang tinggi selama ini. Berdasarkan kasus diatas berikan solusi dan pemecahannya apakah yang dilakukan oleh Bapak Teteng itu benar dan sebaiknya apa solusi yang harus dilakukan oleh BapakTeteng agar ia dapat membeli sebuah rumah. Berikan penjelasan anda dengan pendekatan moralitas dan etika bisnis.
35
Periklanan Iklan menjadi sebuah alat saat terjadi produksi dalam skala besar guna mencari konsumen Dengan perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini, iklan sering di pandang sebagai sebuah pemborosan karena biaya pasang iklan di media sangat besar Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena iklan tidak menambah sesuatu pada produk dan tidak meningkatkan kegunaan bagi konsumen
36
Biaya iklan dibebankan kepada konsumen lewat harga dr produk/jasa
Bisnis periklanan memamerkan suasana hedonistis dan materialistis diatas iklan yang berselera rendah Ideologi dibalik periklanan adalah konsumerisme Mengatakan kebenaran dalam sebuah iklan adalah hal etis yang sering diabaikan
37
Fungsi periklanan Fungsi informatif Fungsi persuasif
Iklan dengan tujuan menginformasikan sesuatu hal yang baru atau hal yang penting bagi masyarakat: iklan layanan masyarakat Fungsi persuasif Iklan dengan tujuan mengajak masyarakat untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan produsen Namun tidak ada iklan yg benar2 informatif saja sebab dalam iklan pasti ada tujuan untuk mempersuasi masyarakat
38
Periklanan dan kebenaran
Isi Iklan tidak bisa menjamin kebenaran secara utuh, sehingga iklan sering dianggap membohongi dan menipu masyarakat, sehingga masyarakat menjadi apriori (tidak percaya) thd iklan Sehingga sangat penting untuk melibatkan unsur etika dan moral dalam pembahasan kebenaran iklan
39
Dari segi etis perlu dibahas mengenai kebohongan yang disampaikan dalam sebuah iklan dengan menambahkan 2 unsur 1 unsur kesengajaan 2 unsur agar orang lain percaya Iklan juga mempunyai unsur promosi sehingga bahasa iklan kadang dilebih2kan untuk menarik minat konsumen Iklan juga tidak sepenuhnya berbohong dengan menyembunyikan sedikit kebenaran dan menyampaikan kebenaran yang lain, sehingga tidak seluruh kebenaran dpt diterima olh konsumen
40
Manipulasi dalam iklan
Kebenaran dlm iklan terkait masalah informasi yg disampaikan kepada konsumen Manipulasi berkaitan dg segi persuasif yg ditujukan kepada konsumen Dengan manipulasi dimaksudkan bahwa iklan dapat mempengaruhi kehendak orang lain sehingga org tersebut menginginkan sesuatu yang sebenarnya tidak dipilih olh org itu sendiri. Co: hipnotis
41
Tujuan dari iklan adalah mempengaruhi perilaku konsumen, dengan cara:
Iklan secara sekilas menyampaikan informasi secara cepat shg informasi tsb tidak melewati proses persepsi secara sadar, tetapi tinggal di alam bawah sadar dari konsumen Iklan yang mempengaruhi anak, karena anak2 belum dapat mengambil keputusan secara etis, maka produsen sering menggunakan cara tsb untk mengiklankan produk mereka
42
Pengontrolan thd iklan
Kontrol thd iklan dapat dilakukan oleh: 1 pemerintah Pemerintah mengeluarkan peraturan yang tegas untuk mengatur iklan yang ada di masy 2 para pengiklan Para pengiklan membentuk sebuah badan atau asosiasi untuk mengawasi para produsen dalam menyampaikan iklan produk/jasa mereka 3 masyarakat Masayarat menggunakan etika moral mereka saat melihat iklan yang disampaikan produsen
43
Penilaian thd iklan Etika moral harus dikedepankan untuk menilai iklan itu layak atau tidak, dengan jalan: 1 Maksud pengiklan Maksud dan tujuan dari si pengiklan dapat diketahui dari iklan tsb, dan dianalisa menurut etika moral, iklan harus tdk menghasut, menjelekkan pesaing dan menyesatkan konsumen 2 Isi iklan Isi dari iklan juga bisa menjadi patokan apakah iklan itu sesuai dg etika moral atau tidak, sehingga isi iklan juga harus dikontrol 3 Keadaan publik yg dituju Sasaran iklan harus jelas yaitu publik yang dapat membuat keputuasan berdasarkan etika moral, serta publik juga harus mempunyai informasi yg cukup mengenai produk/jasa tsb, dan publik juga mempunyai badan yg melindungi mereka
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.