Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Efisiensi Energi Industri TPT
Profil Industri dan Upaya Implementasi Efisiensi Energi di Industri Tekstil dan Produk Tekstil Direktorat Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka September 2017
2
Kontribusi Industri Tekstil dan Produk Tekstil terhadap Perekonomian
1 Satu dari sepuluh industri prioritas dan industri andalan (RIPIN ) Industri Tekstil Industri Strategis 2 Menyerap tenaga kerja langsung 2,69 juta orang atau 17,03% dari total tenaga kerja Industri Manufaktur pada Tahun 2015 bersifat padat karya 3 Nilai Ekspor Tahun 2015 US$ 12,28 miliar (8,17% ekspor nasional), dengan surplus USD 4,31 milyar 4 Berkontribusi 1,21% terhadap PDB Nasional pada Tahun 2015
3
Produk Tekstil (TPT) Industri Strategis
Peran Industri TPT dalam Perekonomian Indonesia Satu dari sepuluh industri prioritas dan industri andalan (RIPIN ) Surplus TPT selalu lebih dari USD 4 miliar (Tahun 2015 USD 4,31 milyar). Menyerap ± 2,79 juta orang atau 19,81% TK Industri Manufaktur (termasuk Industri Mikro Kecil) ITPT Terintegrasi mulai dari Industri Hulu (Industri Fiber), Industri Antara (Industri Benang dan Kain) sampai Industri Hilir (Industri Pakaian Jadi dan Barang Jadi Tekstil). Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Industri Strategis Nilai Ekspor US$ 12,28 miliar (8,17% ekspor nasional), 2015 Pangsa Pasar TPT di Dunia 1,53% merupakan peluang untuk terus meningkatkan ekspor Memenuhi 70% kebutuhan sandang dalam negeri Sifatnya yang padat karya menjadikan ITPT menjadi “Jaring Pengaman Sosial” disisi pendapatan penduduk. Berkontribusi 1,22% terhadap PDB Nasional Semakin terbukanya sistem perdagangan sebagai konsekuensi menjadi anggota WTO dan implementasi beberapa FTA, maka langkah yang harus dilakukan adalah meningkatkan “daya saing”
4
Keterkaitan Industri TPT Nasional
1. HULU (UPSTREAM) 2. ANTARA (INTERMEDIATE) 3. HILIR (DOWNSTREAM) FIBER MAKING (Pembuatan Serat) Prod. Synthetic Fiber SPINNING (Pemintalan) Prod. Benang Jahit, Benang Tenun dan Benang Rajut WEAVING (Pertenunan) Prod. Kain Lembaran KNITTING (perajutan) Prod. Kain Rajut DYEING, PRINTING FINISHING Prod. Kain Finish GARMENT (Prod. Pakaian) OTHERS TEXTILE (Barang Tekstil Jadi Lainnya) 31 perusahaan Kap : 2,99 Juta Ton Utilisasi : 57,4% Orang TK Ekspor: USD 527 Juta Neraca : USD-1.4 M 288 perusahaan Kap : 3,41 Juta Ton Utilisasi : 65,4% 234,116 Orang TK Ekspor: USD 2.34 M Neraca USD +1.7 M Prsh (IBS) & 131 Ribu prsh (IMK) Kap : 2,72 Juta Ton Utilisasi : 50,1% Orang TK Ekspor: USD 1.67 M Neraca USD M 2.830 Prsh (IBS) & 407 Ribu prsh (IMK) Kap : 2,08 Juta Ton Utilisasi : 58,9% Orang TK Ekspor : USD 7.28 M Necara USD+6.88 M 735 perusahaan Kap : 0,59 Juta Ton Utilisasi : 50,4% Orang TK Ekspor USD 0,50 M Neraca USD+0,02 M Sumber : Kemenperin data tahun 2015, BPS, diolah
5
PAKAIAN JADI /BARANG JADI
POHON INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL BERBASIS PERTANIAN/PETERNAKAN SERAT BENANG KAIN PAKAIAN JADI /BARANG JADI
6
PAKAIAN JADI /BARANG JADI
POHON INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL BERBASIS KEHUTANAN SERAT BENANG KAIN PAKAIAN JADI /BARANG JADI
7
PAKAIAN JADI /BARANG JADI
POHON INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL BERBASIS KIMIA SERAT BENANG KAIN PAKAIAN JADI /BARANG JADI
8
Karakteristik Industri TPT
Capital intensive Full automatic technology Large Scale The number of workers is small, but large output per worker. Very large energy absorption. Products: Natural Fibers, Synthetic Fibers and Fiber Rayon MMF. Polyester Staple Fiber Polyester Filament Yarn Nylon Filament Yarn Viscose/Rayon Fiber Natural Fiber Up-stream Fiber Making (Man-Made Fiber) Yarn: Cotton Yarn, Staple Yarn Staple Woven Fabric (Cotton Fabric, Filament Fabric, Staple Fabric ); Non-woven; Embroidery; Knitted Fabrics, Finished Fabrics Spinning Semi-intensive capital Modern high technology (growing rapidly) Labor is greater than the upstream sector. Large energy absorption Products: Yarns, Fabrics Gazette (Woven & Knitted), Weaving Mid-stream Knitting Dyeing/Printing/Finishing Labor intensive (mostly women). Technology has grown rapidly and combined between the labor-intensive and capital intensive. High flexibility with end customers in varied Products: Garments, Carpets, Bed linen, Curtain etc. Knit & Woven Garment. Wadding of textile materials and articles, Thread Cord Other Made Up Textile Articles Garment & Other Textiles Product /Household) Down-stream Sumber: API
9
STRUKTUR BIAYA INDUSTRI TPT NASIONAL
Gambaran struktur biaya produksi normal. Sumber API, Asumsi Normal
10
Kebutuhan Energi Industri TPT
Sumber: Dit. ITKAKA, diolah
11
Upaya Efisiensi Energi di Industri TPT
Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri TPT Program Efisiensi Air dan Energi - NEDO Program Peningkatan Daya Saing melalui Konservasi Energi dan Audit Energi Industri TPT
12
Program Restrukturisasi M/P Industri TPT
Dalam perkembangannya Industri TPT dan alas kaki menghadapi berbagai permasalahan, salah satunya umur mesin yang sudah tua sehingga produktivitas serta efisiensi energi rendah, dengan rincian sbb :
13
Program Restrukturisasi M/P Industri TPT
Kementerian Perindustrian meluncurkan Program restrukturisasi mesin/peralatan Industri TPT tahun dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta untuk meningkatkan daya saing industri. Program dilaksanakan dalam bentuk stimulan investasi sebesar 10% dari Investasi Mesin/peralatan yang dilakukan perusahaan. Program ini telah memberikan dampak positif berupa peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar orang, peningkatan kapasitas produksi 14-22%, peningkatan produktivitas 7,65% dan efisiensi penggunaan energi 3,4%
14
Realisasi Pemakaian Energi rata rata per tahun Hasil Monitoring Penerima Bantuan Tahun 2011 s/d 2015
No Jenis Industri Jumlah industri Pemakaian energi (GJ)/ Tahun Sebelum pemasangan MP Baru Sesudah pemasangan MP Baru Selisih Ket 1 Pembuatan serat 6 ,66 ,83 6% 2 Pembuatan Benang 49 ,59 ,36 3% 3 Pembuatan Kain 101 ,13 ,80 4% 4 Pakaian Jadi 58 ,86 ,23 -7% 5 TPT lainnya 22 ,52 ,88 9% TPT Terpadu 46 ,68 ,75 2.466 0,02% Total Pada jenis industri pakaian jadi terjadi pengurangan pemakaian energi sebesar 7%. Dari 282 perusahaan jumlah peningkatan penggunaan energi sekitar GJ/tahun atau meningkat sekitar 3%.
15
Program Efisiensi Air dan Energi - NEDO
Electricity - Base line : 17.1 (TJ/year) - Project : (TJ/year) - Reduction : 53% Total Energy - Base line : 82.7 (TJ/year) - Project : 45.0 (TJ/year) - Reduction : 45% Fuel - Base line : 65.6 (TJ/year) - Project : 37.0 (TJ/year) - Reduction : 43% Water - Base line : 364 (Kton/year) - Project : 220 (Kton/year) - Reduction : 39%
16
Program Efisiensi Air dan Energi - NEDO
Energy & Water Consumption Machine Unit F/S Measuring Target Result Dyeing Machine Electricity % 100 50 32 Fuel 71 57 Water 62 Dryer 60 79 49 46 Tenter 98 74 54 Total 59/47 48 60/57 Total Energy Consumption 60/55 53 Total Water Consumption 71/61 Good Not Optimum
17
Program Peningkatan Daya Saing melalui Konservasi Energi dan Audit Energi Industri TPT
Dilakukan terhadap 8 (delapan) Industri TPT yang berlokasi di Banten dan Jawa Barat No. Nama Industri Jenis Produksi Sumber Energi Produksi Listrik Batu Bara [ton/bulan] BBG Solar [Liter] Besaran rata-rata Unit Daya Terpasang Rata-rata LPG [kVA] kWh/bulan [ton/bulan] 1 PT A Weaving 865 349,167 43 258,945 meter 2 PT B 2,180 1,172,483 87 1,034,797 3 PT C 1,082,404 843 3.25 495,128 Dyeing 58,467 Printing 1,231,812 4 PT D 5,190 5,595,594 862 1,657,719 7,265 836,919 5 PT E Spinning 5,440 2,175,939 4,630 kg 4,330 1,711,670 985 900,000 600,000 6 PT F 2,425 253,424 6,350 7 PT G 6,750 2,889,703 644 849,123 8 PT H 7,785 4,318,967 2,353 3,477,564
18
Program Peningkatan Daya Saing melalui Konservasi Energi dan Audit Energi Industri TPT
PROFIL KONSUMSI ENERGI DALAM TOE (TONNE OIL EQUIVALENT)
19
Specific Energy Consumption
Program Peningkatan Daya Saing melalui Konservasi Energi dan Audit Energi Industri TPT Specific Energy Consumption Specific energy consumption dinyatakan sebagai jumlah energi yang digunakan oleh suatu unit usaha untuk menghasilkan satu satuan produk. NO Nama Industri Konsumsi Energi Produksi Intensitas Energi Nilai Satuan 1 PT A Listrik, Batubara Weaving 2.13 kWh/m 2 PT B 1.73 3 PT C Listrik, Batubara, LPG Weaving, 1.02 Dyeing - Printing 4. PT D 3.57 5 PT E Spinning 9.12 kWh/kg 1.14 10.68 6 PT F Listrik 5.40 7 PT G Listrik, Solar 3.42 8 PT H Listrik, Batu Bara 5.53 Nilai SEC dihitung berdasarkan masing-masing proses produksi, yaitu; weaving, dyeing, spinning. Dari hasil audit yang dilakukan, nilai berkisar : Spinning 5,4 – 9,12 kWh/kg, Weaving 1,2 – 2,13 kWh/meter Dyeing 3,57 – 10,68 kWh/meter.
20
Program Peningkatan Daya Saing melalui Konservasi Energi dan Audit Energi Industri TPT
EMISI GAS KARBON (CO2) Nilai emisi gas karbon dari suatu proses produksi dihitung berdasarkan jumlah energi listrik yang dikonsumsi dikonversikan dengan faktor kali (0.891MTCO2eq/MWh) yang berlaku untuk industri yang terintegrasi dengan jaringan pembangkit listrik JAMALI (Jawa-Madura-Bali), dan tertuang dalam surat edaran Kementrian Lingkungan Hidup B-277/Dep.III/LH/01/2009, 19 Januari 2009. Sedangkan untuk batu bara, nilai emisi yang diperoleh berdasarkan faktor konversi sebesar 0,374MTCO2eq/GCalori berdasarkan literatur GHG assessment handbook. No. Nama Industri Produksi Emisi Gas Carbon [MTCO2] Peluang Reduksi Emisi Gas Carbon [MT CO2 eq] Prosentase Penurunan 1 PT. A 5,692.20 929.33 16% 2 PT. B 16,226.76 716.00 4% 3 PT. C 72,803.40 2,274.70 3% 4 PT. D 104,139.84 5,184.00 5% 5 PT. E 144,742.32 3,934.00 6 PT. F 1,405.08 226.00 7 PT G 30,922.91 1,212.47 8 PT H 141,881.38 1,402.14 1%
21
PENURUNAN EMISI GAS KARBON
Program Peningkatan Daya Saing melalui Konservasi Energi dan Audit Energi Industri TPT PENURUNAN EMISI GAS KARBON MT CO2 eq
22
TERIMA KASIH.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.