Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pendidikan Berkualitas

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pendidikan Berkualitas"— Transcript presentasi:

1 Pendidikan Berkualitas
KAPITA SELEKTA KE.10 Strategi pembangunan Pendidikan Berkualitas

2 Pendahuluan Pada saat ini, pentingnya pendidikan berkualitas semakin disadari. Tetapi, kualitas pendidikan dan SDM di negara kita masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya. Ketidakmampuan Indonesia dalam meningkatkan daya saing SDM nasional melalui pendidikan berkualitas menyebabkan negara ini semakin terpuruk dalam kancah persaingan global

3 PERLU STANDAR MUTU PENDIDIKAN
UNTUK MELAKSANAKAN MUTU PENDIDIKAN, DIPERSYARATKAN ADANYA 2 HAL: PENETAPAN STANDAR MUTU PENDIDIKAN EVALUASI/PENILAIAN/AUDIT TERHADAP STANDAR MUTU PENDIDIKAN

4 Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:
PP no. 19 tahun 2005 a. standar isi; b. standar proses; c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan;dan h. standar penilaian pendidikan.

5 KOMPONEN STANDAR MUTU PENDIDIKAN NASIONAL PP no. 19 tahun 2005
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi lulusan Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan dll

6 Kebijakan dlm meningkatkan mutu pendidikan
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2. UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 3. PP No. 4 Tahun 2008 tentang Guru, 4. Permendiknas No. 16 tentang Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Program Wajib Belajar 9 tahun dengan sasaran peserta didik usia 7 sampai 15 tahun untuk mengikuti pendidikan SD selama 6 tahun dan 3 tahun Sekolah Lanjutan Pertama (sumber: scribd.com)

7 Ciri2 sekolah yang bermutu
Menurut Sudarwan Danim yang merujuk pendapat Edward Sallis, ciri-ciri sekolah yang bermutu adalah sebagai berikut : Fokus pada pelanggan, dalam arti totalitas perilaku staf, tenaga akademik, dan pimpinan sekolah melaksanakan tugas-tugasnya untuk memenuhi keinginan pelanggan. Fokus pada upaya mencegah upaya yang muncul, dengan upaya bekerja secara benar sejak awal. Memiliki investasi pada SDM-nya Memiliki strategi untuk mencapai kualitas yang terbaik

8 Menerima segala keluhan dari pihak lain, misalnya orang tua dan masyarakat, serta memperlakukan keluhan tersebut sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas yang terbaik Memiliki kebijakan dalam perencanaan jangka panjang, jangka pendek, dan jangka menengah Mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang yang terlibat dalam pendidikan sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing Memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.

9 STRATEGI STRATEGI 1: MENINGKATKAN STANDAR MUTU DAN DAYA SAING LEMBAGA PENDIDIKAN YG RELEVAN DGN KEBUTUHAN STRATEGI 2: MENINGKATKAN MUTU GURU/USTADZ/ TENAGA PENDIDIK DAN KINERJA MNJN PENDIDIKAN SERTA MENGUSAHAKAN PENGAKUAN INTERNASIONAL HASIL PENDIDIKAN

10 Peruruan Tinggi Indonesia SIAPKAH!
Dengan AEC, perguruan tinggi nasional secara kelembagaan harus siap bersaing bebas dengan PT ASEAN yang akan lebih bebas keluar masuk Indonesia. Demikian juga lulusan perguruan tinggi, khususnya yang dalam tahap pertama melingkupi delapan bidang yang sudah disepakati dalam mutual recognition arrangement (MRA), yakni tenaga pariwisata, kesehatan (mencakup profesi dokter), keperawatan, akuntansi, teknik, survei, arsitektur, dan perawatan gigi, tidak ada waktu lagi untuk bersantai .

11 Hanya lulusan yang sudah memiliki sertifikat kompetensi yang nanti bisa bertebaran dalam bursa kerja ASEAN. Pasar tenaga kerja kita akan semakin luas, dan lulusan bidang- bidang tersebut akan mudah masuk ke ASEAN. Namun, hal ini tidak akan mudah kalau kualitas lulusan PT kita hanya pas-pasan.

12 Kunci memenangkan persaingan
Kunci untuk memenangkan persaingan itu adalah: PT harus selalu mengorientasikan diri pada peningkatan kualitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) sehingga bisa melahirkan karya-karya inventifinovatif yang bermanfaat bagi masyarakat, melakukan pengembangan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi. Jika kita berbicara dalam forum global, maka harus diakui peringkat PT di Tanah Air, lebih-lebih sebagian PTS dan PTN di luar Jawa , masih tertinggal, bahkan dalam level ASEAN sekalipun.

13 Belum baiknya peringkat perguruan tinggi nasional ini dapat dipastikan terutama dikarenakan unsur SDM di perguruan tinggi yang relatif terbatas kuantitas maupun kualitasnya. Ini mempengaruhi produktivitas dosen untuk mengajar, menulis karya ilmiah, melakukan penelitian, atau menghasilkan karya-karya monumental ataupun yang bisa dipatenkan.

14 Jika kita melihat pengalaman negeri serumpun Malaysia, yang dalam tiga dekade terakhir sangat pesat pertumbuhannya, maka kita pun bisa mengikutinya. Pada masa lalu Malaysia banyak mengirimkan pelajar dan mahasiswanya ke Indonesia, dan sampai sekarang banyak menggunakan tenaga pengajar di perguruan tingginya dari Indonesia, bisa menyumbangkan 19 perguruan dalam 300 terbaik Asia, yang tiga di antaranya masuk 100 terbaik.

15 Peta kelemahan SDM Bahkan satu di antaranya, University Kebangsaan, berada pada peringkat ke-32 Asia versi QS. Penguatan pendidikan ini memang harus didukung posisiSDMyangbaik. Peta kelemahan SDM Indonesia bukan hanya pada level pendidikan tinggi, tetapi jenjang lebih rendah. Sejauh ini kita masih tertinggal dibanding negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, atau Filipina, dan dalam beberapa hal bahkan di bawah Brunei. Jika kita lihat kualifikasi pendidikan dari angkatan kerja kita, misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS)

16 Kualifikasi Angkatan kerja
Jika kita lihat kualifikasi pendidikan dari angkatan kerja kita, misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS menyatakan,: Per Februari 2014 dari total angkatan kerja 118,17 juta orang, lulusan diplomaI/ II/III3,13juta (2,65%), dan sisanya universitas hanya 8,85%. Kalau dibandingkan dengan Malaysia yang tahun 2012 jumlah angkatan kerjanya 13,12 juta, yang lulusan universitas dan diploma 24,37%.

17 Singapura (2012) dari angkatan kerja sebesar 3,22 juta orang, lulusan universitas dan diploma sebesar 29,4%. Perbandingan ini menunjukkan masih relatif rendahnya pendidikan angkakan kerja kita dibanding kedua negara ASEAN tersebut. Ini tentu memengaruhi daya saing tenaga kerja kita saat MEA/ AEC dimulai akhir tahun ini

18 Pemerintah harus meng akselerasi agar pendidikan angkatan kerja ini semakin meningkat dengan memperbesar akses masuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, yang bagi sebagai besar rakyat masih terbilang mahal dan sulit masuk tanpa dukungan biaya dari pemerintah, termasuk pembebasan biaya pendidikan.

19 Ijazah yang dikeluarkan lembaga
Lembaga pendidikan tinggi tidak bisa lagi hanya mengeluarkan ijazah tanpa melihat sejauh mana kompetensi di balik ijazah tersebut, serta kemampuan keterampilan yang melekat, hingga kemampuan lulusannya untuk memperoleh sertifikasi sesuai keahliannya. Tanpa adanya ketiga hal tersebut, maka lulusan PT kita akan sulit masuk ke bursa kerja ASEAN.

20 Sebaliknya terjadi, kita akan menjadi sasaran empuk bagi lembaga pendidikan tinggi dari ASEAN lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, ataupun Filipina. Bagi negara-negara ASEAN, Indonesia merupakan target utama karena pasar Indonesia sangat luas: 38% penduduk ASEAN ada di Indonesia, yang porsi produk domestik bruto Indonesia mencapai 34% PDB ASEAN, dengan luas wilayah sekitar separo dari luas ASEAN!

21 Penguatan SDM Perubahan yang bermuara pada persaingan yang semakin meningkat pada level global ini melahirkan tantangan bagi perguruan tinggi. Pertama, menyiapkan lulusannya untuk bisa bersaing dengan lulusan perguruan tinggi ASEAN lain. Kita bisa melakukan pertanyaan ke dalam: siapkah lulusan PTS di tanah air, entah itu lulusan PT dari Jakarta atau dari Luwu-Soroako sana bersaing dengan lulusan ASEAN lain?

22 Kedua, meningkatkan daya saing lembaga perguruan tinggi untuk bisa bersaing dengan perguruan tinggi anggota ASEAN dalam menjual jasa pendidikannya. Artinya PT di Tanah Air harus siap bersaing dengan PT seperti National University of Singapore, Universitas Kebangsaan Malaysia, University of the Philippines, atau bersaing dengan Thammasat University dari Thailand.

23 untuk persaingan antar-PT tidak akan serta-merta dan masih membutuhkan waktu lama, namun untuk persaingan antaralumni hanya tinggal menunggu tombol dipencet akhir tahun ini, dan liberalisasi delapan bidang/profesi yang disebut di atas langsung terjadi. Bidang-bidang tersebut tentu akan semakin diperluas pada tahun-tahun berikutnya.

24 Untuk bisa melalui tantangan itu, kunci utamanya adalah bagaimana PT dapat mengelola SDM yang dimiliki dan dikelolanya dengan baik, sehingga kualitasnya bisa bersaing dengan lulusan PT lain. Mengapa SDM sangat penting dalam PT? Perguruan tinggi adalah mengelola manusia, memproses manusia, yang produknya adalah manusia yang lebih berkualitas, baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun karakter atau akhlaknya.

25 Arus Bebas Tenaga kerja Terampil
Warga negara dapat keluar dan masuk dari satu negara ke negara lain mendapatkan pekerjaan tanpa adanya hambatan di negara yang dituju. Pembahasan tenaga kerja dalam AEClueprinttersebut dibatasi pada pengaturan khusus tenaga kerja terampil (skilled labour) dan tidak terdapat pembahasan mengenai tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour)

26 Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, para pengambil kebijakan dibidang pendidikan sering memperkenalkan dan melakukan inovasi pendidikan. Inovasi dibidang pendidikan misalnya, sering ditatarkan atau di diklatkan kepada para guru, seperti active learning, contextual teaching and learning, joy full learning, collaboratif learning, dsb.

27 Saat ini pemerintah telah mencanangkan untuk mengembangkan sekolah/madrasah berprestasi melalui cara-cara sebagai berikut: Membangun berbagai kekuatan di sekolh/ Madrasah Memperkuat leadership/ kepemimpinan dan manajemen sekolah/madrasah Membangun pencitraan (image building) sekolah/ madrasah Mengembangkan program-program unggulan.

28 Mutu pendidikan dapat dilihat dari;
aspek pelayanan penyelenggaraan pendidikannya (dimensi proses), ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana, kuantitas dan kualitas tenaga pendidikan, prestasi akademik siswanya, kepuasan dan kepercayaan orang tua pada system pendidikan, dan kemampuan kompetensi lulusannya dalam kehidupan.

29 Sumber2 mutu pendidikn:
Sarana gedung yg bagus Guru yg terkemuka Nilai moral yg tinggi Hasil uijian yg memuaskn spesialisasi/ruang Dorongan orng tua Sumber daya yg melimpah Aplikasi teknologi mutakhir Kepemimpinan yg baik dan efektif Perhatian thd anak didik Kurikulum yg memadai dsb

30 Pihak sekolah dalam rangka meng implementasikan konsep pendidikan berkualitas dapat melibatkan partisipasi aktif dan dinamis dari orangtua, peserta didik, guru dan staf lain, termasuk institusi yang memiliki kepedulian terhadap sekolah. Cara yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :

31 Penyusunan basis data profil sekolah sehingga lebih presentatif, akurat, valid dan sistematis
Peng evaluasian diri untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan sumber daya sekolah, personel sekolah, kinerja untuk mencapai target kurikulum dan hasil-hasil yang dicapai peserta didik berkaitan dengan aspek-aspek intelektual dan keterampilan Bersama dengan masyarakat menyusun program jangka panjang atau jangka pendek

32 ya STOP DULU SELESAI Sampai ketemu minggu depan


Download ppt "Pendidikan Berkualitas"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google