Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MORFOLOGI LARVA KARAKTER PEMBEDA KARAKTER STADIUM LARVA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MORFOLOGI LARVA KARAKTER PEMBEDA KARAKTER STADIUM LARVA"— Transcript presentasi:

1 MORFOLOGI LARVA KARAKTER PEMBEDA KARAKTER STADIUM LARVA
DESKRIPSI LARVA

2 PENGANTAR TUJUAN ALASAN KEPENTINGAN DAPAT MENYUSUN DESKRIPSI LARVA
DAPAT MEMBEDAKAN STADIUM LARVA ALASAN KEPENTINGAN SEMUA LARVA CRUSTACEA HIDUP DI HABITAT YANG SAMA DENGAN DEMIKIAN PERBEDAAN MORFOLOGI DAPAT DIANGGAP SEBAGAI PERBEDAAN TETUA WALAUPUN ADA JUGA PERBEDAAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN FILOGENI (DISTRIBUSI PIGMEN)

3 KARAKTER PEMBEDA Berdasar fungsinya karakter larva Crustacea dapat dibagi menjadi dua: untuk mengidentifikasi stadiumnya untuk membedakan dengan takson lain.

4 KARAKTER PEMBEDA KARAKTER YANG BIASA DIGUNAKAN SEBAGAI PEMBEDA ADALAH:
ANTENA (T.U. EKSOPODIT) TELSON SETA PADA APPENDAGES NATATORIOUS MAKSILA (ENDOPODIT DAN SETA) MAKSILIPED (UKURAN SEGMEN PANGKAL, SETA) ANTENA, (KEBERADAAN SPINA) APPENDAGES LANJUTAN PADA SEGMEN ABDOMINAL SPINA (PADA BERBAGAI BAGIAN TUBUH) ROSTRUM

5 Karakter Yang Biasanya Digunakan Untuk Identifikasi
Antena (terutama eksopoditnya); telson; seta pada appendages natatorius; maksila; maksiliped; spina pada antenna; lanjutan pada segmen abdominal, yang biasanya berupa spina, atau kuncup appendages; rostrum; spina pada karapaks; segmen-segmen pada maksiliped. Dari semua karakter tersebut, yang hampir selalu berfungsi sebagai pembeda adalah seta, yaitu yang berhubungan dengan jumlah dan lokasi, serta spina terutama lokasinya.

6 STADIUM LARVA CRUSTACEA
NAUPLIUS METANAUPLIUS ZOEA (PROTOZOEA – MISIS) MEGALOPA

7 Karakteruntuk Mengidentifikasi Stadium Larva
Alat geraknya, keberadaan appendages abdominal, dan jumlah seta pada maksiliped. Segmentasi juga digunakan untuk mengidentifikasi stadiumnya, tetapi harus diperhatikan bahwa pada beberapa taksa segmentasi berjalan lambat,

8 KARAKTER STADIUM LARVA
KARAKTER DARI: Nauplius dan Metanauplius Protozoea Zoea Misis (Mysid, mysis) Pascalarva (Postlarva) Megalopa

9 Nauplius dan Metanauplius
Tubuh nauplius terdiri atas bagian kepala dan telson saja, tanpa tagma dada dan abdomen. Telson tahap awal tidak dilengkapi dengan struktur apapun, tetapi pada tahap akhir nauplius biasanya muncul spina, seta, atau struktur lain yang jumlah dan susunannya khas untuk setiap takson sehingga dapat digunakan untuk identifikasi. Karakteristik lain yang khas nauplius: tidak memiliki mata majemuk, tetapi memiliki mata median yang sederhana (mata nauplius). Pada tahap akhir, mata median ini menjadi dua. Nauplius hanya memiliki tiga pasang appendages kepala, appendages ini berfungsi sebagai alat gerak, ketiga pasang appendages cephalic ini ketika dewasa akan menjadi sepasang antennula, antenna, dan mandibula.

10 KARAKTER NAUPLIUS TUBUH TERSUSUN DARI TAGMA KEPALA DAN TELSON
TAGMA DANA DAN ABDOMEN BELUM TERBENTUK ALAT GERAK TIGA PASANG APPENDAGES CEPHALIC: ANTENULA, ANTENA, DAN MANDIBULA HANYA ADA SATU MATA: MATA MEDIAN (MATA NAUPLIUS) TAHAP AKHIR : TERDAPAT SPINA, SETA, DAN MUNGKIN STRUKTUR LAIN, MATA MEDIAN MENJADI DUA

11 Stadium nauplius Paraleptastacus brevicaudatus sampai 6 fase.

12 KARAKTER METANAUPLIUS
ADA PENAMBAHAN SEGMEN TETAPI ALAT GERAK TETAP HANYA TIGA PASANG APPENDAGES CEPHALIC BOLEH JADI TELAH MUNCUL KUNCUP APPENDAGES TETAPI BELUM BERFUNGSI

13 METANAUPLIUS MODEL ARTEMIA

14 STADIUM ZOEA UNTUK KEPERLUAN PRAKTIS DALAM KULIAH INI STADIUM ZOEA DIBAGI MENJADI: PROTOZOEA ZOEA MISIS PASCALARVA

15 Protozoea Protozoea adalah stadium setelah metanauplius.
Pada stadium ini telah ada penambahan segmen dan appendages, somit thorax sudah terbentuk, appendages kepala lengkap, juga telah ada maksiped I dan II. Bila sudah memiliki torakopoda yang berfungsi maka protozoea menjadi zoea.

16 KARAKTER PROTOZOEA SETELAH STADIUM NAUPLIUS (METANAUPLIUS)
ADA PENAMBAHAN SEGMEN DAN APPENDAGES SOMIT THORAX SUDAH TERBENTUK APPENDAGES KEPALA LENGKAP TELAH ADA MAKSILIPED I DAN II

17 Zoea Zoea adalah larva Crustacea yang berenang dengan menggunakan appendages thoracic, biasanya memiliki duri panjang pada karapaks yang membantunya dalam mengarahkan gerak renangnya. Karakter khas zoea adalah: Tidak memiliki pleopoda yang berfungsi Setidaknya ada sepasang alat gerak torakopoda Biasanya memiliki sepasang mata majemuk.

18 KARAKTER ZOEA SETIDAKNYA ADA SEPASANG ALAT GERAK THORACOPODA TELAH BERFUNGSI TIDAK ADA PLEOPODA YANG BERFUNGSI ADA SEPASANG MATA MAJEMUK

19 Zoea Uca tangeri (Eydoux, 1835) berdasar pengamatan di laboratorium (Rodriguez, A., dan Paula, D.A., 1993, J. of Crustacean Biology 13 (3).

20 Misis (Mysid, mysis). Misis adalah zoea yang telah memiliki pereiopoda fungsional, semua torakopodanya memiliki eksopodit yang besar, eksopodit ini menjadi alat gerak (renang), karena itu sekarang larva ini dapat berenang mundur, tubuh vertikal dengan telson terangkat, dapat berputar pada sumbu vertikal, karapaks lebih rapat dan menutup hampir semua somit thorax, antena sudah tidak lagi berfungsi sebagai alat gerak.

21 KARAKTER MISIS MEMILIKI PEREIOPODA FUNGSIONAL
SEMUA THORACOPODA MEMILIKI EKSOPODIT YANG BESAR DAN BERFUNGSI SEBAGAI ALAT GERAK ANTENA SUDAH TIDAK BERFUNGSI SEBAGAI ALAT GERAK KARAPAKS MENUTUPI HAMPIR SEMUA SOMIT THORAX

22 Pascalarva (Postlarva)
Stadium ini adalah perkembanan lebih lanjut dari stadium mysis. Segmen dan appendages telah lengkap seperti hewan dewasa, termasuk pleon dan pleopoda, tetapi tetap berukuran kecil dan tidak pula mirip stadium dewasanya serta belum masak kelamin.

23 KARAKTER PASCALARVA SEGMEN TUBUH DAN APPENDAGES SUDAH LENGKAP SEPERTI DEWASA BENTUK TUBUH MASIH BERBEDA DENGAN STADIUM DEWASA UKURAN LEBIH KECIL DARI STADIUM DEWASA KEBANYAKAN MASIH BERSIFAT PLANKTONIK

24 Zoeal development in Uca tangeri

25 Dorsal view of abdomen and telson od the zoea and megalopa (Uca tangeri)

26 Dissodactylus nitidus; Zoea I – IV. (Pohle. 1989. J
Dissodactylus nitidus; Zoea I – IV. (Pohle J. of Crustacean Biology, 9(2): ).

27 Pagurus vetaultae; Zoea I – IV dan megalopa (McLaughlin, dkk. 1991. J
Pagurus vetaultae; Zoea I – IV dan megalopa (McLaughlin, dkk J. of Crustacean Biology, 11(2): ).

28 Megalopa Megalopa adalah stadium terakhir sebelum memasuki tahap hewan dewasa muda (juvenil). Megalopa memiliki tagma kepala, dada, dan abdomen, beserta dengan kelengkapan appendages pada masing-masing tagma. Megalopa hidup bentik. Karakter khas megalopa yang membedakan dengan stadium sebelumnya adalah adanya kaki renang (pleopoda) setidaknya satu pasang.

29 KARAKTER MEGALOPA MEMILIKI TAGMAN KEPALA, THORAX, DAN ABDOMEN BESERTA KELENGKAPANNYA APPENDAGES PADA MASING-MASING TAGMA LENGKAP BENTIK MAKROSKOPIK MIRIP STADIUM DEWASA

30 Stadium megalopa Uca tangeri (Rodriguez, A. , dan Paula, D. A
Stadium megalopa Uca tangeri (Rodriguez, A., dan Paula, D.A., 1993, J. of Crustacean Biology 13 (3).

31 TUGAS SUSUN MAKALAH TENTANG DAUR HIDUP SATU JENIS CRUSTACEA
DESKRIPSIKAN DENGAN BAIK SETIAP STADIUM SUSUN KUNCI DETERMINASI UNTUK MEMBEDAKAN MASING-MASING STADIUM SEMUA HARUS DIKERJAKAN SECARA MANUAL

32 BAHAN PRERSNTASI HABIS
TERIMA KASIH


Download ppt "MORFOLOGI LARVA KARAKTER PEMBEDA KARAKTER STADIUM LARVA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google