Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SIFAT BAHAN PEMBENTUK BETON

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SIFAT BAHAN PEMBENTUK BETON"— Transcript presentasi:

1 SIFAT BAHAN PEMBENTUK BETON
TEKNOLOGI BAHAN SIFAT BAHAN PEMBENTUK BETON SEMEN DAN AGREGAT

2 semen

3 Sifat semen : Kehalusan Panas Hidrasi Kuat Tekan Setting Time (waktu untuk mengeras) Soundsness Konsistensi Ketahanan terhadap sulfat (Durability)

4 1.      Kehalusan 1. Luas permukaan spesifik partikel semen. Nilai ini diperoleh dengan metode permeabilitas udara (Blaine). Semen semakin tinggi Blaine, semakin tinggi kehalusan

5 1.      Kehalusan 2. Residu pada saringan mesh 200 dan 325 mesh . Partikel> 45  memiliki reaktivitas rendah dan tidak memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan kekuatan semen. Partikel> 75  mungkin tidak bereaksi sama sekali

6 2.      Panas Hidrasi Panas hidrasi dari komponen semen bersifat eksotermis, sehingga pada saat proses hidrasi berlangsung, akan melepaskan sejumlah panas. No Komponen Panas Hidrasi, Joule/g 1 C3S 503 2 C2S 260 3 C3A 867 4 C4AF 419

7 2. Panas Hidrasi Berlangsungnya proses hidrasi dapat digambarkan sebagai berikut : Anhidrat (padatan) + Air Hidrate (padatan) + panas dengan urutan proses : 1. Pemadatan/solidifikasi (pengikatan air) 2. Pembentukan fase baru (hidrat) 3. Penambahan volume pada fase padatan 4. Pengeluaran panas

8 3.      Kuat Tekan Kuat tekan semen salah satunya ditentukan oleh komponen penyusun semen, terutama oleh kalsium silikat. Pada pengembangan kuat tekan awal (misalnya sampai umur 28 hari), didominasi oleh hidrasi C3S yang didukung oleh C3A.

9 3.      Kuat Tekan Untuk C2S dan C4AF akan memberikan kontribusi terhadap kuat tekan untuk umur yang lebih lama. Selain itu yang mempengaruhi pengembangan kuat tekan adalah kehalusan semen (fineness) dan kandungan gypsum dalam semen

10 4.      Setting Time Campuran semen dengan air akan membentuk adonan yang bersifat kenyal dan dapat dibentuk (workable). Beberapa saat, pasta tidak berubah. Periode ini dikenal dengan periode tidak aktif (dormant periode). Pada tahap selanjutnya, pasta yang terbentuk menjadi semakin kaku hingga mencapai tingkat dimana pasta tetap lunak , tetapi sudah tidak dapat dibentuk lagi

11 4.      Setting Time Periode ini disebut initial set, Sedang waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tingkatan ini disebut initial setting time (waktu pengikatan awal).

12 4.      Setting Time Selanjutnya pasta menjadi semakin kaku menjadi padatan yang keras dan getas (rigid). Tahap ini disebut final set  dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tingkatan ini disebut final setting time (waktu pengikatan akhir).

13 4.      Setting Time Proses ini  berlanjut terus hingga pasta semen menjadi semakin keras dan kuat yang disebut dengan pengerasan atau hardening

14  5.      Soundsness Soundness didefinisikan sebagai kemampuan pasta semen yang mengeras untuk mempertahankan volumenya setelah proses pengikatan berakhir.Kestabilan volume ini dapat terganggu karena adanya CaO bebas (free lime) dan MgO bebas (periclase) yang berlebihan(mengakibatkan ekspansi).

15 6.      Konsistensi Konsistensi di definisikan sebagai kemampuan pasta semen untuk mengalir. Pada pengujian, konsistensi normal ditunjukan dengan penetrasi jarum vicat sebesar   10±1 mm. Sifat ini digunakan untuk mengatur perbandingan antara jumlah air dengan semen pada pembuatan pasta semen

16 7.      Ketahanan terhadap sulfat (Durability)
Salah satu hal penting dalam peggunaan semen dalam struktur beton adalah ketahanan terhadap sulfat. Komponen penyusun semen yang mempengaruhi terhadap ketahanan terhadap sulfat adalah C3A.

17 7.      Ketahanan terhadap sulfat (Durability)
Pada saat terjadi proses hidrasi semen, C3A akan bereaksi dengan sulfat dan air membentuk ettringite. Ettringite ini mempunyai volume yang lebih besar dibandingkan volume komponen penyusunya sehingga bila berlebihan mengakibatkan terjadinya ekspansi yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur beton.

18 agregat

19 Secara umum, agregat diharapkan mempunyai sifat :
Gradasi dan Ukuran Ketangguhan dan ketahanan abrasi Daya tahan dan Kesehatan Bentuk Partikel dan tekstur Permukaan Aggregat Berat Jenis Aggregat

20 Kualitas utama yang diharapkan dari agregat kasar adalah :
Kekuatan Bentuk butir Gradasi

21 Agregat halus harus memenuhi :
Sound secara fisik Berbentuk baik Tergradasi dengan baik

22 sekian Mari berdiskusi !

23 Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi
Referensi : Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi penulis : Paul Nugraha, Antoni


Download ppt "SIFAT BAHAN PEMBENTUK BETON"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google