Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Perkembangan Pers Indonesia
Wahyudi M Pratopo
2
Dua babak awal pers Indonesia
Babak I ( ): disebut babak putih, karena surat kabar waktu itu milik orang-orang Eropa, berbahasa Belanda, pembaca berbahasa Belanda, berisi tentang kehidupan orang Eropa, dan tak ada kaitan dengan kehidupan pribumi. Babak II (1854-era kebangkitan nasional). Babak II dibagi jadi tiga periode, yakni 1) : surat kabar Belanda dominan, tapi sudah muncul surat kabar berbahasa Melayu (Slompret Melajoe); 2) : surat kabar berbahasa Melayu mulai banyak, dipimpin peranakan Eropa; 3) 1881-kebangkitan nasional: mulai banyak peranakan Tionghoa dan pribumi menjadi pekerja pers.
3
Awal Perkembangan Pers Indonesia
Perkembangan pers Indonesia dipengaruhi oleh usaha percetakan dan penerbitan Belanda dan Tionghoa, dan munculnya elite Indonesia yang memerlukan media komunikasi. Pers di Indonesia mencerminkan struktur masyarakat majemuk: penduduk Belanda, Tionghoa, Arab, India, pribumi. Tiga kelompok pers di Indonesia: pers Belanda, pers Melayu-Tionghoa, pers Indonesia.
4
Tiga Kelompok Pers Indonesia
Pers Belanda: berorientasi ke Eropa dan membela kepentingan Eropa. Pers Belanda juga disebut pers kolonial Pers Melayu-Tionghoa: usaha dan suara usahawan Tionghoa. Awalnya berorientasi ke Tiongkok, kemudian berubah ke Hindia Belanda dan ke Indonesia. Pers Indonesia: suara bagi kaum terjajah dalam memperjuangkan kemerdekaan. Sangat terkait dengan pergerakan nasional.
5
Pers Belanda 1744 Gubernur Jenderal Van Imhoff menerbitkan Bataviasche Nouvelles. Awal abad 19 muncul Bataviasche Kolonial Courant. 1851 terbit Het Bataviasche Advertentie Blad, De Locomotief. 1852 terbit Java Bode, Soerabajaasch Handelsblad. Awal abad 20 muncul Java Post (1902), De Banier (1909), Java Times. Tiga kelas berdasar oplah: A ( eks), B ( ), C ( ). 1917 berdiri Kantor Berita ANETA (Algemeen Nieuws En Telegraaf Agentschap)
6
Pers Melayu Tionghoa Akhir abad 19 lahir kaum intelek peranakan Tionghoa di Indonesia. Pers Melayu Tionghoa menggunakan bahasa Melayu yang dipengaruhi bahasa Hokkian. Li Po, surat kabar Melayu Tionghoa pertama, terbit 1901 di Sukabumi. Isinya China sentris. 1903 terbit Kabar Perniagaan di Jakarta. Lalu ganti nama Perniagaan, lalu Siang Po. 1910 terbit Sin Po, yang berhubungan erat dengan tokoh pergerakan. WR Soepratman jadi wartawan Sin Po sejak 1925. 1929 terbit Sin Tit Po yang selalu bersimpati pada pergerakan nasional Indonesia. Setelah Konferensi Meja Bundar (1949), semua wartawan peranakan Tionghoa menjadi warga negara Indonesia.
7
Pers Indonesia Pers Indonesia berbahasa Melayu (Indonesia) dan bahasa daerah. 1855 terbit Bromartani di Solo berbahasa Jawa. Soerat Kabar Bahasa Melaijoe terbit 1856) di Surabaya, lalu Soerat Chabar Betawie (1858) di Jakarta. Surat kabar bahasa Melayu, Bintang Soerabaja terbit 1861. Di Sumatera Barat muncul surat kabar Tjahaja Soematra (1897), disusul Pemberita Atjeh, dan Pertja Barat. 1902 terbit Pewarta Soerabaja dan Kabar Peniagaan. 1907 Medan Prijaji terbit dan memelopori hadirnya pers nasional.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.