Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SKENARIO 3.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SKENARIO 3."— Transcript presentasi:

1 SKENARIO 3

2 KEYWORD Usia 60 tahun Allodinia RPD : herpes zoste oftalmikus

3 KLARIFIKASI ISTILAH FISTULE : vesikel berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut vesikel hipopion (IKK) VESIKEL : gelembung berisi cairan serum, beratap berukuran <0,5 cm garis tengah dan mempunyai dasar (IKK) ALLODINIA : nyeri yang disebabkan oleh stimulus yang secara normal tidak menimbulkan nyeri atau non noksius tetapi responnya berlebih (Neurologis Klinis)

4 RUMUSAN MASALAH Mengapa px mengalami allodinia dermatom orbita sinistra ? Apa hubungannya antara RPD herpes zoster px dengan penyakit yang dialami sekarang ? Mengapa setelah pemberian analgetik, nyerinya tidak berkurang ? Apa interpretasi dari pemeriksaan kornea ?

5 Mengapa px mengalami allodinia dermatom orbita sinistra ?

6 Virus herpes zoster kebanyakan memusnahkan sel-sel ganglion yang berukuran besar sementara yang tersisa adalah sel-sel berukuran kecil. Mereka tergolong dalam serabut halus yang menghantarkan impuls nyeri, yaitu serabut A-delta dan C. Hal ini menyebabkan semua impuls yang masuk diterima oleh serabut penghantar nyeri. Selain itu pada saraf perifer terjadi lesi yang mengakibatkan saraf perifer tersebut memiliki ambang aktivasi yang lebih rendah sehingga menimbulkan hyperesthesia, yaitu respon sensitivitas yang berlebihan terhadap stimulus. Hal ini menunjukkan adanya kelainan pada proses transduksi

7 Patogenesis terjadinya herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi dari virus varisella zoster yang hidup secara dorman di ganglion. Imunitas seluler berperan dalam pencegahan pemunculan klinis berulang virus varicella zoster dengan mekanisme yang tidak diketahui. Hilangnya imunitas seluler terhadap virus dengan bertambahnya usia atau status immunocompromise dihubungkan dengan tanda reaktivasi klinis. Saat terjadi reaktivasi, virus berjalan di sepanjang akson menuju ke kulit. Pada kulit terjadi proses peradangan dan telah mengalami denervasi secara parsial. Di sel-sel epidermal, virus ini bereplikasi menyebabkan pembengkakan, vakuolisasi dan lisis sel sehingga hasil dari proses ini terbentuk vesikel yang dikenal dengan nama Lipschutz inclusion body. Pada ganglion kornu dorsalis terjadi proses peradangan, nekrosis hemoragik, dan hilangnya sel-sel saraf. Inflamasi pada saraf perifer dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan dapat menimbulkan demielinisasi, degenerasi wallerian dan proses sklerosis. Proses perjalanan virus ini menyebabkan kerusakan pada saraf

8 Beberapa perubahan patologi yang dapat ditemukan pada infeksi virus varisella zoster: 15 Reaksi inflamatorik pada beberapa unilateral ganglion sensorik di saraf spinal atau saraf kranial sehingga terjadi nekrosis dengan atau tanpa tanda perdarahan. Pada otopsi pasien yang pernah mengalami herpes zoster dan NPH ditemukan atrofi kornu dorsalis, sedangkan pada pasien yang mengalami herpes zoster tetapi tidak mengalami NPH tidak ditemukan atrofi kornu dorsalis.

9 Apa hubungannya antara RPD herpes zoster px dengan penyakit yang dialami sekarang ?
Insidensi herpers zoster terjadi pada 20 % populasi dunia dan 10 % diantaranya adalah herpea zoster oftalmikus. sesuai dengan patofissioogi dari parese nervus 7 yang disebabkan oleh riwayat herpes zoster oftalmikus

10 Mengapa setelah pemberian analgetik, nyerinya tidak berkurang ?
Nyeri yg dialmi bukan nyeri yg disertai radang, jadi tidak memberikan efek pada nyeri pasien Terapi awal : carbamazepin, gebapentin atau antiepilepsi lain

11 Apa interprestasi dari pemeriksaan kornea ?
Infiltrat dan numular  infeksi virus Tes fluoresensi + : adanya luka pada kornea atau membedakan penyebab pada daerah mata dan defek epitel pada kornea Tes sensibilitas menurun  fungsi trigeminus kornea menurun


Download ppt "SKENARIO 3."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google