Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Gagasan Awal tentang Belajar
Nama kelompok : Jayanti Kartikasari Abd. Hallimur Rosyid Lintang Indra L Evi Martiani D. S.
2
Epistemologi dan Teori Belajar
Epistemology: Cabang filsafat yang berkaitan erat dengan hakikat pengetahuan. Epistemolog mengajukan pertanyaan seperti, apa itu pengetahuan? Apa yang bisa kita tahu? Apa batas pengetahuan? Apa arti dari tahu dan mengetahui? Dari mana asal pengetahuan? ?
3
PLATO RENE DESCARTES ARISTOTELES Franz Joseph Gall Thomas Hobbes John Locke Immanuel Kant Charles Darwin Herman Ebbinghaus
4
Mazhab awal psikologi Voluntarisme Strukturalisme Fungsionalisme Behaviorsme
5
Plato Plato percaya bahwa pengetahuan diwariskan dan karenanya merupakan komponen natural dari pikiran manusia. Menurut Plato, jika manusia menerima apa yang mereka alami lewat indra sebagai kebenaran, mereka hanya akan sampai pada opini dan ketidaktahuan. Plato Informasi indrawi adalah halangan dan sesuatu yang tidak bisa dipercaya.
6
Aristoteles Aristoteles Informasi indrawi adalah basis dari semua pengetahuan. Aristoteles sebaliknya, percaya bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman indrawi dan tidak diwariskan. Aristoteles, pikiran harus aktif memikirkan informasi yang diberikan oleh indra guna mengungkap pengetahuan yang ada di dalam informasi itu. Ia tidak mengabaikan nalar dan menganggap bahwa kesan indra adalah awal dari pengetahuan-pikiran kemudian harus merenungi kesan ini untuk menemukan hukum-hukum yang ada di dalamnya.
8
Beberapa Kontribusi Aristoteles
De Anima, sebagai sejarah psikologi pertama. Tentang indra manusia. Kontribusi untuk konsep memori, pemikiran, dan belajar.
9
Aristoteles: Laws of Association (hukum asosiasi)
Pengalaman atau ingatan akan satu objek cenderung menimbulkan ingatan akan hal-hal yang serupa dengan objek itu, ingatan akan hal-hal yang berlawanan, atau ingatan tentang hal-hal yang pada awalnya dialami bersama dengan objek tersebut.
10
Aristoteles: Hukum Frekuensi
Semakin sering dua hal dialami bersama, semakin besar kemungkinan bahwa ingatan akan hal yang satu akan menimbulkan ingatan akan hal yang satunya lagi. Pengalaman indrawi menimbulkan gagasan. Ide-ide yang dimunculkan pengalaman indrawi akan menstimulasi ide lain.
11
Perbedaan utama teori pengetahuan Plato dengan Aristoteles:
Hukum, bentuk, atau alam yang dikaji Aristoteles dianggap tidak memiliki eksistensi yang independen dan manifestasi empirisnya, seperti yang diasumsikan Plato. Menurut Aristoteles, semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman indrawi dan penalaran.
12
Persamaan Pemikiran Plato dan Aristoteles
Meskipun berbeda, namun keduanya menunjukkan contoh dari rasionalisme (pikiran secara aktif terlibat dalam pemerolehan pengetahuan).
13
Awal Psikologi Modern Rene Descartes ( ) Saya bisa meragukan sagalanya kecuali satu hal, yakni fakta bahwa saya itu ragu. Namun ketika saya ragu, saya berpikir; dan saat saya berpikir, saya pasti ada Saya berpikir karena saya ada. Descartes kemudian mempostulatkan pemisahan antara pikiran dan tubuh.
14
Tubuh manusia sebagai mesin yang gerak geriknya dapat diprediksi.
Pikiran adalah bebas dan dapat menentukan gerakan tubuh. Descartes menjadikan tubuh dapat diakses untuk studi ilmiah dan menggunakan metode pembedahan dengan para fisiolog untuk memahami mesin tubuh secara lebih baik. Descartes percaya bahwa manusia dan hewan secara fisiologis adalah sama. Innate ideas (ide bawaan), bukan berasal dari pengalaman, tetapi merupakan bagian integral dari pikiran.
15
Thomas Hobbes Menentang gagasan bahwa ide bawaan adalah sumber pengetahuan. Dia berpendapat bahwa kesan indra adalah sumber dari semua pengetahuan. Hobbes percaya bahwa stimuli dapat membantu pelaksanaan fungsi vital tubuh akan menyebabkan perasaan senang, dan karenanya seseorang akan berusaha mencari kesenangan ini lagi. Stimuli yang menghambat pelaksanaan fungsi vital tubuh akan menyebabkan perasaan tak menyenangkan, dan seseorang akan berusaha menghindarinya. Perilaku manusia dikontrol oleh hasrat-keinginan dan keengganan. Nilai baik dan buruk ditentukan secara individual.
16
John Locke Pikiran bayi saat lahir adalah tabula rasa.
Pikiran menjadi hal-hal yang di alami; tidak ada sesuatu yang ada di dalam pikiran yang tida ada lebih dahulu di dalam indra. Ide-ide berasal dari pengalaman indrawi; ide-ide kompleks berasal dari kombinasi berbagai ide yang sederhana.
17
Immanuel Kant Apa yang kita alami secara sadar, dipengaruhi oleh pengalaman indrawi Kant mempertahankan rasionalisme dengan menunjukkan bahwa pikiran adalah sumber dari pengetahuan. Kant mempertahankan suatu pendekatan untuk menjelaskan pengetahuan dengan tidak mereduksinya ke pengalaman indrawi saja
18
Pengaruh Historis Lain Terhadap Teori Belajar
Franz Joseph Gall Mengamsumsikan bahwa fakultas terletak di lokasi tertentu di otak, percaya bahwa fakultas pikiran tidak sama untuk setiap individu, dan jika suatu fakultas pikiran berkembang baik, maka akan ada benjolan atau tonjolan di bagian tengkorak kepala yang berhubungan dengan tempat fakultas pikiran di otak itu.
19
Charles Darwin Sebelum Darwin mengumumkan teori evolusinya, perilaku manusia umumnya dianggap rasional dan perilaku manusia adalah berdasarkan naluri. Setelah muncul banyak pertanyaan, seperti dapatkah perilaku hewan juga rasional?, dapatkah periaku manusia bersifat naluriah, setidaknya sebagian? Darwin mengubah semua pemikiran tentang manusia. Manusia kini dilihat sebagai kombinasi dari warisan biologis dan pengalaman hidup. Fungsi perilaku sebagai cara penyesuaian diri mulai dikaji dengan intensif
20
Herman Ebbinghaus Manusia dalam memperoleh pengetahuan tidak harus selalu berpikir terlalu mendalam. Cukup dengan melakukannya secara berulang-ulang.
21
Mazhab Psikologi Awal Voluntarisme
Adalah mazhab psikologi pertama yang didirikan Wilhelm M. Wundt yang mengikuti tradisi rasionalis Jerman. Kesadaran langsung dapat dipelajari secara ilmiah, sebagai fungsi sistematis dari stimulasi lingkungan. Tujuan eksperimentalnya: menemukan elemen-elemen pikiran (elemen-elemen dasar yang menyusun pemikiran). Tujuan utama pendirian lab. Psikologi adalah menemukan elemen pikiran dan proses dasar yang mengatur pengalaman kesadaran. Aspek penting dari pikiran hanya dapat dipelajari secara tidak langsung dengan mempelajari produk-produknya (agama, moral, mitos, seni, dll).
22
Produk pikiran hanya dapat dipelajari sebagaimana mereka terjadi dalam sejarah atau dalam proses kehidupan yang dipelajarinya melalui observasi naturalistik. Manusia bisa memperhatikan secara selektif terhadap elemen apapun dari pikiran yang mereka inginkan, dan menyebabkan elemen-elemen itu dipahami dengan lebih jelas (apersepsi). Elemen pikiran juga dapat diatur sekehendaknya dalam jumlah kombinasi, sebuah proses yang disebut sintesis kreatif.
23
Strukturalisme Studi sistematis atas kesadaran manusia dan mencari unsur-unsur pemikiran. Alat utama yang digunakan voluntaris dan strukturalis adalah introspeksi sama-sama mencari elemen-elemen pikiran. Subjek eksperimental dilatih untuk melaporkan pengalaman langsung (immediate experience) saat mereka mempersepsi objek karena aliran ini tertarik pada pengalaman mentah dari subjek. Untuk menjelaskan bagaimana elemen-elemen itu dikombinasikan untuk membentuk pemikiran yang kompleks, voluntarisme menekankan pada kehendak, apersepsi, dan sintesis kreatif (pikiran aktif). Sedangkan strulturalisme menekankan kaidah asosiasi-mengikuti tradisi empiris (pikiran pasif).
24
Fungsionalisme Kesadaran berfungsi sebagai satu kesatuan yang tujuannya adalah membuat organisme bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses kesadaran seseorang secara keseluruhan terlibat dalam proses adaptasi terhadap lingkungan. Kontribusi utama fungsionalis untuk teori belajar adalah bahwa mereka mempelajari hubungan kesadaran dengan lingkungan, bukan sebagai fenomena tersendiri.
25
Behaviorisme Ilmu psikologi perlu pokok persoalan yang cukup stabil dan dapat diukur secara reliabel, dan pokok persoalan itu adalah perilaku. Perilaku adalah apa yang dapat kita lihat dan karenanya perilaku adalah apa yang kita pelajari. Kejadian-kejadian mental seharusnya diabaikan karena tidak bisa dikaji secara langsung Dua efek yang abadi terhadap psikologi: Dia mengubah tujuan psikologi dari usaha untuk memahami kesadaran ke prediksi dan kontrol perilaku. Dia menciptakan pokok persoalan psikologi perilaku.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.