Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
01. Pengantar Epidemiologi
Ilmu Kesehatan Masyarakat -S1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju 2016
2
Definisi (1) Epidemiologi Dari bahasa Greek Epi = atas, pada
demos = penduduk logia = studi, ilmu
3
Definisi (2) Frost (1927) Suatu pengetahun tentang fenomena massal penyakit infeksi, atau sebagai riwayat alamiah penyakit menular
4
Definisi (3) Greenwood ( 1934) Lilienfeld (1957)
Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok penduduk Lilienfeld (1957) Epidemiologi didefinisikan sebagai studi distribusi suatu penyakit atau kondisi dalam populasi dan faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit
5
Definisi (4) Taylor (1963) McMahon dan F. Pugh (1970)
Studi kesehatan atau penyakit dalam populasi McMahon dan F. Pugh (1970) Studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi dari suatu penyakit.
6
Definisi (5) Last (1988) Epidemiologi adalah studi distribusi dan determinan kesehatan yang terkait keadaan atau peristiwa dalam populasi tertentu, dan aplikasi studi ini untuk mengendalikan masalah kesehatan
7
Definisi (6) Suatu ilmu dasar dari kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat yang mempelajari: Penyakit (atau status kesehatan) Frekuensi (enumerasi jumlah yang ada atau tingkat perkembangan dalam periode waktu spesifik) Determinan (faktor yang mempengaruhi distribusi) Metode (proses yang dilakukan untuk mendeskripsikan frekuensi dan distribusi, rasional ilmiah yang digunakan untuk menentukan kausal distribusi penyakit dalam populasi Populasi (populasi manusia tertentu)
8
Sejarah perkembangan epidemiologi (1)
Ahli epidemiologi pertama Hippocrates 460 – 377 SM Ahli Epidemiologi yang pertama Menjelaskan terjadinya penyakit dari dasar yang rasional Buku yang ditulis: Epidemic I; Epidemic II; On Airs, Waters, and Places Memperkenalkan istilah epidemic dan endemic Penyakit disebabkan karena ketidakseimbangan elemen tubuh seperti darah, air, udara dan empedu.
9
Sejarah perkembangan epidemiologi (2)
Galen 129 – 199 M Ahli bedah tentara romawi Bapak “Fisiologi Eksperimental” Menyempurnakan teori Hipocrates denngan menambahkan Procatartic factor (cara hidup seseorang) dan temperament (sikap seseorang) mempengaruhi kesehatan dan penyakit
10
Sejarah perkembangan epidemiologi (3)
Konsep kontagion dan Teori germ penyakit Hieronymous Frascastorius (1478 – 1553) Sastrawan dan dokter dari Italia Penyakit disebabkan oleh “germ” Penyakit ditransmisikan dari orang ke orang melalui suatu partikel yang sangat kecil Ignatz Semmelweis (1818 – 1865) Ahli Obstetri dari Hungaria Demam nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci tangan sebelum menolong persalinan
11
Sejarah perkembangan epidemiologi (4)
Edward Jenner ( ) Mendukung teori Fracastorius Menerima teori germ penyakit Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700) Louis Pasteur Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada pencegahan rabies dalam tahun 1885
12
Sejarah perkembangan epidemiologi (5)
Kelahiran vital statistik John Graunt ( ) Analisis data mortalitas dalam tahun 1662 Melakukan kuantifikasi yang pertama dari pola kelahiran, kematian dan kejadian penyakit Mencatat perbedaan laki-laki dan perempuan, kematian bayi yang tinggi, perbedaan urban-rural, dan variasi musiman
13
Sejarah perkembangan epidemiologi (6)
Willian Farr Melakukan pengumpulan data secara sistematik dan statistik kematian di Inggris Bapak Statistik vital modern dan surveilens Memperluas analisis data morbiditas dan mortalitas epidemiologi Melihat efek status perkawinan dan pekerjaan
14
Sejarah perkembangan epidemiologi (7)
Studi epidemiologi klasik awal James Lind Melakukan studi epidemiologi eksperimen pada etiologi dan pengobatan scurvy (1753) Makan jeruk merupakan obat untuk scurvy P L Panum Studi epidemiologi klasik tentang penyakit campak di pulau Faroe (1875) Merekomendasikan periode inkubasi campak antara hari
15
Sejarah perkembangan epidemiologi (8)
John Snow (1813 – 1858) Ahli anestesi & ahli bedah Melakukan serial investigasi kolera di London Melakukan studi epidemik kolera (1854) Bapak Epidemiologi Lapangan Melakukan penelitian deskriptif dan analitik
16
Sejarah perkembangan epidemiologi (9)
Snow’s methods (Winklestein, 1995): Ecological studies Cholera rates by region Cohort Cholera rates in exposed and non-exposed household Case-control Water source in cases and control
17
Sejarah perkembangan epidemiologi (11)
Goldberger (1923) Menggunakan studi epidemiologi observasional dan eksperimen tentang pellagra
18
Sejarah perkembangan epidemiologi (12)
Epidemiologi modern Doll dan Hill (1950) Konsep health-related outcomes, yaitu faktor prilaku, pengetahuan dan sikap Studi Merokok dan kaitannya dengan kanker paru Peloppor penelitian di bidang epidemiologi klinik (Dawber, Kannel, dan Lyell, Gordon, Castelli, Hjortland, Kannel, dan Dawber, 1977) Riset epidemiologi pada penyakit kronik Stamler, Wentworth, dan Neaton, 1986 Multiple Risk Factor Intervention Trial
19
Epidemiologi Ilmu dasar semua aspek kesehatan masyarakat: (1)
Penyakit infeksi Penyakit kronis Cedera Kesehatan mental Nutrisi
20
Epidemiologi Ilmu dasar semua aspek kesehatan masyarakat: (2)
Pendidikan dan promosi kesehatan Perencanaan kesehatan Administrasi kesehatan masyarakat Pelayanan pengobatan medis
21
Ruang lingkup Definisi penyakit Kejadian penyakit Penyebab penyakit
Keluaran penyakit Pengelolaan penyakit dan pencegahan penyakit
22
Aktivitas epidemiologi (1)
Pengumpulan dan analisis pencatatan vital (kelahiran dan kematian) Pengumpulan dan analisis data morbiditas dari rumah sakit, lembaga kesehatan, klinik, dokter dan industri Pemantauan penyakit dan masalah kesehatan komunitas yang lain
23
Aktivitas epidemiologi (2)
Investigasi kejadian luar biasa yang mengarahkan program pemberantasan atau pencegahan epidemik dan masalah kesehatan komunitas yang lain Merancang dan melaksanakan penelitian kesehatan Merancang dan melaksanakan registrasi kesehatan untuk masalah yang menjadi perhatian seperti: cacat lahir, insidens kanker, atau penggunaan napza
24
Aktivitas epidemiologi (3)
Skrining (penapisan) untuk penyakit Penilaian efektivitas keberadaan pengobatan yang baru Mendeskripsikan riwayat alamiah penyakit Identifikasi individu atau kelompok pada populasi umum terhadap peningkatan risiko perkembangan penyakit tertentu
25
Aktivitas epidemiologi (4)
Identifikasi keterkaitan etiologi penyakit Identifikasi masalah kesehatan masyarakat dan pengukuran besar distribusi, frekuensi, atau dampak pada kesehatan masyarakat
26
Aktivitas epidemiologi (5)
Penilaian program kesehatan Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan atau pembuatan keputusan oleh badan administrasi kesehatan atau pembuat kebijakan kesehatan
27
Aplikasi Epidemiologi
Audit Pelayanan Kesehatan Keluaran dan Prognosis Lingkungan Genetik Life style Risiko Penyakit Riset Etiologi Kebutuhan kesehatan penduduk EPIDEMIOLOGI Aplikasi Epidemiologi
28
Kontribusi epidemiologi (1)
Penyelidikan modus transmisi penyakit baru Penentuan sebab-sebab penyakit yang dapat dicegah Penentuan riwayat alamiah penyakit Pengamatan spektrum penyakit
29
Kontribusi epidemiologi (2)
Penilaian intervensi kesehatan komunitas Penyusunan prioritas pemberantasan penyakit Perbaikan diagnosis, pengobatan dan prognosis penyakit klinis Peningkatan riset pelayanan kesehatan Penyediaan saksi ahli dalam pengadilan
30
Manfaat Epidemiologi (Timmreck,2005)
Untuk mempelajari riwayat penyakit Diagnosis penyakit Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi kelompok maupun populasi Pengkajian, evaluasi dan penelitian Melengkapi gambaran klinis Identifikasi sindrom Menentukan penyebab dan sumber penyakit
31
Guna Epidemiologi (Morris, 1957)
Historical study Community diagnosis Working of health services Complete clinical picture Identify new syndromes Determine cause
32
Konsep Sehat dan Sakit
33
Sehat…. “Health is state of complete physical, mental and social well-being and anot merely the absence of disease or infirmity” Suatu keadaan yang sempurna, baik secara fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947)
34
Sehat…. “Suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi” (UU No.23 tahun 1992)
35
“Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis” ( UU No. 36 tahun 2009 )
36
KESEHATAN FISIK Seseorang tidak merasakan sakit dan secara klinis tidak sakit Semua organ tubuh berfungsi dengan normal
37
KESEHATAN MENTAL Terdiri dari 3 komponen, yaitu : Pikiran sehat
Cara berpikir seseorang; mampu berpikir logis (masuk akal/rasional), runut, baik/positif Emosional sehat Kemampuan seseorang untuk mengendaliakan emosi, mengekspresikan emosi; takut, gembira, khawatir, sedih, dll Spiritual sehat Cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap sang pencipta alam
38
KESEHATAN SOSIAL Seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik Mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda – bedakan ras, suku, agama, status sosial, ekonomi, dll
39
KESEHATAN EKONOMI Produktivitas seseorang
Mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya atau keluarganya secara finansial
40
Sakit = Penyakit....???? Sakit tidak sama dengan penyakit
41
Sakit…. ”Suatu keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, atau perkembangan seseorang berkurang atau terganggu” Bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit
42
SEHAT---Sakit Kerentanan (Host) Keterpaparan (Agen) Ya Tidak Sakit
43
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.