Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PURWATI
2
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PTK
1. Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki kondisi-kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
3
2. Karakteristik : Situasional : berkaitan langsung dengan permasalahan kongkrit yang dihadapi pendidik/guru. Kontekstual : upaya pemecahan yang berupa model dan prosedur tindakan tidak lepas dari konteksnya, mungkin konteks budaya, sosial politik, dan ekonomi di mana proses pembelajaran berlangsung
4
c. Kolaboratif : partisipasi antara peserta didik- pendidik/guru, peserta didik-teknisi yang terkait membantu proses pembelajaran. Hal ini didasarkan pada adanya tujuan yang sama yang ingin dicapai. d. Self-reflekctive dan self-evaluatif: pelaksana, pelaku tindakan, serta objek yang dikenai tindakan melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap hasil atau kemajuan yang dicapai.
5
Modifikasi perubahan yang dilakukan didasarkan pada hasil refleksi dan evaluasi yang mereka lakukan. 5. Fleksibel : memberikan sedikit kelonggaran dalam dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Misalnya : tdk perlu ada prosedur sampling, alat pengumpul data yang lebih bersifat informal dsb.
6
PERBEDAAN PTK DAN PENELITIAN KONVENSIONAL
Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Konvensional Masalah Masalah dirasakan dan dihadapi peneliti (calon) dalam melaksanakan tugas pekerjaan Masalah dan hasil pengamatan pihak lain termasuk sponsor Tujuan Melakukan perbaikan,peningkatan dan atau perubahan ke arah yang lebih baik Menguji hipotesis, membuat generalisasi, mencari eksplanasi Manfaat/kegu- naan Langsung terlihat dan dapat dinikmati oleh konsumen serta objek penelitiannya Tidak langsung terlihat dan dipakai sebagai saran-saran
7
Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Konvensional Teori Dipakai sebagai dasar memilih dan menentukan aksi atau solusi tindakan Dipakai sebagai dasar perumusan hipotesis/pertanyaan penelitian Metodologi/desain Bersifat lebih fleksibel sesuai konteks tanpa mengorbankan asas ilmiah metodologi. Langkah kerja bersifat siklik (ada siklus) dan setiap siklus ada empat tahapan. Analisis terjadi dalam proses setiap siklus. Menuntut paradigma penelitian yang jelas. Langkah kerja cenderung linear. Analisis dilakukan sesudah data terkumpul, khususnya dalam penelitian kuantitatif.
8
TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Melakukan tindakan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah. Menemukan model dan prosedur tindakan yang memberikan jaminan terhadap upaya pemecahan masalah, yang mirip atau sama, dengan melakukan modifikasi atau penyesuaian seperlunya.
9
LANGKAH-LANGKAH Identifikasi dan Formulasi Masalah
Identifikasi - beberapa sumber Formulasi Mas sbg dasar kerangka teori, hipotesis, alternatif solusi atau tindakan yg tepat yg perlu dilakukan
10
Pengertian Umum : Masalah yg baik utk PTK : Masl tsb menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta empirik yang dirasakan dalam proses pembelajaran atau keseharian tugas dosen Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusinya melalui tindakan kongkrit yang dapat dilakukan pendidik atau guru
11
3. Masalah tersebut memungkinkan dicari dan diidentifikasi hal-hal atau faktor yang menimbulkannya. Faktor-faktor penentu tersebut merupakan dasar atau landasan untuk merumuskan alternatif solusi terhadap masalah yang dipilih.
12
B. Signifikansi Masalah PTK
-- Msl hendaknya mempunyai nilai yg bukan sesaat dan memungkinkan diperolehnya model tindakan efektif yang dapat dipakai guna memecahkan masalah yg mirip atau sejenis. Harus dikaji sejauh mana kebermaknaan permasalahan penelitian yg diplih. Pertanyaan yg dpt diaujukan utk mengkaji msl , mis sbb :
13
Apakah msl secara jelas teridentifikasi dan terformulasikan dengan benar ?
Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan dipecahkan? Jika ya apakah menuntut tindak pemecahan segera, dan apakah telah terumuskan secara spesifik dan jelas ? Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai berharga untuk perbaikan praktik dan perbaikan pembelajaran ?
14
Seberapa jauh kebermanfaatan pemecahan masalah yang dilakukan, dapat dilihat dari segi kelangsungan, daya keampuhan, serta keterpakaian model tindakan. Model tindakan yang sifatnya sekali pakai, tentu kurang bernilai apalagi jika dampak hasilnya hanya sesaat.
15
C. Sumber Masalah Masalah PTK harus bersumber dari pendidik sendiri dan bukan berasal dari orang
16
D. Cara Melakukan Identifikasi Masalah 1
D. Cara Melakukan Identifikasi Masalah 1. Menuliskan semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian dan kepedulian karena akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terjadi, terutama yang terkait dengan pembelajaran; seperti : intensitas waktu pembelajaran, penyampaian, daya tangkap dan daya serap peserta didik, alat/media pembelajaran, manajemen kelas, motivasi, sikap, dan nilai perilaku peserta didik
17
2. Memilih dan mengklasifikasikan masalah menurut jenis/bidang permasalahannya, jml peserta didik yang mengalami, dan tingkat frekuensi yang timbul 3. Mengurutkan masalah dari ringan, jarang terjadi, dan banyaknya peserta didik yang mengalami dari masing-masing jenis permasalahannya. 4. Mengambil 3-5 masalah dari setiap urutan.
18
5. Masalah yang telah dikonfirmasi tersebut kemudian dikaji kelayakannya dan atau signifikansinya untuk dipilih. 6. Jika memerlukan pendampingan dari peneliti perguruan tinggi, maka fungsinya sebagai pemantul gagasan, membantu mempertajam dalam merumuskan masalah, dan bukan pemberi masalah.
19
E. Formulasi Masalah Aspek Substansi :
dilihat dr bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan spt : nilai aplikatifnya utk memecahkan masalah yang serupa Kegunaan metodologik dengan ditemukannya model tindakan dan prosedurnya
20
kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku
sisorisinalitas : apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan pendidik/guru sebelumnya.
21
2. Aspek Formulasi : masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan) dan bukan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Rumusan masalah harus dinyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan
22
3. Aspek Teknis : Kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian menjadi pertimbangan; Kemampuan teoritik, metodologi pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untutk melakukan penelitian (dana, waktum tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan).
23
F. Analisis Masalah Acuan analisis masalah penelitian :
Konteks, situasi dapat diajukan di mana masalah terjadi. Kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah Keterlibatan komponen, aktor dalam terjadinya masalah
24
4. Kemungkinan adanya alternatif solusi yang dapat diajukan 5
4. Kemungkinan adanya alternatif solusi yang dapat diajukan 5. Ketepatan waktu, lama yang diperlukan untuk pemecahan masalah
25
II. Formulasi Solusi Dalam Bentuk Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan : sebagai suatu dugaan yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Misalnya : jika kebiasaan membaca dapat ditingkatkan melalui penugasan mencari kata atau istilah serapan, maka perbendaharaan kata akan meningkat dengan rata2 10% setiap bulannya.
26
Hipotesis tindakan : menyatakan jika kita melakukan tindakan, kita percaya tindakan kita akan merupakan suatu pemecahan problem yang kita teliti. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan adl sbb : 1. Rumuskan alternatif 2 tindakan utk pemecahan2 masalah berdasarkan hasil kajian.
27
2. Kaji ulang atau evaluasi setiap alternatif pemecahan yang diusulkan dari segi bentuk tindakan dan prosedurnya, segi kelaikan, kemudahan, kepraktisan dan optimalisasi hasil, serta cara penilaiannya. 3. Pilih alternatif tindakan dan prosedur yang dinilai
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.