Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
IMAN KEPADA TAKDIR BAIK DAN BURUK
BAB IV KELAS 12
2
KOMPETENSI DASAR Memahami keimanan kepada Qadha dan Qadar
Menjelaskan makna iman kepada Qadha dan Qadar. Memahami hikmah iman kepada Qadha dan Qadar. Menerapkan perilaku iman kepada Qadha dan Qadar
3
INDIKATOR Menjelaskan pengertian keimanan kepada Qadha dan Qadar
Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada Qadha dan Qadar. Menjelaskan hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar Menjelaskan korelasi ihtiar dan takdir
4
ALUR MATERI Pengertian Dalil Tentang Qadha dan Qadar
Jenis-jenis takdir Hikmah beriman kepada takdir Kisah-kisah Korelasi Takdir dan ihktiar (usaha)
5
PENGERTIAN A. QADHA Bahasa: Ketentuan, peraturan, ukuran.
Istilah: Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah dan kehendak-Nya. B. QADAR Bahasa: Qadar menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan Istilah: Keputusan Allah yang berlaku untuk makhluk-Nya Jadi, makna Iman kepada Qadha dan Qadar adalah: Meyakini dengan sepenuh keimanan, bahwa Allah memiliki kehendak, ketetapan dan keputusan terhadap makhluk-Nya, baik atau buruk.
6
QADHA KETENTUAN/HUKUM QADAR KENYATAAN
7
HUBUNGAN ANTARA QADHA DAN QADAR
Qadha dan Qadar sering disebutkan dengan satu makna TAKDIR. Qadha adalah ketentuan, sedangkan Qadar adalah kenyataan. Hubungan antara Qadha dan Qadar adalah ibarat hubungan RENCANA dan PERBUATAN. Firman Allah: وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS. Al Hijr: 21)
8
Adakah Takdir Buruk? Takdir baik dan buruk disisi Allah sama saja, seperti keimanan seseorang atau kekafiran seseorang tidaklah berpengaruh terhadap kemuliaan Allah, jika manusia beriman, maka keimanan tersebut akan bermanfaat untuk dirinya sendiri, dan jika manusia ingkar, maka balasan keburukan diakherat untuk dirinya sendiri. Takdir buruk maksudnya adalah karena anggapan manusia, misal sakit menahun, bencana, tidak lulus ujian dan sebagainya, kembali kepada sikap manusia terhadap takdir, jika ia bersabar maka itu baik baginya, dan jika ia tidak sabar lalu ingkar maka itu buruk baginya.
9
MAKNA QADHA DALAM AL QUR’AN
Hukum atau keputusan (QS. Surat An-Nisa’:65) Mewujudkan atau menjadikan (QS. Surat Fussilat:12) Kehendak (Q.S. Surat Ali Imran:47) Perintah (QS. Surat Al-Isra’:23)
10
Hadits Iman Kepada Takdir
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَائِكتِهِ, وَكُتُبِهِ , وَرُسُلِهِ , وَاْليَومِ اْلأَخِرِ , وَتُؤْمِنَ بِاْلقَدَرِ خَيرِهِ وَشَرِّهِ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akherat dan engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.”( Hr. Muslim)
11
MAKNA QADAR DALAM AL QUR’AN
Mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (QS. Surat Fussilat:10) Ukuran (QS. Surat Ar- Ra’du:17) Kekuasaan atau kemampuan (QS. Surat Al- Baqarah:236) Ketentuan atau kepastian (QS. Al- Mursalat:23) Perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu (QS. Al-Qomar:49)
12
DALIL IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk (QS. Al A’la: 3)
13
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا “Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”. (QS .Al-Furqan ayat 2)
14
DALIL IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR DALAM HADITS
إن أحدكم يُجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوماً نطفة، ثم يكون علقةً مثلَ ذلك، ثُمَّ يكون مضغةً مثلَ ذلك، ثم يرسَلُ إليه الملك فينفخ فيه الروح، ويُؤمَرُ بأربع كلمات: بكَتبِ رزقه وأجله وعمله وشقيٌ أو سعيدٌ. فو الله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار فيدخلُها، وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراعٌ فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة فيدخلها" رواه البخاري ومسلم.
15
Terjemah Hadits Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu ia berkata,”Rasulullah bersabda kepada kami, sedang beliau adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya:”Sesungguhnya seseorang diantara kalian dikumpulkan ciptaannya dalam perut ibu, selama 40 hari berupa nuthfah ( sperma), lalu menjadi ‘alaqah (gumpalan darah ) selama 40 hari, lalu menjadi mudghah ( gumpalan daging ), pada waktu yang sama pula ( 40 hari ), lalu Allah mengirimkan malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya, ia juga diperintahkan untuk menulis 4 perkara,”rezeki, ajal, amal, sengsara dan bahagianya. Demi Allah , Dzat yang tiada Tuhan selain-Nya, sesungguhnya seseorang beramal dengan amalan penghuni surga hingga jarak antara surga dengannya hanya dzira’ (begitu dekat), lalu kitab suratan takdir mendahuluinya, sehingga orang tersebut beramal dengan perbuatan penghuni neraka, maka iapun masuk neraka. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kalian yang beramal dengan amalan penghuni neraka hingga jarak antara dia dan neraka hanya dzira’ ( begitu dekat ), lalu suratan takdir mendahuluinya, lalu orang tersebut beramal dengan perbuatan penghuni surga, maka iapun masuk surga.” ( Bukhari-Muslim)
16
Proses Penciptaan Manusia
Sperma 40 hari Darah Daging dan Peniupan ruh Malaikat menulis 4 hal: Rezeki Ajal, Pekerjaan Sengsara Bahagia Syurga dan Neraka
17
PEMBAGIAN TAKDIR MU’ALLAQ MUBRAM
Terkait dengan usaha manusia, bisa diperjuangkan Contoh: Budi ingin menjadi dokter, lalu ia bersungguh-sungguh belajar dan kuliah dan takdir Allah, Budi akhirnya lulus menjadi seorang Sarjana Kedokteran. Tidak dapat diusahakan oleh manusia, sudah ditetapkan Allah Contoh: Seseorang terlahir menjadi bangsa China, Indonesia , suku Jawa, Sunda dan lain sebagainya, yang sudah ditetapkan Allah, tidak bisa dirubah.
18
Dalil Takdir Muallaq Takdir Muallaq Kaitannya dengan ikhtiar (usaha) manusia, Seperti dalam firman Allah. إنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra’du:11) Contoh: Orang bodoh tetapi berusaha terus belajar akhirnya pandai. Orang miskin tetapi rajin bekerja, berusaha dan berdoa akhirnya kaya. Sukses duniawi perlu perjuangan.
19
Dalil Takdir Mubram Merupakan ketentuan milik Allah saja dan tidak dapat diusahakan manusia. وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya (QS. Al-A’raf:34) Contoh: Matahari bersinar Jenis kelamin bayi Maut Pasang surut air laut Kapan bencana terjadi Kapan seseorang memliki keturunan. Kapan hari kiamat
20
Beda Antara NASIB DAN TAKDIR?
Bisa dirubah (takdir Mu’allaq) Tidak melekat permanen pada seorang manusia, tergantung usahanya. Takdir Tak bisa dirubah (takdir Mubram) Sudah ada pada seorang manusia sejak lahir
21
HUBUNGAN (KORELASI) ANTARA TAKDIR DAN USAHA
Manusia diperintahkan untuk berusaha dan tidak berpangku tangan mengharapkan kesuksesan tanpa usaha. Jika manusia ingin kaya, maka ia harus bekerja dengan giat dan cerdas untuk memperoleh kekayaan tersebut, dengan tidak melupakan Allah. Pada intinya manusia harus berusaha dengan maksimal, dan hasilnya diserahkan kepada Allah dengan bertawakkal, sehingga jika ia sukses ia akan ingat Allah, dan jika ia gagal, ia tidak akan melupakan Allah dan menjadi kafir.
22
GOLONGAN MANUSIA DALAM IMAN KEPADA TAKDIR
Qadariyah Jabariyah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
23
A. QADARIYAH Kelompok yang berkeyakinan bahwa tidak ada peran Allah dalam menentukan takdir manusia, karena manusia bisa berusaha sendiri tanpa ada kaitannya dengan Allah, bahagia atau sengsara manusia tergantung manusia itu sendiri. Ini golongan yang sesat.
24
B. JABARIYAH Jabariyah artinya paksaan. Kebalikan dari Qadariyyah, ini adalah kelompok yang berlebihan dalam menetapkan takdir sehingga hamba seolah-olah dipaksa tanpa mempunyai kemampuan dan ikhtiar (usaha) sama sekali. Bahwa semua kondisi manusia sudah ditentukan Allah, dan manusia tidak perlu berusaha sama sekali. Ini juga termasuk golongan sesat.
25
C. AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Golongan inilah yang sesuai dengan ajaran Islam, Allah Maha Mengatur takdir manusia dan makhluk, sedangkan manusia berkewajiban berusaha untuk mewujudkan cita-cita dan keinginannya, adapun hasilnya kita bertawakal kepada Allah.
26
HIKMAH IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Mendidik manusia agar sabar kepada ketentuan Allah. Menjadikan manusia pandai bersyukur Memberikan ketenangan jiwa Melatih manusia agar tidak sombong Membiasakan manusia bertawakal kepada Allah. Melatih manusia giat berusaha dan tidak berputus asa.
27
APAKAH TAKDIR BISA DIRUBAH?
يَمْحُو اللَّـهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). (QS. Al-Ra’ad:39 Dari ayat diatas, dapat dipahami bahwa takdir itu mutlak urusan Allah, jika Dia berkehendak maka jadilah. Dan tugas manusia adalah berdoa dan berusaha agar Allah menetapkan takdir terbaik untuk kita.
28
Apakah Doa Dapat Merubah Takdir?
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه ، ولا يرد القدر إلا الدعاء ، ولا يزيد في العمر إلا البر "Sesungguhnya seorang hamba dapat terhalang dari rizki karena dosa yang dia lakukan. Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah usia kecuali bakti kebaikan. (HR. Tirmizi & Ibnu Majah) Yang dimaksud doa bisa menolak takdir terdapat dua makna: Jika seseorang tidak berdoa, maka takdirnya seperti itu saja. Kalau seseorang berdoa, maka hidupnya akan dijalani dengan kemudahan dari Allah.
29
KISAH-KISAH Seorang Arab Badui datang menghadap Rasulullah dengan mengendarai kuda. Setelah ia turun dari kudanya, ia langsung menghadap tanpa mengikat kudanya. Rasulullah menegur orang tesebut, “Kenapa kuda itu tidak engkau ikat?.” Orang Arab Badui itu menjawab, ”Biarlah, saya bertawakkal kepada Allah”. Rasulullah pun bersabda, ”Ikatlah kudamu, setelah itu bertawakkalah kepada Allah”.
30
Kisah Pencuri Pada masa Khalifah ‘Umar bin Khaththab juga ada kisah menarik. Saat itu, ada seorang pencuri yang dalam persidangan ditanya oleh sang Khalifah, “Mengapa engkau mencuri?”. Pencuri itu menjawab, “Memang Allah sudah mentakdirkan saya menjadi pencuri.” Mendengar jawaban tersebut, Khalifah Umar marah, lalu berkata, “Pukul orang ini dengan cemeti, setelah itu potonglah tangannya!.” Orang-orang bertanya, “Mengapa hukumannya diperberat seperti itu?” Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah hukuman yang setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta atas nama Allah”.
31
Kisah Penyakit Kolera (Tha’un)
Pada masa ‘Umar pula, beserta rombongan beliau berencana pergi ke suatu desa. Beliau mendengar kabar bahwa di desa yang akan dihampirinya telah mewabah suatu penyakit menular atau Tha’un. Akhirnya Sayidina Umar tidak melanjutkan perjalanannya. Keputusan Sayidina Umar ini sempat diprotes oleh sebagian sahabat. Dikatakan, “Hai Amirul Mukminin, apakah Anda lari dari Takdir Allah?” Umar menjawab, “Saya lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain.”
32
Evaluasi Jelaskan makna qadha dan qadar secara bahasa dan istilah
Sebutkan dalil beriman kepada takdir baik dan buruk dari Al Qur’an dan hadits! Apakah hikmah beriman kepada takdir? Jelaskan pembagian takdir beserta contoh-contohnya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.