Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBudi Kusumo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Perbaikan Dinding pada Gedung Marba Semarang
Kelompok : 1. Adela Nur Laili Yasmin ( ) 2. Muhammad Ferrizal Ma’arif ( ) 3. Suci Zulaikhah ( ) Perawatan dan Perbaikan Gedung Teknik Sipil 2017/2018
2
ABSTRAK Gedung Marba terletak di salah satu sudut kota lama, seberang Taman Srigunting, tepatnya Jalan Let. Jend. Suprapto No. 33 Semarang. Dinding yang digunakan pada Gedung Marba yaitu dinding bangunan, dinding pembatas dan dinding penahan. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisis struktur dinding yang terdapat pada Gedung Marba dan bagaimana cara merawatnya. Perbaikan yang dapat dilakukan pada dinding Gedung Marba adalah pemlesteran, pengacian dan pengecatan ulang. Kerusakan dinding yang terjadi pada gedung ini dikarenakan faktor cuaca dan usia bangunan pada lapisan plasteran awal.
3
PENDAHULUAN Gedung Marba terletak di salah satu sudut kota lama, seberang Taman Srigunting, tepatnya Jalan Let. Jend. Suprapto No. 33 Semarang dibangun pada pertengahan abad XIX, merupakan bangunan dua lantai dengan tebal dinding kurang lebih 20 cm. Pembangunan ini diketuai oleh Marta Badjunet, seorang saudagar kaya dari Yaman. Gedung ini awalnya digunakan sebagai kantor usaha pelayaran, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Selain sebagai kantor juga digunakan untuk toko yang modern pada saat itu. Gedung ini sekarang digunakan sebagai gudang.
4
Dinding yang digunakan pada Gedung Marba yaitu dinding bangunan, dinding pembatas dan dinding penahan. Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruang luar dengan ruang dalam, melindungi terhadap intrusi dan cuaca, penyokong atap dan sebagai pembatas ruangan satu dengan lainnya. Arrasyid memaparkan fungsi dinding secara umum, yaitu : Sebagai pemikul beban di atasnya, Sebagai pembatas ruang dan Perlindungan terhadap gangguan dari luar.
5
DINDING Pengertian Menurut Julistiono H (91:2003) dinding adalah bagian dari suatu bangunan yang keberadaannya vertikal dan memanjang serta berfungsi untuk membatasi suatu ruang atau bagian terhadap ruang atau bagian yang lain (nonstruktural), juga berfungsi sebagai pemikul beban (struktural).
6
Bahan pembuat dinding Kayu Beton Bertulang
Julistiono H (92:2003) memaparkan dinding dari kayu berfungsi sebagai dinding pembatas dan tidak mampu menahan beban (nonstruktural). Batu batu kali atau gunung yang disusun dengan suatu perekat yang disebut dinding batu. Beton Bertulang Disebut dinding beton bertulang karena terbuat dari bahan beton bertulang, berupa struktural bahkan sering dipakai untuk memikul beban.
7
Struktur Dinding Julistiono H (93:2003) memaparkan struktur dinding bangunan dibedakan menjadi bagian struktural dan nonstruktural. Bagian struktural Bagian struktural adalah bagian atau elemen dari suatu bangunan yang mampu menerima pembebanan dan meneruskannya atau menahannya sehingga bangunan tersebut tetap berdiri tegak dan teguh. Bagian nonstruktural Bagian nonstruktural adalah bagian atau elemen bangunan yang tidak mampu menerima pembebanan sehingga jika bagian atau elemen ini dibebani, akan labil (berubah bentuk, bergeser atau runtuh).
8
Plesteran Dinding Pada dinding Gedung Marba terjadi pengkroposan dan retak-retak sehingga perlu dilakukan pemlesteran ulang. Untuk melakukan pemlesteran diperlukan komposisi semen, kapur, pasir dan air yang tepat. Campuran untuk pemlesteran menurut Ir. Iman Subarkah (5:2000), yaitu : 1 k (kapur) : 1 sm (semen merah) : 1-2 p (pasir) 1 k : 0,5 tr : 2,5-3 p 1,25 k : 2 p 1 PC : 3 p 1 PC : 1 tr : 4 p
9
Cara memlester dinding :
1. Membersihkan area yang ingin di plaster. 2. Jika pengerjaan pada musim kemarau disarankan disiram terlebih dahulu bagian bata merah atau batako yang sudah terpasang. 3. Menyiapkan beberapa peralatan seperti : jidar, unting-unting, meteran, paku, benang dan palu. 4. Membuat patokan ketebalan yang dipasang vertikal sebagai pedoman. Paku tembok bagian atas dan gantungkan unting-unting jaraknya 3 cm dari dinding. 5. Mengulangi cara sebelumnya pada bagian sudut yang lain, gunanya untuk menentukan kerataan bidang horisontal. 6. Usahakan ketebalan sama dengan sudut yang lainnya.
10
7. Ikatkan benang ke paku pertama dan tarik ke paku yang ada di sudut lainnya serta buat titik tanpa melepas benang. 8. Hubungkan bagian bawah dan buat titik-titik paku seperti langkah sebelumnya. 9. Setelah ketebalan titik paku selesai, langkah selanjutnya menyelesaikan patokan jidar. 10. Lempar adukan segaris lurus dari paku bawah hingga menjadi seperti polisi tidur yang menempel di dinding. 11. Gesek jidar dari paku atas ke paku yang bawah hingga tercetak dan membentuk seperti rel. Lakukan hal yang sama pada titik berikutnya. 12. Untuk hasil yang terbaik biarkan kepalan kering kurang lebih 1 hari.
11
Tahap-tahap pekerjaan acian yang baik menurut Husein Umar (II-21:2002)
Acian Dinding Tahap-tahap pekerjaan acian yang baik menurut Husein Umar (II-21:2002) 1. Syarat sebelum finishing acian adalah pekerjaan plesteran harus memenuhi standar terlebih dahulu. 2. Basahi pleteran yang sudah kering menggunakan air sampai benar-benar jenuh. Maksud dari pembasahan. 3. Buat adukan menggunakan semen dengan perbandingan sesuai merk semen.
12
4. Tempelkan adukan basah ke dinding, kemudian ratakan dengan jidar agar permukaan lebih rata. 5. Gosok dan ratakan sampai permukaan benar-benar rata. 6. Setelah kering bisa dicek dengan menggunakan jidar apakah hasilnya sudah rata. Pengecekan bisa dilakukan menggunakan sinar. Karena permukaan yang bergelombang apabila terkena cahaya akan terlihat.
13
Perbaikan cat Kerusakan dan cara memperbaiki cat menurut Permen PU Nomor 24 tahun Apabila menggelembung (glsstering), cara memerbaikinya, adalah : a. Kerok lapisan cat yang menggelembung dan halusakan permukaan dengan kertas amplas dan b. Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaannya tertutup rata. 2. Berbintik (biitiner), cara memerbaikinya, adalah : a. Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna, b. Gosok permukaan yang akan di cat dengan kertas amplas sampai halus dan c. Beri lapisan baru (yang sudah disaring sampai permukaan cukup rata.
14
3.Retak-retak (cracking), cara memerbaikinya, adalah:
a. Kerok seluruh lapisan cat dan permukaannya, haluskan dengan kertas amplas kemudian bersihkan dan b. Beri lapisan cat baru. 4.Perubahan warna (discolourration), cara memerbaikinya, adalah : a. Pilih jenis cat yang lain dan b. Lakukan kembali persiapan permuakaan dan lapisi dengan cat dasar tanah alkali. 5.Garis-garis kuas (Brush Marks),cara pembuatannya, adalah : Setelah lapisan cat mengering, gosoklah dengan kertas amplas, bersihkan dan di cat dengan cara pengecetan yang benar dan kekentalan yang cukup.
15
6. Lapisan cat menurun pada beberapa tempat (sagging), cara memerbaikinya, adalah : a. Biarkan cat mengering dengan baik dan b. Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan ketas amplas, kemudian lakukan pengecatan ulang. 7. Kurang mengkilap daripada seharusanya (lost of gloss), cara memerbaikinya, adalah : a. Amplas dan ulang pengecatan kayu pada lapisan cat yang sudah tua atau kurang mengkilap dan b. Kerok seluruh lapisan cat dari permuakaan sebelum melakukan pengecatan baru.
16
SIMPULAN Dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan perbaikan dinding khususnya pada Gedung Marba di Jalan Let. Jend. Suprapto, berikut ini. Perbaikan yang dapat dilakukan pada dinding Gedung Marba adalah pemlesteran, pengacian dan pengecatan ulang. Pemlesteran tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, karena dapat menimbulkan rongga- rongga udara pada lapisan plaster tersebut yang membuat lapisan tidak tahan lama dan air akan lebih mudah meresap.
17
DAFTAR PUSTAKA H, Julistiono Menggambar Struktur Bangunan. Jakarta. PT Grasindo. Subarkah, Ir Iman Konstruksi Bangunan Gedung. Bandung. Idea Dharma Indraswara, M Sahid “Kajian Konservasi Gedung Marba”. MODUL Vol.11. No.1 Januari 2011 Shiddiq, Arrasyid. “Makalah Dinding Bangunan”. bangunandocx.html. (20 Oktober 2017) ilib.mercubuana.ac.id/manager/n!%40file_skripsi/Isi pdf&ved=0ahUKEwib6r- C8YfXAhXLLY8KHRojBog4KBAWCCgwAg&usg=AOvVaw0KY GMSR_dueLh3HCtimbiv
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.