Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Guillain-Barré Syndrome (GBS) Wenny Dwi Putri

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Guillain-Barré Syndrome (GBS) Wenny Dwi Putri"— Transcript presentasi:

1 Guillain-Barré Syndrome (GBS) Wenny Dwi Putri 1306501961
Praktek Kerja Magister Farmasi Klinis Stase ICU RSUP Cipto Mangunkusumo Maret 2015

2 OUTLINE Identitas Pasien Perjalanan Penyakit Masalah Medis
Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Terapi Analisis DRP’s

3 IDENTITAS PASIEN Nama : Nn, CM Jenis kelamin : Perempuan Umur
: 20 Tahun 9 Bulan Tanggal lahir : 10 Juni 1994 NRM : : Tanggal masuk : 21 Januari 2015 (HCU) Ruang/bed : HCU 611 B Berat badan : 55 kg Tinggi badan : 165 cm Diagnosis : GBS tipe Amsan dengan riwayat sepsis

4 PERJALANAN PENYAKIT Pasien dirawat sejak 5 Oktober 2014
Sejak 7 hari SMRS Pasien mengeluh kedua kaki tidak bisa digerakkan. 1 hari SMRS pasien mengalami sesak namun masih bisa bicara. Setelah dirawat pasien kembali mengalami sesak dan tidak bisa BAK kemudian dipasang ventilator dan kateter. Pasien didiagnosis Guillain-Barre Syndrome (GBS), dilakukan plasmaferesis 2 siklus. Pasien mengeluh banyak lendir.

5 MASALAH MEDIS GBS tipe AMSAN Riwayat sepsis ec HAP dd ISK
Riwayat penurunan kesadaran Masalah gangguan bersihan jalan nafas

6

7 Guillain-Barré Syndrome (GBS)
GBS adalah suatu kelainan sistem kekebalan tubuh manusia yang menyerang bagian dari susunan saraf tepi dirinya sendiri

8 FAKTOR PENCETUS Autoimun
Infeksi pada saluran cerna atau pernafasan (ex: Campylobacter jejuni, Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae, cytomegalovirus, and Epstein-Barr virus)

9 TANDA DAN GEJALA Kesemutan Baal yang dimulai dari kaki
Kaki terasa berat bila digerakkan Nyeri pada anggota badan

10 SUBTIPE GBS

11 KRITERIA DIAGNOSTIK GBS

12 KRITERIA DIAGNOSTIK GBS

13 KRITERIA DIAGNOSTIK GBS

14 GBS TIPE AMSAN (Acute Motor-Sensory Axonal Neuropathy )
Antibodi menyerang akson saraf perifer serta menyerang saraf sensorik dengan kerusakan akson yang berat. Regenerasi akson membutuhkan waktu yang lebih lama Prognosis kurang baik

15 MANAGEMENT GBS

16 MANAGEMENT GBS

17

18 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rujukan Tanggal 6/3/2015 7/3/2015 8/3/2015 9/3/2015 10/3/2015 11/3/2015 AGD pH 7, ,450 7,332 7,293 7,340 7,248 7,285 PaCO2 mmHg 61,9 58,6 64,3 79,7 64.7 78,30 PaO2 mmHg 136,3 152,8 41,5 123,5 148.6 50,10 BE (-2,50) - (+2,50) mmol/L 5,8 1,9 8,4 6,3 3 7,10 HCO3 mmol/L 33,1 28,6 35 35,1 31 37,60 SaO2 % 98,7 99,00 67,8 97,6 98.9 74,9

19 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rujukan Tanggal 6/3/2015 7/3/2015 8/3/2015 9/3/2015 10/3/2015 Hb g/dL 8,6 10,5 10 Hematokrit % 27,2 33,3 32,4 Eritrosit 3,8 - 4,8 . 10⁶/μL 2,91 3,66 3,48 Leukosit 5 – /μL 4,59 4,91 3,78 Trombosit 150 – /mL 327 269 288 SGOT < 37 U/L 13 16 SGPT < 41 U/L 17 15 Albumin 3,5 - 5,2 2,85 Ur < 50 mg/dL Cr 0,8 - 1,3 mg/dL 1,1 0,10 PT kontrol : 12,7 11,5 aPTT kontrol : 32,5 32,2 Na mEq/L 137 138 139 K 3,30 - 5,4 mEq/L 4,76 3,90 3,8 4,62 4.4 Cl 94, ,0 mEq/L 92,5 92,1 94,7 92,4 93.7 PCT 0,18 Laktat 2,4 2,7 3.2 Ca darah 8,4 - 10,2 mg/dL 9,7 8,7 9 9.3 Ca Ion 1,01 - 1,31 mmol/L 1,0 1,17 1,11 Mg darah 1,70 - 2,55 mg/dL 2,17 1,75 1,23 1.93 LED mm 135

20 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rujukan Tanggal 11/3/2015 12/3/2015 13/3/2015 14/3/2015 15/3/2015 Hb g/dL 11 Hematokrit % 35 Eritrosit 3,8 - 4,8 . 10⁶/μL 3,8 Leukosit 5 – ^3 /μL 5,55 Trombosit 150 – /mL 429 Ur < 50 mg/dL 17 Cr 0,8 - 1,3 mg/dL 0,2 Na mEq/L 136 137 134 135 K 3,30 - 5,4 mEq/L 4,87 4,45 4,56 3,86 4,61 Cl 94, ,0 mEq/L 92 92,2 91,5 90,9 93,8 Ca darah 8,4 - 10,2 mg/dL 9,5 9,6 9,4 9,3 Ca Ion 1,01 - 1,31 mmol/L 1,11 1,21 1,09 Mg darah 1,70 - 2,55 mg/dL 1,87 1,93 2,50 1,68 LED mm 110

21 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil X-ray menunjukkan terjadi pneumothorax bagian kanan, infiltrat di paru bertambah, dan terdapat efusi pleura kiri mulai berkurang (tanggal 2/3/2015) Uji Biakan + Res. Aerob (specimen: sputum) Kultur Isolat I : Pseudomonas aeruginosa Fosfomycin (S) BAL (bronchoalveolar lavage) : BTA (-) Bronchoscopy : hipersekresi mukus

22 TERAPI

23 Zat aktif dan Mekanisme Obat-obatan injeksi/infus
TERAPI Obat Zat aktif dan Mekanisme Indikasi Dosis Pasien Fornas Keterangan Antibiotika Fosfomycin Menghambat sintesis dinding bakteri dengan cara menginaktivasi enolpyruvyl transferase AB untuk pneumonia  2x2 g Dosis sudah sesuai Obat-obatan oral Fluimucyl Memecah ikatan disulfida mukoprotein dan menurunkan viskositas mukus mukolitik 2x200 mg  √ Bisoprolol Menghambat stimulasi beta adrenergik (β1) Hipertensi 1x5 mg Aspar Koreksi kalium dan magnesium Hipokalemia dan hipomagnesia 3x1 tab Paracetamol Memproduksi antipiresis di hipotalamus / Menghambat sintesis prostaglandin nyeri atau demam 3x500 mg Risperidone Berikatan dengan reseptor serotonin 5HT2 dan Dopamin D2 di otak antipsikotik 2x0.5 mg Fluoxetine selective serotonin reuptake inhibitor antidepresan 1x20 mg Imuran antimetabolit purin immunosupresan 2x50 mg  Pemilihan obat kurang tepat Alprazolam Berikatan dengan reseptor benzodiazepin pada saraf post sinap GABA di beberapa tempat di SSP ansietas 2 x1 mg Obat-obatan injeksi/infus Fondaparinux menghambat faktor Xa antitrombotik 1x2.5 mg Miloz 1 mg

24 ANALISIS DRP’S No Jenis DRP Problems (DRP) Analisa / Telaah Literatur
Pengamatan / Kondisi klinik pasien Tindakan/ Rekomendasi 1. Interaksi Obat Fluoxetine dan Risperidone Fluoxetine akan meningkatkan level atau efek dari risperidone dengan cara mempengaruhi metabolisme CYP2D6 2. Penyakit yang tidak diterapi Hipomagnesia Kadar magnesium pasien tanggal 14 Maret 2015 rendah (1,68 mg/dL) Diberikan Aspar pada tanggal 15 Maret 2015 (kadar magnesium naik menjadi 1,87 mg/dL) 3. Pemilihan obat yang tidak tepat Imuran (Azathioprine) Penggunaan Azathioprine tidak direkomendasikan pada pasien GBS 4. Pemberian obat tanpa indikasi 5. Subdosis 6. Over dosis 7. Gagal mendapat obat 8. Reaksi obat yang tidak diinginkan

25 PENGGUNAAN AZATHIOPRINE PADA PASIEN GBS

26 Guillain-Barré Syndrome (GBS)


Download ppt "Guillain-Barré Syndrome (GBS) Wenny Dwi Putri"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google